E. Alur Penelitian
Gambar 4.2 Alur Penelitian
Prosedur teknis
Reponden terpilih n=30
Informed consent dan etika penelitian
Ukur kecemasan
pretest Kelompok
intervensi n=15 Kelompok
kontrol n=15
Pemberian leaflet tentang aromaterapi
terhadap kecemasan Pemberian
aromaterapi mawar
Ukur kecemasan posttest
Ukur kecemasan posttest
Hasil Hasil
Analisis data
Prosedur Administratif
Informed consent dan etika penelitian
Ukur kecemasan
pretest
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Prosedur Administratif
a. Mendapatkan surat ijin penelitian dari Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta d. Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Kepala Direktur RSU
Kab. Tangerang
2. Prosedur Teknis.
a. Kelompok Kontrol 1 Memilih responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi. Caranya yaitu dengan menanyakan apakah ibu sedang menghadapi persalinan kala I yaitu pembukaan 1-10cm. Kemudian
peneliti memilih responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan wawancara.
2 Membagi 15 responden pertama sebagai kelompok kontrol, dan 15 responden selanjutnya sebagai kelompok intervensi.
3 Menjelaskan kepada responden kelompok kontrol sesuai dengan etika penelitian dan memberikan lembar persetujuan. Peneliti
menjelaskan tujuan penelitian, alasan dipilihnya pasien persalinan kala I, prosedur penelitian, manfaat, resiko potensial, kompensasi,
dan penjagaan rahasia. Kemudian peneliti meminta persetujuan kepada pasien persalinan kala I untuk dilakukan pemilahan dan
jika bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar tanda tangan pada kolom yang tersedia.
4 Mengukur kecemasan responden kelompok kontrol pretest. Pengukuran kecemasan sebelum diberikan reward dilakukan
dengan kuesioner HARS. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi setiap responden persalinan kala I satu per satu dan
menjelaskan setiap pertanyaan yang ada di kuesioner agar memudahkan pasien dalam memahami dan menjawabnya. Jika
pada saat pengisian kuesioner responden mengalami nyeri, maka pengisian kuesioner akan dilanjutkan pada saat responden merasa
lebih baik sehingga responden tidak akan merasa terbebani. Waktu pengisian kuesioner kurang lebih selama 10 sampai 30 menit untuk
setiap responden. Hasil kegiatan ini dijadikan sebagai data pretest dan untuk penilaian lebih lanjut pada responden kelompok kontrol.
5 Memberikan reward berupa leaflet yang berisi informasi tentang “ASI Eksklusif” selama kurang lebih 15 menit hingga pengukuran
tingkat kecemasan selanjutnya posttest. 6 Mengukur kecemasan responden kelompok kontrol posttest.
Pengukuran kecemasan sesudah diberikan reward dilakukan
dengan kuesioner HARS. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi setiap responden persalinan kala I satu per satu dan
menjelaskan setiap pertanyaan yang ada di kuesioner agar memudahkan pasien dalam memahami dan menjawabnya. Jika
pada saat pengisian kuesioner responden mengalami nyeri, maka pengisian kuesioner akan dilanjutkan pada saat responden merasa
lebih baik sehingga responden tidak akan merasa terbebani. Waktu pengisian kuesioner kurang lebih selama 10 sampai 30 menit untuk
setiap responden. Hasil kegiatan ini dijadikan sebagai data posttest dan untuk penilaian lebih lanjut pada responden kelompok kontrol.
7 Mengumpulkan hasil data dan untuk selanjutnya diolah dan dianalisa
b. Kelompok Intervensi 1 Menjelaskan kepada responden kelompok intervensi sesuai dengan
etika penelitian dan memberikan lembar persetujuan. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian, alasan dipilihnya pasien persalinan
kala I, prosedur penelitian, manfaat, resiko potensial, kompensasi, dan penjagaan rahasia. Kemudian peneliti meminta persetujuan
kepada pasien persalinan kala I untuk dilakukan pemilahan dan jika bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar tanda
tangan pada kolom yang tersedia. 2 Mengukur kecemasan responden kelompok intervensi pretest.
Pengukuran kecemasan sebelum diberikan aromaterapi mawar
dilakukan dengan kuesioner HARS. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi setiap responden persalinan kala I satu per
satu dan menjelaskan setiap pertanyaan yang ada di kuesioner agar memudahkan pasien dalam memahami dan menjawabnya. Jika
pada saat pengisian kuesioner responden mengalami nyeri, maka pengisian kuesioner akan dilanjutkan pada saat responden merasa
lebih baik sehingga responden tidak akan merasa terbebani. Waktu pengisian kuesioner kurang lebih selama 10 sampai 30 menit untuk
setiap responden. Hasil kegiatan ini dijadikan sebagai data pretest dan untuk penilaian lebih lanjut pada responden kelompok
intervensi. 3 Memberikan aromaterapi mawar kepada responden kelompok
intervensi dengan cara penggunaan diffuser. Aromaterapi sebanyak 3 tetes dan dicampurkan dengan 40ml air dimasukkan ke dalam
diffuser yang akan dinyalakan selama kurang lebih 15 menit. Bila responden mengalami hal yang tidak diinginkan, maka pemberian
aromaterapi akan dihentikan saat itu juga, dan peneliti akan melaporkan hal tersebut kepada tenaga medis bersangkutan
sehingga responden akan di tindak lanjuti. 4 Mengukur kecemasan responden kelompok intervensi posttest.
Pengukuran kecemasan sesudah diberikan aromaterapi mawar dilakukan dengan kuesioner HARS. Pada saat pengisian kuesioner,
peneliti mendampingi setiap responden persalinan kala I satu per
satu dan menjelaskan setiap pertanyaan yang ada di kuesioner agar memudahkan pasien dalam memahami dan menjawabnya. Jika
pada saat pengisian kuesioner responden mengalami nyeri, maka pengisian kuesioner akan dilanjutkan pada saat responden merasa
lebih baik sehingga responden tidak akan merasa terbebani. Waktu pengisian kuesioner kurang lebih selama 10 sampai 30 menit untuk
setiap responden. Hasil kegiatan ini dijadikan sebagai data posttest dan untuk penilaian lebih lanjut pada responden kelompok
intervensi. 5 Mengumpulkan hasil data dan untuk selanjutnya diolah dan
dianalisa.
G. Prosedur Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data Notoatmodjo, 2012:
1. Editing Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan
penyuntingan editing terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner tersebut.
2. Coding Melakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data data entry.
Pada lembar kuesioner, peneliti akan memberikan pengkodean sesuai dengan urutan responden sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pengambilan data. Untuk kelompok kontrol diberi koding A, dan kelompok intervensi diberi koding B. Untuk responden pertama diberi
koding 1, responden kedua diberi koding 2, dan seterusnya. Untuk kuesioner pretest diberi koding a, dan kuesioner posttest diberi koding b.
3. Memasukkan Data Data Entry atau Processing Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk “kode” angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau “software” computer berupa SPSS for Window. Dalam proses ini juga
dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data saja.
4. Pembersihan Data Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan- kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
H. Teknik Analisis Data