Menganalisis Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server 2003 Di Merah Hitam Net.

(1)

MENGANALISIS JARINGAN INFRASTRUKTUR

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

DI MERAH HITAM NET

TUGAS AKHIR

DANI AGUS SIREGAR

072406061

PROGRAM STUDI DIPLOMA - III TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

MENGANALISIS JARINGAN INFRASTRUKTUR

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

DI MERAH HITAM NET

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

DANI AGUS SIREGAR 072406061

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

PERSETUJUAN

Judul : MENGANALISIS JARINGAN INFRASTRUKTUR

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003 DI MERAH HITAM NET

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : DANI AGUS SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa : 072406061

Program Studi : DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Oktober 2011

Diketahui / Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Suyanto, M.Kom. NIP. 19620901 198803 1 002 NIP : 19590813 198601 1 002


(4)

PERNYATAAN

MENGANALISIS JARINGAN INFRASTRUKTUR

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

DI MERAH HITAM NET

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Oktober 2011

DANI AGUS SIREGAR 072406061


(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil meyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”Menganalisis Jaringan Infrastruktur Menggunakan windows server 2003 di Merah Hitam Net” ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut sampai akhir zaman.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tak ternilai harganya. Karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Suyanto, M.Kom. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya selama menyusun tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Syahril Effendi, S.Si., M.IT dan Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma – III Teknik Informatika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Drs. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara.

5. Seluruh dosen program studi Diploma - III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan. 6. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Sahabat - sahabat penulis yang telah . banyak memberikan ilmu kepada penulis baik dalam penyusunan tugas akhir ini maupun pada masa perkuliahan. Akhirnya penulis menyadari bahwa sebagaimana hasil karya manusia. Tugas Akhir yang penulis ini masih sangat jauh dari sempurna, baik dalam penulisan, tata bahasa maupun nilai ilmiahnya. Karena itu penulis dengan hati terbuka menerima segala kritik dan saran yang bertujuan untuk menyempurnakan penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT member rahmat - Nya kepada kita semua. Amin.


(6)

Demikian Tugas Akhir ini saya buat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Oktober 2011 Penulis

Dani Agus Siregar


(7)

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk menyetting jaringan pada sebuah lembaga kursus komputer . Jaringan ini di kembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Mikrotik sebagai sistem operasi router, winbox sebagai pengatur konfigurasi tersebut. Mikrotik di pakai sebagai sistem operasi router untuk mengatur manajemen bandwidth jaringan tersebut. Dengan memanajemen bandwidth menggunakan router mikrotik maka koneksi internet menjadi lancar karena bandwidth yang dimiliki telah terbagi masing-masing kepada para client sehingga membantu memudahkan koneksi yang memanfaatkan layanan jaringan dan juga memudahkan administrator dalam hal memantau akses internet pada jaringan karena telah dilakukan manajemen bandwidth


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak vi

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 LANDASAN TEORI 6

2.1 Jaringan Komputer 6

2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer 7

2.2.1 Local Area Network (LAN) 7

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN) 8

2.2.3 Wide Area Network (WAN) 9

2.3 Router 10

2.4 Sistem Operasi 11

2.5 Gateway 13

2.6 Mikrotik Router Operating System 13

2.6.1 Pengertian Mikrotik Router Operating Sistem 13

2.6.2 Fitur-fitur Mikrotik Router 15

2.6.3 Sejarah Mikrotik 17

2.6.4 Jenis – jenis Mikrotik 18

2.5.4 Fungsi Mikrotik Router 18

BAB 3 GAMBARAN UMUM MERAH HITAM NET 19

3.1 Sejarah Singkat MERAH HITAM NET 19

3.2 Visi 20

3.3 Misi 20

3.4 Tujuan 21

3.5 Sasaran 21

3.6 Kurikulum dan Biaya 21


(9)

Bab 4 PERANCANGAN SISTEM 23

4.1 Tujuan Perancangan Sistem 23

4.2 Media Instalasi 23

4.3 Instalasi Mikrotik 24

4.4 Topologi Jaringan 30

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 31

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 31

5.2 Tujuan Implementasi Sistem 31

5.3 Hasil Rancangan Sistem 31

5.3.1 Topologi Jaringan 31

5.3.2 Media Instalasi 32

5.3.3 Instalasi Mikrotik 33

5.3.4 Akses Mikrotik Router OS 37

5.4 Kofigurasi Manajemen Bandwidth 47

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 56

6.1 Kesimpulan 56

6.2 Saran 56

DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jaringan Local Area Network (LAN) 7

Gambar 2.2 Jaringan Metropolitan Ar3ea Network (MAN) 8

Gambar 2.3 Jaringan Wide Area Network (WAN) 9

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 22

Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik 25

Gambar 4.2 Pemilihan Paket di Mikrotik 25

Gambar 4.3 Konfigurasi Untuk Menyimpan Konfigurasi Lama 25

Gambar 4.4 Instalasi Konfirmasi Lanjut 25

Gambar 4.5 Instalasi 26

Gambar 4.6 Konfigurasi Sistem 27

Gambar 4.7 Screen Mikrotik 27

Gambar 4.8 Tampilan Awal Winbox 29

Gambar 4.9 Tampilan Koneksi 30

Gambar 4.10 Topologi Jaringan 30

Gambar 5.1 Topologi Jaringan 32

Gambar 5.2 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik 34

Gambar 5.3 Pemilihan Paket di Mikrotik 34

Gambar 5.4 Konfigurasi Menyimpan Konfigurasi Lama 34

Gambar 5.5 Instalasi Konfirmasi Lanjut 35

Gambar 5.6 Proses Instalasi Mikrotik 35

Gambar 5.7 Konfigurasi Sistem 36

Gambar 5.8 Screen Mikrotik 37

Gambar 5.9 Tampilan Awal Winbox 38

Gambar 5.10 Halaman Awal Winbox 39

Gambar 5.11 Tampilan Address List 40

Gambar 5.12 Route List 40

Gambar 5.13 New NAT Rule 41

Gambar 5.14 New NAT Rule, Out Interface 41

Gambar 5.15 New NAT Rule, Masquerade 42

Gambar 5.16 IP Pool 43

Gambar 5.17 IP Pool 43

Gambar 5.18 DHCP Server 44

Gambar 5.19 DHCP Server Setup 45

Gambar 5.20 DHCP Server 46

Gambar 5.21 DHCP Server Setup, Lease Time 46

Gambar 5.22 Setup Succesfully 47

Gambar 5.23 Mangle 48

Gambar 5.24 Mangle Rule 49

Gambar 5.25 Action Mangle Rule 49

Gambar 5.26 New Packet, Mash 50

Gambar 5.27 Mangle Rule, Packet Mash 50


(11)

Gambar 5.29 Queue 51

Gambar 5.30 Queue Total Upload 52

Gambar 5.31 Queue Local Down 53

Gambar 5.32 Queue Local Up 53

Gambar 5.33 Queue Type Local Down 54


(12)

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk menyetting jaringan pada sebuah lembaga kursus komputer . Jaringan ini di kembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Mikrotik sebagai sistem operasi router, winbox sebagai pengatur konfigurasi tersebut. Mikrotik di pakai sebagai sistem operasi router untuk mengatur manajemen bandwidth jaringan tersebut. Dengan memanajemen bandwidth menggunakan router mikrotik maka koneksi internet menjadi lancar karena bandwidth yang dimiliki telah terbagi masing-masing kepada para client sehingga membantu memudahkan koneksi yang memanfaatkan layanan jaringan dan juga memudahkan administrator dalam hal memantau akses internet pada jaringan karena telah dilakukan manajemen bandwidth


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, jaringan komputer saat ini sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai instansi baik di bidang pemerintahan, pendidikan, bahkan di bidang bisnis sekalipun. Dimana banyak perusahaan yang memerlukan informasi dan data-data dari kantor-kantor lainnya baik dia dari rekan kerja, afiliasi bisnis, maupun konsumen. Dalam hal ini sering kali terjadi permasalahan pada jaringan komputer antara lain data yang dikirimkan lambat, rusak, tidak sampai tujuan, bahkan pada masalah keamanan. Oleh sebab itu, jaringan komputer memerlukan sebuah router.

Router adalah sebuah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu

jaringan ke jaringan yang lain. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki router, permasalahan pada jaringan komputer akan bisa terjawab. Namun, harga router

tidaklah murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan oleh router itu sendiri. Hingga ditemukanlah sebuah solusi yaitu sistem operasi yang dikhususkan untuk sebuah networking yang dinamakan dengan mikrotik router OS. Sistem operasi ini terbukti cukup murah dan handal dalam melakukan kerjanya sebagai router, seperti pengaturan gateway server, limit bandwidth, hingga pada hotspot.


(14)

Atas dasar pertimbangan di atas dan setelah membaca beberapa artikel tentang mikrotik router OS, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai Tugas Akhir guna melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi D-III Teknik Informatika Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Sekaligus untuk membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi tentang penggunaan mikrotik router OS. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk mengambil judul Tugas Akhir tentang “Cara Setting Mikrotik dan Pembatasan Access Internet Client pada LBB-TI Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang melatarbelakangi penulisan Tugas Akhir ini adalah bagaimana caranya menjadikan sebuah PC menjadi router untuk difungsikan sebagai

gateway server serta pengaturan limit bandwith dengan menggunakan Mikrotik

Router Operating System pada jaringan komputer.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka masalah yang dibahas penulis pada penulisan Tugas Akhir ini adalah tentang gateway server dan management

bandwith pada jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan Mikrotik

Router OS. Karena sebagai perangkat lunak Router, Mikrotik Router OS memiliki


(15)

hotspot gateway, web proxy, DNS cache, hingga pada penggunaan Virtual Private

Network (VPT). Selain itu fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga

tersedia.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi khususnya tentang penggunaan Mikrotik Router OS.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program D-III Teknik Informatika Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan yang didapatkan pada studi perkuliahan terutama tentang penggunaan Mikrotik Router OS pada jaringan komputer, serta dapat mempelajarinya lebih mendalam lagi.

2. Dapat diaplikasikan pada teknologi informasi dibidang jaringan komputer, terutama dalam membangun sebuah gateway server dan pengaturan bandwith


(16)

1.6. Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Observasi, yaitu melakukan penelitian langsung ke lokasi seperti ke warung

internet.

2. Wawancara, yaitu bertanya langsung kepada orang yang lebih dahulu tahu tentang Mikrotik Router dari pada penulis.

3. Studi literatur, yaitu mempelajari atau mengunjungi website-website atau situs-situs menyediakan tutorial serta artikel mengenai Mikrotik Router OS

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang berbagai uraian singkat yang berhubungan dengan cara setting mikrotik dan pembatasan access client .

BAB 3 GAMBARAN UMUM MERAH HITAM NET


(17)

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang perancangan sistem, cara setting

mikrotik dengan winbox, algoritma terbentuknya proses.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi uraian pengertian implementasi sistem, komponen utama implementasi sistem, tujuan implementasi sistem, pemeliharaan sistem, dan demonstrasi proses.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dalam tugas akhir ini mengenai tentang analisi jaringan infrastruktur di merah hitam net.


(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya seperti kabel, switch, atau router yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Adapun tujuan dari jaringan komputer adalah:

1. Membagi fungsi sumber daya seperti berbagi pemakaian printer, CPU, RAM,

harddisk

2. Komunikasi contohnya surat elektronik, instant messaging, dan chatting

3. Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer


(19)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya

mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk jaringan LAN.

Gambar 2.1 Jaringan Local Area Network (LAN)

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah suatu jaringan komputer yang saling


(20)

Jaringan MAN bisa menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya yang berjarak antara 10 hingga 50 km.

Gambar 2.2 Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)

2.2.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan komputer yang mencakup area yang

luas seperti jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu


(21)

dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Gambar 2.3 Jaringan Wide Area Network (WAN)

2.3 Router

Router adalah suatu perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol

kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol

dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan


(22)

Selain itu fasilitas lain dari router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP

Address lain.

Misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress

192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP

Address dengan Network Identification 192.168.0 dan Host Identification 2-254,

contoh 192.168.0.24, 192.168.0.32 dan seterusnya. Permasalahan akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa berkeliling untuk men-setting IP address tiap host, Oleh karenanya kita dapat menggunakan router. Jenis-jenis router :

1. Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pada sistem operasi,

sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router, contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.

2. Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan

seperti router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP address dan men-sharing IP address, pada prakteknya router

hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau

wilayah, contoh dari router ini adalah access point. Wilayah yang dapat mendapat IP Address dan koneksi internet disebut HotSpot Area.

3. Router PC adalah sistem operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan

men-sharing IP address, jadi jika suatu perangkat jaringan (PC) yang terhubung


(23)

disebarkan oleh sistem operasi tersebut, contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server, seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik

Router OS (Berbasis Linux), dan lain-lain.

2.4 Sistem Operasi

Istilah sistem operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi software terinstal. Dalam ilmu komputer, Sistem operasi (Operating System atau OS) adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, sistem operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti umum untuk

software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen

memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh sistem operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu sistem operasi. Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:

1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory


(24)

4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain

5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk

mengontrol mereka.

Adapun macam-macam sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:

1. Keluarga Microsoft Windows – yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)).

2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.

3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard).

   


(25)

Gateway adalah pintu gerbang keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat disetting menjadi gateway yang berfungsi untuk menjadi penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.

2.6 Mikrotik Router Operating System

2.6.1 Pengertian Mikrotik Router Operating System

Mikrotik router operating system adalah sistem operasi Linux base yang memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network

yang handal. Mikrotik router OS merupakan router software yang dapat menggunakan peralatan embedded (minimum sistem) maupun menggunakan Personal Komputer (PC) serta kompatibel dengan IBM PC X86. Mikrotik router OS mampu menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay, maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (pada waktu yang bersamaan dengan rate yang sama) serta asynchronous (komunikasi data yang tidak terikat dengan waktu yang tetap) dengan dukungan berbagai kartu tambahan dan pihak ketiga. Selain itu, Mikroti router OS dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging, dan

IP security.

Mikrotik router OS mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana sampai dengan menggunakan radio, bahkan juga menggunakan

Access Point maupun Virtual Access Point. Mikrotik router OS juga dapat digunakan


(26)

menggunakan tegnologi hotspot untuk mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel. Mikrotik router OS memiliki kemampuan untuk keamanan jaringan dengan menggunakan firewall yang dapat digunakan secara

statefull” maupun “stateless”.

Mikrotik router OS memiliki fasilitas tracking yang berfungsi untuk memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan dan melakukan analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini dapat menghasilkan informasi dengan format software pihak ketiga sehingga memudahkan administrator jaringan bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow maupun NTOP. Mikrotik

router OS dapat difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan squid. Proxy

server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi keamanan

proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara akses

ke tujuan.

2.6.2 Fitur-Fitur Mikrotik Router

Mikrotik router operating system memiliki banyak fitur-fitur. Berikut ini adalah fitur yang dimiliki oleh Mikrotik RouterOperating System :

1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi

CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem


(27)

3. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface,

bridging firewalling

4. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,

RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

5. DHCP : Mendukung DHCP tiap antar-muka; DHCP Relay; DHCP Client,

multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases

6. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT

dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range

port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS

7. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data

rate, SSL ,HTTPS

8. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy

(PFS) MODP groups 1, 2,5

9. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco

HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol

10. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan Ethernet

11. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat

diakses melalui HTTP

12. NTP : Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan sistem GPS


(28)

MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate

14. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent

proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung

parent proxy; static DNS

15. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4

16. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan

17. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP,

Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D)

dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI

18. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet

sniffer; Dinamik DNS update

19. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan

wireless; multiple VLAN; VLAN bridging

20. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP

21. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik

Router OS.

2.6.3 Sejarah Mikrotik

Mikrotik router pertama kali mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996 oleh John dan Arnis. Pada awalnya versi pertama mikrotik dibuat untuk digunakan pada sistem


(29)

pengoperasian DOS. Tapi, setelah versi 2 mikrotik router kemudian menggunakan

kernel Linux dalam aplikasinya. Pada tahun 2003 mikrotik router kemudian juga

memproduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang didesain untuk digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.

2.6.4 Jenis-Jenis Mikrotik

1. Mikrotik Router OS yang berbentuk software yang dapat didownload disitus www.mikrotik.com. Mikrotik Router OS dapat diinstall pada komputer (PC). 2. BUILT IN Hardware Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus

dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik Router

Operating System.

2.6.5 Fungsi Mikrotik Router

Sebagai perangkat lunak router, Mikrotik Router OS memiliki banyak fungsi yang dapat digunakan pada jaringan. Mulai dari quality of service (pengaturan bandwith),

firewall, hotspot gateway, web proxy, DNS cahce, hingga pada penggunaan Virtual

Private Network (VPN). Selain itu, fasilitas seperti watchdog dan netmatch juga

tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.


(30)

BAB 3

GAMBARAN UMUM MERAH HITAM NET

3.1 Sejarah Singkat MERAH HITAM NET

Yayasan Lembaga Bantuan Bersama didirikan dengan akte notaris Sugati, SH nomor 10 tanggal 10 Maret 2003 dan NPWP nomor 02.342.866.7-113.000 dengan tujuan diantaranya adalah meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan umum serta keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan dengan usaha yang dilakukan diantaranya adalah mendidik dan melatih tenaga-tenaga agar menjadi terampil dan ahli di berbagai bidang yang serasi dengan arah pembangunan nasional serta mengusahakan dan atau menjalankan usaha-usaha dibidang konsultan manajemen, konsultan pendidikan dan konsultan teknologi informasi dan informasi.

Sejalan dengan tujuan dan usaha Yayasan Lembaga Bantuan Bersama dipandang relevan untuk membuat lembaga kursus komputer yang diberi nama Lembaga Bantuan Bersama Untuk Teknologi Informasi (LBB-TI) yang dikukuhkan pada tahun 2003 dengan izin penyelenggaraan kursus dengan Surat Keputusan Dinas Pendidikan Pemerintahan Kota Medan nomor:420/15087/2003, sekarang SK nomor: 420/5079.PLS/09 dengan nama Lembaga Bantuan Bersama Untuk Teknologi Informatika (LBB-TI) dan memperoleh nomor induk lembaga kursus (NILEK) 07202.3.1.0205/31 tahun 2009 dari Direktur Kelembagaan dan Kursus Direktorat Jenderal Pendidikan Nanformal Dan Informal. LBB-TI merupakan Lembaga Kursus


(31)

Komputer yang menjalankan pendidikan dan pelatihan / kursus komputer bagi masyarakat sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dibidang ilmu-ilmu teknologi informasi yang terencana, terprogram dan terarah dengan baik sesuai dengan visi dan misi MERAH HITAM NET.

3.2 Visi

Menjadi lembaga kursus komputer yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mahir dan terampil dalam bidang ilmu-ilmu teknologi informasi.

3.3 Misi

Adapun misi lembaga ini adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di bidang ilmu-ilmu teknologi informasi

2. Mempersiapkan warga belajar menjadi sumber daya manusia yang mahir dan terampil dalam bidang ilmu-ilmu teknologi informasi.

3. Memberikan solusi kepada pemerintah dan dunia usaha dalam pengolahan data dan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

4. Meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati posisi sebagai salah satu lembaga kursus komputer unggulan tingkat nasional


(32)

Tujuan dari LBB-TI adalah menghasilkan lulusan kursus komputer yang mampu menguasai prinsip-prinsip komputer dan penerapannya dalam teknologi informasi

3.5 Sasaran

Peningkatan mutu sumber daya manusia yang memiliki keterampilan aplikasi komputer dan pengelolaan teknologi informasi

3.6 Kurikulum Dan Biaya

Kurikulum kursus komputer LBB-TI telah disesuaikan dengan visi, misi tujuan dan sasaran kursus komputer LBB-TI. Visi menjadi Lembaga Kursus Komputer yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mahir dan terampil dalam bidang ilmu-ilmu teknologi informasi. Selain itu warga belajar juga diberi materi dasar teknologi informasi sebagai upaya mewujudkan kompetensi dalam bidang aplikasi komputer dan teknologi informasi.


(33)

3.7 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

YAYASA N LBB

KURSUS KOMPUTER

LBB-PEMILIK/PENYELENGGARA Syahril Efendi, S.Si., M.IT

PIMPINAN KURSUS Syafrima Maya Sari, S.Kom

KOORDINATOR INSTRUKTUR Rudi Syahputra KOORDINATOR PROGRAM Yodi Putamasika, AMd, S.Si KOORDINATOR FASILITASI &SUMBER DAYA Seniman, S.Kom SEKRETARIS Syafrima Rizki BENDAHARA Syafrima Yanti


(34)

BAB 4

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/ disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk mengantikan sistem yang lama.

4.2 Media Instalasi

Media instalasi Mikrotik Router OS antara lain:

1. Floppy-based installation.

2. CD-based installation.

3. Floppy-based network installation.

4. Full network-based installation.

4.3 Instalasi Mikrotik

Sistem operasi ini akan membuat satu partisi dari seluruh kapasitas harddisk sehingga seluruh partisi yang ada pada harddisk akan dijadikan satu, lalu diformat total oleh


(35)

Mikrotik. Dengan kata lain, satu harddisk khusus untuk satu Mikrotik RouterOS. Pada saat booting masuk ke setting BIOS. Kemudian pada setting boot sequences pilih pada

first boot pada CD-ROM dan second pada IDE-0 [hdd]. Save settings kemudian

restart [pastikan CD installer Mikrotik sudah ada di CD-ROM]. Booting dengan CD.

Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstal. Memilih paket yang akan diinstal satu persatu dengan menekan spacebar. Untuk memilih semua paket gunakan tombol ‘a di keyboard, tekan ‘m untuk pilihan paket minimum, tekan ‘r’ untuk menginstal remote router. Tekan ‘q’ untuk membatalkan proses instalasi. Untuk memudahkan instalasi, penulis menggunakan metode dengan menekan ‘a’ di

keyboard kemudian ‘i’ untuk menginstal.


(36)

Gambar 4.2 Pemilihan Paket di Mikrotik

1. Akan muncul dua pesan konfirmasi seperti tampak pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3 Konfirmasi Untuk Menyimpan Konfigurasi Lama

Apabila sebelumnya pada komputer sudah terinstal Mikrotik, kita dapat menyimpan konfigurasi lama dengan menekan tombol [y] atau tekan [n] untuk menghapus konfigurasi lama.

Gambar 4.4 Konfirmasi Untuk Melanjutkan Instalasi

Untuk meneruskan proses instalasi tekan [y], jika ingin membatalkan proses instalasi tekan [n].


(37)

2. Jika konfirmasi di atas disetujui, sistem akan melakukan instalasi sesuai dengan paket yang dipilih. Sistem akan meminta untuk reboot komputer setelah proses instalasi telah selesai. Sebelum me-reboot komputer, ambil terlebih dahulu CD Mikrotik yang terdapat pada CD Drive tadi.

Gambar 4.5 Instalasi

3. Setelah reboot, Mikrotik akan melakukan konfigurasi sistem secara otomatis.


(38)

4. Selanjutnya akan muncul menu user login. Gunakan user ‘admin’ untuk login dengan password kosong (tidak diisi), akhiri dengan menekan tombol ‘enter’. Akan muncul tampilan welcome screen Mikrotik.

Gambar 4.7 Welcome Screen Mikrotik

1. Akses Mikrotik Router OS Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik Router OS, antara lain :

a. Via Console/Command

Mikrotik jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via

console/shell maupun remote akses menggunakan PUTTY (www.putty.nl)

b. Via Web Browser

Mikrotik bisa diakses via web/port 80 pada browser. Contoh : ketik di

browser dengan IP address dari Mikrotik Router OS : 192.168.200.1


(39)

Mikrotik bisa diakses/remote menggunakan tool winbox, Winbox adalah sebuah utility untuk melakukan remote ke server Mikrotik dalam mode

GUI. Winbox bisa mendeteksi Mikrotik yang sudah di install jika masih

dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi Mac address dari ethernet

yang terpasang di Mikrotik Router OS.

d. Via Telnet

Mikrotik dapat di-remote menggunakan telnet melalui program aplikasi

command prompt (cmd) yang ada pada windows. Namun, penggunaan

telnet tidak dianjurkan dalam jaringan karena masalah keamanannya.

Contoh : c:\>telnet 192.168.200.1

Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik Router OS akan menggunakan winbox karena mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara pengaksesan Mikrotik RouterOS

melalui winbox adalah sebagai berikut : 1. Buka aplikasi Winbox


(40)

2. Pilih MAC address di kotak Connect to untuk mencari Mikrotik Router OS

3. klik connect untuk koneksi ke Mikrotik Router OS, winbox akan melakukan koneksi ke Mikrotik

Gambar 4.9 Tampilan koneksi

4.4 Topologi Jaringan

Gambar 4.10 Topologi Jaringan

I N T E R N E T

M O D E M R O U T E R

S W I T C H

C L I E N T 1 9 2 . 1 6 8 .1 0 . 2

C L I E N T 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 .3 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 1 / 2 8 1 9 2 . 1 6 8 . 1 . 1


(41)

I N T E R N E T

MO D E M R O U T E R

S W I T C H

C L I E N T 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 2

C L I E N T 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 3 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 1 / 2 8 1 9 2 . 1 6 8 . 1 . 1

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1Pengertian Implementasi Sistem

Pada bagian implementasi sistem berarti menjelaskan bagian kepada pemakai bagaimana setiap komponen perancangan .

5.2 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem bertujuan agar memenuhi kebutuhan pemakai system dan memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap .

5.3 Hasil Rancangan Sistem

5.3.1 Topologi Jaringan

Adapun topologi jaringan adalah sebagai berikut :


(42)

5.3.2 Media Instalasi

Media instalasi Mikrotik RouterOS antara lain:

1. Floppy-based installation.

2. CD-based installation.

3. Floppy-based network installation.

4. Full network-based installation.

5.3.3 Instalasi Mikrotik

Sistem operasi ini akan membuat satu partisi dari seluruh kapasitas harddisk sehingga seluruh partisi yang ada pada harddisk akan dijadikan satu, lalu diformat total oleh Mikrotik. Dengan kata lain, satu harddisk khusus untuk satu Mikrotik RouterOS. Pada saat booting masuk ke setting BIOS. Kemudian pada setting boot sequences pilih pada first boot pada CD-ROM dan second pada IDE-0 [hdd]. Save settings kemudian restart [pastikan CD installer Mikrotik sudah ada di CD-ROM]. Booting dengan CD.

Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstal. Memilih paket yang akan diinstal satu persatu dengan menekan spacebar. Untuk memilih semua paket gunakan tombol ‘a di keyboard, tekan ‘m untuk pilihan paket minimum, tekan ‘r’ untuk menginstal remote router. Tekan ‘q’ untuk membatalkan proses instalasi. Untuk memudahkan instalasi, penulis menggunakan metode dengan menekan ‘a’ di


(43)

Gambar 5.2 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik

Gambar 5.3 Pemilihan Paket di Mikrotik

5. Akan muncul dua pesan konfirmasi seperti tampak pada gambar di bawah ini:


(44)

Apabila sebelumnya pada komputer sudah terinstal Mikrotik, kita dapat menyimpan konfigurasi lama dengan menekan tombol [y] atau tekan [n] untuk menghapus konfigurasi lama.

Gambar 5.5 Konfirmasi Untuk Melanjutkan Instalasi

Untuk meneruskan proses instalasi tekan [y], jika ingin membatalkan proses instalasi tekan [n].

6. Jika konfirmasi di atas disetujui, sistem akan melakukan instalasi sesuai dengan paket yang dipilih. Sistem akan meminta untuk reboot komputer setelah proses instalasi telah selesai. Sebelum mereboot komputer, ambil terlebih dahulu CD Mikrotik yang terdapat pada CD Drive tadi.

Gambar 5.6 Proses Instalasi Mikrotik


(45)

Gambar 5.7 Konfigurasi Sistem

8. Selanjutnya akan muncul menu user login. Gunakan user ‘admin’ untuk login dengan password kosong (tidak diisi), akhiri dengan menekan tombol ‘enter’. Akan muncul tampilan welcome screen Mikrotik.


(46)

5.3.4. Akses Mikrotik RouterOS

Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik RouterOS, antara lain : a. Via Console/Command Mikrotik

Jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via console/shell maupun remote

akses menggunakan PUTTY (www.putty.nl)

b. Via Web Browser

Mikrotik bisa diakses via web/port 80 pada browser. Contoh : ketik di browser dengan

Ip address dari Mikrotik RouterOS : 192.168.200.1

c. Via WinBox

Mikrotik bisa diakses/remote menggunakan tool winbox, winbox adalah sebuah utility

untuk melakukan remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Winbox bisa mendeteksi mikrotik yang sudah di install jika masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi Mac address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik RouterOS.

d. Via Telnet

Mikrotik dapat diremote menggunakan telnet melalui program aplikasi ”command prompt” (cmd) yang ada pada windows. Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan dalam jaringan karena masalah keamanannya. Contoh : c:\>telnet 192.168.200.1

Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik RouterOS akan menggunakan Winbox karena mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara pengaksesan Mikrotik RouterOS melalui Winbox adalah sebagai berikut :


(47)

 Membuka Aplikasi winbox

Gambar 5.9 Tampilan Awal Winbox

 Pilih MAC address yang tampil lalu klik untuk connect . Lalu masuk ke halaman awal winbox .


(48)

3 . Buka perintah IP  address . Ini bertujuan agar dapat mengetahui IP yang terdaftar .

Gambar 5.11 Tampilan Address List

4 . Lalu pilih perintah IP Routes (+)  isikan gateway  OK

Gambar Route List


(49)

Pada bagian Routes ini berfungsi sebagai pengaturan jalur network berdasarkan IP address . Setiap IP address yang dipasang pada interface di router secara otomatis akan menambahkan DAC Routing . AS = Active.Static , ADC = Active. Dynamic . Connected

5. Pilih IP  Firewall  NAT  (+)

Gambar 5.13 New NAT Rule


(50)

Lalu pilih action  masquerade

Gambar 5.15 New NAT Rule , masquerade

NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan. Dan fungsi dari masquerade adalah untuk menerjemahkan IP address asal dan port dari network untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global .

6. Menentukkan IP address yang akan di bagikan 6.1 Pilih Pool  (+)


(51)

Gambar 5.16 IP Pool

6.2 Lalu masukkan IP 192.168.10.11-192.168.10.25

Gambar 5.17 IP Pool


(52)

Gambar 5.18 DHCP Server

IP Address sudah tersedia secara otomatis , lalu next


(53)

Gambar 5.19 DHCP Server Setup

DNS Servers sudah terisi secara otomatis , lalu pilih next


(54)

Lease Time adalah batas waktu yang diberikan untuk penggantian IP secara otomatis.

Gambar 5.21 DHCP Server Setup, Lease Time


(55)

5.4Konfigurasi Manajemen Bandwidth

Manajemen bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).

(http://overflow.web.id, 2009) . Manajemen bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.

Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwidth memberikan kemampuan untuk mengatur bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.

Adapun caranya adalah sebagai berikut : 1. Pilih IPFirewallMangle a


(56)

2. Pilih tambah (+) dan di bagian Chain pilih forward

Gambar 5.24 Mangle Rule

3. Di bagian Action pilih mark packet


(57)

4. Di bagian New Packet Mark berikan nama PM local . Dan berikan centang (√) pada bagian passthrough

Gambar 5.26 New Packet Mask

5. Ulangi kembali memilih IP  Firewall  (+) . Pada bagian Chain pilih forward dan di bagian Packet Mark pilih PM Local .


(58)

6. Pada bagian Action pilih Action  mark connection . Dan berikan nama pada New Connection Mark “CM Local” .

Gambar 5.28 Mangle Rule , New Connection Mask

6. Lalu pilih menu Queues lalu pilih (+) . Berikan nama total download , pada bagian Parent pilih local dan pada Packet Mark pilih PM Local

Gambar 5.29 Queue

7. Lalu pilih kembali (+) . Berikan nama total upload . Pada bagian Parent pilih public dan di Packet Mark pilih PM Local . Dan di Queue Type pilih local up .


(59)

Gambar 5.30 Queue total upload

9. Lalu pilih kembali (+) untuk membuat anak bagian dari total download. Isikan Name : local down .

Parent : total download Packet Mark : PM Local Queue Type : local down Max limit : 200 k


(60)

10. Lalu pilih kembali (+) untuk membuat anak bagian dari total upload .

Isikan Name : local up Parent : total upload Packet Mark : PM local Queue Type : local up Max Limit : 128 k

Gambar 5.32 Queue local up

11. Pilih Queue Type lalu pilih (+) . Isikan pada bagian Name : local down

Kind : pcq


(61)

12. Lalu pilih kembali (+) , isikan pada bagian Name : local up

Kind : pcq


(62)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Setelah melalui proses – proses tahapan dalam pen-setting-an mikrotik dan pembatasan access internet client yang ada di LBB-TI Medan maka dapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Mikrotik yang telah diimplementasikan telah mampu menghubungkan semua komputer client dengan baik .

2. Mikrotik dapat membatasi access internet client baik dari pembatasan ip address

maupun dalam pembagian bandwidth .

6.2 SARAN

Adapun saran penulis tentang pembuatan tugas akhir ini adalah :

1. Langkah – langkah konfigurasi yang telah dilakukan dapat didokumentasikan atau di backup sehingga jika terjadi kesalahan dapat dibangun kembali .

2. Untuk memperoleh hasil yang baik diharap menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih baik


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2008. Dokumen Nomor:

Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

www.lbb-ti.co.cc diakses pada tanggal 30 April 2011

http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 9 Mei 2011

http://www.mikrotik.com. diakses 21 April 2011

Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan computer,http://www.ilmukomputer.com

diakses pada tanggal 2 Mei 2011 .

Mikrotik, 2008, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id diakses pada tanggal 2 Mei 2011.


(1)

6. Pada bagian Action pilih Action  mark connection . Dan berikan nama pada New Connection Mark “CM Local” .

Gambar 5.28 Mangle Rule , New Connection Mask

6. Lalu pilih menu Queues lalu pilih (+) . Berikan nama total download , pada bagian Parent pilih local dan pada Packet Mark pilih PM Local

Gambar 5.29 Queue

7. Lalu pilih kembali (+) . Berikan nama total upload . Pada bagian Parent pilih public dan di Packet Mark pilih PM Local . Dan di Queue Type pilih local up .


(2)

Gambar 5.30 Queue total upload

9. Lalu pilih kembali (+) untuk membuat anak bagian dari total download. Isikan Name : local down .

Parent : total download Packet Mark : PM Local Queue Type : local down Max limit : 200 k


(3)

10. Lalu pilih kembali (+) untuk membuat anak bagian dari total upload .

Isikan Name : local up Parent : total upload Packet Mark : PM local Queue Type : local up Max Limit : 128 k

Gambar 5.32 Queue local up

11.Pilih Queue Type lalu pilih (+) . Isikan pada bagian Name : local down

Kind : pcq


(4)

12.Lalu pilih kembali (+) , isikan pada bagian Name : local up

Kind : pcq


(5)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Setelah melalui proses – proses tahapan dalam pen-setting-an mikrotik dan pembatasan access internet client yang ada di LBB-TI Medan maka dapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Mikrotik yang telah diimplementasikan telah mampu menghubungkan semua komputer client dengan baik .

2. Mikrotik dapat membatasi access internet client baik dari pembatasan ip address maupun dalam pembagian bandwidth .

6.2 SARAN

Adapun saran penulis tentang pembuatan tugas akhir ini adalah :

1. Langkah – langkah konfigurasi yang telah dilakukan dapat didokumentasikan atau di backup sehingga jika terjadi kesalahan dapat dibangun kembali .

2. Untuk memperoleh hasil yang baik diharap menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih baik


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2008. Dokumen Nomor:

Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

www.lbb-ti.co.cc diakses pada tanggal 30 April 2011

http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 9 Mei 2011 http://www.mikrotik.com. diakses 21 April 2011

Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan computer, http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 2 Mei 2011

.

Mikrotik, 2008, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id diakses pada tanggal 2 Mei 2011.