tersebut dIbutuhkan untuk perbaikan gizi, maka tentu akan mengganggu atau menghambat masa pertumbuhan.
b Status sosial ekonomi
Status sosial
ekonomi juga
dapat mempengaruhi
pertumbuhan anak. Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya cukup
baik dibandingkan dengan anak sosial ekonomi rendah. Demikian juga dengan anak berpendidikan rendah, tentu akan
sulit untuk menerima arahan dalam pemenuhan gizi atau pentingnya pelayanan kesehatan lain yang menunjang dalam
membantu pertumbuhan anak.
c Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan. Nutrisi
menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan. Pemberian nutrisi secara mencukupi pada
bayi harus sudah dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah
lahir, harus diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai anak berumur 4 sampai 6 bulan.
Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Pemberian
makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan
yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi dan prasekolah, karena pada masa
ini pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat, terutama pertumbuhan otak Nursalam, 2005.
d Iklim dan cuaca
Iklim dan cuaca dapat berperan dalam pertumbuhan. Misalnya pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat
dengan mudah diperoleh, namun pada saat musim yang lain justru sebaliknya. Sebagai contoh, saat musim kemarau
penyediaan air bersih atau sumber makanan sangatlah sulit diperoleh.
e Status Kesehatan
Seperti halnya anak yang sehat dengan yang sakit akan berbeda proses pertumbuhannya. Anak yang sakit akan
mengalami perlambatan pertumbuhan. Seperti anak yang mengalami penyakit kronis, pencapaian kemampuan untuk
memaksimalkan pertumbuhan akan terlambat karena anak memiliki masa kritis, asupan nutrisi yang didapat berbeda
dengan anak yang sehat.
c. Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain hormon somatotropin, tiroid, dan glukokortikoid. Hormon
somatotropin Growth Hormone berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi
sel kartilago dan sistem skeletal Wong, 2000 dalam Hidayat, 2008.
3. Indikator Pertumbuhan
a Pertumbuhan Bayi 0 sampai 6 bulan
Pertumbuhan pada anak dapat dilihat dari pertumbuhan berat
badan, panjang badan, dan lingkar kepala Hidayat, 2008. 1 Berat Badan
Pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu usia 0- 6 bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan
berat badan akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140-200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali berat
badan lahir pada akhir bulan ke 6, sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40 gram dan pada
akhir bulan ke 12 akan terjadi penambahan tiga kali berat badan lahir.
2 Panjang Badan Panjang badan usia 0-6 bulan bayi akan mengalami
penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm setiap bulannya.
3 Lingkar Kepala Ukuran lingkar kepala bayi ketika lahir normalnya 34-35 cm.
Pada usia 6 bulan, lingkar kepala bertambah kurang lebih 8,5 cm, menjadi 43,5 cm.
Tabel 2.1 Pertumbuhan rata-rata bayi usia 0 sampai 6 Bulan
Usia Berat Badan
gram standar Panjang Badan
cm standar Lahir
2.700-3.400 40,5-50,5
1 Bulan 3.400-4.300
43,5-55,0 2 Bulan
4.000-5.000 46,0-58,0
3 Bulan 4.500-5.700
48,0-60,0 4 Bulan
5.000-6.300 49,5-62,5
5 Bulan 5.500-6.900
51,0-64,5 6 Bulan
5.900-7.400 52,5-66,0
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI, 1973 dalam Sutomo, 2010
4. Antropometri
Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran- ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti
timbangan dan pita pengukur meteran Nursalam, 2005. Ukuran antropometri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur, misalnya BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Berdasarkan
pengukuran tersebut, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.
b. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan umur anak yang diukur,
misalnya BB terhadap TB. Ukuran ini digunakan untuk mengetahui apakah proporsi anak tergolong normal Nursalam, 2005.
Pada penentuan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu dilakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik. Pengukuran antropometri
untuk memantau tumbuh kembang anak adalah berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, lipatan kulit, lingkar dada
Nursalam, dkk, 2008. a. Berat badan BB
Menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1 Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah di tera distandardisasidikalibarasi secara berkala. Timbangan
yang digunakan adalah timbangan tidur untuk bayi. 2 Untuk menimbang bayi yang berusia kurang dari 1 tahun, maka
hal tersebut dilakukan dengan posisi berbaring. Cara pengukuran berat badan anak adalah:
1 Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.