Analisis Dan Perancangan Dial-In Callback Server Menggunakan Windows Server 2003

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

SKRIPSI

MUHAMMAD ARIF SIREGAR

041401046

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

MUHAMMAD ARIF SIREGAR 041401046

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN

CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

Kategori : SKRIPSI

Nama : MUHAMMAD ARIF SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa : 041401046

Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Maret 2010 Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Syahriol Sitorus, S.Si, MIT Dr. Tulus M.Si

NIP. 197510082008011011 NIP. 196209011988031002

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP 195707011986011003


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, April 2010

Muhammad Arif Siregar NIM 041401046


(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan Salam saya hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak M. Andri Budiman, ST, M.Comp.Sc, MEM sebagai Dosen Pembimbing II atas bimbingan, saran, masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syariol Sitorus, S.Si., MIT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen, pegawai/staf di Program Studi Ilmu Komputer S-1 USU.

Seluruh proses pengerjaan skripsi ini tidak akan dapat dilalui tanpa dukungan orangtua dan seluruh keluarga saya. Terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungannya baik materil dan spiritual. Semoga Allah SWT akan membalasnya. Terima kasih juga kepada tika melayu, seluruh sahabat-sahabat RCS yang sangat saya hormati, serta seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan semuanya. Terima kasih pula kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas ide, saran, dan kerjasama yang baik.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan adalah milik saya. Oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan, April 2009 Penulis,

Muhammad Arif Siregar


(6)

ABSTRAK

Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Adanya jaringan komputer ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama menyangkut efisiensi komunikasi. Sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standard agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Penulis melakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diall-in Callback Server merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun suatu jaringan yang efisien.

ANALYSIS AND DESIGN CALLBACK DIAL-IN SERVER USING WINDOWS SERVER 2003


(7)

Information technology specifically the computer network has become one of the fundamental thing in all aspects. The presence of computer network give a very good impact, especially in communication efficiency. The computer network technology has been developed and grow day by day, and the standard for this technology has been made in order to suit several equipment each other. This research was made in order to study about data communication using PSTN in PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) and also to designing a server that can allow a user or network administrator to working remotely by using PSTN (telephone line). The author conducting an analysis about Diall in Callback Sever, how to design it, how the dial-in server work and about data communication using PSTN (telephone line) in PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Based on this research, the author can conclude that Diall-in Callback Server is the one of the perfect solution to built an efficient network.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Maanfaat Penelitian 4

1.5 Batasan Masalah 4

1.6 Metodologi Penelitian 5

1.7 Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI 7

2.1 Dial-in Callback Server 7

2.2 Windows Server 2003 8

2.2.1 Design Jaringan Windows Server 2003 8 2.2.1.1 Tinjauan Layanan-Layanan Jaringan 9

2.2.1.2 TCP/IP) 9

2.2.1.3 Domain Name System (DNS) 10

2.2.1.4 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 10 2.2.1.5 Windows Internet Name Service 12

2.2.1.6 Resolusi Nama 12

2.2.1.7 Network Address Translator 13

2.2.1.8 Layanan-layanan Sertifikat 15

2.3 Router dan Gateway 16

2.4 PPTP (Point to Point Protocol) 17

2.5 Konsep Dasar Jaringan 19

2.5.1 Jaringan (Network) Komputer 20

2.5.2 Topologi Jaringan 22

2.6 Protokol Jaringan 23

2.6.1 Protokol Transport 23

2.6.2 Protokol Aplikasi 24

2.6.3 Protocols (Protokol - protokol) 24

2.7 Modem 27

BAB 3 ANALISIS SISTEM 29

3.1 Komunikasi Data Jaringan PSTN (Public Switched

Telephone Network) 29


(9)

3.2.1 Jalur Transmisi 35 3.3 Perbedaan Dial-In Callback Server dengan Telnet 37

3.4 Alur Kerja Dial-In Callback Server 38

3.4.1 Cara Kerja Dial-In Callback Server dengan Protokol PPTP 39

3.4.1.1 Transmisi Data PPTP 41

3.4.1.2 Keamanan Dial-In Callback Server

Dengan Menggunakan PPTP 42

3.4.1.3 Autentifikasi 42

3.4.1.4 Access Control 43

3.4.1.5 Enkripsi Data 43

3.4.1.6 PPTP Packet Filtering 44

3.5 Topologi Jaringan Dial-In Callback Server 44

3.6 Perancangan Dial-In Callback Server 45

3.6.1 Unsur-unsur Koneksi Dial-Up Remote Access 46 3.6.2 Mengembangkan Rencana Implementasi Jaringan 46

3.6.3 Fase-fase Penyebaran 48

3.6.4 Pertimbangan-pertimbangan Hardware 49 3.6.5 Interaksi dengan Sistem – Sistem Peninggalan 50 3.6.6 Pertimbangan - Pertimbangan Protocol Jaringan 50 3.6.7 Protocol yang Didukung Windows Server 2003 51 3.6.7.1 Transmission Control Protocol/Internet Protocol 52 3.6.7.2 Manfaat Mengimplementasikan TCP/IP 52 3.6.8 Instalasi Active Directory Windows Server 2003 57

3.6.8.1 Instalasi Active Directory 58

3.6.9 Remote Access Protocol 60

3.6.10 Mengelola dan Membuat User Account 61 3.6.11 Membuat Lokal dan Domain User Account 62 3.6.12 Menggunakan Active Directory User

dan Komputer untuk Domain Account 63

3.6.13 Security Identifier (SID) 64

3.6.14 User Group Terkait Fungsi Dalam DSA.MSC 65

3.6.15 Membuat Account User Baru 66

3.6.16 User Account Properties 68

3.6.17 Account Settings 71

3.6.18 Installing And Managing

Remote Access Service (RAS) Windows Server 2003 74 3.6.18.1 Remote Access Server Installation and Setup 74

3.6.19 Pemberian Izin Dial-In User 78

3.6.20 Konfigurasi Klient (Client Configurations) 79

BAB 4 IMPLEMENTASI dan PENGUJIAN 81

4.1 Implementasi 81

4.1.1 Lingkungan Implementasi 82

4.1.2 Batasan Implementasi 83

4.2 Pengujian 83

4.3 Keuntungan Membangun Server Dial-in Callback 86


(10)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 87

5.1 Kesimpulan 87

5.2 Saran 88

Daftar Pustaka Lampiran

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Konsep Dasar Topologi Dial-In Callback Server Menggunakan

Jalur PSTN PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)) 2 Gambar 2.1 Model DHCP dasar 11 Gambar2.2 Menghubungkan sebuah jaringan

kantor yang kecil ke Internet 14 Gambar 2.3 Cisco Router 2501 17

Gambar 2.4 Jaringan Pada Umumnya 20

Gambar 2.5 Pengubahan dari digital ke analog dan sebaliknya oleh modem 27

Gambar 3.1 Pengiriman data paralel 31

Gambar 3.2 Efek Skew pada pengiriman paralel 31

Gambar 3.3 Pengiriman Seri 32

Gambar 3.4 Pendetakan data seri 33

Gambar 3.5 Spektrum energi untuk isyarat kata dan data 34 Gambar 3.6 (a) Kabel dua kawat, dan (b) kabel koaksial 35

Gambar 3.7 Rangkaian dua-kawat 36

Gambar 3.8 Rangkaian empat-kawat 36

Gambar 3.9 Alur Kerja Dial-In Callback Server 38

Gambar 3.10 PPTP tunnel 39


(11)

Gambar 3.12 Penempatan paket PPTP pada Network Media 41 Gambar 3.13 IP datagram dengan paket PPP terenkripsi yang dibuat PPTP 42 Gambar 3.14 Topologi jaringan Dial-in Callback Server 44 Gambar 3.15 Unsur-unsur koneksi dial-up remote access 46 Gambar 3.16 Windows 2003 Server Group Policy

dengan memakai Active Directory 54

Gambar 3.17 Pembuatan routing and remote access server 61 Gambar 3.18 Computer Management/Local Users and Groups 62

Gambar 3.19 Creating a local user 63

Gambar 3.20 Active Directory Users and Computers Console 65

Gambar 3.21 Membuat Account User Baru 66

Gambar 3.22 Menetapkan Password dan Account Pilihan 67

Gambar 3.23 Informasi Konfirmasi Pengguna baru 67

Gambar 3.24 Konteks Menu untuk User Account 68

Gambar 3.25 User properties General tab 69

Gambar 3.26 User Properties Address tab 69

Gambar 3.27 User Properties Telephones tab 70

Gambar 3.28 User Properties Organization tab 70

Gambar 3.29 User Account Properties 71

Gambar 3.30 Setting logon hours 71

Gambar 3.31 Izin Logon Workstation 72

Gambar 3.32 Resetting a user’s password 73

Gambar 3.33 RRAS Setup Wizard 75

Gambar 3.34 RRAS Setup Wizard: Mengkonfigurasi Jenis Koneksi 75 Gambar 3.35 RRAS Setup Wizard: Tugas Alamat IP( Internet Protocol) 76 Gambar 3.36 RRAS Setup Wizard: Address Range Assignment 76

Gambar 3.37 RRAS Setup Wizard: RADIUS services 78

Gambar 3.38 Pemberian izin dial-in melalui properties user 79

Gambar 3.39 Network Connections Windows 80

Gambar 3.40 Entering account information 80

Gambar 4.1 Topologi Pengujian Diall-in Callback Server 84

Gambar 4.2 Connect to your ISP 84

Gambar 4.3 Status Koneksi dari Client 85


(12)

DAFTAR TABLE

Halaman

Table 2.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak 22

Table 3.1 Alamat interface hardware 45

Tabel 3.2 Pilihan untuk User Account 72


(13)

ABSTRAK

Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Adanya jaringan komputer ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama menyangkut efisiensi komunikasi. Sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standard agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Penulis melakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diall-in Callback Server merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun suatu jaringan yang efisien.

ANALYSIS AND DESIGN CALLBACK DIAL-IN SERVER USING WINDOWS SERVER 2003


(14)

Information technology specifically the computer network has become one of the fundamental thing in all aspects. The presence of computer network give a very good impact, especially in communication efficiency. The computer network technology has been developed and grow day by day, and the standard for this technology has been made in order to suit several equipment each other. This research was made in order to study about data communication using PSTN in PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) and also to designing a server that can allow a user or network administrator to working remotely by using PSTN (telephone line). The author conducting an analysis about Diall in Callback Sever, how to design it, how the dial-in server work and about data communication using PSTN (telephone line) in PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Based on this research, the author can conclude that Diall-in Callback Server is the one of the perfect solution to built an efficient network.


(15)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada saat ini sangatlah pesat, terutama teknologi internet semangkin maju yang kini sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini komputer yang dahulunya stand alone atau bediri sendiri, saat ini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya melalui suatu jaringan (Networking), sehingga dapat berkomunikasi untuk saling tukar-menukar informasi ataupun data dimanapun kita berada, serta bekerja untuk menjalani rutinitas kita sehari-hari tanpa harus berada ditempat kerja kita.

Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi seperti sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hampir seluruh perkantoran/insatansi, kampus, maupun lingkungan yang paling kecil sekalipun terkoneksi dengan jaringan komputer baik dalam bentuk LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), maupun WAN (Wide Area Network).

Kemunculan teknologi jaringan secara radikal mengubah paradigma pemindahan data yang sebelumnya hanya dapat dilakukan antar komputer dengan media penyimpanan yang dapat dibawa-bawa, itu pun masih dalam kapasitas yang terbatas. Kini pemindahan data antar komputer berkapasitas besar, dalam waktu singkat, tanpa dibatasi ruang dan waktu, telah dimungkinkan dengan adanya jaringan komputer. Manfaat dari adanya jaringan komputer ini telah sangat dirasakan, terutama menyangkut efisiensi komunikasi, sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standar agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada, hal inilah yang


(16)

memicu semakin banyaknya pengguna komputer yang terhubung ke jaringan komputer dari tahun ke tahun.

Seorang administrator jaringan yang memegang suatu server di perusahannya ataupun dikantor tidak lagi harus memonitor jaringan yang ada dengan duduk dikantor ataupun diruangan server, mereka dapat memonitoring dari manapun mereka suka seperti dirumah atau ditempat-tempat lain yang memadai, suatu perusahaan yang memiliki server database yang terpusat untuk mengelolah data perusahan yang semua karyawannya mengakses database tersebut tidak lagi harus bekerja di kantor tetapi dapat melakukannya dirumah atau ditempat lain yang mereka anggap sebagai kantor kedua, sama halnya juga dengan orang awam yang ingin mengontrol/memonitoring rumahnya ataupun ingin melihat situasi suatu lingkungan dari jarak jauh. Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan cepat kalau kita memanfaat teknologi jaringan dengan membangun suatu sistem manajemen jaringan yang dapat terkoneksi dari mana pun kita berada dengan menggunakan alat yang ada disekitar kita sehingga efisiensi menjadi tinggi, hemat biaya serta tenaga.

Gambar 1.1 Konsep Dasar Topologi Dial-in Callback Server menggunakan jalur PSTN PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA yang di singkat TELKOM adalah salah satu perusahan milik negara yang bergerak sebagai penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara

Jalur telepon (PSTN) PT. TELKOM


(17)

lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia, telah menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang akan memudahkan masyarakat didalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti Speedy yang merupakan layanan (internet service) berkecepatan tinggi, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan dan Telkomnet Instan yang merupakan layanan akses internet dial-up secara mudah tanpa berlangganan (instant) dengan konsep layanan yang mudah dan sederhana. Kedua fasilitas tersebut dirancang dengan menggunakan sistem dial-in dimana user atau pelanggan mendial dengan username dan password yang telah diberikan. Teknologi yang telah dibangun oleh PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM) tersebut dapat kita manfaatkan didalam membangun sebuah sistem manajemen jaringan sehinggga dapat mempermudah segala aktivitas kita dengan memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapatlah dirumuskan beberapa masalah yang menjadi latar belakang penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana merancang suatu server Dial-in yang dapat melakukan RAS (Remote Access Service) yang memungkinkan user untuk melakukan pekerjaan secara remote, seperti mengakses database, file & printer share, internet share maupun sistem share lainnya.

2. Bagaimana cara kerja sistem Server Dial-in Callback.

3. Bagaimana komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel).


(18)

Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh dengan sistem manajemen jaringan yang murah dan fleksibel, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempermudah seorang user atau administrator jaringan untuk dapat melakukan pekerjaannya di rumah untuk mengakses database, file & printer share, internet share maupun sistem share lainnya dari jarak jauh sehingga dapat menghemat waktu, biaya, serta tenaga.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam masalah ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan serta untuk menyederhanakan masalah yang dihadapi, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Perancangan Dial-in Callback Server menggunakan Windows Server 2003. 2. Pembahasan mengenai cara kerja Dial-in Callback Server.

3. Media yang digunakan memakai line telepon PSTN (telepon kabel) jaringan Telkom.

4. Pengujian akan dilakukan dengan 1 PC yang akan digunakan user, server Dial-in callback, modem dan saluran telepon.

5. Pembahasan mengenai komunikasi data menggunakan line telepon PSTN(telepon kabel) jaringan telkom.

1.6 Metodologi Penelitian


(19)

Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam perancangan sistem ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :

1. Studi Literatur

Penulisan penelitian ini dimulai dengan studi kepustakaan yaitu mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal, makalah, forum, milis, maupun situs internet mengenai server Dial-In CallBack, dan hal-hal lain yang berkaitan dan beberapa referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian.

2. Analisis

Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).

3. Pengembangan.

Pada tahap ini dilakukan pengerjaan pembuatan server, mulai dari penginstalasian, dan settingan.

4. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian server Dial-In Callback, apakah berjalan dengan baik dan siap untuk diimplementasikan.

5. Penyusunan laporan dan Kesimpulan

Menyusun laporan hasil analisis dan pengembangan ke dalam format penulisan penelitian dengan disertai kesimpulan akhir.


(20)

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Pemilihan Judul, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori dari hasil studi kepustakaan yang menjadi pedoman dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dianalisis.

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang konsep Dial-In Callback Server, serta pembahasan mengenai komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel).

Bab IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan desain jaringan Dial-In Callback Server dan perancangan Dial-In Callback Server yaitu installasi, konfigurasi, implementasi, dan uji coba Dial-In Callback Server.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari penjelasan bab-bab sebelumnya, sehingga dari kesimpulan tersebut penulis mencoba memberi saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan pengembangan Dial-In Callback Server serta komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) untuk masa yang akan datang.


(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Dial-In Callback Server

Dial-In Callback Server adalah sebuah server yang melayani client dialup melalui jalur/line telephone (PSTN) menggunakan protokol pptp. Istilah Dial-in Callback Server dapat diuraikan berdasarkan kata-katanya yang mempunyai arti sebagai berikut:

(a) Dialin, adalah sebuah server yang melayani client yang dialup ke server tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP.

(b) Callback, adalah Sebuah server yang dapat melakukan callback kepada client yang dialin kepadanya.(Wahono, 2008)

Berdasarkan pengertian diatas, maka Dial-in Calback Server adalah sebuah server yang melayani client yang dialup ke server tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP dan secara otomatis server tersebut akan memutuskan hubungan dengan client, lalu server tersebut akan melakukan callback (menghubungi

balik) ke client yang melakukan dialup kepadanya.

Tentu untuk dapat melakukan dialup ke server tersebut diperlukan username dan password dari client sehingga tidak sembarang orang dapat melakukan dialup ke server tersebut. Dengan adanya Dial-in Callback Server, maka seorang client atau dalam hal ini seorang administrator jaringan dapat melakukan pekerjaannya sebagai administrator jaringan di perusahaannya meskipun di luar jam kerja dengan biaya ditanggung kantor/perusahaannya.


(22)

2.2 Windows Server 2003

Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem

Windows 2000 Server.(http:

Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform .NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.

Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:

a. Windows Server 2003 Standard Edition b. Windows Server 2003 Enterprise Edition c. Windows Server 2003 Datacenter Edition d. Windows Server 2003 Web Edition e. Windows Small Business Server 2003 f. Windows Storage Server 2003


(23)

2.2.1 Design Jaringan Windows Server 2003

Dibagian ini penulis menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan layanan suatu jaringan, perencanaan dan protocol yang didukung Microsoft Windows 2003 Server. Selain itu kita akan mengetahui bagaimana merencanakan suatu jaringan yang baik dengan Microsoft Windows 2003 Server, pemahaman mengenai berbagai protocol jaringan yang digunakan oleh Microsoft Windows 2003 Server serta bagaimana protocol tersebut berhubungan dengan layanan-layanan dalam suatu

jaringan.

2.2.1.1 Tinjauan Layanan-Layanan Jaringan

Seperti halnya pendahulunya yaitu Microsoft Windows NT, Microsoft Windows 2003 Server menyediakan banyak layanan dan fasilitas jaringan yang dapat digunakan. Dalam hal ini Microsoft Windows 2003 Server menghadirkan teknologi-teknologi penting yang mampu menambahkan nilai baik bagi jaringan yang baru maupun yang sudah ada. Beberapa teknologi mesti diimplementasikan pada jaringan agar bisa memakai layanan-layanan tertentu. Misalnya, Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) harus diinstal agar dapat mengimplementasikan layanan Microsoft Windows 2003 Server Active Directory.

Untuk memahami lebih jauh mengenai teknologi tersebut di bagian ini penulis akan memperkenalkan layanan-layanan jaringan Microsoft Windows 2003 Server dengan jelas dan lengkap sehingga dapat diketahui dengan baik. Selain itu, penulis juga akan memberikan gambaran teknologi tentang jaringan jarak jauh dengan fasilitas Routing and Remote Access pada Microsoft Windows 2003 Server, seperti NATs (Network Address Translators).


(24)

2.2.1.2 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Ada banyak protocol jaringan yang didukung di dalam Microsoft Windows 2003 Server. Namun demikian TCP/IP adalah protocol utama yang dipakai di Microsoft Windows 2003 Server dan merupakan default protocol jaringan yang ada ketika kita menginstal Microsoft Windows 2003 Server.

Banyak layanan jaringan di Microsoft Windows 2003 Server ini memakai TCP/IP dan beberapa layanan, seperti Internet Information Server (IIS) dan Active Directory, mensyaratkannya untuk diinstal. TCP/IP merupakan suatu protocol yang dapat diarahkan yang dipakai oleh kebanyakan wide area network (WAN) dan Internet. Protocol lain, misalnya NetBEUI (NetBIOS Enhanced User Interface), dirancang hanya untuk local area network (LAN) sehingga tidak mendukung konektivitas internet. Persoalan ini perlu dipertimbangkan ketika kita merencanakan jaringan kita.

2.2.1.3 Domain Name Sistem (DNS)

Kendati TCP/IP memakai Internet Protocol (IP) untuk meletakkan dan berhubungan ke host (komputer dan TCP/IP network device lainnya), para pemakai cenderung memakai nama-nama yang sudah dikenali. Misalnya, para pemakai lebih menyukai nama ftp.microsoft.com sebagai pengganti alamat IP-nya, yaitu 172.16.23.55.

Domain Name System (DNS) memudahkan kita untuk memakai nama-nama hirarki yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber daya yang lain secara mudah di sebuah jaringan IP. DNS dipakai pada internet untuk menyediakan suatu konvensi penamaan standar bagi penempatan komputer-komputer berbasis IP. Sebelum mengimplementasikan DNS, file hosts dipakai untuk meletakkan sumber daya pada jaringan TCP/IP termasuk internet. Para administrator jaringan memasukkan nama dan alamat IP ke file host dan komputer-komputer yang memakai file untuk resolusi nama.


(25)

2.2.1.4 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) menyederhanakan pengurusan dan pengelolaan alamat-alamat IP pada sebuah jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat untuk client-client jaringan. DHCP server ditentukan sebagai komputer apa saja yang mengoperasikan layanan DHCP. Windows Server 2003 menyediakan layanan DHCP Server, yang memungkinkan sebuah komputer berfungsi sebagai DHCP server dan mengkonfigurasi komputer-kompuer client yang diaktifkan DHCP pada jaringan kita. Arsitektur ini diperlihatkan di gambar 2.1.

Gambar 2.1 Model DHCP dasar.

DHCP (Dymanic Host Configuration Protocol) Server di Microsoft Windows 2003 Server menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:

a. Integrasi dengan DNS dan layanan direktori Microsoft Active Directory

b. Pelaporan statistik dan pemantauan yang sudah ditingkatkan c. Dukungan kelas-pemakai dan pilihan-pilihan vendor spesifik d. Alokasi alamat multicast

e. Deteksi DHCP server tunggal

Masing-masing komputer pada sebuah jaringan yang berbasis TCP/IP harus mempunyai sebuah alamat IP yang unik agar dapat mengakses jaringan dan sumber


(26)

dayanya. Tanpa DHCP, konfigurasi IP harus dikerjakan secara manual bagi komputer-komputer yang baru, komputer-komputer-komputer-komputer yang dipindahkan dari satu sub jaringan ke sub jaringan lainnya, dan komputer-komputer yang dipindahkan dari jaringan. Dengan mengembangkan DHCP di sebuah jaringan, seluruh proses ini diotomatiskan dan dikelola secara sentral.

Implementasi DHCP dihubungkan sangat dekat dengan WINS (Windows Internet Name Service) dan DNS yang akan dimanfaatkan oleh administrator jaringan untuk menggabungkan ketiganya ketika merencanakan penyebaran. Jika memakai DHCP Server untuk client jaringan Microsoft Windows, maka harus memakai suatu layanan resolusi nama. Jaringan Microsoft Windows 2003 Server memakai layanan DNS untuk mendukung Active Directory selain resolusi nama yang umum. Jaringan yang mendukung client Windows 2000 dan sebelumnya mesti memakai WINS server. Jaringan yang mendukung suatu kombinasi client Microsoft Windows 2003 Server dan Microsoft Windows 2000 harus mengimplementasikan baik WINS maupun DNS.

2.2.1.5 Windows Internet Name Service

WINS (Windows Internet Name Service) adalah sistem resolusi nama yang dipakai untuk sistem operasi Windows 2000 dan sebelumnya. WINS menyediakan suatu database yang didistribusikan untuk mendaftarkan dan menyangsikan sebuah nama komputer (yang sama seperti nama NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu lingkungan jaringan routed. Bila sedang mengelola suatu jaringan routed, maka WINS merupakan pilihan terbaik bagi resolusi nama NetBIOS.

WINS mengurangi pemakaian siaran lokal untuk resolusi nama dan memungkinkan para pemakai meletakkan sistem-sistem secara mudah di jaringan yang terpencil. Dalam suatu lingkungan DHCP yang dinamis, alamat IP pada host dapat sering berubah. WINS menyajikan suatu cara untuk mendaftarkan secara dinamis perubahan-perubahan untuk nama komputer ke pemetaan alamat IP. Fasilitas ini diperlukan untuk nama yang menuju resolusi alamat IP agar bisa bekerja secara baik di sebuah lingkungan DHCP.


(27)

2.2.1.6 Resolusi Nama

Apakah jaringan kita memakai DNS atau WINS, resolusi nama merupakan suatu bagian terpenting dari administrasi jaringan. Walaupun Windows 2003 Server terutama memakai DNS untuk mencocokkan nama-nama host dengan alamat IP, selain itu Microsoft Windows 2003 Server masih mendukung WINS untuk keperluan ini. Resolusi nama membolehkan untuk menyelidiki jaringan dan berhubungan ke sumber daya dengan memakai nama-nama seperti ”printer1” atau ”fileserver1” ketimbang menghafalkan alamat IP host. Dengan mengingat alamat IP akan menjadi lebih tidak praktis ketika memakai DHCP untuk penugasan alamat karena penugasan dapat berubah sepanjang waktu.

WINS diintegrasikan dengan layanan-layanan DHCP. Karena integrasi ini, kapan pun komputer yang dinamai ”fileserver1” ditugaskan secara dinamis oleh alamat IP yang baru, perubahan pasti terjadi secara transparan. Saat berhubungan ke fileserver1 dari node yang lain, dapat menggunakan nama fileserver1 ketimbang alamat IP yang baru karena WINS tetap mengawasi perubahan alamat IP yang dihubungkan dengan nama itu.

2.2.1.7 Network Address Translator

Ada dua tipe alamat IP: umum dan pribadi. Alamat umum diberikan kepada kita oleh Internet Service Provider (ISP) yang kita pakai untuk berhubungan ke internet. Bagi host di dalam organisasi yang tidak memerlukan akses langsung ke internet, alamat IP yang tidak menduplikasi alamat umum yang sudah diberikan memang dibutuhkan. Untuk memecahkan persoalan alamat ini, para desainer internet mencadangkan suatu bagian dari ruang alamat IP dan menamai ruang ini sebagai ruang alamat pribadi. Suatu alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak pernah diberikan sebagai alamat umum. Alamat IP di dalam ruang alamat pribadi dikenal sebagai alamat pribadi. Dengan memakai alamat IP pribadi, kita dapat memberikan proteksi dari para hacker jaringan.


(28)

Karena alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak akan pernah diberikan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) sebagai alamat umum, maka route di dalam internet router untuk alamat pribadi takkan pernah ada. Alamat pribadi tidak dapat dijangkau di dalam internet. Oleh karena itu, saat memakai alamat IP pribadi, kita membutuhkan beberapa tipe proxy atau server untuk mengonversi sejumlah alamat IP pribadi pada jaringan lokal kita menjadi alamat IP umum yang dapat di-routed. Pilihan lain adalah menerjemahkan alamat pribadi menjadi alamat umum yang valid dengan network address translator (NAT) sebelum dikirimkan di internet. Dukungan bagi NAT untuk menerjemahkan alamat umum dan alamat pribadi memungkinkan terjadinya koneksi jaringan-jaringan kantor-rumah atau kantor yang kecil ke internet seperti ditampilkan gambar 2.2 berikut ini.

Gambar 2.2 Menghubungkan sebuah jaringan kantor yang kecil ke Internet.

Sebuah NAT menyembunyikan alamat-alamat IP yang dikelola secara internal dari jaringan-jaringan eksternal dengan menerjemahkan alamat internal pribadi menjadi alamat eksternal umum. Hal ini mengurangi biaya registrasi alamat IP dengan cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal. Hal ini juga menyembunyikan struktur jaringan internal, mengurangi resiko penolakan serangan layanan terhadap sistem internal.


(29)

2.2.1.8 Layanan-layanan Sertifikat

Perencanaan suatu sistem keamanan yang tepat untuk memproteksi informasi pemilik dan rahasia organisasi atau perusahaan memerlukan pengembangan seperangkat solusi yang tepat bagi skenario risiko tertentu. Windows 2003 memberikan sejumlah teknologi yang bisa dipilih dalam mengembangkan rencana keamanan. Salah satu teknologi tersebut adalah Microsoft Certificate Services. Yang dapat disebarkan Microsoft Certificate Services untuk membuat dan mengelola Certificate Authorities (CAs) yang menerbitkan sertifikat-sertifikat digital.

Sertifikat-sertifikat digital adalah surat kepercayaan elektronik yang menerangkan identitas online tentang individu, organisasi, dan komputer. Sertifikat berfungsi mirip dengan kartu identitas, misalnya paspor dan surat izin mengemudi. Ketika suatu kartu identitas ditunjukkan ke orang lain, kartu tersebut dapat menerangkan identitas pemiliknya karena kartu itu menyajikan sejumlah manfaat keamanan berikut ini:

a. Berisi informasi pribadi untuk menolong mengidentifikasi dan melacak pemilik.

b. Berisi tanda tangan pemilik yang sesungguhnya untuk membolehkan terjadinya identifikasi yang positif.

c. Berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menghubungi pihak berwenang yang mengeluarkannya.

d. Didesain agar menjadi semacam penangkal yang resisten dan sulit dipalsukan. e. Dikeluarkan oleh suatu pihak yang berwenang yang dapat mencabut kartu

identifikasi itu kapan saja (misalnya, jika kartu itu dicuri atau disalahgunakan). f. Dapat diperiksa untuk dilakukan pembatalan dengan menghubungi pihak

berwenang yang mengeluarkannya.

g. Sertifikat digital dapat dipakai dengan cara yang sama untuk menyediakan sejumlah fungsi keamanan. Beberapa fungsi keamanan yang lazim dari sertifikat digital meliputi:

1. E-mail yang aman.


(30)

3. Memberikan kode terhadap kode yang dapat dieksekusi untuk distribusi di jaringan umum.

4. Pembuktian logon akses jarak jauh dan jaringan local. 5. Pembuktian IPS.

6. Certificate Services menyediakan suatu sarana bagi kegiatan usaha untuk menetapkan CAs secara mudah dalam mendukung kebutuhan bisnis tersebut. Certificate services memberikan suatu default modus kebijaksanaan yang cocok untuk menerbitkan sertifikat bagi entitas kegiatan usaha seperti pemakai, mesin, atau layanan.

Windows 2003 Server memberikan teknologi-teknologi penting yang menambahkan nilai baik bagi jaringan-jaringan berbasis TCP/IP yang baru maupun yang sudah ada. Kendati TCP/IP memakai IP untuk meletakkan dan berhubungan dengan host, para pemakai lebih menyukai memakai nama-nama yang sudah dikenali. DNS membolehkan memakai nama-nama hierarkis yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber daya lainnya di suatu jaringan IP. DHCP menyederhanakan proses pengurusan dan pengelolaan alamat-alamat IP pada suatu jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat bagi client-client jaringan. WINS menyediakan suatu database yang terdistribusi untuk mendaftarkan dan menyangsikan sebuah nama komputer (yang ternyata sama dengan nama NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu lingkungan jaringan yang di-routed. Dengan Windows 2003 Server Routing and Remote Access Service, client secara transparan dihubungkan ke server akses yang jauh. Client dapat pula dihubungkan secara transparan ke jaringan yang menghubungkan routing dan server akses yang jauh.

2.3 Router dan Gateway

Untuk menghubungkan user dengan server agar user dapat terkoneksi dalam suatu jaringan, maka server dibuat sebagai pintu gerbang (router/gateway).


(31)

Router dan Gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosopi arti yang berbeda. Gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan untuk menjembatani dua jaringan yang mempunyai topologi yang berbeda, subnet yang berbeda, dan lain sebagainya. Sedangkan router untuk mengatur pengalamatan paket-paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga komunikasi dapat terlaksana.

Akan tetapi dalam kenyataannya sehari-hari, router dan gateway seringkali ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router selalu diidentikan sebagai gateway, begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.3 Cisco Router 2501

Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.

Router-router yang terhubung di Internet memiliki algoritma routing terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain.

Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork yang berbeda.

2.4PPTP (Point to Point Protocol)

PPP adalah sebuah standar protokol yang digunakan untuk mengadakan hubungan antara dua titik dari interface serial yang menggunakan protokol TCP/IP.


(32)

PPP memiliki sarana tambahan berupa proses authentifikasi untuk keamanan hubungan, serta menunjang protokol lainnya seperti protokol IPX.

Dalam dunia Linux, fungsi dari PPP dibagi menjadi 2, yaitu sebuah komponen dari kernel yang menanggani protokol pada level bawah (low-level protocol) seperti HDLC (High-Level Data-Link Control) dan yang kedua adalah dengan adanya pppd yang menanggani berbagai macam protocol pada level yang lebih tinggi seperti PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP (Challenge Handshake Authentification Potocol).

PAP merupakan suatu protokol authentifikasi dimana remote user mengirimkan permohonan authentifikasi dengan menyertakan nama dan password yang ditentukan untuk user tersebut. Pada protokol PAP permohonan yang dikirim tersebut tidak dienkripsi, oleh karena itu penggunaan PAP ini tidak terjamin keamanannya. Walaupun demikian, pengguna lebih memilih PAP karena lebih simple.

Sedangkan CHAP merupakan protokol yang lebih aman dari PAP karena menggunakan tiga tahapan dalam prosesnya. Tahap pertama, server mengirimkan nomor random dan hostname-nya ke user. Pada tahap kedua user menggunakan hostname untuk melihat informasi yang didapat antara user dan server. Informasi ini dilihat agar dapat meng-enkripsi nomor random yang diberikan. Pada tahap terakhir nomor random yang sudah dienkripsi dikembaliikan ke server. Server akan melakukan enkripsi yang sama dan akan membandingkan hasil yang didapat. Jika cocok, maka user dapat diauthentifikasi.

PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN melalui TCP/IP.

Teknologi jaringan PPTP merupakan pengembangan dari remote access Point-to-Point protocol yang dikeluarkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). PPTP merupakan protokol jaringan yang merubah paket PPP menjadi IP datagrams


(33)

agar dapat ditransmisikan melalui intenet. PPTP juga dapat digunakan pada jaringan private LAN-to-LAN.

PPTP terdapat sejak dalam sistem operasi Windows NT server dan Windows NT Workstation versi 4.0. Komputer yang berjalan dengan sistem operasi tersebut dapat menggunakan protokol PPTP dengan aman untuk terhubung dengan private network sebagai klien dengan remote access melalui internet. PPTP juga dapat digunakan oleh komputer yang terhubung dengan LAN untuk membuat VPN melalui LAN.

Fasilitas utama dari penggunaan PPTP adalah dapat digunakannya public-switched telephone network (PSTNs) untuk membangun VPN. Pembangunan PPTP yang mudah dan berbiaya murah untuk digunakan secara luas, menjadi solusi untuk remote users dan mobile users karena PPTP memberikan keamanan dan enkripsi komunikasi melalui PSTN ataupun internet.

Umumnya terdapat tiga komputer yang diperlukan untuk membangun PPTP, yaitu sebagai berikut.

1.Klien PPTP

2.Network access server (NAS) 3.Server PPTP

Akan tetapi tidak diperlukan network access server dalam membuat PPTP tunnel saat menggunakan klien PPTP yang terhubung dengan LAN untuk dapat terhubung dengan server PPTP yang terhubung pada LAN yang sama.

2.5 Konsep Dasar Jaringan

Didalam bentuk yang dasar, sebuah jaringan komputer tidak lebih dari dua atau lebih komputer yang terhubung bersama melalui sebuah media yang dapat memindahkan data. Jaringan yang sekarang ini dibuat untuk memperbolehkan jasa berbagi dari hardware dan software. Jaringan memperbolehkan untuk mengakses aplikasi pada


(34)

remote server, untuk mengirim file, untuk mengeprint, dan masih banyak yang lainnya. Lebih sering, ketika kita berfikir tentang jaringan, kita dapati local area network (LAN) atau wide area network (WAN). Walaupun masih banyak lagi tipe dari “area network” (jaringan area). (Andreas S. Tanenbaum, 2001)

2.5.1 Jaringan(Network) Komputer

Sebuah jaringan minimal terbentuk dari dua komputer yang terhubung (connection) sehingga masing-masing dapat membagi sumber dayanya (share resources). Adapun pada kenyataannya jaringan (Networks) lebih komplek dari pada skenario koneksi dua komputer, semua jaringan berdasar pada konsep pembagian (sharing). (Andreas S. Tanenbaum, 2001).

Jika sebuah komputer terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lainnya tentu sangat tergantung pada teknologi, untuk itu terdapat banyak tipe koneksi fisik (physical connections) dan perangkat lunak terkait (software).

Gambar 2.4 Jaringan Pada Umumnya

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point. Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan.


(35)

Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya.

Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak rute yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.

Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-topoint. Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel 2.1 dibawah ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.

Dari tabel 2.1 terlihat pada bagian paling atas adalah data flow machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang berkomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork. (Andreas S. Tanenbaum, 2001)


(36)

Jarak Antar Prosesor

Prosesor di Tempat Yang

Sama

Contoh

0,1 m Papan rangkaian Data flow machine

1 m Sistem Multicomputer

10 m Ruangan

100 m Gedung Local Area Network

1 km Kampus

10 km Kota Metropolitan Area Network

100 km Negara

Wide area Network

1.000 km Benua

10.000 km Planet The Internet

2.5.2 Topologi Jaringan

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan, topologi logika menguraikan perilaku komputer pada jaringan, dari sudut pandang operator manusianya.( Andreas S. Tanenbaum, 2001)

1. Topologi Fisik

2. Topologi Fisik Linear Bus 3. Topologi Fisik Ring 4. Topologi Fisik Star

5. Topologi Fisik Daisy Chain 6. Topologi Logika Jaringan 7. Topologi Logika Linear 8. Topologi Token Ring


(37)

Protokol jaringan menyediakan layanan-layanan berikut, pengalamatan dan informasi rute (route informations), pemeriksaan error (error checking), pengiriman kembali permintaan (request retransmissions), dan penerapan aturan untuk berkomunikasi (establishing rules for communications) dalam lingkungan jaringan yang sesungguhnya. Layanan ini juga disebut link services. Beberapa protokol jaringan yang populer adalah:

a. DDP (Datagram Delivery Protocol) protokol transfer data Apple’s yang

digunakan dalam AppleTalk.

b. IP (Internet Protocol) Bagian dari TCP/IP protocol suite yang

memberikan pengalamatan dan informasi rute.

c. IPX (Internetwork Packet Exchange) dan NWLink Novell’s Netware protocol digunakan untuk merute paket (packet routing) dan forwarding. d. NetBEUI Dikembangkan oleh IBM dan Microsoft, protokol ini

menyediakan layanan transport untuk NetBIOS.

2.6.1 Protokol Transport

Protocol suite selalu berisi transport protocols, yang bertanggung jawab untuk memastikan data yang dikirim antar komputer dapat dipercaya (reliable). Beberapa transport protocol yang populer adalah:

a. ATP (AppleTalk Transaction Protocol) dan NBP (Name Binding Protocol) AppleTalk’s session dan protokol data transport.

b. NetBIOS/NetBEUI NetBIOS menyelenggarakan dan mengatur komunikasi antar komputer-komputer, NetBEUI menyediakan layanan data transport untuk komunikasi tersebut.

c. SPX (Sequenced Packet Exchange) dan NWLink Novell’s connection-oriented protocol digunakan untuk menjamin pengiriman data.

d. TCP (Transmission Control Protocol) bagian dari TCP/IP protocol suite

yang bertanggung jawab terhadap pengiriman data yang dapat dipercaya (reliable).


(38)

2.6.2 Protokol Aplikasi

Protokol aplikasi (application protocol) bertanggung jawab terhadap layanan aplikasi-ke-aplikasi. Beberapa protokol aplikasi yang populer adalah:

a. AFP (AppleTalk File Protocol) Apple’s remote file management protocol

b. FTP (File Transfer Protocol) salah satu anggota dari TCP/IP protocol suite yang digunakan untuk memberikan layanan transfer file.

c. NCP (Netware Core Protocol) Novell’s Client shells and redirector

d. SMTP (Simple Mail Transport Protocol) salah satu anggota dari TCP/IP protocol suite yang bertanggung jawab terhadap transfer email.

e. SNMP (Simple Network Management Protocol) Sebuah protokol TCP/IP

yang digunakan untuk mengatur dan memonitor peralatan-peralatan jaringan (network devices).

2.6.3 Protocols (Protokol-Protokol)

Seperti yang telah disebutkan diatas, komputer harus sepakat (agree) pada sebuah protocol yang digunakan agar semua tipe komunikasi dapat berlangsung.

a. NetBEUI

NetBEUI adalah sebuah network layer transfer protokol yang sederhana. Yang di kembangkan untuk mendukung jaringan NetBIOS. NetBEUI tidak dapat di rutekan (not routable), sehingga protokol ini tidak dapat digunakan dalam sebuah jaringan enterprise. NetBEUI adalah protokol tranport tercepat yang tersedia pada Windows NT. NetBEUI sangat baik untuk pengiriman cepat, tetapi tidak dapat digunakan jika harus melewati jaringan yang di rutekan (but is not usable across routed networks).


(39)

Keuntungan dari NetBEUI adalah: kecepatan, perlindungan error yang baik, mudah diimplementasi, dan memory overhead yang rendah.

Beberapa kerugian dari NetBEUI adalah: tidak dapat di rutekan, sedikitnya dukungan aplikasi antar platfrom, dan sedikitnya tool (alat bantu) untuk troubleshooting (pemecahan masalah) yang tersedia.

b. TCP/IP

TCP/IP adalah protocol suite yang paling luas penggunaannya di jaringan pada saat ini. Hal ini seiring dengan cepatnya perkembangan global internet. TCP/IP dapat mencakup area yang luas dan sangat fleksibel. TCP/IP memberikan dukungan antar platform (cross-platform), kemampuan untuk di rutekan (routing capabilities), sebagai dukungan yang baik untuk Simple Network Management Protocol (SNMP), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Windows Internet Name Service (WINS), Domain Name Service (DNS), dan induk dari protokol-protokol yang bermanfaat. Bagaimanapun, TCP/IP memiliki sangat banyak kelebihan-kelebihan (features) yang tersedia dengan tambahan biaya overhead. Yang dapat membuatnya menjadi tidak praktis (cumbersome) untuk beberapa jaringan atau aplikasi.

c. AppleTalk

Protokol AppleTalk digunakan untuk komunikasi dengan komputer Macintosh. Dengan mengaktifkan AppleTalk, anda mengijinkan Client Macintosh untuk menyimpan dan meng-akses file-file yang berada pada sebuah Server Windows NT, mencetak ke printer Windows NT, dan sebaliknya. Sebagai catatan: Kita harus menginstall terlebih dahulu NT Services For Macintosh sebelum dapat menginstall AppleTalk. Macintosh hanya dapat didukung dari sebuah partisi NTFS yang ada pada Windows NT.


(40)

Advanced Program-to-Program Communication (APPC) protocol, dikembangkan oleh IBM, APPC adalah peer-to-peer protocol digunakan dalam IBM’s Systems Network Architecture (SNA) untuk digunakan pada AS/400-series computers.

e. X.25

X.25 adalah satu set protokol wide-area yang digunakan dalam jaringan packet-switching. X.25 dibuat untuk menghubungkan remote terminals ke mainframes. Walaupun banyak tipe komunikasi wide-area yang lainnya tersedia di United States, X.25 tetap digunakan secara luas di Europe.

f. HDLC

High-level Data Link Control (HDLC) adalah sebuah fleksibel, bit-oriented data link protocol yang berbasis pada IBM’s Synchronous Data Link Control (SDLC). HDLC telah di standarkan oleh ISO. HDLC dapat mendukung transmisi half atau transmisi full-duplex, jaringan circuit atau jaringan packet-switched, topologi jaringan peer-to-peer atau topologi jaringan client/server dan transmisi melalui kabel atau media wireless.

g. XNS

Xerox Network System (XNS) di buat oleh Xerox untuk digunakan dalam jaringan Ethernet. XNS adalah basis untuk Novell’s IPX/SPX, tetapi sudah jarang ditemukan pada jaringan saat ini.

2.7 Modem

Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer-komputer rumah dan jaringan sederhana unutk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet.


(41)

Kata modem itu sendiri merupakan kependekan dari modulator/demodulator. Ini berarti modem bekerja dengan cara mengubah informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line telepon. Selanjutnya modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke sinyal digital.

Beberapa tipe modem hanya dapat melakukan pertukaran data saja. Sedangkan tipe modem tertentu, seperti yang dikenal dengan fax/modems, selain dapat melakukan pertukaran data, modem tersebut juga dapat menangani pesan-pesan fax.

Ditinjau dari sisi hardware, ada dua jenis tipe modem yang populer, yaitu modem eksternal dan modem internal. Sesuai dengan namanya, modem eksternal adalah jenis modem yang perangkat fisiknya terpisah dari komputerUmumnya jalur transmisi menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedangkan data yang dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk data digital. Suatu modulator – demodulator (lebih dikenal dengan singkatannya Modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.

Gambar 2.5 Pengubahan dari digital ke analog dan sebaliknya oleh modem

Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian di transmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang akan merubah kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Jadi modem yang pertama yang ada di sumber pengirim berfungsi sebagai pengubah (modulate) dari bentuk digital ke bentuk analog, sedang modem kedua yang berada dipenerima berfungsi untuk mengembalikan (demodulate) dari bentuk analog menjadi bentuk digital, dapat dilihat pada gambar 2.5.


(42)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Komunikasi Data Jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network)

Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara sebuah komputer dengan terminal. CCITT(Consultative Committee International Telephony and Telegraph), yang sekarang dikenal sebagai ITU-T (International Telecommunication Union – Telephony) menyebut terminal sebagai piranti terminal data ( data terminal eqipment = DTE ). Jenis komputer dalam suatu jaringan data terdiri dari satu atau lebih komputer mainframe, atau host komputer, komputer-komputer mini, dan komputer-komputer mikro, atau komputer-komputer pribad. Terminal –terminal yang paling sering dipakai antara lain disc drive, pencetak, plotter, layar tampilan dan papan ketik. Selain harus dapat berkomunikasi dengan terminal-terminal lokal, atau piranti periferal, komputer harus mampu berkomunikasi dengan komputer lain dan terminal yang terpisah cukup jauh.

Pemakaian komunikasi data semangkin meningkat, instansi-instansi pemerintah, perusahaan-perusahaan dan lembaga keuangan, seperti bank dan instansi-instansi serupa, telah memasang jaringan komunikasi data yang canggih untuk mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain , menghitung gaji, mencetak slip pembayaran, dan lain-lain, juga untuk memproduksi tagihan-tagihan. Tugas utama suatu komputer dalam sistem jaringan adalah memproses dan menyimpan data, dan menghasilkan keluaran untuk periode waktu tertentu, misalnya mingguan atau bulanan. Aliran pekerjaan dengan mudah dapat direncanakan sebelumnya, data disiapkan dan diolah dengan sistem batch, sehingga operasi ini disebut pengolahan batch (batch processing).


(43)

Kendala yang perlu diperhatikan dalam sistem komunikasi data adalah, waktu tanggap sistem, throughput, dan faktor manusia. Waktu tanggap sistem adalah ukuran kecepatan operasi sistem. Pada sejumlah sistem, waktu tanggap yang cepat merupakan hal yang sangat penting,misalnya ATM. Bila ada orang yang hendak mengambil uang lewat ATM, pada saat ia mengetikan nomor identifikasi dan mengisikan jumlah uang yang akan diambil, mesin ATM tersebut akan memberikan tanggapan dalam waktu yang singkat. Troughput adalah ukuran beban dari sistem tersebut, yaitu persentase waktu yang diperlukan untuk mengirim sejumlah pesan melewati sambungan tersebut. Keluaran dari sistem harus setinggi mungkin, sehingga pemakaian jalur dan terminal yang sangat mahal dapat diperoleh secara maksimum. Terminal-terminal harus dapat dioperasikan semudah mungkin untuk mengurangi faktor kesalahan manusia dan juga untuk mempertinggi kecepatan operasi. Untuk jelasnya, faktor manusia sangat penting diperhatikan khususnya pada situasi dimana terminal sering dipakai oleh penguna yang tidak terlatih, misalnya seperti pada mesin ATM.

Didalam setiap komputer, karakter-karakter disajikan dalam bentuk data yang terdiri dari sederatan angka biner, atau bit (binary digit). Setiap bit hanya bernilai biner 1 atau biner 0. Pemindahan, penyimpanan, dan pengolahan data di dalam komputer, atau mikroprosesor, dapat dikerjakan berdasar atas operasi 8-bit, 16-bit, atau 32-bit, tergantung jenis komputer yang digunakan. Setiap 8 bit disebut satu byte. Diluar komputer, atau mikroprosesor, data dapat dikirimkan ke periferal, terminal atau modem menggunakan cara pengiriman seri atau paralel.

Pada cara pengiriman paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan secara serempak melewati sejumlah penghantar yang terpisah, seperti terlihat pada gambar 3.1. Pada saat komputer mempunyai data untuk dikirimkan, jalur data tersedia (DAV) diset tinggi. Pada saat terminal siap menerima data, jalur data-diterima (DAC) juga akan diset tinggi. Prosedur handshaking ini selalu terjadi setiap kali ada karakter yang dikirim komputer. Handshaking ini diperlukan untuk mengakomodasikan ketepatan waktu pengiriman data antara komputer dan terminal, atau periferal. Beberapa bentuk handshaking secara umum diperlukan karena komputer dan terminal mungkin beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Jalur handshake biasanya ditambahkan untuk mengendalikan waktu yang tepat untuk pengiriman data. Cacah


(44)

penghantar yang diperlukan untuk antarmuka paralel disebut lebar bus (bus widht), dalam gambar dibawah adalah 10 penghantar. Setiap penghantar mempunyai fungsi khusus, beberapa di antaranya untuk membawa data, sementara yang lain membawa informasi kendali dan sinkronisasi. Karena dalam sistem pengiriman paralel diperlukan sejumlah penghantar untuk mengirimkan data, sistem pengiriman paralel hanya ekonomis untuk jarak pendek.

Gambar 3.1 Pengiriman data parelel

Biaya penggunaan kabel banyak penghantar (multiconductor cable) relatif tinggi, dan masalah yang disebut skew sering kali muncul. Skew adalah efek yang terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersama-sama. Efek ini di ilustrasikan pada gambar 3.2. Efek ini semangkin berpengaruh dengan semangkin panjangnya kabel yang di gunakan, hal ini akan menimbulkan kesalahan pada data yang diterima. Antarmuka paralel akan memindahkan data secara cepat dan relatif mudah untuk dioperasikan, tetapi lebar bus minimal 10 dan biasanya lebih tinggi, karena satu, atau lebih, penghantar perlu ditambahan untuk jalur handshake. Pengiriman paralel biasanya di gunakan untuk menghubungkan komputer dengan pencetak berkecepatan tinggi atau dengan disc drive yang berkecepatan tinggi dan panjang kabel relatif pendek.

Gambar 3.2 Efek Skew pada pengiriman paralel

Komputer

Antar Muka Paralel

Terminal Atau Periferal

bus data delapan- bit

Jalur data delapan-kawat

Jalur DAV Jalur DAV

kawat data, kendali dan synch


(45)

Pengiriman seri biasanya digunakan untuk sambungan dengan jarak relatif lebih jauh, dan gambar 3.3 menunjukan konsep dasar pengiriman seri. Data paralel internal dimasukan ke pengubah paralel ke seri. Pengubah paralel ke seri biasanya dengan IC juga melakukan sejumlah fungsi yang lain dan dikenal sebagai UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter uF micro Farad (measure of capacitance) ), ACIA (Asynchronous Communication Interface Adapter), PIA (Peripheral Interface Adapter),dan lain-lain. Kanal seri mengirimkan setiap karakter per elemen sehingga hanya diperlukan dua penghantar, yaitu kirim data atau transmit data (TXD), dan terima data atau receive data (RXD). Masing-masing elemen isyarat ekivalen dengan satu bit dua atau tiga bit (disebut dibit atau tribit), atau kurang dari satu bit (penyandian Manchester), tetapi dalam bab ini sebuah elemen dianggap sama dalam satu bit. Karena bit-bit dikirimkan secara berurutan dan tidak serempak, kecepatan pemindahan data lebih rendah di banding pengiriman secara paralel.

Pengiriman akan dimulai dari LSB (least significant bit), dan diakhiri dengan MSB (most significant bit). Setiap karakter yang dikirimkan, disajikan dengan suatu urutan bit tertentu sesuai dengan sandi yang digunakan. Penerima harus mencacah isyarat data yang sama, pada waktu yang tepat sebelum membentuk kembali karakter yang diterima.

Gambar 3.3 Pengiriman Seri

Pengiriman seri menimbulkan tiga masalah penyesuaian: penyesuaian bit, penyesuaian karakter, dan penyesuaian blok. Contohnya data seri 10011010 akan dikirimkan. Agar diterima dengan benar, selang waktu yang digunakan oleh pengirim dan penerima harus sama satu terhadap yang lain. Untuk itu, pengirim dan penerima harus menambahkan detak. Istillah detak (clock) digunakan untuk menunjuk

TXD

Komputer UART

Terminal Atau Periferal

bus data delapan- bit

RXD DAV DAC


(46)

sembarang pulsa sumber pewaktuan (timing pulse). Detak penerima harus menunjukan waktu yang tepat kapan isyarat harus dicacah oleh penerima untuk menentukan status logika dari setiap bit yang diterima. Secara ideal, seperti diilustrasikan pada gambar 3.4, pulsa detak, penerima harus terjadi ditengah-tengah periode waktu yang diperlukan oleh bit yang diterima. Jika frekuensi detak dikurangi menjadi setengahnya, isyarat yang datang akan terbaca oleh penerima sebagai 1011, atau 0100, bergantung pulsa detak awal. Jadi supaya data dapat diterima dengan benar, detak penerima harus sesuai dengan detak pengirim. Jika penerima telah menerima bit sinkronisasi, maka seharusnya segera menerima karakter sinkronisasi. Sehingga, penerima harus mampu membedakan kelompok-kelompok karakter yang tepat. Dengan kata lain, penerima harus mampu menentukan bahwa suatu bit adalah bit awal (LSB) dari suatu karakter.

Selain itu, penerima juga harus dapat mengenali awal dan akhir setiap blok data. Penyesuaian yang diperlukan dapat diperoleh secara sinkron maupun tak sinkron. Data yang dikirimkan oleh terminal ke komputer lewat jalur RDX di masukan ke pengubah seri ke paralel, yang juga ada di dalam IC UART, dan di ubah ke bentuk paralel sebelum di teruskan ke komputer.

Gambar 3.4 Pendetakan data seri

0 0 1 0 0 1 0 0

Detak Waktu


(47)

3.2 Teknik Komunikasi

Jaringan PSTN pertama kali dirancang untuk pengiriman isyarat suara analog. Isyarat-isyarat mempunyai lebar bidang tertentu dan diperkuat dengan faktor penguatan tertentu. Umumnya, sambungan dan trunk yang lebih panjang akan diteruskan lewat sistem telepon kanal jamak. Sistem telepon kanal jamak adalah sistem digital yang menggunakan modulasi pulsa sandi (pulsa-code modulation, PCM). Di masa yang akan datang semua jaringan akan dioperasikan secara digital. Untuk saat ini banyak data yang diteruskan lewat atau lebih rangkaian analog. BT menyediakan fasilitas Kilostream dan Megastream bagi pengguna yang menginginkan rangkaian digital berkecepatan tinggi, tetapi untuk saat ini hanya digunakan pada dedicated circuits antara dua titik khusus.

Pada saat isyarat digital dikirimkan lewat jalur telepon, efek atenuasi dan pergeseran fase akan menyebabkan bentuk gelombang terdistorsi. Efek ini semangkin besar bila laju bit semangkin tinggi dan jalur yang harus dilalui semangkin panjang, sehingga akan membantu panjang jalur yang dapat digunakan pada laju pengiriman tertentu.

1/t 2/τ 3/ τ Gambar 3.5 Spektrum energi untuk isyarat kata dan data

Isyarat digital yang dikirimkan lewat telepon berisi energi signifikan pada frekuensi nol dan frekuensi rendah. Gambar 3.5 menunjukan spektrum energi untuk isyarat suara dan data; adalah periode bit. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa energi akan terkonsentrasi pada frekuensi yang lebih kecil dari laju bit 1/bit/detik.

Ucapan Data

Tegangan


(48)

Isyarat digital tidak dapat dikirimkan lewat jalur telepon analog, yang mempunyai lebar bidang 300 Hz sampai 3400 Hz, tanpa distori. Hal ini akan menyulitkan penerima untuk membedakan isyarat sebenarnya dengan derau. Distorsi timbul karena (a) daya isyarat tidak seluruhnya dikirimkan, dan (b) gelombang digital yang berisi sejumlah komponen pada frekuensi tinggi juga akan hilang. Untuk pengiriman isyarat digital lewat jalur pengiriman, isyarat tersebut terlebih dahulu harus diubah menjadi isyarat analog pada frekuensi suara dengan menggunakan modem. Isyarat ini disebut isyarat dengan frekuensi suara.

3.2.1 Jalur Transmisi

Jalur transmisi terdiri dari sepasang penghantar tembaga yang dipisahkan oleh dielektrik. Ada dua jenis jalur pengiriman yang banyak digunakan: jalur dua-kawat seperti terlihat pada gambar 3.6. Jalur dua-kawat dapat berupa kawat-terbuka, misalnya kabel distribusi dari rumah ke tiang telepon, atau merupakan sepasang penghantar yang dalam kabel penghantar jamak. Biasanya jenis kabel telepon yang banyak digunakan untuk sambungan dan trunk adalah star-quad, yang terdiri dari 14 pasang sampai 1040 pasang kabel. Istilah star-quad digunakan untuk menunjukan bahwa kabel dibuat dengan mengelompokkan empat buah penghantar. Kabel distribusi biasanya berupa kabel dua unit; pada kabel ini penghantar akan dipilin membentuk sejumlah pasangan (biasanya 50 atau 100) menjadi sebuah unit. Sejumlah unit kemudian dikelompokan membentuk kabel.

(a) (b)

Gambar 3.6 (a) Kabel dua kawat, dan (b) kabel koaksial

Penghant

Penghantar dalam


(49)

Kabel koaksial yang digunakan di rumah untuk menghubungkan penerima televisi dengan antenna hanya terdiri dari satu pasang, tetapi kabel koaksial yang digunakan dalam jaringan telepon mempunyai dua pasang koaksial atau lebih yang dikelompokan membentuk kabel koaksial yang lengkap.

Kabel serat optis juga semangkin banyak digunakan pada jaringan telepon pada sambungan dan trunk. Kabel serat optis berisi inti kaca silindris yang dikelilingi glass cladding dan mempunyai kemampuan untuk melewatkan cahaya dengan hilangnya energi dalam jumlah yang sangat kecil. Dibanding dengan kabel tembaga, kabel serat optis mempunyai berbagai keuntungan antara lain: (a) ringan, berdimensi kecil, (b) mempunyai lebar bidang yang sangat lebar, (c) bebas dari gangguan elektromagnetik, (d) beratenuasi rendah, (e) tahan lama, (f) bahan baku murah, dan (g) tidak terjadi crosstalk di antara serat-serat yang ada dalam kabel yang sama. Serat optis sangat cocok untuk mengirimkan isyarat digital dan sering digunakan pada jaringan area lokal (LAN).

Gambar 3.7 Rangkaian dua-kawat

Gambar 3.8 Rangkaian empat-kawat

komputer

modem Terminal PCM Terminal PCM

sistem

PCM modem terminal

TX RX TX RX TX RX RX TX Jalur dua kawat lokal Terminating unit

komputer Modem Terminal

PCM

Terminal

PCM Modem terminal

Sistem PCM TX RX TX RX

RX RX

TX RX


(50)

3.3 Perbedaan Dial-In Callback Server dengan Telnet

Dialin Calback Server adalah sebuah server yang melayani client yang dialup ke server tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP(Point to Point Tunneling Protocol). PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN melalui TCP/IP yang berada di layer 2 (Data Link).

Layer 2 (Data Link) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.

Sedangkan Telnet /TeleNetwork adalah remote login yang dapat terjadi di internet karena ada service dari protocol TELNET. Dengan Telnet memungkinkan kita untuk mengakses komputer lain secara remote melalui internet. Seperti memberikan perintah kepada komputer lain baik membuat file, mengedit, menghapus dan menjalankan suatu perintah hanya melalui komputer dari jarak jauh. Protocol TELNET berada pada Application Layer yang merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Seperti SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap


(51)

aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

3.4 Alur Kerja Dial-In Callback Server

Gambar 3.9 Alur Kerja Dial-In Callback Server

Client mendial ke server setelah server menginput username dan password kedalam database server, client memasukan username dan password yang telah di berikan, server melakukan autentifikasi jika username dan password sesuai maka

END START

DIAL

JARINGAN INTRANET

AUTENTIFIKASI USER NAME &

PASSWORD

USER NAME DAN PASSWORD

TERKONEKSI DENGAN SERVER

TERHUBUNG DENGAN SERVER

DIAL-IN

DIAL ULANG Tidak

Tidak Ya


(52)

client akan terkoneksi dan terhubung dengan server, jika tidak sesuai server akan memutuskan koneksi dan client akan melakukan dial ulang ke server.

3.4.1 Cara Kerja Dial-In Callback Server dengan Protokol PPTP

Keunikan dalam pembangunan PPTP diawali dengan adanya remote dan mobile PPTP client yang memerlukan akses ke jaringan private perusahaan dengan menggunakan jasa Internet Service Provider (ISP) lokal. Klien yang menggunakan komputer dengan sistem operasi windows NT server versi 4.0 atau windows NT workstation versi 4.0 menggunakan dial-up dan remote access protocol PPP untuk terhubung dengan ISP.

Klien terhubung ke network access server (NAS) yang merupakan fasilitas dari ISP. Sekali terhubung, maka klien dapat mengirim dan menerima paket data melalui internet. NAS tersebut menggunakan protokol TCP/IP untuk seluruh trafik ke internet.

Setelah klien membuat koneksi PPP ke ISP, koneksi yang kedua ialah panggilan dial-up networking yang dibuat melalui koneksi PPP yang telah dibuat sebelumnya. Data terkirim menggunakan koneksi kedua tersebut dimana IP datagramnya terdapat paket PPP, seperti pada paket PPP yang telah teringkas (encapsulated).

Kedua panggilan tersebut adalah untuk membuat koneksi VPN ke server PPTP pada jaringan private perusahaan, hal ini dikenal dengan istilah tunnel. Seperti dijelaskan dengan gambar 3.10 berikut ini.


(53)

Tunneling merupakan proses mengirim paket ke komputer pada jaringan private dengan menggunakan jaringan lain seperti internet. Network routers yang lain tidak dapat mengakses komputer yang berada di jaringan private. Bagaimanapun, tunneling memungkinkan routing network untuk mengalirkan data ke komputer perantara, seperti server PPTP, yang dikoneksikan ke routing network dan jaringan pivate. Keduanya, klien PPTP dan server PPTP, menggunakan tunneling untuk mengamankan paket ke komputer pada jaringan private dengan menggunakan routers yang hanya mengetahui alamat dari jaringan private server perantara.

Saat server PPTP menerima paket dari routing network, paket tersebut akan dikirim melalui jaringan private ke komputer tujuan. Server PPTP melakukannya dengan cara memproses paket PPTP untuk mendapatkan nama atau alamat informasi komputer yang tercantum pada paket PPP yang diringkas. Paket yang telah diringkas tersebut dapat berisi multi protocol data seperti TCP/IP, IPX, atau NetBUI. Karena server PPTP disetting untuk komunikasi melewati jaringan private dengan menggunakan protocol private network, maka PPTP memungkinkan untuk membaca paket dari berbagai protokol. Paket dikirim dari klien PPTP ke server PPTP melewati PPTP tunnel menuju ke komputer tujuan pada jaringan private, gambar 3.11.

Gambar 3.11 Koneksi jaringan dial-up klien PPTP ke Private Network

Ringkasan PPTP (PPTP encapsulated ) dienkripsi dan paket PPP dicompress menjadi IP datagram untuk ditransmisikan melalui internet. IP datagram tersebut di rutekan melalui internet hingga mencapai server PPTP yang terhubung ke intrenet dan private network. Server PPTP membongkar IP datagram menjadi PPP packet dan kemudian mendekripsikannya menggunakan protocol jaringan dari jaringan private.


(54)

Seperti dijabarkan sebelumnya, protocol pada jaringan private yang mendukung PPTP antara lain IPX, NetBEUI, atau TCP/IP.

Gambar 3.12 Penempatan paket PPTP pada Network Media

Ilustrasi gambar 3.12 diatas menggambarkan bagaimana PPTP diringkas menjadi PPP paket dan kemudian menempatkan outgoing PPTP packet pada modem, ISDN, atau LAN.

3.4.1.1Transmisi Data PPTP

Setelah PPTP tunnel dibangun, data dari user ditransmisikan antara klien dan server PPTP. Data tersebut ditransmisikan pada IP datagrams yang memiliki paket PPP.


(55)

IP datagrams tersebut dibuat dengan menggunakan protokol Internet Generic Routing Encapsulation (GRE) yang telah mengalami perubahan. IP datagrams dibuat oleh PPTP dijabarkan sebagai berikut :

Gambar 3.13 IP datagram dengan paket PPP terenkripsi yang dibuat PPTP

IP delivery header (gambar 3.13) memberikan informasi penting untuk datagram untuk melintasi internet. GRE header digunakan untuk meringkas paket PPP ke dalam IP datagram. Paket PPP telah dibuat oleh RAS. Paket PPP merupakan salah satu blok yang tidak dapat dimengerti karena telah dienkripsi. Sekalipun IP datagram disabotase, paket tersebut hampir tidak mungkin untuk didekripsi.

3.4.1.2Keamanan Dial-In Callback Server dengan menggunakan PPTP

PPTP memberikan fasilitas keamanan dalam transmisi data dengan adanya autentikasi dan enkripsi kepada klien. PPTP juga dapat memberikan proteksi pada server PPTP dan juga jaringan private dengan cara menolak paket-paket dari internet kecuali paket PPTP.

3.4.1.3Autentifikasi

Pada saat klien dial in, NAS milik ISP akan meminta autentikasi dari klien. Akan tetapi, autentikasi ini bukanlah autentikasi yang terdapat dalam fasilitas Windows sebagai sistem operasi yang digunakan. Apabila server PPTP menggunakan sistem operasi Windows NT, maka klien diharuskan untuk memberikan username dan password.


(1)

(2)

4.3 Keuntungan Membangun Server Dial-in Callback

Dengan perkembangan interkoneksi Internet yang semakin luas dan turunnya harga bandwidth yang signifikan di Indonesia, maka teknologi komunikasi data yang menggunakan Server Diall-in Callback adalah suatu pilihan yang tepat. Ada beberapa alasan mengapa Server Dial-in Callback merupakan solusi, adalah :

1. Menekan biaya interkoneksi

2. Memperluas interkoneksi ke user yang selama ini susah dijangkau 3. Dapat mengirimkan aplikasi-aplikasi baru berbasis Internet Protocol 4. Fleksibel dalam pemilihan topology

5. Skalability Network

6. Meningkatkan tingkat Security

4.4 Kelemehan Server Dial-In Callback

Server Dial-In Callback ini memiliki kelemahan yaitu :

1.Dial-up memiliki kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan bandwidth tinggi yang disediakan oleh broadband.

2. Penggunaan sambungan telepon memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan internet.

3. Sistem penghitungan dial-up yang masih berdasarkan waktu sehingga terkena pulsa telepone.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat selama pelaksanaan skripsi ini adalah:

1. Selain PPTP, Dial-in Callback Server juga dapat menggunakan protokol yang lain seperti L2TP, IPSec, SOCKS, ataupun CIPE. PPTP merupakan protokol yang didesain oleh Microsoft agar dapat berjalan di Windows dan Linux platforms. Oleh karena itu, algoritma enkripsi yang digunakan juga didesain oleh Microsoft dan tidak mendukung header compression. PPTP juga membutuhkan jaringan perantara yang mendukung IP protocol.

2. Pemilihan protokol sendiri tergantung pada jaringan yang digunakan. Apabila banyak klien yang menggunakan Windows, maka sebaiknya nenggunakan protokol PPTP. Namun, apabila membangun diall-in callback dan VPN yang menggunakan server bukan Microsoft atau Linux, maka dapat menggunakan protokol IPSec.

3. Dengan fasilitas Microsoft Windows 2003 Server berupa RAS (Routing and Remote Access), client-client yang jauh dapat dihubungkan secara transparan ke server yang jauh, yang dikenal sebagai konektivitas akses jauh point-to-point. Client-client dapat juga dihubungkan secara transparan ke jaringan yang menghubungkan routing dan server akses yang jauh. Hal ini dikenal sebagai konektivitas akses jauh point-to-LAN. Koneksi yang transparan ini


(4)

4. Dial-in Calback Server adalah sebuah server yang melayani client yang di-dialup ke server tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP dan secara otomatis server tersebut akan memutuskan hubungan dengan client, lalu server tersebut akan melakukan callback (menghubungi balik) ke client yang melakukan dialup kepadanya.

5. Dengan dial-up remote access, suatu client akses yang jauh memakai infrastruktur telekomunikasi untuk membuat sirkuit sesungguhnya yang temporer atau sirkuit maya ke sebuah port di sebuah server akses yang jauh. Ketika sirkuit maya atau sesungguhnya dibuat, sisa parameter koneksi dapat dinegosiasi.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan skripsi ini adalah:

1. Dialin Callback Server dapat dikembangkan dengan menggabungkan beberapa server untuk merencanakan jaringan yang baik.

2. Untuk meningkatkan performance Dialin Callback Server, penambahan- penambahan hardware pendukung sangat diperlukan sehingga server dapat bekerja lebih cepat dan stabil.

3. Keamanan yang menjadi manfaat utama pada Dial-in Callback Server dengan protokol PPTP dapat dirasakan apabila juga didukung oleh keamanan jaringan lokalnya sendiri. Pada saat data dienkrispsi dan dilewatkan tunnel data tersebut tidak dapat dibaca oleh user yang tidak diinginkan. Akan tetapi, pada saat data tersebut dibuka di server PPTP yang kemudian disalurkan ke user tujuan yang berada pada LAN yang sama dengan server, memungkinkan user lain pada LAN yang sama untuk menyabotase data tersebut.


(5)

4. Mengikuti perkembangan teknologi jaringan yaitu teknologi server dialin merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang administrator jaringan sehingga perencanaan pembangunan jaringan yang lebih baik dapat tercapai.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Tauenbaum, Andrew S, 2001.Computer Network. United States Of America : Pearson Preantice Hall.

Tauenbaum, Andrew S, 2001.Operating Systems Design and Implementation. United States Of America : Pearson Preantice Hall.

Membangun Dial-In Callback Server Menggunakan Linux. Diakses tanggal 10 Oktober 2008

Mastering Windows Server 2003.

http:/Diakses tanggal 5 Oktober 2009.

Mendesain Jaringan Windows Server 2003.

Diakses tanggal

5 Oktober 2009.

Active Directory Windows Server 2003. .

Membangun Linux Dial-ln Server. www.infolinux.web.id. Diakses tanggal 6 Oktober 2009.

Wahono.Dhecyber Flow Indonesia.htm. Diakses tanggal 6 Oktober 2009