� × �
�
= �
�
× �
�
2.7
6. Langkah keenam, setelah eigenvector v diperoleh, maka eigenface µ dapat dicari dengan :
μ
i
= ∑
v
��
�
� �
�=1
2.8 � = 1, … , �
Tahap pengenalan : 1.
Sebuah image wajah baru atau test face
Γ
���
akan dicoba untuk dikenali, pertama terapkan cara pada tahapan pertama perhitungan eigenface untuk
mendapatkan nilai eigenface dari image tersebut. �
���
= �. Γ
���
− Ψ 2.9
Ω = [�
1
, �
2
, . . , �
�
′
] 2.
Gunakan metode Eucladien Distance untuk mencari jarak distance terpendek antara nilai eigenface dari training image dalam database
dengan eigenface dari image test face. �
�
= || Ω − Ω
�
|| 2.10
2.6 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu sistem komputer lengkap dalam satu chip. Lengkap dalam artian memiliki unit CPU, port IO paralel dan serial, timer, counter,
memori RAM untuk penyimpanan data saat eksekusi program, dan memori ROM tempat dari mana perintah yang akan dieksekusi. Dan merupakan suatu komponen
elektronik kecil yang mengendalikan operasi komponen elektronik lain pada suatu sirkuit elektronik.
2.6.1 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler ATMega8535
Pemrograman mikrokontroler ATMega8535 dapat menggunakan low level language assembly dan high level language C, Basic, Pascal, Java, dll
tergantung compiler yang digunakan. Bahasa Assembler mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika pemrograman satu jenis
mikrokontroler AVR sudah dikuasai, maka akan dengan mudah menguasai pemrograman keseluruhan mikrokontroler jenis mikrokontroler AVR. Namun
bahasa assembler relatif lebih sulit dipelajari dari pada bahasa C. Untuk pembuatan suatu proyek yang besar akan memakan waktu yang lama serta
penulisan programnya akan panjang. Sedangkan bahasa C memiliki keunggulan dibanding bahasa assembler yaitu independent terhadap hardware serta lebih
mudah untuk menangani project yang besar.
Bahasa C memiliki keuntungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler bahasa mesin, hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh
bahasa mesin, dapat dilakukan dengan bahasa C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak diantara bahasa pemrograman
tingkat tinggi dan assembly.
2.6.2 Arsitektur AVR ATMega 8535
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 satu
siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Selain itu AVR berteknologi RISC Reduced Instruction Set Computing.
Secara garis besar arsitektur mikrokontroler ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut :
1. Port IO 32 bit, yang dikelompokkan dalam Port A, Port B, Port C dan
Port D. 2.
Analog to Digital Converter 10-bit sebanyak 8 input. 3.
Timercounter sebanyak 3 buah dengan compare mode. 4.
CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register. 5.
SRAM sebesar 512 byte. 6.
Memory Flash sebesar 8 Kbyte dengan kemampuan read while write. 7.
Interupsi Internal maupun eksternal. 8.
Port Komunikasi SPI. 9.
EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 10.
Analog Comparator. 11.
Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
Frekuensi clock maksimum 16 MHz. 12.
PORT USART untuk komunikasi serial.
Gambar 2.1 Blok Diagram dan Arsitektur ATmega 8535
Media penyimpan program berupa flash memory, sedangkan penyimpan data berupa SRAM Static Random Acces Memory dan EEPROM Electrical
Erasable Programmable Read Only Memory. Untuk komunikai data tersedia fasilitas SPI Serial Peripheral Interface, USART Universal Shynchronous and
Asyncrhonous Serial Receiver and Transmitter, serta TWI Two-wire Serial Interface. Di samping itu terdapat fitur tambahan, antara lain AC Analog
Comparator, 8 kanal 10-bit ADC Analog to Digital Converter, 3 buah TimerCounter, WDT Watchdog Timer, manajemen penghematan daya Sleep
Mode, serta osilator internal 8 Mhz. seluruh fitur terhubung ke bus 8 bi. Unit interupsi menyediakan sumber interupsi hingga 21 macam.
2.6.3 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega 8535