Bahan-bahan yang telah disiapkan yaitu daun pepaya, daun sirsak, daun sirih,

Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009

a. Bahan-bahan yang telah disiapkan yaitu daun pepaya, daun sirsak, daun sirih,

tembakau, bawang merah, bawang putih, mengkudu, brotowali, jeringau, jahe ditumbukdigiling halus. b. Larutkan EM 4 dan gula merah kedalam air sebanyak 1 liter. c. Larutan tersebut difermentasikan selama 4 hari d. Setelah difermentasikan kemudian disaring, hasil larutan ini sebagai pestisida nabati e. Sisa ampasnya dapat ditaburkan di lahan pertanaman. - Pembuatan Fungisida Nabati a. Bahan-bahan yang telah disiapkan yaitu bawang merah, bawang putih, lengkuas, tembakau, dan kunyit ditumbukdigiling halus. b. Larutkan EM 4 dan gula merah kedalam air sebanyak 1 liter. c. Larutan tersebut difermentasikan selama 4 hari. d. Setelah difermentasikan kemudian disaring, hasil larutan ini sebagai fungisida nabati. e. Sisa ampasnya dapat ditaburkan di lahan pertanaman. - Aplikasi Perlakuan  Perlakuan Pengolahan Tanah Lahan yang telah dibersihkan kemudian diberi aplikasi pengolahan tanah sesuai dengan perlakuan. Pada perlakuan To = tanpa ada pengolahan tanahno tillage, T 1 = pengolahan tanah minimum dengan sekali olah yaitu lahantanah dicangkul kasar kemudian dicangkul halus dan tanah diratakan dalam waktu 2 minggu, dan T 2 = pengolahan tanah maksimum dengan 3 kali olah yaitu lahan Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 dicangkul kasar kemudian dicangkul halus dan tanah diratakan sebanyak 3 kali dalam waktu 2 minggu sebelum masa tanam.  Perlakuan Pupuk Organik Lahan yang telah diberi aplikasi pengolahan tanah kemudian dilakukan aplikasi pupuk kandang lembu, ayam, limbah sayuran dan kompos mabar sesuai dengan dosis perlakuan dan dinkubasi selama 2 minggu kemudian di analisis pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia. - Penanaman Kecambah Penanaman dapat dilakukan setelah bibit di persemaian memiliki daun 4-5 helai ± 1 minggu. Sebelum kecambah dicabut terlebih dahulu media persemaian disiram hingga cukup basah. Lalu bibit dipindahkan ke dalam tanah, masing- masing petak tanah ditanam 35 bibit dengan jarak tanam 30 x 40 cm. - Pemeliharan Tanaman Tanaman dipelihara dari gangguan hama dan gulma. Penyiraman dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Pestisida yang digunakan yaitu pestisida organik. Penyemprotan dilakukan 2 x seminggu pada sore hari. - Pemanenan Tanaman dapat dipanen setelah berumur 21 hari, sebelum tanamn berbunga. Tanaman yang berbunga ditandai oleh daun-daun bagian bawah yang mulai menguning. Metode Penelitian Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK faktorial dengan menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu pengolahan tanah dan pupuk organik dengan 3 ulangan, faktor perlakuannya sebagai berikut : I. Faktor Pengolahan Tanah T - T o = Tanpa pengolahan - T 1 = Pengolahan Tanah Minimum - T 2 = Pengolahan Tanah Maksimum II. Faktor Pupuk Organik P - Po = Tanpa Pupuk - P 1 = Pupuk Kandang Lembu = 20 tonha 8 kgplot - P 2 = Pupuk Kandang Ayam = 20 tonha 8 kgplot - P 3 = Limbah Sayuran = 20 tonha 8 kgplot - P 4 = Kompos Mabar = 20 tonha 8 kgplot Sehingga didapat kombinasi perlakuan yaitu : P o T o P 1 T o P 2 T o P 3 T o P 4 T o P o T 1 P 1 T 1 P 2 T 1 P 3 T 1 P 4 T 1 P o T 2 P 1 T 2 P 2 T 2 P 3 T 2 P 4 T 2 Dari kombinasi diatas maka diperoleh 3 x 5 x 3 = 45 unit percobaan. Model matematis yang digunakan adalah sebagai berikut : Y ijk = µ + i + αj + k + α jk + ∑ ijk Y ijk = Hasil pengamatan pada satuan percobaan pada perlakuan ke-i, pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik pada ulangan ke- j dengan ulangan ke-k Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 µ = Nilai rerataan perlakuan i = Pengaruh ulangan ke-i αj = Pengaruh kedalaman olah ke-j k = Pengaruh pemberian pupuk organik ke-k E ijk = Pengaruh interaksi kedalaman olah ke-j dan pemberian pupuk organik ke-k. ∑ ijk = Pengaruh galat ulangan ke-i, kedalaman olah dan pemberian pupuk organik ke-k. Parameter yang Diamati 1. Pengukuran pH tanah dengan metode elektrometri 2. Analisis C-Organik dengan metode Blacky-Walky 3. Analisis Nitrogen tanah N-total dengan metode Kjeldhal 4. Analisis Fosfor tersedia tanah P-tersedia dengan metode Bray II 5. Produksi Berat Basah Tanaman Sawiplot g HASIL DAN PEMBAHASAAN Hasil pH Tanah Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 5.26 5.93 5.94 5.56 6.41 1 2 3 4 5 6 7 p H T an ah Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 6 menunjukkan bahwa pengolahan tanah berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan pH tanah pada sistem pertanian organik dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan pH tanah pada sistem pertanian organik, serta interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan pH tanah pada sistem pertanian organik. Hasil uji beda rataan Duncan Test pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan pH tanah pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Rataan Perubahaan pH Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pemberian Pupuk Organik. Perlakuan Rataan Tanpa Pupuk 5,26 C Pupuk Kandang Lembu 5,93 B Pupuk Kandang Ayam 5,94 B Limbah Sayuran 5,56 BC Kompos Mabar 6,41 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 1. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik kompos mabar berpengaruh sangat nyata meningkatkan pH tanah dibandingkan tanpa pupuk yaitu dari 5,26 menjadi 6,41. Pemberian pupuk organik kompos mabar berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hubungan antara pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan pH tanah Andisol pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada gambar 1. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 T a npa P u puk P up u k K a nda ng Le m b u P up u k K a nda ng A yam L im ba h Sa y ur a n K omp os M ab ar Pupuk Organik Gambar 1. Hubungan Antara Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Perubahan pH Tanah Andisol pada Sistem Pertanian Organik. Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa nilai pH tanah berbeda pada pemberian beberapa jenis pupuk organik. Nilai pH tanah yang tertinggi terdapat pada perlakuan kompos mabar yaitu sebesar 6,41 dan yang terendah pada perlakuan tanpa pupuk yaitu sebesar 5,26. Perlakuan pengolahan tanah serta interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pH tanah Andisol pada sistem pertanian organik. C-organik Tanah Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 8 menunjukkan bahwa pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 terhadap perubahan C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik dan interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan C-organik tanah pada sistem pertanian organik. Hasil uji beda rataan Duncan Test pengaruh pengolahan tanah terhadap perubahan C-organik tanah pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Rataan Perubahaan C-organik Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Perlakuan Rataan Tanpa Pengolahan 4,26 B Pengolahan Tanah Minimum 4,97 A Pengolahan Tanah Maksimum 4,75 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 1. Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa pengolahan tanah minimum berpengaruh sangat nyata meningkatkan kadar C-organik tanah dibandingkan tanpa pengolahan yaitu dari 4,26 menjadi 4,97. Hubungan antara pengaruh pengolahan tanah terhadap perubahan C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada gambar 2. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 4.26 4.97 4.75 3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 5 5.2 g T a npa P e n gol ah an P e n gol ah an Min im u m P e n gol ah an M a ks im um C – O rgan ik Pengolahan Tanah Gambar 2. Hubungan Antara Pengaruh Pengolahan Tanah Terhadap Perubahan C-organik Tanah Andisol pada Sistem Pertanian Organik. Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa nilai C-organik tanah berbeda pada perlakuan pengolahan tanah. Nilai C-organik tanah yang tertinggi terdapat pada perlakuan pengolahan tanah minimum yaitu sebesar 4,97 dan yang terendah terdapat pada perlakuan tanpa pengolahan tanah yaitu sebesar 4,26. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 4.17 4.74 4.56 5.21 4.62 1 2 3 4 5 6 T a npa P u puk P up u k K a nda ng Le m b u P up u k K a nda ng A yam L im ba h Sa y ur a n K omp os M ab ar C – or gan ik Hasil uji beda rataan Duncan Test pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan C-organik tanah pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Rataan Perubahaan C-organik Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pemberian Pupuk Organik Perlakuan Rataan Tanpa Pupuk 4,17 B Pupuk Kandang Lembu 4,74 AB Pupuk Kandang Ayam 4,56 AB Limbah Sayuran 5,21 A Kompos Mabar 4,62 AB Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 1. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik limbah sayuran berpengaruh sangat nyata meningkatkan kadar C-organik tanah dibandingkan tanpa pupuk yaitu dari 4,17 menjadi 5,21. Pemberian pupuk organik limbah sayuran berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk. Hubungan antara pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada gambar 3. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Pupuk Organik Gambar 3. Hubungan Antara Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Perubahan C-organik Tanah Andisol pada Sistem Pertanian Organik. Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa nilai C-organik tanah berbeda pada pemberian beberapa jenis pupuk organik. Nilai C-organik tanah yang tertinggi terdapat pada perlakuan limbah sayuran yaitu sebesar 5,21 dan yang terendah pada perlakuan tanpa pupuk yaitu sebesar 4,17. Interaksi antara pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik tidak berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik N-Total Tanah Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 10 menunjukkan bahwa pengolahan tanah berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan N-total tanah pada sistem pertanian organik dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan N-total tanah pada sistem pertanian organik, serta interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan N-total tanah pada sistem pertanian organik. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Hasil uji beda rataan Duncan Test pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan N-total tanah pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Rataan Perubahaan N-total Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pemberiaan Pupuk Organik. Perlakuan Rataan Tanpa Pupuk 0,39 B Pupuk Kandang Lembu 0,44 AB Pupuk Kandang Ayam 0,51 A Limbah Sayuran 0,46 AB Kompos Mabar 0,54 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 1. Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik kompos mabar berpengaruh sangat nyata meningkatkan N-total tanah dibandingkan tanpa pupuk yaitu dari 0,39 menjadi 0,54. Pemberian pupuk organik kompos mabar berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk. Hubungan antara pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan N-total tanah Andisol pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada gambar 4. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Pupuk Organik Gambar 4. Hubungan Antara Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap perubahan N-total tanah Andisol pada Sistem Pertanian Organik. Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa nilai N-total tanah berbeda pada pemberian beberapa jenis pupuk organik. Nilai N-total tanah yang tertinggi terdapat pada perlakuan kompos mabar yaitu sebesar 0,55 dan yang terendah pada perlakuan tanpa pupuk yaitu sebesar 0,39. Perlakuan pengolahan tanah serta interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan N-total tanah Andisol pada sistem pertanian organik. P-tersedia ppm Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 12 menunjukkan bahwa pengolahan tanah berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan P-tersedia tanah pada sistem pertanian organik dan pemberian pupuk organik serta interaksi 0.39 0.44 0.51 0.46 0.55 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 Tan p a P upuk N -t ot al T an a h P upuk K an dan g Le mb u P upuk K an dan g Aya m K omp os M ab a r Li mb ah S ayu r an Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan P-tersedia tanah pada sistem pertanian organik. Hasil uji beda rataan Duncan Test pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan P-tersedia tanah pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Rataan Perubahaan P-tersedia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Organik. Perlakuan Pengolahan Tanah Tanpa Pengolahan Pengolahan Minimum Pengolahan Maksimum Tanpa Pupuk 16,80 D 24,91 D 26,59 D Pupuk Kandang Lembu 23,44 D 23,93 D 50,36 ABCD Pupuk Kandang Ayam 74,79 ABC 88,28 AB 41,64 BCD Limbah Sayuran 35,64 CD 22,19 D 17,87 D Kompos Mabar 55,40 ABCD 96,89 A 93,96 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 1. Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa interaksi perlakuan pengolahan tanah minimum dan pemberian pupuk organik kompos mabar berpengaruh sangat nyata meningkatkan P-tersedia tanah dibandingkan tanpa pengolahan dan tanpa pupuk yaitu dari 16,80 ppm menjadi 93,89 ppm. Hubungan antara pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perubahan P-tersedia tanah Andisol pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada gambar 5. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 T a npa P up uk T an p a P e n gol ah an T a npa P up uk P e n gol ah an M in im u m T a npa P up uk P e n gol ah an M axi mu m P u puk K a nda ng L e m b u T a npa P e n gol ah an P u puk K a nda ng L e m b u P e n gol ah an M ini m um P u puk K a nda ng L e m b u P e n gol ah an M axi mu m P u puk K an d a n g A yam T a npa P e n gol ah an P u puk K an d a n g A yam P e n gol ah an M in im u m P u puk K an d a n g A yam P e n gol ah an M axi mu m L im ba h Sa y ur a n T an p a P e n gol ah an L im ba h Sa y ur a n P e ng o la ha n M ini m um L im ba h Sa y ur a n P e n gol ah an M axi mu m K omp os M ab ar T an p a P e n gol ah an K omp os M ab ar P e ng o la ha n M in im um K omp os M a ba r P e n gol ah an M axi mu m P -t ers ed ia T an a h Kombinasi Perlakuan Gambar 5. Hubungan Antara Pengaruh Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Perubahan P-tersedia Tanah Andisol pada Sistem Pertanian Organik. Dari gambar 5 dapat dilihat bahwa nilai P-tersedia tanah berbeda pada interaksi pemberian beberapa jenis pupuk organik dan pengolahan tanah. Nilai P-tersedia tanah yang tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi pengolahan tanah minimum dan kompos mabar yaitu sebesar 96,89 ppm dan yang terendah Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 terdapat pada perlakuan tanpa pengolahan dan tanpa pupuk yaitu sebesar 16,80 ppm. Dari hasil pengamatan maka interaksi perlakuan pemberian pupuk organik dan pengolahan tanah yang memberikan nilai maksimal terhadap perubahan P-tersedia tanah Andisol pada sistem pertanian organik yaitu pengolahan tanah minimum dan pupuk organik kompos mabar. Produksi Berat Basah g Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 14 menunjukkan bahwa pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap produksi berat basah tanaman pada sistem pertanian organik dan interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap produksi berat basah tanaman pada sistem pertanian organik. Hasil uji beda rataan Duncan Test pengaruh pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik terhadap produksi berat basah tanaman pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai Rataan Produksi Berat Basah Tanaman Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Organik. Perlakuan Pengolahan Tanah Tanpa Pengolahan Pengolahan Minimum Pengolahan Maksimum Tanpa Pupuk 195,12 H 213,52 H 195,29 H Pupuk Kandang Lembu 633,33 EF 807,15 E 486,67 FG Pupuk Kandang Ayam 1143,33 D 1130,00 D 703,81 EF Limbah Sayuran 323,81 GH 331,39 GH 293,04 GH Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 T a npa P up uk T an p a P e n gol ah an T a npa P up uk P e n gol ah an M in im u m T a npa P up uk P e n gol ah an M axi mu m P u puk K a nda ng L e m b u T a npa P e n gol ah an P u puk K a nda ng L e m b u P e n gol ah an M ini m um P u puk K a nda ng L e m b u P e n gol ah a n M axi mu m P u puk K an d a n g A yam T a npa P e n gol ah an P u puk K an d a n g A yam P e n gol ah an M in im u m P u puk K an d a n g A yam P e n gol ah an M axi mu m L im ba h Sa y ur a n T an p a P e n gol ah an L im ba h Sa y ur a n P e ng o la ha n M ini m um L im ba h Sa y ur a n P e n gol ah an M axi mu m K omp os M ab ar T an p a P e n gol ah an K omp os M ab ar P e ng o la ha n M in im um K omp os M ab ar P e n gol ah an M axi mu m P rod u k si B er at B as a h g p lot Kompos Mabar 2120,00 B 3326,67 A 1753,33 C Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 1. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa interaksi perlakuan antara pengolahan tanah minimum dan pemberian pupuk organik kompos mabar berpengaruh sangat nyata meningkatkan produksi berat basah tanaman sawi dibandingkan tanpa pengolahan dan tanpa pupuk yaitu dari 195,12 gplot menjadi 3326,67 gplot . Kombinasi perlakuan antara pengolahan tanah minimum dan pemberian pupuk organik kompos mabar berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya Hubungan antara interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik terhadap produksi berat basah tanaman pada sistem pertanian organik dapat dilihat pada gambar 6. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Kombinasi Perlakuan Gambar 6. Hubungan Antara Interaksi Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Produks i Tanaman Sawi pada Sistem Pertanian Organik. Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai produksi berat basah tanaman sawi berbeda pada interaksi pemberian beberapa jenis pupuk organik dan pengolahan tanah. Nilai produksi berat basah tanaman yang tertinggi terdapat pada perlakuan pengolahan tanah minimum dan kompos mabar yaitu sebesar 3326,67 gplot dan yang terendah pada perlakuan pengyaitu sebesar 195,12 gplot. Dari hasil pengamatan maka interaksi perlakuan pemberian pupuk organik dan pengolahan tanah yang memberikan nilai maksimal terhadap produksi berat basah yaitu pengolahan tanah minimum dan pupuk organik kompos mabar. Pembahasaan pH Tanah Pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pH tanah Andisol pada sistem pertanian organik. Dari hasil penelitian dapat dilihat pH terendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk sebesar 5,26 dan Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 pH tertinggi terdapat pada perlakuan kompos mabar sebesar 6,41 hal ini disebabkan karena kompos mabar merupakan pupuk organik yang dapat meningkatkan pH tanah. Bahan organik yang terkandung di dalam kompos mabar dapat menghasilkan asam-asam humat dan fluvat yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan Al 3+ di dalam larutan tanah yang menyebabkan Al di dalam tanah menjadi berkurang sehingga pH tanah meningkat. Hal ini sesuai dengan literatur Indriani 2000 yang menyatakan bahwa pupuk organik dapat meningkatkan pH tanah menetralkan Al dengan membentuk kompleks Al- organik. Pengolahan tanah dan interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organic berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan pH tanah Andisol pada sistem pertanian organik. C-organik Tanah Pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik. Pengolahan tanah meningkatkan C-organik tanah yang dapat dilihat dari perlakuan tanpa pengolahan tanah sebesar 3,49 dan meningkat pada perlakuan pengolahan minimum sebesar 5,76 ini merupakan kriteria sangat tinggi menurut BPP Medan 1982 lampiran 4. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perlakuan T 1 menunjukkan nilai lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan literatur Santoso dan Sibuea 1984 yang menyatakan bahwa pengolahan tanah terbatas menghasilkan kandungan C-organik lebih tinggi dibandingkan dengan pengolahan tanah biasa. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh nyata meningkatkan kadar C-organik tanah Andisol. Nilai C-organik tanah tertinggi terdapat pada perlakuan limbah sayuran sebesar 5,21 sedangkan yang paling rendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk hal ini dikarenakan limbah sayuran lebih banyak mengandung C-organik yaitu sebesar 46,08 merupakan kriteria sangat tinggi menurut BPP Medan 1982 lampiran 4. Bahan organik yang terkandung pada limbah sayuran merupakan makanan mikroorganisme dalam tanah. Peningkatan ini terjadi karena pupuk organik yang diberikan ke dalam tanah merupakan pupuk yang banyak menyuplai bahan organik sedangkan bahan organik erat kaitannya dengan peningkatan karbon di dalam tanah C-organik sehingga dengan memberikan pupuk organik maka berpengaruh terhadap peningkatan C-organik dalam tanah hal ini sesuai dengan literatur Purnomo 2006 yang menyatakan bahwa peranan pupuk organik terhadap kesuburan tanah antara lain memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah. Interaksi perlakuan pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik. N-total Tanah Pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap N-total tanah Andisol pada sistem pertanian organik. Dapat dilihat dari perlakuan tanpa pupuk sebesar 0,39 dan meningkat pada perlakuan kompos mabar sebesar 0,54 yang Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 merupakan kriteria sangat tinggi menurut BPP Medan 1982 lampiran 4. Apabila pupuk organik di aplikasikan ke dalam tanah akan dapat meningkatkan N-total di dalam tanah karena pupuk organik merupakan makanan bagi mikroorganisme tanah yang sebahagian terdapat mikroorganisme pengikat N. Peningkatan nitrogen dalam tanah dalam hal penyerapan oleh tanaman berhubungan dengan pH tanah yang pada keadaan pH lebih kecil dari 5,0 dan lebih besar dari 8,0 maka proses nitrifikasi akan terhambat. Hal ini sesuai dengan literatur Hasibuan 2004 yang menyatakan bahwa perubahan ammonia menjadi nitrat berlangsung dengan proses enzimatik yang dibantu oleh bakteri Nitrosomonas dan Nictrobacter sedangkan kehidupan kedua mikroorganisme tersebut dipengaruhi oleh pH tanah. Kemasaman tanah yang optimum untuk proses tersebut nitrifikasi berkisar antara pH 6,0-8,0. Pengolahan tanah dan interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap C-organik tanah Andisol pada sistem pertanian organik. P-tersedia Tanah Pemberian pupuk organik dan Interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap P-tersedia tanah Andisol pada sistem pertanian organik. Hal ini dapat dilihat dari perlakuan kombinasi tanpa pengolahan dan tanpa pupuk sebesar 22,28 ppm meningkat pada perlakuan pengolahan minimum dengan kompos mabar sebesar 93,96 yang merupakan kriteria sangat tinggi menurut BPP Medan lampiran 4. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Peningkatan P-tersedia di dalam tanah dipengaruhi oleh interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik. Dimana pengolahan tanah minimum, tanah hanya di olah sekali saja sehingga kondisi fisik tanah tetap terjaga yaitu aerasi, kelembaban dan temperatur tanah baik. Hal ini menyebabkan kehidupan mikroorganisme tanah juga tetap terjaga sehingga mikroorganisme tanah tetap dapat berperan dalam penguraian pupuk organik. Hal ini sesuai dengan literatur Isnaini 2006 yang menyatakan bahwa kehidupan mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh kelembaban, temperatur, dan kandungan udara dalam tanah. Pupuk organik kompos mabar merupakan pupuk organik yang dapat memperbesar ketersediaan fosfat di dalam tanah melalui hasil dekomposisinya yang menghasilkan asam-asam organik dan CO 2 . Asam-asam organik ini akan menghasilkan anion yang akan membentuk senyawa kompleks yang sukar larut dengan Al dan Fe sehingga diharapkan konsentrasi ion Al, Fe, dan Ca bebas dalam larutan tanah berkurang jumlahnya. Hal ini sesuai dengan literatur Nyakpa, dkk 1989 yang menyatakan bahwa pupuk organik memperbesar ketersediaan fosfat di dalam tanah. Pengolahan tanah berpengaruh tidak nyata terhadap P-tersedia tanah Andisol pada sistem pertanian organik. Produksi Berat Basah Tanaman Pengolahan tanah dan pemberiaan pupuk organik serta interaksi pengolahan tanah dan pemberiaan pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap produksi berat basah tanaman. Dari hasil penelitian dapat dilihat produksi berat basah tanaman terendah terdapat pada perlakuan kombinasi tanpa Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 pengolahan dan tanpa pupuk sebesar 195,12 g dan produksi berat basah tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi pengolahan tanah minimum dan kompos mabar sebesar 3326,12 g. Pengolahan tanah minimum mempengaruhi struktur lapisan olah tanah ke arah yang menguntungkan yaitu memperbaiki kondisi tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanamanan. Kompos mabar merupakan pupuk organik dimana kandungan haranya lebih lengkap dibandingkan pupuk organik lainnya. Komponen kompos mabar yang berpengaruh terhadap sifat kimia tanah adalah kandungan humusnya. Humus dalam kompos mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman hal ini sesuai dengan literatur Djuarnani, dkk 2005 yang menyatakan bahwa humus merupakan penyangga kation yang dapat mempertahankan unsur hara sebagai bahan makanan untuk tanaman. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengolahan tanah dapat meningkatkan C-organik tanah Andisol dan meningkatkan produksi berat basah tanaman sawi pada sistem pertanian organik. Pengolahan tanah yang terbaik adalah pengolahan tanah minimum. 2. Pemberian pupuk organik meningkatkan sifat kimia tanah Andisol pada sistem pertanian organik. Pupuk organik yang terbaik adalah kompos mabar. 3. Interaksi pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik dapat meningkatkan P-tersedia tanah Andisol dan produksi berat basah tanaman sawi pada sistem pertanian organik. Saran Untuk meningkatkan produktivitas tanah Andisol sebaiknya dilakukan pengolahan tanah minimum dan untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawi sebaiknya aplikasi pupuk organik langsung diberikan ke dalam lubang tanaman. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2004. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta. www.pustaka-deptan.go.idargitekdkijo104.pdf. Djaja, W, 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kototan Ternak dan Sampah.Cetakan I. Agromedia Pustaka, Jakarta. Djuarnani, N., Kristian dan B.S.Setiawan., 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka, Jakarta. Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Edisi Baru. Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta. Hutapea, R, S.2007. Teknik Pertanian Sayuran Organik. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian, Medan. Indriani, Y.H., 2004. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya, Jakarta. Isnani, M. 2006. Pertanian Organik, Untuk Menunjang Ekonomi dan Kelestarian Bumi. Penerbit Kreasi Wacana, Yogyakarta. Kariada, K dan Sukadana, M., 2000. Sayuran Organik. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian www.litbang.deptan.go.id. Lahuddin, M dan Mukhlis. 2006. Kimia Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. USU-Press, Medan. Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia, Karakteristik Klasifikasi dan Pemanfaatannya. PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta. Murbandono, L. 2000. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Edisi Revisi, Jakarta. Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Nazaruddin, 1999. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya, Jakarta. Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Cetakan II, Penerbit Agro Media Pustaka, Jakarta. Nyakpa, M.Y., A.M Lubis., M.A Diha., A.G Amrah., A. Munawar., G.B Hong., dan N. Hakim., 1989. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas lampung, Lampung. Purnomo, E. 2006. Peranan Bahan Organik untuk Menyuburkan Tanah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Info Teknologi Pertanian No.7 www.jatim.litbag.deptan.go.idpenyuluhanperanan bahan organik.pdf , 2002b. Pertanian Organik, Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. . Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, 2005. Teknologi Pengolahan Lahan Kering. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. Sarief, E.S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung. Scnitzer, M. 1991. Soil Organic Matter. The Next 75 Year. Soil Science Sutanto, R., 2002a. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. , 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sutedjo, M.M., 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta. Tan, K.H., 1995. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Wada, K. 1980. Mineralogy Characteristics of Andosols in B.K.G Theng ed Soils With Variable Charge, Soil Burear. Dept of Science and Industrial Research, Lower Hutt. www.sasamba.or.idagribisnissayurpetsai.rtf Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 Lampiran 1. Hasil Analisa Pupuk Organik No Pupuk Organik Parameter Hasil Analisa Kriteria 1 Pupuk Kandang Lembu - C-organik - N-total - CN 25.6 1.28 20 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi 2 Pupuk Kandang Ayam - C-organik - N-total - CN 33.93 2.02 16.8 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi 3 Limbah Sayuran - C-organik - N-total - CN 46.08 3.12 14.76 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi 4 Kompos Mabar - C-organik - N-total - CN 28.32 2.89 9.8 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Lampiran 2. Hasil Analisa Awal Tanah Andisol No Parameter Hasil Analisa Kriteria 1 pH H 2 O 5.17 Agak Rendah 2 C-organik 3.49 Agak Tinggi 3 N-total 0.45 Agak Tinggi Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 5 CN 7.75 Agak Rendah 6 P-tersedia ppm 22.28 Sedang Kriteria Penilaian Kandungan Hara Dalam Tanah menurut BPP Medan 1982 Lampiran 4. Kriteria Penilaian Kandungan Hara Dalam Tanah Menurut BPP Medan 1982. Analisis Kriteria Rendah Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi pH H 2 O 4.5 4.5 – 5.5 5.6 – 6.5 6.6 – 7.5 7.5 pH KCl 2.5 2.5 – 4.0 4.0 – 6.0 6.0 – 6.5 6.5 C 1.0 1.0 – 2.0 2.1 – 3.0 3.1 – 5.0 5 N 0.1 0.1 – 0.2 0.2 – 0.3 0.3 – 0.5 0.5 CN 5.0 5.0 – 7.9 8.0 - 12 12.1 - 17 17 P 2 O 5 Total 0.03 0.03 – 0.06 0.06 – 0.079 0.08 – 0.10 0.10 P 2 O 5 HCl 0.021 0.021 – 0.039 0.040 – 0.060 0.061 – 0.10 0.10 P-av Bray II ppm 8.0 8.0 - 15 15 - 35 35 - P-av Troug ppm 20 20 - 39 40 - 60 61 - 80 80 K 2 O HCl 0.03 0.03 – 0.06 0.07 – 0.11 0.12 – 0.20 20 CaO HCl 0.05 0.05 – 0.09 0.10 – 0.20 0.21 – 0.30 0.30 MgO HCl 0.05 0.05 – 0.09 0.10 – 0.20 0.21 – 0.30 0.30 MnO HCl 0.05 0.05 – 0.09 0.10 – 0.20 0.21 – 0.30 0.30 Sri Natallia Ketaren : Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah Dan Pemberiaan Pupuk Organik, 2008. USU Repository © 2009 K-tukar me100 0.20 0.20 – 0.30 0.40 – 0.70 0.80 – 1.00 1.00 Na-tukar me100 0.10 0.10 – 0.30 0.40 – 0.70 0.80 – 1.00 1.00 Ca-tukar me100 2.0 2.0 – 5.0 6.0 - 10 11 - 20 20 Mg-tukar me100 0.20 0.20 – 0.30 0.40 – 0.50 0.60 – 1.00 1.00 CEC me100 5.0 5.0 – 12 13 - 25 26 - 40 40 KB BS 20 20 – 40 41 – 60 61 – 80 80 EC mmhos - - 2.3 2.6 – 10 10 Lampiran 5. Data Pengamatan pH Tanah Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III PoTo

5.18 5.21