Waktu dan Tempat Penelitian Populasi Terjangkau Besar sampel Cara Penelitian

Pengukuran dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah 12 minggu perlakuan untuk menganalisa efek modifikasi pola hidup medis diet dan latihan jasmani dengan atau tanpa metformin terhadap kadar ADMA.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Penelitian akan dimulai pada bulan Februari 2011 hingga bulan Mei 2011, atau hingga subjek penelitian ini tercukupi. 3.2.2 Penelitian dilaksanakan di RSUP HAM, RS Haji dan RS Tembakau Deli di Medan dengan persetujuan Komisi Etik Penelitian FK USU. 3.2.3 Pengambilan dan pemeriksaan sampel darah dilaksanakan oleh Laboratorium Prodia cabang Medan dan Jakarta, yang memiliki fasilitas dan standar kontrol kualitas untuk menghindari bias pengukuran.

3.3 Populasi Terjangkau

Populasi target adalah pasien obesitas yang berusia ≥ 18 tahun baik pria maupun wanita yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di RSUP HAM, RS Haji dan RS Tembakau Deli Medan. 3.4 Kriteria penerimaan, penolakan, dan pengeluaran 3.4.1 Kriteria penerimaan 3.4.1.1 Subjek dengan usia ≥ 18 tahun tahun baik pria waupun wanita. 3.4.1.1 Subjek menerima informasi serta memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian secara sukarela dan tertulis informed concent untuk menjalani pemeriksaan fisikantropometri, laboratorium serta bersedia menjalani pengaturan diet dan latihan jasmani sedang moderate dari awal hingga akhir penelitian yang disetujui oleh Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan FK USU. 3.4.1.2 Subjek dengan IMT ≥ 25 kgm 2 dan atau lingkar pinggang LP ≥ 80 cm untuk wanita dan ≥ 90 cm untuk pria. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Kriteria penolakan

3.4.2.1 Subjek dengan obesitas sekunder 3.4.2.2 Subjek dengan riwayat, anamnesa dan pemeriksaan fisik yang sesuai untuk PCOS 3.4.2.3 Subjek yang pernah atau sedang menderita diabetes mellitus, hipertensi, penyakit kardiovaskular atau stroke 3.4.2.4 Subjek sedang menjalani terapi hormonal 3.4.2.5 Subjek dalam keadaan hamil atau sedang menyusui 3.4.2.6 Subjek ditemukan tanda-tandagejala inflamasiinfeksi kronis 3.4.2.7 Subjek yang pernah atau sedang menderita gangguan hati dan ginjal 3.4.2.8 Subjek perokok

3.4.3 Kriteria pengeluaran

Untuk kelompok perlakuan apabila selama satu minggu berturut-turut tidak melaksanakan modifikasi pola hidup diet dan latihan jasmani atau tidak mengkonsumsi kapsul

3.5 Besar sampel

Untuk memperkirakan besar sampel dipergunakan rumus sampel dari dua kelompok independen sebagai berikut: 40 n 1 = n 2 = 2 Z α + Z β S X 2 1 - X 2 Dimana : - n1 = Besar sampel minimal kelompok independen 1 - n2 = Besar sampel minimal kelompok independen 2 - Z α - Z = Deviat baku alpha= kesalahan tipe I= 5= 1,96 β - S = Simpangan baku kedua kelompok pada studi = Deviat baku beta= kesalahan tipe II= 10= 1,28 sebelumnya = 0,06. - X 19 1 -X 2 judgement = 0,1 = perbedaan klinis yang diinginkan clinical Universitas Sumatera Utara Maka dari perhitungan diperoleh : n1 = n2 = 7,56 = 8 sampel. Untuk antisipasi sejumlah sampel yang drop-out DO selama intervensi dan pengamatan digunakan rumus: 40 n ’ = n 1- f Dimana : n’ = Besar sampel yang dihitung n = Besar sampel minimal yang diperlukan f = Perkiraan proporsi Drop Out DO = 20 . Maka dari perhitungan rumus diperoleh besar sampel minimal untuk masing-masing kelompok independen = 10 sampel .

3.6 Cara Penelitian

Terhadap semua pasien yang termasuk dalam penelitian dilakukan penjelasan dan diminta memberikan persetujuan tertulis informed consent untuk mengikuti penelitian. Kemudian dilakukan anamnese dan pemeriksaan sebagai berikut : 3.6.1 Dilakukan anamnesis untuk mendapatkan data : umur, jenis kelamin, riwayat penyakit terdahulu, riwayat merokok, riwayat penyakit keluarga, riwayat pemakaian obat serta pemeriksaan laboratorium sebelumnya. 3.6.2 Dilakukan pengukuran Tinggi Badan TB dengan posisi tegak lurus tanpa alas kaki. Pengukuran mulai dari telapak kaki hingga puncak kepala dengan menggunakan mikrotop. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan meter m, Berat Badan BB diukur dengan posisi tegak lurus menggunakan timbangan digital merek camry, hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan kilogram kg serta dilakukan penilaian IMT dalam satuan kgm 2 . Universitas Sumatera Utara 3.6.3 Dilakukan pengukuran tekanan darah dengan sphygmomanometer Nova, dimana sebelumnya pasien diistirahatkan selama 5 menit. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali dan diambil reratanya . 3.6.4 Dilakukan pengukuran Lingkar Pinggang LP dengan posisi tegak tanpa alas kaki dengan jarak kedua tungkai 25-30 cm dengan menggunakan meteran. Pengukuran dilakukan melingkar secara horizontal dari titik tengah antara puncak krista illiaca dan tepi bawah kosta terakhir pada axillaris media. Hasil pengukuran dibaca dari depan dan dinyatakan dengan satuan centimeter cm. 3.6.5 Setelah dipuasakan selama 10-12 jam pasien kemudian dilakukan pengambilan sampel darah pada daerah fossa cubiti subjek penelitian untuk dilakukan pemeriksaan ADMA, urinalisa, darah rutin, kadar gula darah puasa dan 2 jam post prandial, fungsi ginjal ureum, kreatinin, fungsi hati SGOT,SGPT, serta pemeriksaan profil lipid total kolesterol, Trigliserida, LDL kolesterol, HDL kolesterol. Pengambilan darah dilakukan oleh Laboratorium Prodia Cabang Medan. 3.6.6 Kemudian terhadap semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan metode randomisasi untuk mendapatkan dua kelompok perlakuan yang mendapatkan modifikasi pola hidup dengan perubahan pola makan dan latihan jasmani sedang moderate dengan atau tanpa metformin secara sampling acak sederhana simple random sampling dengan sejumlah amplop tertutup tidak tembus pandang serta diberikan nomor ganjil dan genap pada gulungan kertas didalamnya. 3.6.7 Metode modifikasi pola hidup terdiri dari perencanaan makan dengan diet standar dan latihan jasmani sedang moderate dirincikan sebagai berikut : 3.6.7.1 Perencanaan makan dengan diet standar : perencanaan makan harus disesuaikan dengan kebiasaan masing- masing individu. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur dan kegiatan jasmani. Untuk penentuan status gizi dipakai IMT dan rumus Broca. Jumlah kalori ditentukan dari jumlah kalori basal yang besarnya 25-30 kalorikgBB ideal ditambahkan atau dikurangi beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti : jenis kelamin, umur, aktivitas, berat badan, dll. Pada jenis kelamin Universitas Sumatera Utara perempuan digunakan kalori basal 25 kalkgBB dan pada laki-laki 30 kalkgBB. 3.6.7.2 Kebutuhan kalori ditambah sesuai aktivitas fisik atau pekerjaan. Penambahan dilakukan 20 pada aktivitas ringan, 30 pada aktivitas sedang dan hingga 50 sesuai tingkatan pada aktivitas berat. 30 3.6.7.3 Karena yang termasuk subjek penelitian ini adalah penderita obesitas. Kebutuhan kalori dikurangi sekitar 20-30 sesuai tingkat obesitas. 30 3.6.7.4 Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi 20 , siang 30 dan sore hari 25 , serta 2-3 porsi makanan ringan 10-15 . Pada semua subjek penelitian ini diwajibkan melakukan perencanaan makan tersebut paling sedikit 12 minggu. Sebagai pilihan makanan dapat dijelaskan melalui piramid makanan sebagai berikut: 30 30 Gambar 3.2 Piramida makanan. 42 3.6.7.5 Aktifitas fisik sedang moderate : kegiatan jasmani sehari-hari secara teratur 3- 5 kali seminggu selama kurang-lebih 30-60 menit dengan target nadi 60-75 dari jumlah nadi maksimal tubuh dan kegiatan sehari-hari Universitas Sumatera Utara harus tetap dilakukan. Pada semua subjek penelitian diharuskan untuk melakukan latihan jasmani tersebut paling sedikit selama 12 minggu. Dibawah diberikan contoh aktivitas fisik sehari-hari yang sebaiknya dilakukan . Tabel 3.1 Aktivitas fisik sehari-hari. 41 Kurangi aktivitas Hindari aktivitas sedenter Misalnya menonton televisi, menggunakan internet, main game, dll Persering aktivitas Mengikuti olahraga rekreasi dan beraktivitas fisik tinggi waktu liburan. Misalnya jalan cepat, golf, olah otot, bersepeda dan sepak bola. Aktivitas harian Kebiasaan bergaya hidup sehat. Misalnya : berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, menemui rekan kerja secara langsung dan tidak menggunakan telepon dan jalan dari tempat parkir. 3.6.8 Pemberian intervensi farmakologis dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I menggunakan Metformin dengan dosis : 3 x 500 mg selama 12 minggu, sedangkan kelompok kedua menggunakan plasebo dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan metformin yang digunakan. 3.6.9 Setelah menjalani intervensi modifikasi pola hidup dengan atau tanpa metformin selama 12 minggu, dilakukan penilaian kembali parameter atropometri berupa IMT, Lingkar Pinggang LP, tekanan darah serta pemeriksaan laboratorium berupa kadar ADMA, kadar gula darah puasa dan 2 jam post prandial, serta pemeriksaan profil lipid total kolesterol, trigliserida, LDL kolesterol, HDL kolseterol oleh Laboratorium Prodia cabang Medan dan Jakarta Universitas Sumatera Utara 3.6.10 Dilakukan analisa parameter hasil ukur penelitian sebelum dan sesudah intervensi dengan metode statistik yang sesuai.

3.7 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 74 95

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 1 21

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 2

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 7

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 14

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 1 5

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 2 22

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 7

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 19