Membangun Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server 2003

(1)

TUGAS AKHIR

DEDEK FELANI

062406158

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

DEDEK FELANI 062406158

D3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(3)

PERSETUJUAN

Judul : MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR

DENGAN MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : DEDEK FELANI

Nomor Induk Mahasiswa : 062406158

Program Studi : DIPLOMA 3 (D3) ILMU KOMPUTER

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan,

Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh Pembimbing,

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Ujian Sinulingga, M.Si


(4)

PERNYATAAN

MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2009

DEDEK FELANI 062406158


(5)

KATA PENGANTAR

Sebelumnya penulis ingin memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat dan rahmatnya, maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Membangun Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server 2003” dengan baik. Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang harus di penuhi oleh penulis dalam menyelesaikan perkuliahan Program Diploma 3 Komputer Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekuranggan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran yang membangun dari pembaca dan semua pihak untuk menyempurnakan dan memberikan saran perbaikan dari kekurangan – kekurangan ini.

Pada kesmpatan ini, penulis manyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada kedua orang tua saya yaitu, Ayahanda Rudy Sunarto Putra dan Ibunda Evi Hariyanti serta keluarga yang banyak memberikan dukungan kepada saya. 2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, Selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, Selaku ketua Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.


(6)

5. Bapak Drs. Henry RAni S, M.Si selaku dosen penguji saya.

6. Para staf pengajar, staf administrasi Program Studi Diploma III Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

7. Para sahabat terlebih dari sahabat IDR yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermamfaat bagi kita semua, sekaligus menjadi tolak ukur untuk kemajuan Tugas Akhir berikutnya.

Medan, Mei 2009

Penulis


(7)

ABSTRAK

Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimamfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagai mana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaaan besar yang telah lama bekecimpung dibisnis ini.

Dengan demikian, penulis merancangan suatu jaringan infrastriuktur yang memerlukan dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. Untuk itu penulis akan membahas judul “MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003”.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ... ii

Pernyataan ... iii

Penghargaan ... v

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar gambar BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Maksud Dan Tujuan Penulis ... 4

1.5 Metodei Penelitian ... 5

1.6 Tinjauan Pustaka ... 6

1.7 Sistematika Penulisan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 9

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 9 2.1.1 Defenisi Jaringan komputer 9

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10

2.1.3 Peralatan Yang Umum Digunakan 11 2.2 Jaringan Komputer Nirkbel/WirelessLAN 16 2.2.1 Mengenal Jarigan Wireless 16

2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless 17

2.2.3 Wi-Fi Dan 802.11 18

2.2.4 Topologi Jaringan Wireless 19

2.3 Menggenal Jaringan Infrastruktur 19

2.3.1 Defenisi Infrastruktur Jaringan 19 2.3.2 Infrastruktur Fisikal 20

2.3.3 Infrastruktur Logikal 21

2.4 Menggenal Jaringan Windows Server 2003 22 2.4.1 Sejarah Singkat Perkembangan Windows Server 2003 22

2.5 Elemen Logikal Pada Jaringan Windows Server 2003 25

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 31

3.1 Windows Server 2003 31

3.2 IP Address pada Server 32

3.2.1 IP Address 33

3.3 DNS (Domain Name Sistem) 36


(9)

3.3.2 DNS dan Windows 2003 37

3.3.3 Bagai mana DNS berkerja 37

3.3.4 Instalasi DNS 38

3.3.5 Menginstal layanan DNS server 39

3.3.6 Mengisi DNS Server 41

3.4 Aktive Directory 43

3.4.1 Instalasi Aktive Directory 44

3.5 DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol) 55

3.5.1 Memahami dan menggunakan DHCP 55

3.5.2 Konsep DHCP 56

3.5.3 Instalasi DHCP Server 56

3.5.4 Konfigurasi DHCP Server 57

3.4.5 Membuat Scope 58

3.6 Remote Desktop 63

3.6.1 Izin komunikas secara remote 63

3.6.2 Terminal services administration mode 64

3.7 File server 65

3.8 Access Point 66

3.8.1 Konfigurasi Router Broanband LinkSys WRT54G 67

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 75

4.1 Tujuan Impelementasi system 75

4.2 Komponen yang dibutuhkan 75

4.3 Konfigurasi computer klien 76

4.3.1 Konfigurasi IP Address pada klien 76

4.3.2 Membuat Join Domain 80

4.3.3 konfigurasi remote desktop pada klien 84 4.3.3.1 Logon ke terminal services administration mode 84

4.3.3.2 Keluar dari remote desktop 87

4.3.4 Membuat sharing printer 87

4.3.5 Menggunakan File Server 88

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 90

5.1 Kesimpulan 90

5.2 Saran 91


(10)

Halaman

Gambar 2.1 Contoh kabel UTP 11

Gambar 2.2 Contoh NIC 12

Gambar 2.3 Contoh HUB 12

Gambar 2.4 Contoh Bridge 13

Gambar 2.5 Contoh Router 14

Gambar 2.6 Contoh Switch 15

Gambar 2.7 Contoh Modem 15

Gambar 2.8 Contoh AP 16

Gambar 2.9 Contoh infrastruktu fisikal 20

Gambar 2.10 Contoh infrastruktur logikal 22

Gambar 3.1 Kotak dialog Local Area Connection Status 34 Gambar 3.2. Kotak dialog Local Area Connection Properties 34 Gambar 3.3 Kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties 35

Gambar 3.4 Resolver dan server nama 38

Gambar 3.5 Kotak tanda centang Domain Name Sistem (DNS) di dalam

Networking Services 41

Gambar 3.6 Memasukkan nomor DNS Server 42

Gambar 3.7 Kotak dialog Advanced TCP/IP DNS Settings 42 Gambar 3.8 Menggunakan perintah PING 192.168.53.1 untuk melihat

hasil setting server 43

Gambar 3.9 Manage Your Server Windows Server 2003 45

Gambar 3.10 Jendela Configure Your Server Wizard 45

Gambar 3.11 Manage Your Server Windows Server 2003 46

Gambar 312 Active Directory Instalation Wizard 47

Gambar 3.13 Menentukan Domain Controller Type 48

Gambar 3.14 Kotak Dialog Database and Log Folders 49

Gambar 3.15 Kotak Shared Sistem Volume 50

Gambar 3.16 Mengkonfigurasi DNS Server 51

Gambar 3.17 Menuliskan Password Directory Services Restore Mode

Administrator Password 52

Gambar 3.18 Tampilan Summary yang telah Anda kerjakan 52 Gambar 3.19 Tampilan Summary yang telah Anda kerjakan 53 Gambar 3.20 Tayangan terakhir instalasi Active Directory 53 Gambar 3.21 Pilih Restart dan biarkan komputer melakukan

boot secara otomatis 54

Gambar 3.22 Klik Finish untuk menutup kotak dialog ini 55 Gambar 3.23 Kotak dialog Networking Services untuk menambah

komponen DHCP 57

Gambar 3.24 Console DHCP untuk menentukan Scope 58

Gambar 3.25 Kotak dialog New Scope Wizard 59

Gambar 3.26 Memberi nama Scope baru untuk DHCP Server Anda 59 Gambar 3.27 Menentukan IP awal dan IP akhir untuk semua komputer client

yang terkoneksi ke jaringan LAN 60

Gambar 3.28 Jika perlu Anda bisa membuat IP Address, Anda juga bisa


(11)

Gambar 3.29 Anda bisa menentukan lamanya IP Address untuk di reset

di masing-masing client 61

Gambar 3.30 Memilih No pada kotak dialog ini 62

Gambar 3.31 Kotak dialog yang menyatakan komplit dan pilih Finish

untuk mengakhirinya 62

Gambar 3.32 Kotak dialog System Properties 64

Gambar 3.33 Router Broanband LinkSys WRT54G 67

Gambar 3.34 Internet protokol ( TCP/IP) properties 68

Gambar 3.35 brouser 68

Gambar 3.36 Setup yang harus di isi 69

Gambar 3.37 Sistem keamana wireless 70

Gambar 3.38 wireless mac filter 70

Gambar 3.49 Mac Address filter list 71

Gambar 3.50 Run > ipconfig /all 72

Gambar 3.51 Mac Address filter list 72

Gambar 3.52 PING 192.168.1 73

Gambar 3.53 konfigurasi kontrol jarak jauh 73

Gambar 4.1 Jendela Network Connections 77

Gambar 4.2 Jendela Local Area Connection Properties 77 Gambar 4.3 Jendela Internet Protocol ( TCP/IP) Properties. 78

Gambar 4.4 Jendela Pengistalan DNS Server 78

Gambar 4.5 Jendela Tab TCP/IP DNS Server 79

Gambar 4.6 Jendela pengisian WINS Server 79

Gambar 4.7 Jendela TCP/IP Wins Server 80

Gambar 4.8 Jendela Control Panel 81

Gambar 4.9 Jendela Tab Komputer Name 81

Gambar 4.10 Komputer Name Changes 82

Gambar 4.11 Kotak logon ke Terminal Services 85

Gambar 4.12 Kotak isian nama dan password untuk logon 85

Gambar 4.13 Romote desktop setelah berhasil 86

Gambar 4.14 Kotak dialog Terminal Service Manager 86

Gambar 4.15 Konfirmasi untuk logout 87

Gambar 4.16 Jendela Run 88

Gambar 4.17 Contoh local disk 89


(12)

ABSTRAK

Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimamfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagai mana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaaan besar yang telah lama bekecimpung dibisnis ini.

Dengan demikian, penulis merancangan suatu jaringan infrastriuktur yang memerlukan dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. Untuk itu penulis akan membahas judul “MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003”.


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang mengiginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh informasi. Oleh karena itu kemajuan teknlogi informasi harus terus di upayakan dan di tingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi informasi di bidang transmisi pada saat ini yang berkembang salain fiber optic ialah penggunaan perangkat wiressLAN. Perangkat wiressLAN ini memungkinkan adanya hubungan para pengguna informasi walaupun pada saat kondisi mobile (bergerak), sehingga memberikan kemudahan pada para pengguna informasi dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu contoh aplikasi dari perangkat wireless pada saat ini adalah penggunaan hp (handphone cellular).

Istilah jaringan nirkabel yang umum didengar pada saat ini adalah WirelessLAN. WirelessLAN adalah teknologi jaringan yang tidak menggunakan perangkat kabel sebagai media pengantar data yang umum dijumpai di dalam sebuah jaringan komputer dewasa ini. Teknologi ini sesuai dengan namanya wireless yang


(14)

artinya tanpa kabel, memamfaatkan gelombang radio untuk melakukan interaksi atau komunikasi antar unit komputer.

Pada dasarnya pengguna WirelessLAN pada suatu jaringan tidak berbeda dengan jaringan yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya, hanya saja biaya pemasangan akan relative lebih ringan terutama pada saat jaringan yang jaraknya cukup berjauhan, sehingga walaupun alat tersebut relative mahal di banding penggunaan kabel tetapi jika di lihat kemudahan dan total biaya instalasi jaringannya lebih murah khususnya jika jarak yang berjauhan dan medan yang sulit jika menggunakan perangkat kabel.

Kehadiran windows Server 2003 di dalam dunia teknologi tidak hanya sekedar merupakan kehadiran sebuah sistem informasi operasi alternative biasa, namun lebih jauh lagi merupakan pemicu adanya revolusi pemikiran pada industry perangkat lunak. Dikatakan demikian karena windows server 2003 selain menjadi salah satu produk dari berkembangnya open source didunia pemrograman dan perkembangan perangkat lunak, windows juga telah terbukti sebagi sebuah sistem oprasi yang memenuhi sejumlah kriteria yang ada.

Atas dasar hal tersebut di atas penulis merasa perlu melakukan instalasi menggunaan jaringan komputer windows server 2003 yang dapat di kembangkan menjadi suatu jaringan infrastruktur sehingga dapat di pergunakan secara optimal khususnya bagi kepentingan pribadi maupun kepentingan umum. Selain itu dari pantauan penulis banyak pihak yang menunggu untuk dapat menggunakan teknologi jaringan infrastruktur ini, Hal ini dapat dilihat dari semangkin bertambahnya


(15)

penggunaan jaringan infrastruktur baik untuk perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar yang membutuhkan layanan jaringan untuk perkerjaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun bentuk masalah yang akan penulis bahas adalah bagaimana pembahasan Windows Server 2003 yang berkaitan dengan koneksi jaringan, protokol jaringan, layanan jaringan, addressing/pengalamatan, name resolution/resolusi nama, active directory/direktori aktif, remote access/akses jarak jauh, network address translation/ penerjemahan alamat jaringan, infrastruktur certificates, kemudian berlanjut ke konsep dasar pertukaran data pada jaringan komputer dan berbagai hal detail dari lapisan fisik jaringan seperti masalah konfigurasi client dan acess point.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah atas beberapa poin penting yang akan di bahas seputar judul yang diajukan, untuk menghindari penyimpangan – penyimpangan dalam tujuan penelitian yaitu:

1. Instalasi dan konfigurasi sistem jaringan infrastruktur yang dibanggun menggunakan software Windows Server 2003 yang dapat dipergunakan untuk berbagai kebutuhan. Seperti kemudahan membangun jaringan di rumah, di kantor ataupun untuk kepentingan usaha, baik kecil, menenggah atau besar.


(16)

2. Adapun yang akan di sampaikan berkenaan dengan judul di atas yaitu dasar jaringan komputer, persiapan apa dan bagai mana instalasi perangkat infrastuktur jaringan dalam Windows Server 2003 agar dapat memberikan sambungan ke komputer lain yang berperan sebagai client.

1.4 Maksud Dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud penulis memiih judul Membangun Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server 2003 ini adalah untuk :

1. Mengenal dan memahami lebih jauh teknologi jaringan komputer, khususnya jarigan infrastruktur.

2. Untuk memenuhi kebutuhan data secara cepat, akurat, tepat guna, dan tepat waktu.

3. Mempercepat respon terhadap kondisi yang kemungkinan terjadi dari lapangan.

4. Mengetahui teknik pembuatan/membangun sebuah jaringan infrastuktur dan implementasinya

5. Untuk menunjukkan peranan komputer dan jaringan dalam pengiriman data dan informasi yang cepat dan tepat, sehingga memberikan kemudahan dalam proses pengiriman data dan keamanannya

6. Dapat ikut serta menyebarluaskan ilmu dan informasi yang bermanfaat bagi semua masyarakat.


(17)

Penulis melakukan penelitian dengan judul diatas untuk tujuan yaitu, memperkenalkan jaringan infrastruktur menggunakan Windows Server 2003 dan menambah pengalaman serta pengetahuan baru bagi penulis dalam membangun sebuah jaringan infrastruktur.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Pembahsan dalam metode penelitian meliputi : identifikasi variabel, penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data. Dalam penyusunan proposal, dilakukan pengumpulan data yang dipergunakan untuk membuat program ini dengan metode-metode sebagai berikut:

1. Observasi

Yaitu pencarian data/informasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Studi Dokumen

Yaitu untuk memudahkan dalam pengumpulan data, penulis meneliti dokumen yang mendukung penelitian.

3. Wawancara

Yaitu memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak - pihak yang mengetaui cara membangun sebuah jaringan infrastruktur yang baik dan aman bagi mahasiswa.


(18)

4. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method)

Yaitu penelitian literatur melalui buku, majalah, maupun artikel-artikel untuk mendapatkan landasan teoritis yang mencukupi.

5. Metode Penelitian Lapangan (Field Research Method)

Yaitu dengan melakukan browsing melalui internet website – website mengenai jaringan infrastruktur untuk mendapatkan data yang diperlukan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

1.6 Tinjauan Pustaka

Ada beberapa software yang terlibat dalam membuat jaringan infrastruktur diantaranya perancangan Server sebagi pusat informasi dan membuat beberapa klaen agar menjadi suatu jaringan. Dalam hal ini penulis memilih menggunakan Windows Server 2003 sebagai server dari jaringan serta Windows XP Pro sebagai klien.

Jaringan komputer (komputer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasaa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mangalir dari suatu komputer ke komputer lainya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing – masing komputer yang terhubung


(19)

tersebut biasaa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras. (Membangun jaringan komputer, Iwan Sofana, 2008 )

Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan system jaringan (Langkah mudah membangun jaringan windows server 2003, Iwan Setiawan, 2006 )

Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain. (Computer Networking First-Step, Wendell Odom, 2004).

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulis Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan

Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode penelitian serta sistematika penulisan.

Bab 2 : Landasan Teori

Didalam bab ini diuraikan sekilas teori mengenai dasar – dasar jaringan komputer, sejarah Windows Server 2003, teori dasar dan standarisasi jaringan infrastruktur .


(20)

Bab 3 : Perancangan Sistem

Didalam bab ini diuraikan mengenai persiapan instalasi perangkat jaringan infrastruktur, baik perangat lunak maupun perangkat keras, dan beberapa persiapan tambahan lainnya yang dibutuhkan.

Bab 4 : Implementasi Sistem

Pada bab ini di jelaskan tentang pengertian dan implmentasi sistem, instalasi dan implementasi jaringan infrastruktur dengan menggunakan Windows Server 2003, dan tahapan – tahapan konfigurasi dalam mengoprasikan komputer klien.

Bab 5 : Kesimpulan Dan Saran


(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jarinagan Komputer

2.1.1 Defenisi Jaringan komputer

Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.

Iwan sofana (2008, hal: 3) menyatakan bahwa jaringan komputer (komputer

network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam

suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mangalir dari suatu komputer ke komputer lainya atau dari satu komputer ke


(22)

perangkat lain, sehingga masing – masing komputer yang terhubung tersebut biasa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer

Dalam jaringan komputer, terdapat tiga peranan yang dapat di jalankan oleh komputer-komputer didalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat menjadi client, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk di-share di bagi dan dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua dapat menjadi peer, yaitu menjadi klien yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan tiga peranan diatas, selanjutnya jaringan komputer terbagi atas 3 bagian yaitu:

1. Jaringan berbasis server dan client-server, didefenisikan dengan kehadiran server didalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak klien dan satu atau lebih server. Klien yang biasa di sebut sebagai komputer front-end, meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut sebagi komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.

2. Jaringan peer-to-per. Secara sederhana jaringan ini dideskripsikan, setiap komputer pada jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus.


(23)

3. Jarinagn hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang di-share atau dibagi pakai oleh jaringan peer-to-peer, sedangkan diwaktu yang bersamaan juga dapat memamfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.

2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan

Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga di butuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan di bangun. Berikut adalah beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkabel.

1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), merupakan salah satu media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer/peralatan jaringan satu dengan komputer/peralatan jaringan yang lain dengan menggunakan port RJ45-Male.


(24)

2. NIC (Network Interface Card), merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan


(25)

3. komputer dan didesain agar komputer – komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan. Bagai mana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainya) dibentuk akan di tentukan oleh NIC. NIC contoh alat yang berkerja pada layar pertama atau layar physical.

Gambar 2.2 Contoh NIC

4. HUB, merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.


(26)

5. Repeater, merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan

yang dapat menerima signal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal tersebut ke tempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater berkerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam katagori peralatan yang berkerja pada layar physical.

6. Bridge, merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam

sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu,

bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan

saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port komputer yang mengirim). setelah port tujuan diketahui maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat mem-filter trafik diantara dua segmen LAN. Bridge berkerja dilayar Data Link.


(27)

7. Router, merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge, namun router lebih cerdas di bandingkan dengan bridge. Router berkerja menggunakan raouting table yang di simpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagai mana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai. Protocol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router berkerja pada layar network.

Gambar 2.5 Contoh Router

8. Network Switch, selain repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah peralatan switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media transmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge. Sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa kelebihan di


(28)

bandingkan bridge, antara lain dalam hal forwarding methord paket yang dilewatkan.

Gambar 2.6 Contoh Switch

9. Geteway berkerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protocol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala getway biasa disebut ip router. Getway berkerja pada layar application.

10.Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.


(29)

11.Access point (AP), merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wirelessLAN. Wireless device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan transmisit kabel. AP meyediakan perangkat seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP lain atau media wireless lain, seperti USB wireless. Selain itu, AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data, serta port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel).

Gambar 2.8 Contoh AP

2.2 Jaringan Komputer Nirkabel/WirelessLAN

2.2.1 Mengenal Jaringan Wireless

Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabel-kabel, seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN (Wide Area


(30)

Network) yang sebelumnya membutuhkan jaringan dari PT. Telkom. Teknologi yang

digunakan untuk masing – masing kebutuhan pun berbeda-beda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu di tanganinya. Secara kasar, semangkin jauh daya jangkauan wireless, semangkin tinggi juga kebutuhan hardware yang di perlukan.

Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps, termasuk standarisasi yang sedang dikembangkan untuk mampu mencapai kecepatan 248Mbps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1 Gbps. Walau demikian, sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai.

2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless

Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah dibutuhkan, standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya adalah:

a. Pembuatan hardware yang berbeda bisa saling berkerja sama. Tentunya tidakah sangat efesien apabila wireless disatu merk laptop hanya biasa berhubungan dengan peralatan yang berasal dari merek yang sama.

b. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.


(31)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh IEEE (Institute Of

Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendidikasikan kerja

kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukan tahun dan angka 2 menunjukan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. (Sto, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa ethernet, wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini di bagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang di namakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802.

2.2.3 Wi-Fi dan 802.11

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa walaupun IEEE telah membuat standarisasi jaringan wireless, namun untuk pertama kali pembuatannya standarisasi itu dirasakan kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cicso yang dinamakan sebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity) yang beralamat di http://www.Wi-Flang/. Organisasi Wi-Fi ini bertugas memastikan semua peralatan yang mendapatkan label Wi-Fi biasa berkerja sama dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produknya. Beberapa anggota Wi-Fi diantaranya adalah Cisco, Microsoft, Dell, Texas Intrument, Apple, AT&T, dan masih banyak lagi lainnya.


(32)

2.2.4 Topologi Jaringan Wireless

Secara teory pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat di bentuk. Topologi yang dimaksud adalah topologi ad-Hoc dan infrastruktur. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa menggunakan access point sebagi penghubung.

2. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini di butuhkan sebuah access point (AP) sebagai media penghubung. Klien sebagai anggota jaringan harus melelui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan klien lain atau server.

2.3 Mengenal Jaringan Infrastruktur

2.3.1 Definisikan Infrastruktur Jaringan

Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang menyediakan dasar untuk konektivitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan fitur integral pada jaringan.

Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Jika jaringan terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmission


(33)

diturunkan dari Internet. Aspek jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru.

2.3.2. Infrastruktur Fisikal

Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut rancangan fisik jaringan yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, routers, switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi teknologi seperti Ethernet, 802.11b wireless, Public Switched Telephone Network dan

Asynchronous Transfer Mode, semua dari metode yang didefinisikan pada komunikasi

melalui berbagai jenis koneksi fisikal.


(34)

2.3.3 Infrastruktur Logikal

Infratruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi fisikal. Contoh elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti

Domain Name System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP, perangkat lunak client

jaringan seperti Client Service For NetWare, dan kayaan jaringan seperti Quality of

Service (QoS) Packet Scheduler.

Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan. Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access melalui koneksi dial-up dan virtual private networks, membuat, mengubah, dan memperbaiki routing interfaces dan routing tables, membuat, mendukung, dan memperbaiki keamanan yang didasarkan pada public key cryptography, dan menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows, UNIX, dan Novell NetWare.


(35)

Gambar 2.10 Contoh infrastruktur logikal

2.4 Menggenal Jaringan Windows Server 2003

2.4.1 Sejarah singkat pengembangan windows server 2003

Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform

.NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows

Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler

Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda


(36)

Whistler Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumen rumahan dan korporat. Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:

Windows Server 2003 Standard Edition

Windows Server 2003 Enterprise Edition

Windows Server 2003 Datacenter Edition

Windows Server 2003 Web Edition

Windows Small Business Server 2003

Windows Storage Server 2003

2.4.2 Standard Edition

Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebuah versi Windows Server 2003

yang benar-benar "dasar", dengan fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah server untuk melayani klien-kliennya di jaringan. Edisi ini diterbitkan untuk menggantikan Windows 2000 Server dan Windows NT 4.0 Server yang telah lama malang melintang.

Fitur yang diusung oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai berikut:


(37)

1. Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server yang dapat diinstalasi.

2. Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya.

3. Domain Controller server.

4. PKI (public key infrastructure) server. 5. Domain Name System (DNS).

6. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).

7. Windows Internet Name Service (WINS).

8. Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk diimplementasikan

dalam jaringan skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori.

9. Mendukung pembagian beban jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai sebuah cluster.

Dengan fitur-fitur di atas, Windows Server 2003 Standard Edition jelas ditujukan sebagai fondasi bagi platform jaringan berbasis Windows untuk lingkungan jaringan skala menengah ke bawah, atau sebagai server yang ditujukan untuk mendukung server lainnya dalam jaringan yang lebih besar. Windows Server 2003 Standard Edition mendukung hingga empat buah prosesor fisik (prosesor logis dalam Intel Hyper Threading akan dianggap sebagai satu prosesor fisik) dan mendukung RAM hingga 4 Gigabyte, serta dapat mengalamati 4 Terabyte hard disk.


(38)

2.5 Elemen logikal pada jaringan Windows Server 2003.

1.Koneksi Jaringan

Dalam Microsoft Windows, koneksi jaringan adalah infrastruktur logikal antar software (seperti protokol) dan hardware (seperti modem atau network adapters). Koneksi jaringan dapat dilihat dalam Network Connections window, yang ditunjukkan dalam Koneksi diprioritaskan dan normalnya dikonfigurasikan dengan berbagai tipe software protokol, layanan, dan client.

2. Protokol Jaringan

Protokol jaringan merupakan bahasa jaringan yang digunaan untuk kominkasi antara komputer. Contohnya, jaringan Windows, jaringan UNIX, dan Internet yang bersandar pada protokol jaringan TCP/IP sebagai komunikasi dasar. Dalam Windows, koneksi hanya dapat berkomunikasi dengan host asing dengan menggunakan protokol jaringan yang diinstal pada komputer lokal dan terikat pada koneksi tersebut. TCP/IP (versi 4) diinstal dan dikaitkan dengan semua koneksi. Walaupun begitu, protokol NWLink harus diinstal,

dikonfigurasikan, dan dikaitkan ke koneksi secara manual yang harus sesuai dengan jaringan Novell NetWare yang tidak menggunakan TCP/IP. (NWLink merupakan implementasi Microsoft untuk protokol Internetwork Packet Exchange/Sequenced

Packet Exchange, yang asing bagi NetWare.) Sebagai tambahan, protokol AppleTalk


(39)

dengan jaringan Apple yang tidak menggunakan TCP/IP.

3. Layanan Jaringan

Layanan jaringan adalah program yang menyediakan fitur-fitur seperti quality of

service, untuk menjalankan protokol pada jaringan. Menunjukkan layanan jaringan

yang dapat siap diinstall dan dikaitkan pada koneksi jaringan. Layanan tambahan dapat diisntal dari Windows Server 2003 Setup disk atau dari sumber pihak ketiga. Client Jaringan (Network Client) dalam Windows. Network clients merupakan program yang memungkinkan komputer untuk terhubung ke sistem operasi jaringan. Sebagi contoh, dengan menginstall Client Service For NetWare dan mengkaitkan layanan ke jaringan tertentu, Anda dapat menghubungkannya ke and binding the

service to a particular connection, you can NetWare networks.

4. Addressing/ Pengalamatan

Addressing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren dalam

jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi. Dalam sebuah jaringan. Setiap host normalnya membedakan dirinya dari jaringan yang lain dengan menggunakan network address. Sebagai contoh, IP version 4 menyediakan metode agar komputer dengan alamat 4-byte dapat berkomunikasi satu sama lain. Alamat harus dikonfigurasikan sehingga bagian awal dari alamat (network ID) sesuai dengn alamat lain yang berada dalam jaringan lokal (local network), atau subnet. Untuk


(40)

mengijinkan komputer berkomunikasi dengan komputer lain yang berbeda subnet, Anda harus menghubungkan subnet dengan menggunakan route (seperti Routing And

Remote Access service pada Windows Server 2003). Alamat dapat dikonfigurasikan

secara manual, didistribusikan secara otomatis melalui penggunaan DHCP server, atau dikonfigurasikan sendiri.

5. Name Resolution/ Resolusi Nama

Sebagian besar jaringan menggunakan penamaan sistem sehingga orang-orang dapat merujuk ke komputer berdasarkan nama dan bukan alamatnya. Name resolution merupakan proses menerjemahkan nama komputer ke dalam sebuah alamat, dan sebaliknya. Karena Windows dapat menggunakan dua sistem penamaan yang berbeda, NetBIOS dan DNS, jaringan Windows mendukung kedua sistem resolusi nama tersebut. NetBIOS tidak dikenali untuk jaringan Microsoft yang lama, dan saat ini, NETBIOS digunakan biasanya untuk kesesuaian dengan legalitas fitur dan sistem.DNS merupakan sistem penamaan asli pada Internet dan semua sistem operasi Windows yang dikeluarkan sejak Microsoft Windows 2000. Untuk mengatasi penamaan NetBIOS, jaringan Microsoft dapat megirimkan broadcast queries ke semua sistem dalam segmen jaringan yang sama atau mengirimkan request ke WINS server. Untuk mengatasi penamaan DNS (host), jaringan Microsoft mendasarkan pada protokol DNS dan DNS servers. Agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya, kedua layanan resolusi nama tersebut harus dikonfigurasikan dan didukung oleh administrator jaringan yang berpengalaman. Network Komputer Groups/ Grup


(41)

Komputer dalam Jaringan Dalam Windows, komputer dapat dikelompokkan ke dalam workgroup atau domain.

Sebuah workgroup merupakan pengelompokkan sederhana sumber daya yang bertujuan untuk membantu user menemukan sumber daya seperti printer dan shared folders. Secara default, komputer dalam Windows workgroup menggunakan sistem penamaan NetBIOS untuk memberi nama komputer dan menerjemahkan nama tersebut.. NetBIOS diguakan dengan protokol yang berhubungan, seperti Common

Internet File System, sebuah pengembangan dari protokol Server Message Block

(SMB untuk memungkinkan berbagi fungsi file, keamanan untuk berbagi jaringan, dan fitur penelusuran jaringan. Walaupun begitu, tidak ada kemanan terpusat atau fitur pengaturan yang tersedia di dalamnya. Sebuah domain merupakan kumpulan komputer, yang didefinisikan oleh administrator jaringan, yang berbagi direktori yang sama, kebijakan keamanan, dan hubungan dengan domain yang lain. Informasi keamanan dan direktori disimpan dalam domain controllers di dalam setiap domain.

7. Active Directory/ Direktori AKtif

Dalam jaringan Windows Server 2003, domain dibuat dan didukug oleh layanan direktori Microsoft Active Directory. Active Directory merupakan basis data terdistribusi dan layanan direktori yang direplikasikan ke semua domain controller pada jaringan. Basis data Active Directory menyimpan informasi tentang obyek jaringan yang meliputi domain, komputer, dan obyek yang lain. Sifat distribusi yang dimiliki Active Directory memberikan user jaringan akses ke sumber daya yang


(42)

diijinkan dimanapun pada jaringan dengan menggunakan proses logon tunggal. Active

Directory juga menyediakan satu titik pengelolaan administrasi untuk semua obyek

jaringan.

Istilah domains digunakan mengacu baik pada pengelompokan komputer dalam Active Directory dan penggalan nama hirarkikal seperti microsoft.com dalam DNS. Ingat bahwa Active Directory domains dan DNS domains merupakan entitas berbeda yang dibangun oleh sistem yang terpisah. Walaupun begitu, untuk menyederhanakan administrasi, Active Directory domains dan komputer anggotanya biasanya diberikan nama sesuai dengan nama DNSnya. Dengan cara ini, Active

Directory namespace dan DNS namespace terjadi overlap.

8. Remote Access/ Akses Jarak Jauh

Koneksi Remote access harus dikonfigurasikan untuk user yang terhubung ke jaringan Windows dari tempat yang bukan lokal. Dua metode dasar untuk akses jarak jauh meliputi dial-up langsung ke komputer jaringan dan jaringan virtual private. Untuk akses dial-up, Anda tidak hanya harus mengkonfigurasi server untuk menjawab panggilan masuk, tetapi juga harus mengkonfigurasi autentikasi, hak akses, dan persyaratan enkripsi. VPN memungkinkan koneksi pribadi untuk mengaktifkan jaringan publik seperti internet. Koneksi jaringan ini membutuhkan sekumpulan konfigurasi yang berbeda pada prosedur konfigurasi unruk autentikasi, enkripsi, dan keamanan.


(43)

9. Network Address Translation/ Penerjemahan Alamat Jaringan

Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah metode untuk memungkinkan

komputer internal mengakses jaringan Anda yang telah diberikan alamat nonpublik untuk berkomunikasi dengan komputer melalui internet. Ketika NAT dikonfigurasi untuk digunakan pada infrastruktur jaringan, pemasangan ini berakibat pada skema pengalamatan pada jaringan Anda. Internet Connection Sharing adalah implementasi sederhan NAT yang terapat dalam sistem operasi Windows baru-baru ini.

10. Infrastruktur Certificates

Certificates digunakan untuk kriptografi kunci publik, yang merupakan elemen

keamanan penting dalam jaringan Windows Server 2003. Certificates dan public key

cryptography digunakan dibanyak fitur Windows, seperti Secure Sockets Layer, protokol Internet Protocol Security (mengenkripsi komunikasi IP), smart cards, dan Encrypting File System (mengamankan file pada jaringan). Infrastruktur certificate

didukung dalam jaringan Windows Server 2003 terintegrasi dengan sistem Public Key

Infrastructure sebuah sitem sertifikat digital. Otoritas sertifikasi, dan otoritas registrasi


(44)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Windows Server 2003

Alasan mengapa penulis memilih Windows Server 2003 sebagai server, karena pada Windows Server 2003 ini memiliki sistem keamanan yang lebih baik, ruang lingkup user yang baik, dan telah mengusung Windows berbasis .Net. Bagi kantor maupun perusahaan yang mempertimbangkan migrasi ke jaringan server, Windows Server ini sangat layak untuk dipertimbangkan.

Pada kesempatan ini penulis tidak menuliskan cara-cara instalasinya, karena penginstalannya tidak jauh berbeda dengan menginstal sistem operasi Microsoft lainnya. Jika pernah menginstal Windows Server 2000, XP, dan 2000 Server, maka anda tidak akan mendapatkan kesulitan untuk menginstal Windows Server 2003 ini. Penulis menganggap pembaca/ peneliti sudah biasa melakukannya. Hal ini dengan didukungnya banyaknya tutorial – tutorial maupun sumber bacaan lain yang membahas tentang cara menginstal sistem operasi Windows.


(45)

3.2 IP Address Pada Server

Sebenarnya IP Address untuk Server ini ketika proses instalasi Active Directory ditanyakan apakah akan langsung diisi atau tidak. Jika belum diisi pada saat instalasi tersebut Anda harus mengisinya. Tujuan IP Address adalah memberi alamat untuk sebuah server atau komputer dalam suatu jaringan. Secara sederhana agar komputer dalam jaringan dapat dikenali oleh semua client dan dirinya sendiri harus diberi alamat. Alamat inilah yang dimaksud dengan IP Address. IP Address adalah nomor tertentu yang nantinya dijadikan patokan untuk memberi alamat pada Client yang ada dalam suatu jaringan LAN berbasis Client Server ataupun Workgroup. Masalah pemberian IP Address atau pemberian alamat ini tidak bisa sembarangan, apalagi bila komputer Anda dijadikan Web Server. Maka jelas IP Address tersebut tidak asal memberikan saja, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan-aturan yang ada. Dalam contoh ini saya memberi IP Address untuk Server saya bernama IDR dengan nomor 192.168.1.1. Maka nomor lain untuk semua Client harus mengacu pada nomor ini, misalnya untuk Client harus mulai dari nomor 192.168.1.2 sampai 192.168.1.20 atau sesuai dengan jumlah komputer yang akan dikoneksikan ke jaringan.

Kemudian kalau Anda akan memasang ada dua server yang segmennya berbeda, maka Anda harus memberi IP dua segmen, artinya server A dengan nomor misalnya 192.168.1.1 dan dalam group ini semua Client harus diawali dengan IP 192.168.1.xx. Sedangkan untuk server B bisa menggunakan nomor 192.168.2.1 atau disesuaikan dengan kebutuhan, maka jika demikian nomor IP untuk Client.


(46)

Group ini harus diawali dengan IP nomor 192.168.1.xx. Sedangkan untuk Subnet mask-nya adalah 255.255.255.0. Untuk mengetahui mengenai golongan IP Address ini. Lalu kalau Anda mau menggabungkan dua server yang berbeda segmen, maka salah satu server harus dijadikan Router. Caranya Anda tidak perlu membeli Router melainkan cukup menambah 1 (satu) lagi kartu jaringan atau NIC di salah satu Server yang ada, misalnya di Server A dengan IP disesuaikan dengan server yang dijadikan Router tersebut.

3.2.1 IP Address

Agar komputer Server Anda bisa dikenali, maka harus diberi alamat berupa IP Address. Prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Dari Desktop klik kanan mouse tepat di atas indikator LAN di sudut kanan layar Anda. Setelah itu akan tampil kotak dialog Local Area Connection Status seperti gambar 3.1. Atau Anda bisa masuk melalui tombol Start, lalu pilih

Connect to dan pilih Show all connection. Setelah itu klik kanan tepat di atas Local Area Connection dan pilih Properties. Setelah itu akan tampil seperti


(47)

Gambar 3.1 Kotak dialog Local Area Connection Status

2. Pilih dan klik Properties. Setelah itu akan tampil jendela Local Area

Connection Properties akan tampil.


(48)

3. Klik Show icon in taskbar when connected untuk menampilkan tanda Local

Area Connection di taskbar.

4. Klik Internet Protocol (TCP/IP).

5. Klik Properties. Setelah itu akan tampil kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties seperti gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3 Kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties

6. Klik Use the following IP Address.

7. Ketikkan di kolom IP Address 192.168.53.1 8. Klik tab di papan ketik.

9. Kolom Subnet mask tidak perlu Anda isi, dengan menekan tab Subnet mask

255.255.255.0 secara otomatis sudah terisi.


(49)

3.3 DNS (Domain Name Sistem)

3.3.1 Mengenal DNS

DNS mirip dengan sebuah buku telepon. Masing-masing komputer pada Internet mempunyai nama host maupun alamat IP (Internet Protocol). Terutama sekali, ketika Anda ingin berhubungan ke komputer lain, Anda harus memasukkan sebuah nama host. Komputer Anda kemudian menghubungi sebuah server DNS yang melakukan rujuk silang nama host yang Anda sediakan ke alamat IP sebenarnya. Alamat IP ini kemudian dipakai untuk berhubungan ke komputer jarak jauh.

Sebelum implementasi DNS, pembuatan nama-nama komputer yang mudah dikenali sudah dilaksanakan dengan memakai file-file HOSTS yang memuat suatu daftar nama dan alamat IP yang berkaitan. Di dalam Internet, file ini diurus secara sentral dan masing-masing lokasi akan men-download sebuah salinan yang baru secara periodik. Ketika jumlah komputer di dalam Internet bertambah banyak, hal ini menjadi suatu solusi yang tidak dapat dikelola. Akibatnya, DNS didesain untuk menggantikan file HOSTS yang diurus secara tunggal dengan suatu database terdistribusi yang akan memungkinkan adanya spasi untuk nama berbentuk hierarkis, distribusi administrasi, tipe-tipe data yang dapat diperluas, ukuran database yang tak terbatas secara virtual, dan unjuk kerja yang lebih baik. DNS adalah layanan nama bagi alamat Internet yang menerjemahkan nama-nama domain yang sudah dikenali ke alamat IP numerik. Misalnya, www.datakom.com menerjemahkan menjadi 192.168.53.1. DNS dapat disamakan dengan sebuah buku telepon. Pemakai melihat nama orang atau organisasi yang ingin ia hubungi dan lakukan rujuk silang nama itu


(50)

ke sebuah nomor telepon. Demikian pula sebuah komputer host meragukan nama sebuah komputer dan sebuah server nama domain melakukan rujuk silang nama itu ke sebuah alamat IP.

3.3.2 DNS dan Windows 2003

Selain menyediakan resolusi nama Internet tradisional, DNS merupakan layanan nama yang utama pada Windows 2003. Berdasarkan default, DNS adalah database yang dapat diskalakan, terdistribusi, hierarkis, dan dapat diandalkan. Client Windows 2003 memakai DNS untuk lokasi layanan dan resolusi nama, termasuk meletakkan pengontrol domain untuk logon. DNS di dalam Windows 2003 menyediakan suatu implementasi DNS Server yang unik yang sepenuhnya interoperable dengan implementasi-implementasi DNS Server berbasis standar lainnya.

3.3.3 Bagaimana DNS Bekerja

Tujuan database DNS adalah menerjemahkan nama-nama komputer menjadi alamat-alamat IP seperti diuraikan pada gambar 3.4 Di dalam DNS, client dinamakan resolver dan server disebut server nama. DNS bekerja dengan memakai tiga komponen utama: resolver, server nama, dan ruang nama domain.


(51)

Gambar 3.4 Resolver dan server nama

Dengan komunikasi DNS dasar, suatu resolver mengirimkan pertanyaan-pertanyaan ke suatu server nama. Server nama menghasilkan informasi yang diminta, suatu penunjuk ke server nama yang lain, atau suatu pesan kegagalan bila permintaan itu tidak memuaskan. DNS memetakan ke layer aplikasi dan memakai User Datagram

Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP) sebagai protocol-protocol

yang mendasarinya. Demi alasan unjuk kerja, resolver mengirimkan pertanyaan-pertanyaan UDP ke server lebih dulu, lalu terpaksa memakai TCP jika terjadi pemotongan data yang dihasilkan.

3.3.4 Instalasi DNS

Microsoft DNS adalah suatu server DNS sejenis RFC, akibatnya, Microsoft DNS membuat dan memakai file zona DNS standar dan mendukung semua tipe catatan


(52)

sumber daya standar. Microsoft DNS dapat dioperasikan dengan server DNS lainnya dan menyertakan utility diagnostic DNS yang bernama NSLOOKUP. Microsoft DNS sangat terintegrasi dengan Windows Internet Name Service (WINS) dan diurus melalui

utility administrasi grafis yang dinamakan DNS Manager. Di sini saya akan

memberikan penjelasan untuk menginstal layanan DNS pada Windows 2003.

3.3.5 Menginstal Layanan DNS Server

Sebelum mengonfigurasi DNS, verifikasikan bahwa seting client DNS Anda sudah benar. Untuk memverifikasi seting client DNS langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Klik kanan indikator Network. 2. Klik Open Network Connection.

3. Klik Properties. Muncul kotak dialog Network And Dial-Up Connections. 4. Klik kanan hubungan (khususnya properti Local Area Network) tempat Anda

ingin mengonfigurasi DNS Server.

5. Klik Properties. Muncul kotak dialog Connection Properties. 6. Klik Internet Protocol (TCP/IP).

7. Klik Properties. Muncul kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties. 8. Pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, masukkan alamat IP dari

DNS Server yang sudah ada di dalam field Preferred DNS Server. Anda dapat juga menambahkan alamat IP dari DNS Server pengganti di dalam field


(53)

9. Jika Anda perlu menentukan lebih dari satu DNS Server pengganti, maka klik

Advanced, klik tab DNS, lalu masukkan server-server di dalam kotak DNS

Server Addresses.

10.Klik OK untuk menutup kotak dialog TCP/IP Properties. 11.Klik OK untuk menutup kotak dialog Connection Properties. 12.Untuk menginstal layanan DNS Server lakukan langkah berikut ini: 13.Klik Control Panel.

14.Klik dua kali Add/Remove Programs.

15.Klik Add/Remove Windows Components. Muncullah Windows Components

Wizard.

16.Klik Networking Services.

17.Klik Details. Muncullah kotak dialog Networking Services.

18.Jika belum dipilih, maka pilihlah dan pada kotak beri tanda centang di sebelah Domain Name Sistem (DNS) seperti ditampilkan gambar 3.5 di bawah ini 19.Klik OK

20.Klik Next, setelah itu Microsoft Windows 2003 segera menginstal DNS 21.Klik Finish untuk mengakhirinya


(54)

Gambar 3.5 Kotak tanda centang Domain Name Sistem (DNS) di dalam Networking Services

3.3.6 Mengisi DNS Server

Untuk mengisi DNS services ini bisa langsung di tab General di kolom Preferred DNS server. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan cara yang akan saya jelaskan berikut ini:

1. Klik tab Advanced. Setelah itu akan tampil kotak dialog Advanced TCP/IP

Setting seperti gambar 3.6.

2. Klik tab DNS. 3. Klik Add.

4. Ketikkan 192.168.53.2 pada kolom di bawah DNS server sehingga akan tampak seperti gambar 3.7 berikut ini


(55)

Gambar 3.6 Memasukkan nomor DNS Server

5. Klik Add

6. Klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut 7. Klik OK

8. Klik OK sekali lagi untuk menutup kotak dialog Local Area Connection

Properties sekaligus menyimpan ketentuan seting yang telah Anda lakukan


(56)

Coba periksa apakah pekerjaan Anda telah sukses atau belum. Caranya ketikkan PING 192.168.53.1 dari RUN. Apakah bisa membaca dirinya sendiri (Server) atau belum. Jika menampilkan seperti gambar 3.8 berarti pemberian IP Address sudah betul. Tetapi jika tidak bisa menampilkan seperti gambar 3.8. Berarti Anda harus mengonfigurasi dan memeriksa kartu jaringan (NIC) atau LAN Card yang digunakan dalam komputer Anda.

Gambar 3.8 Menggunakan perintah PING 192.168.53.1 untuk melihat hasil setting server

3.4 ACTIVE DIRECTORY

Microsoft Windows Server 2003 tidak akan bekerja maksimal apabila Active

Directory belum diinstalasi. Semua yang berhubungan dengan services dan domain

ada dalam Active Directory ini. Jadi apabila Anda tidak menginstalasi Active

Directory berarti komputer Anda hanya dijadikan Workgroup saja. Kalau dijadikan


(57)

diinstalasi apabila sudah terpasang kartu jaringan (NIC) yang baik dan benar serta harddisk harus diformat NTFS. Untuk itu Anda harus menginstalasi Microsoft Windows Server 2003 dalam format NTFS. Untuk menginstal Active Directory Microsoft Windows Server 2003 banyak caranya, bisa dengan mengetikan DCPROMO dari RUN, bisa juga dengan memanfaatkan fasilitas Manager Your Server. Untuk itu Anda bisa melakukan cara yang paling mudah saja.

3.4.1 Instalasi Active Directory

Setelah selesai menginstalasi Microsoft Windows Server 2003 dan tidak ada kesalahan, langkah selanjutnya adalah menginstalasi Active Directory. Ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk menginstalasi Active Directory ini. Pertama dengan menuliskan atau mengetikkan DCPROMO dari tombol RUN atau bisa juga dengan memanfaatkan fasilitas Wizard yang disediakannya. Sebagai gambaran berikut akan dijelaskan prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Jendela konfigurasi Windows Server 2003 dalam keadaan tampil 2. Pilih Add or remove a rool seperti tampilan gambar 3.9 berikut ini.


(58)

Gambar 3.9 Manage Your Server Windows Server 2003

3. Setelah Anda menekan tombol Add or remove a rool, komputer akan berkerja dan segera tampil seperti tayangan gambar 3.10 berikut ini


(59)

4. Klik tombol Next apabila Anda sudah membaca semua yang tampil pada jendela tersebut. Biarkan komputer bekerja sehingga akan tampil semua komponen yang sudah dan belum Anda instalasi sebelumnya seperti gambar 3.11 berikut ini.

Gambar 3.11 Manage Your Server Windows Server 2003

5. Pilih Domain Control (Active Directory), karena sebelumnya Anda belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Setelah memilih Domain Control tadi klik Next untuk melanjutkan.


(60)

Gambar 312 Active Directory Instalation Wizard

6. Klik lagi Next. Setelah itu komputer kembali akan bekerja, kemudian pada saat tampil pernyataan Active Directory Instalation Wizard tampil klik OK untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kemudian komputer akan menampilkan kotak dialog Welcome to Active Directory Installation Wizard.

7. Klik Next untuk melanjutkan. Microsoft Windows akan menampilkan kotak dialog Operating Sistem Compatibility. Perhatikan kotak dialog tersebut dan jika sudah yakin klik Next untuk melanjutkan.

8. Pada saat tampil kotak dialog Domain Control Type seperti gambar 3.13 Anda pilih Domain Controller for a New domain.


(61)

Gambar 3.13 Menentukan Domain Controller Type

9. Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kembali kotak dialog a Create

a new domain tampil, Anda pilih Domain in a new Fores.

10.Klik Next lagi, kemudian pada kotak dialog New Domain Name, ketikkan nama Domain Anda, misalnya idr.com

11.Klik Next dan biarkan komputer bekerja dan jika tidak terjadi kesalahan atau bentrok, maka secara otomatis kotak dialog NetBIOS Domain Name akan terisi sama yaitu idr.com

12.Klik lagi Next. Setelah itu komputer akan menampilkan kotak dialog Database and Log Folders untuk menyimpan data yang berhubungan dengan Database dan Log tersebut. Untuk jelasnya perhatikan gambar 3.14 berikut ini.


(62)

Gambar 3.14 Kotak Dialog Database and Log Folders

13.Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kembali kotak dialog berikutnya bernama Shared Sistem Volume akan tampil seperti gambar 3.15 berikut ini.


(63)

Gambar 3.15 Kotak Shared Sistem Volume

14.Dari kotak dioalog Shared Sistem Volume di atas Anda klik Next untuk melanjutkan. Kotak dialog DNS Registration Diagnostics segera tampil, jika Anda akan membuatnya secara otomatis DNS untuk Server Anda, maka Anda pilih Install and configure the DNS on this computer seperti gambar 3.16 berikut ini.


(64)

Gambar 3.16 Mengkonfigurasi DNS Server

15.Klik Next. Kemudian akan tampil pernyataan, apakah Server ini bisa digunakan oleh semua komputer berbasis Microsoft Windows 2000 dan 2003 ke bawah atau hanya Microsoft Windows 2000 dan 2003 saja. Dalam buku ini saya memilih agar semua komputer yang berbasis Windows 2003 ke bawah bisa join ke Server ini.

16.Klik Next. Kotak dialog untuk menuliskan Password Directory Services

Restore Mode Administrator Password segera tampil. Untuk itu Anda ketikkan

Password Anda di kolom yang telah disediakan, misalnya idr2009, ketikkan sekali lagi password yang tadi, idr2009. Jika kurang jelas Anda klik Active

Directory Help.


(65)

18.Directory Services Restore Mode Administrator Password gambar 3.17

Menuliskan Password Directory Services Restore Mode Administrator Password

Gambar 3.17 Menuliskan Password Directory Services Restore Mode Administrator Password


(66)

19.Klik lagi Next dan biarkan komputer bekerja. Di sini Anda bisa istirahat atau meninggalkan komputer untuk beberapa saat.

Gambar 3.19 Tampilan Summary yang telah Anda kerjakan


(67)

Setelah Anda menekan tombol Finish komputer akan menampilkan dua pernyataan apakah komputer akan di Restart atau tidak seperti gambar 3.21. Pilih dan klik Restart dan biarkan komputer melakukan boot secara otomatis.

Gambar 3.21 Pilih Restart dan biarkan komputer melakukan boot secara otomatis

Pada saat login Anda akan melihat perbedaan, di mana ketika sebelum Active

Directory diinstalasi Anda tidak menemukan Domain, sedangkan setelah Active Directory diinstalasi, Domain yang Anda instalasi bernama idr akan tampil. Pada saat

Login pertama kali dan Anda melakukan instalasi Active Directory dengan memanfaatkan fasilitas Add or remove a rool, maka komputer akan sedikit lambat dan akan tampil tayangan seperti gambar 3.22 dan untuk menutupnya Anda klik Finish.


(68)

Gambar 3.22 Klik Finish untuk menutup kotak dialog ini

3.5 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

3.5.1 Memahami Dan Menggunakan DHCP

Bagian ini akan menjelaskan bagaimana DHCP (Dynamic Host Configuration

Protocol) digunakan dan mengonfigurasi TCP/IP secara otomatis dan mengeliminasi

beberapa masalah yang timbul. Dengan DHCP ini Anda tidak akan kesulitan memberi nomor IP Address untuk masing-masing client maupun server yang berhubungan dengan server utama. Karena semua alamat akan dikonfigurasi secara otomatis sehingga pemberian alamat akan cepat, mudah dan tentu saja akurat. Perlu juga diketahui apabila Anda memberi IP secara statik maka sangat mungkin akan terjadi bentrok IP. Hal ini sering ditemui karena kekurang tahuan administrator jaringan tentang manfaat dan kegunaan DHCP yang sebenarnya.


(69)

3.5.2 Konsep DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang meminta IP Address disebut dengan DHCP Client sedangkan komputer yang memberikan IP Address disebut sebagai DHCP Server. Dengan demikian Administrator tidak perlu lagi memberikan IP Address secara manual tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

IP Address diberikan bersama dengan subnet mask, dan default gateway. IP Address dipinjamkan dalam masa waktu tertentu yang disebut dengan lease periode. Bisa dalam hitungan hari, jam atau menit.

3.5.3 Instalasi DHCP Server

DHCP Server merupakan salah satu service di Windows Server 2003 yang dapat diinstalasi melalui Windows Component di Add/Remove Programs yang ada di Control Panel.

1. Klik Settings.

2. Control Panel. Setelah Control Panel terbuka, klik dua kali Add/Remove

Programs.

3. Klik Add/Remove Windows Components. Setelah itu segera tampil Windows Components.


(70)

5. Klik Details.

Gambar 3.23 Kotak dialog Networking Services untuk menambah komponen DHCP

6. Klik OK.

7. Klik Next. Biarkan program bekerja. Jika Microsoft Windows meminta Anda untuk memasukkan master Windows 2003, masukkan ke Drive CD.

8. Klik Finish dan tutuplah kotak dialog Add/Remove Programs.

3.5.4 Konfigurasi DHCP Server

Yang paling umum dilakukan untuk mengonfigurasi DHCP adalah dengan membuat jangkauan atau Scope terlebih dahulu. Setelah Scope ditentukan baru kita


(71)

mengonfigurasi Client, dalam hal ini semua Client tidak perlu membuat IP Address sendiri secara manual karena akan didistribusikan oleh DHCP Server.

3.5.5 Membuat Scope

Untuk mengonfigurasi DHCP Server sebenarnya tidak terlalu sulit, yang penting Anda harus menentukan IP Address awal dan IP Address akhir serta IP lain yang akan digunakan dan berhubungan dengan keperluan suatu jaringan. Adapun langkah yang harus Anda lakukan untuk menentukan Scope atau jangkauan ini adalah sebagai berikut:

1. Buka DHCP Console melalui tombol Start. 2. Klik Programs.

3. Klik Administrative Tools.

4. Pilih dan klik DHCP seperti yang ditunjukkan gambar 3.24 berikut ini.


(72)

5. Klik kanan Nama Server Anda. 6. Pilih dan klik New Scope. 7. Klik Next.

Gambar 3.25 Kotak dialog New Scope Wizard

Gambar 3.26 Memberi nama Scope baru untuk DHCP Server Anda


(73)

Gambar 3.27 Menentukan IP awal dan IP akhir untuk semua komputer client yang terkoneksi ke jaringan LAN

9. Masukkan Range IP Address yang ingin diberikan pada Client seperti contoh di atas, kemudian klik Next.

Gambar 3.28 Jika perlu Anda bisa membuat IP Address, Anda juga bisa mengosongkan seting ini


(74)

10.Masukkan IP Address yang dikecualikan dari range, tapi jika tidak biarkan saja 11.Klik Next untuk melanjutkan.

Gambar 3.29 Anda bisa menentukan lamanya IP Address untuk di reset di masing-masing client

12.Masukkan jangka waktu peminjaman untuk client dalam hitungan Hari, Jam, atau Menit.


(75)

Gambar 3.30 Memilih No pada kotak dialog ini

14.Pilih No untuk mengonfigurasi option DHCP di lain waktu. 15.Klik Next.

Gambar 3.31 Kotak dialog yang menyatakan komplit dan pilih Finish untuk mengakhirinya


(76)

3.6 Remote Desktop

3.6.1 Izin Komunikasi Secara Remote

Setelah proses instalasi Windows Server 2003 maka secara otomatis telah terpasang mode Administrator. Tapi user maupun Administrator belum diizinkan untuk menggunakan server secara remote, baik sebagai Remote Desktop maupun sebagai Administrator Terminal Services tersebut. Untuk itu Anda harus memberikan dahulu hak izin akses secara remote.

Caranya sebagai berikut:

1. Klik tombol Start lalu klik-kanan ikon My Computer dan pilih Properties. Tampil kotak dialog System Properties.

2. Klik tab Remote lalu centanglah kotak cek Allow users to connect remotely to

this computer, akan tampil informasi keterangan Remote Sessions. Klik OK,

proses kembali ke kotak dialog System Properties seperti Gambar 3.32, di mana kotak cek untuk akses secara remote telah tercentang seperti gambar tersebut di bawah.


(77)

Gambar 3.32 Kotak dialog System Properties

3. Klik OK untuk menutupnya. Anda tak perlu menambahkan user pada Select

Remote Users karena secara default Administrator sudah bisa akses.

3.6.2 Terminal Services Administration Mode

Mode Remote Administration secara default telah terpasang seperti sudah dijelaskan sebelumnya, jadi tak perlu instalasi program lainnya. Begitu pula untuk klien dengan sistem operasi Windows XP Prof telah tersedia program Remote Desktop kliennya, Anda tinggal menggunakan dan mengonfigurasikannya saja. Dengan adanya Terminal Services mode Administration Anda dapat memanajemen server melalui workstation tanpa harus melakukannya di komputer server tersebut. Pada mode ini diperbolehkan satu atau dua user secara bersama menggunakannya.


(78)

3.7 File Servers

Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk jaringan.

Sebuah file server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi diantara node/komponen dalam suatu jaringan. Sebagai contoh mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu node, ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain. Terlihat bahwa tugas file server sangat kompleks, dia juga harus menyimpan informasi dan membaginya secara cepat. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberpa karakter seperti tersebut di bawah ini :

 Processor minimal 166 megahertz atau processor yang lebih cepat lagi (Pentium Pro, Pentium II, PowerPC).

 Sebuah Harddisk yang cepat dan berkapasitas besar atau kurang lebih 10 GB

 Sebuah RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks).

 Sebuah tape untuk back up data (contohnya DAT, JAZ, Zip, atau CDRW).

 Mempunyai banyak port network.

 Kartu jaringan yang cepat dan Reliabilitas.


(79)

3.8 Access Point

Wireless Access point di singkat AP adalah perangkat jaringan wireless yang menyerupai switch jaringan kabel Ethernet. AP biasanya memiliki fasilitas seperti yang dimiliki komputer server atau peralatan jaringan kabel, seperti DHCP, Router, gateway, firewall dan lan-lain. AP juga dapat disambungkan dengan jaringan Ethernet dengan kabel UTP, sehingga dapat menghubungkan perangkat wireless dan perangkat kabel. Beberapa AP dapat membuat sambunggan bersama untuk membuat jaringan yang besar dan memungkinkan klien untuk roaming.

Jaringan wireless dengan AP umumnya menggunakan mode infrastruktur. Sebagai perbandingan, jaringan tanpa AP dengan klien saling berhubung dan mengatur sendiri penamaan jaringannya disebut mode ad-hoc. Berikut ini contoh konfigurasi AP untuk menyediakan koneksi bersama secara local (WLAN) dan internet. Di sini penulis menggunakan sofwere Window server 2003 yang telah di-setting dengan Ethernet dan kabel UTP straight. Perangkat AP yang digunakan dalam praktek ini adalah Router Broanband LinkSys WRT54G.


(80)

Gambar 3.33 Router Broanband LinkSys WRT54G

1. Buka kotaknya, terdapat Router broadband, CD, Adapter, Kabel.

2. Dibagian belakang terlihat terdapat beberapa konektor RJ 45, adapun fungsinya adalah:

1. Konektor RJ 45 dari ISP

2. Terdapat konektor 1-4,ini dikoneksikan ke PC-PC / ke Switch 3. Ke Adapter Listrik

3. Koneksikan kabel Adapter ke lubang koneksi power lalu hubungkan ke listrik 4. Untuk mengkonfigurasinya, maka yang kita persiapkan adalah :

1. Tancapkan kabel warna biru yang disertakan didalam kotak ke port di belakang router dan tancapkan ujung kabel ke Ethernet (port RJ45) di laptop / PC.

2. Set IP PC / Laptop dengan cara,

3. Klik dua kali icon network connection / masuk ke control panel, klik

network connection, klik Local area connection, lalu pilih TCP/IP, lalu


(81)

Gambar 3.34 Internet protokol ( TCP/IP) properties

4. masukan IP diatas, lalu tekan OK

5. Setelah IP address di laptop / PC kita diganti seperti langkah sebelumnya Buka Browser, ketikan 192.168.1.1 maka akan muncul seperti dibawah ini

Gambar 3.35 brouser

Masukan usernya : admin & passwordnya : admin 6. Akan muncul, maka settinglah


(82)

Gambar 3.36 Setup yang harus di isi

1. Pilih Static IP.

2. Masukan IP ADDRESS yang didapat dari ISP nya.

3. Router name : ini nama alat router ini yang akan dibaca oleh PC Client, buat namanya terserah kita

4. Local IP Address : pilih default aja 192. 168.1 .1 subnet 255. 255.255.0, pilih DHCP, Starting IP Address buat aja : 192.168.1.100., maximum number

DHCP

user : tergantung dari berapa jumlah komputer yang akan terkoneksi,

misalnya

ada 8 PC berarti isi dikolom ini 8. 5. Tekan save setting.

7. Agar supaya hanya PC/ Notebook aja yang terdaftar di router ini dan tidak semua notebook dapat terkoneksi ke internet, maka aturlah system keamanan wirelessnya, klik tab wireless, maka akan muncul


(83)

Gambar 3.37 Sistem keaman wireless

Lalu pilih Wireless WIRELESS MAC FILTER.

Gambar 3.38 wireless mac filter

1. Pilih ENABLE, lalu pilih PERMIT ONLY PCs Listed to access the wireless network.


(84)

Gambar 3.39 Mac Address filter list

3. di kolom MAC 01 sampai dengan 40 adalah nomer MAC address

WIRELESS setiap laptop yang kita daftarkan ke router ini, jika MAC laptop

tersebut kita tidak masukan maka laptop tersebut tidak dapat terkoneksi ke Internet.

4. bagaimana kita tahu alamat MAC address setiap laptop yang akan kita masukan kekolom MAC address ini, maka pada laptop yang akan terkoneksi kita lakukan

a. klik START | RUN | ketik cmd

b. ketikan IPCONFIG /ALL

c. maka akan muncul, seperti gambar dibawah ini. Maka perhatikan

• pada Ethernet adapter wireless network connection,


(85)

Gambar 3.40 Run > ipconfig /all

5. Lakukan langkah ke 4 untuk laptop yang lain juga.

6. Setelah mendapatkan alamat MAC nya masukan alamat tadi pada kolom MAC Router seperti pada langkah 2 tadi.

Gambar 3.41 Mac Address filter list

7. Klik save setting untuk simpan,


(86)

8. Setelah dilakukan langkah ke 6 sebelumnya, maka cobalah di laptop yang telah didaftarkan tadi dengan mengetikan PING 192.168.1.1, seperti dibawah ini .

Gambar 3.42 PING 192.168.1

Selamat berarti kita telah berhasil mengkoneksikan laptop kita dengan menggunakan wireless

9. Biar bisa dikontrol dari jarak jauh (remote network) maka kita harus melakukan konfigurasi di Administration

Gambar 3.43 konfigurasi kontrol jarak jauh

1. Password : masukan password anda dan Re-enter to confirm : masukan password lagi


(87)

3. klik save setting, jadi nanti kita bisa akses dari jarak jauh (dari Internet) router kita dengan mengetikan di browser ip address dari ISP:8080, misalnya :


(88)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tujuan Implementasi Sistem

Implementtasi sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/ disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk mengantikan sistem yang lama.

4.2 Komponen Yang Dibutuhkan

Agar perancangan yang dikerjakan dapat berjalan baik, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sistem (jaringan infrastruktur). Atas pemikiran itu, penulis membutukan komponen utama mencakup:

1. Perangkat keras(hardware) meliputi : a. Enthernet card.

b. Kabel UTP. c. Access Point. d. 2 buah PC/Laptop


(89)

2. Perangkat Lunak (software) meliputi :

a. Sistem operasi Windows Server 3003. Penulis menggunakan windows server 2003 standar Edition.

b. Brouser mozila

3. Perangkat oprator (brainware) meliputi : a. Administrator

b. Pengujung (klien)

4.3 Konfigurasi Komputer Klien

Langkah akhir dalam membangun sistem jaringan infrastruktur adalah mengkonfigurasikan komputer klien, kali ini penulis akan menjelaskan cara mengkonfigurasikan komputer klien yang menggunakan sistem operasi sistem windows XP pro. Oprasi sistem XP Pro dari segi keamanan sudah sangat baik dengan menambahkan aplikasi firewall, performanya lebih baik, serta OS ini sudah mendukung Window berbasis .Net.

4.3.1 Konfigurasi IP Address Pada Klien

1. Klik start, klik network connection, klik kanan local area network, klik properties.


(90)

Gambar 4.1 Jendela Network Connections

2. Maka, jendela Local Area Connection Properties akan muncul. Kliklah dua kali internet protocol ( TCP/IP).


(91)

3. Maka, jendela internet protocol (TCP/IP) Properties akan muncul. Pada tab general pilih opsi Obtain and IP addess automatically, kemudian pilih opsi use

the following DNS sever, isikan IP address server: 192.168.0.1

Gambar 4.3 Jendela Internet Protocol ( TCP/IP) Properties.

4. Klik Advanced, maka akan muncul jendela Advanced TCP/IP Settings.

5. Klik tab DNS. Pada jendela tab DNS, Klik Add. Pada jendela TCP/IP DNS Sever. Anda harus mengisikan DNS Server (gambar) klik Add. Maka, anda akan kembali kejendela tab DNS.


(92)

Gambar 4.5 Jendela Tab TCP/IP DNS Server

6. Kliklah tab Wins, pada jendela tab wins , klik add. Pada jendela TCP/IP Wins

Server, anda harus mengisikan Wins Server (gambar) klik Add. Dengan

demikian , anda harus kembali ke jendela tab Wins.


(93)

Gambar 4.7 jendela TCP/IP Wins Server

7. Setelah setting TCP/IP untuk DNS dan Wins, klik OK.

8. Maka anda akan kembali ke jendela Internet Protokol ( TCP/IP) properties (gambar )

9. Klik OK, maka akan kembali ke jendela Network Connections.

Setelah selesai mengkonfigurasikan TCP/IP komputer klien, langkah demikian penting untuk mendaptarkan TCP/IP komputer klien ke dalam domain.

4.3.2 Membuat Join Domain

Setelah anda telah menkonfigurasikan TCP/IP komputer klien. Langkah selanjutnya adalah membuat join domain untuk komputer klien.


(94)

1. Klik start> klik control panel> klik dua kli sistem(gambar )

Gambar 4.8 Jendela Control Panel

2. Maka, jendela sistem properties akan muncul. klik tab komputer name, sehingga akan muncul jendela komputer name ( gambar )


(1)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan tugas akhir ini, penulis coba untuk memberikan kesimpulan atas tulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut kesimpulan yang dapat di berikan:

1. Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan sistem jaringan.

2. Windows 2003 Server adalah tuntutan perubahan system yang begitu cepat baik dari segi keamana maupun dari segi peformanya.

3. Pentingnya Wi-Fi sebagai jaringan komputer nirkabel sekarang ini sudah terasa dengan semangkin maraknya pengguna lebtop yang menggutamakan


(2)

92 

 

5.2 Saran

Beberapa saran berikut ini merupakan saran yang penulis terima dari mereka yang sangat peduli pada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini:

1. Untuk penulis, diharapkan lebih konsisten terhadap setiap komitmen yang telah di ucapkan, terutama mengenai waktu kapan diselesaikannya tugas akhir ini.

2. Sistem jaringan infrastruktur merupakan pembahasan yang sangat kompleks, untuk itu diharapkan kedepannya pembahasan mengenai Membangun Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server 2003 ini dapat lebih lengkap/ detail lagi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya.

3. Untuk mencapai hasil instalasi yang sempurna dibutuhkan peralatan yang baik dan kerja keras, untuk itu diharapkan kepada penulis untuk terus mau belajar dan berkembeng dari sumber manapun, selalu memberikan yang terbaik, kerja keras dan belajar keras, konsisten, sabar, dan tidak lupa untuk selalu berdoa.


(3)

93 

 

DAFTAR PUSTAKA

Odom, Wendel. 2008. Computer Networkin First Step. Jogjakarta: Penerbit Andi. Wahidin. 2008. Jaringan Wireless Untuk Orang Awam. Palembang: Penerbit

Maxikom.

Arifin, Zaenal. 2008. Mengenal Wireless LAN ( WLAN). Jogjakarta: Penerbit Andi. Sofana, Iwan.2008. Mambangun Jaringan Komputer. Bandung. Penerbit :

Informatika.

Http://www.ilmukomputer.com/ Windows Server 2003.pdf, di akses 2 Januari 2009. Http://www.wikipedia.com/ Jaringan Infrastruktur.pdf, di akses 10 januari 2009. Http://www.google.com/ Contoh Tugas Akhir.pdf, di akses 20 januari 2009. Http://www.google.com/ Gambar - gambar Jaringan.jpg, di akses 20 januari 2009.


(4)

(5)

   

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU

Telp. (061) 8214290, 8211212, 8211414 Fax. (061) 8214290 Medan 20155 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa

Nama : DEDEK FELANI

Nomor Induk Mahasiswa : 062406158

Judul Tugas Akhir : MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

Dosen Pembimbing I : Drs. Ujian Sinulingga, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan :

Tanggal Selesai Bimbingan : No Tanggal Asisten

Bimbingan

Pembahasan Pada Asistensi Mengenai, Pada Bab :

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan 1 16 Februari 2009 Pengajuan proposal

2 13 Mei 2009 Pengajuan Bab 1, 2, 3, 4, 5 3 17 Mei 2009 ACC 1, 2, 3, 4, 5

4 23 Mei 2009 Pengajuan Uji Program 5 25 Mei 2009 ACC Uji Program

*Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Diketahui, Disetujui,

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Utama /


(6)

   

SURAT KETERANGAN

Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa Tugas Akhir Mahasiswa Diploma 3 Ilmu Komputer/Statistika :

Nama : Dedek Felani

NIM : 062406158

Prog. Studi : D3 Ilmu Komputer

Judul TA : Membangun Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server 2003

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal…………

Dengan hasil : Sukses/Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi Syarat Pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Mei 2009

Dosen Pembimbing/Kepala Lab. Komputer

Program Studi D3 Ilmu Komputer/Statistika

Drs. Henry Rani S, M.Si