1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, yang menjadi rumusan masalah antara lain :
1. Bagaimana merancang alat untuk dapat mendeteksi wajah sama atau
tidaknya dengan database dengan menggunakan webcam.
2. Bagaimana merancang alat untuk mengendalikan pintu otomatis
berdasarkan database.
1.3 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian dari permasalahan yang ditentukan,
maka perlu ada pembatasan masalah penelitian :
1. Pola wajah yang diidentifikasi adalah pola wajah dalam keadaan ekspresi
normal, pencahayaan yang cukup dan tidak dihalangi oleh objek lain. 2.
Pengenalan wajah dilakukan dalam PC yaitu dengan metode eigenface dan data penunjang yang sesuai untuk mengatasi masalah diagnosis.
3. Aplikasi yang akan dibangun dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengimplementasikan metode eigenface untuk pengenalan wajah yang diaplikasikan pada pintu
otomatis.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.
Memanfaatkan webcam sebagai pengenalan wajah untuk keamanan pintu ruangan.
2. Memanfaatkan sistem pengenalan wajah untuk pintu otomatis.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman skripsi ini maka penulis membuat sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pendahuluan yang menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan system biometrika, wajah dan cara kerja dari software
visual basic dan komponen pendukung lainnya.
BAB III. PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang perancangan sistem, diagram blog, flowchart diagram alir, dan perancangan program.
BAB IV. PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang pengujian dan uji coba aplikasi dari program yang telah dibuat dan pengolahan data dari hasil pengujian.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dari pembahasan dan tujuan penelitian beserta saran sebagai acuan untuk dikembangkan
pada penelitian yang akan datang.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Citra
Pengertian citra dari beberapa ahli yaitu menurut Hornby, citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau oleh sensor lainnya. Sedangkan
Simonett mengutarakan dua pengertian tentang citra yaitu : Pertama, gambaran obyek yang dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh
sebuah lensa atau sebuah cermin. Kedua, gambaran rekaman suatu obyek biasanya berupa gambaran pada foto yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-
optik, optik mekanik, atau elektronik. Pada umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu obyek tidak
langsung direkam pada film.” Sutanto, 1994:6 Kata citra atau yang dikenal secara luas dengan kata “gambar” dapat
diartikan sebagai suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi, yang dinyatakan oleh fx,y, di mana nilai atau amplitudo dari f pada koordinat spasial x,y
menyatakan intensitas kecerahan citra pada titik tersebut. Citra dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu citra diam still
Images dan citra bergerak Imoving images. Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Sedangkan citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang
ditampilkan secara beruntun sekuensial, sehingga member kesan pada mata sebagai gambar yang bergerak. Setiap citra didalam rangkaian itu disebut frame.
Gambar-gambar yang tampak pada film layar lebar atau televise pada hakekeatnya terdiri dari ratusan sampai ribuan frame Sitorus,Syahriol dkk,2006
2.2 Pengolahan Citra Digital