Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : analisa sifat fisis, mikrostruktur, dan sifat magnet dari Barium Heksaferrit.
3.6.1 Sifat Fisis
A. Pengukuran Densitas dan Porositas
Pengukuran densitas dan porositas pellet ini dilakukan dengan menggunakan hukum archimedes. Densitas dan porositas diukur melalui
perbandingan massa sampel kering dengan massa sampel ketika direndam dalam aquades. Prosedur kerja untuk menentukan besarnya densitas gr
��
3
dan porositas suatu sampel pellet sebagai berikut :
1. Siapkan neraca digital
2. Beaker glass diisi dengan aquades kemudian diletakkan diatas neraca dan
dikaitkan dengan kawat penggantung 3.
Sample kemudian diletakkan diatas kawat penggantung dan dilihat hasil massa basahnya
�
�
4. Sampel kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 100 °C selama
12 jam 5.
Sampel ditimbang lagi untuk mengetahui massa kering �
�
Persamaan pengukuran densitas : ρ =
�
�
�
�
− �
�
�
���
.............................. 3.1
Persamaan pengukuran porositas : P =
�
�
− �
�
�
�
x 100....................... 3.2
3.6.2 Analisa mikrostruktur Optical Mikroscope
Pengamatan permukaan mikrostruktur magnet B aFe
12
O
19
dan penentuan ukuran partikel dilakukan dengan menggunakanalat mikroskop optik. Pengamatan
permukaan sampel dilakukan dengan mengamati gambar yang ditangkap oleh mikroskop optik dan untuk penentuan ukuran partikel diperoleh dengan
menggunakan software yang ada pada mikroskop optik. Mekanisme alat ukur OM yakni sebagai berikut :
1. Sampel diletakkan diatas cawan
2. Mikroskope diatur dengan pembesaran 40x , kemudian dilakukan
pergeseran pada bagian tertentu dari objek lalu difokuskan dan dilakukan pemotretan pada mikrosruktur sampel
3. Gambar yang diproleh kemudian diamati
4. Ditentukan ukuran partikel dengan menggunakan software yang ada pada
mikroskop optik
3.6.3 Difraksi sinar X X-Ray Diffraction
X-Ray diffractometer adalah alat yang dapat memberikan data-data difraksi dan kuantitas intensitas difraksi pada sudut-
sudut difraksi 2θ dari suatu bahan. Tujuan dilakukannya pengujian analisis struktur kristal adalah untuk
mengetahui fase-fase apa saja yang terbentuk selama proses pembuatan sampel uji. Tahap pertama yang dilakukan dalam analisa sinar-X adalah melakukan
analisa pemeriksaan terhadap sampel x yang belum diketahui strukturnya. Sampel ditempatkan pada titik fokus hamburan sinar-X yaitu tepat ditengah-tengah
berukuran sesuai dengan sampel pellet dengan perekat pada sisi baliknya.
Gambar 3.2 Skema Alat uji XRD
Secara umum prinsip kerja XRD ditunujkkan oleh gambar 3.2. berikut :
1. Generator tegangan tinggi A berfungsi sebagai catu daya sumber sinar-
X B 2.
Sampel berbentuk pellet C diletakkan diatas tatakan D yang dapat diatur.
3. Berkas sinar-X didifraksikan oleh sampel dan difokuskan melewati celah
E, kemudian masuk ke alat pencacah berputar sebesar θ 4.
intensitas difraksi sinar-X direkam dalam bentuk kurva terhadap jarak antara bidang d.
Untuk mengetahui fasa dan struktur material yang diamati dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan cara membandingkan nilai d yang terukur dengan
nilai d pada data standart. Data standart dapat diperoleh melalui Joint Comitte of Powder Difraction Standart JCPDS atau dengan metode hanawalt.
3.6.4 Sifat Magnet