BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas analisis dan perancangan sistem pengamanan folder yaitu pengenalan sidik jari dan enkripsidekripsi folder. Pada pengenalan sidik jari akan
digunakan algoritma
graph matching
dan pada enkripsidekripsi folder menggunakan algoritma
Data Encryption Standard
DES.
3.1 Analisis
Pada penelitian ini akan dilakukan pengamanan folder menggunakan
fingerprint recognition
serta melakukan
enkripsidekripsi folder.
Sebelum proses
enkripsidekripsi dilakukan, proses yang akan dilakukan terlebih dahulu adalah proses pengenalan sidik jari menggunakan
Euclidean distance
untuk mengetahui apakah user memiliki otoritas untuk mengenkripsidekripsi folder. Pada proses pengenalan citra
sidik jari akan dilakukan beberapa langkah, seperti berikut ini: 1.
Citra sidik jari akan di-
capture
menggunakan
scanner
kemudian menghasilkan citra sidik jari yang berformat BMP.
2. Citra sidik jari kemudian akan di-
resize
dengan ukuran 130 x 160 piksel. 3.
Dari citra sidik jari akan diambil nilai
red
,
green
dan
blue
RGB. 4.
Menampilkan matriks RGB dari citra sidik jari yang sudah diinput. 5.
Menghitung nilai
grayscale
dari citra sidik jari yang sudah diinputkan. 6.
Setelah melalui proses penghitungan nilai
grayscale
maka akan dihitung nilai biner dari citra sidik jari.
7. Proses pengenalan sidik jari menggunakan
Euclidean distance
.
Universitas Sumatera Utara
Adapun Tahapan pengamanan folder dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Sistem Keamanan Folder
3.1.1 Citra Sidik Jari
Langkah awal pada pengenalan sidik jari adalah mengambil citra sidik jari dengan menggunkan
scanner
sidik jari. Citra sidik jari yang
di-capture
dari
scanner
berekstensi .bmp.
Contoh
citra sidik jari dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Citra Sidik Jari
Stop Start
Citra Sidik Jari
Preprocessing
Lock unlock folder
Enkripsi Dekripsi File Hasil Pengenalan
Pengenalan sidik jari
Sidik jari
Password benar Yes
Yes No
No
Universitas Sumatera Utara
3.1.2
Preprocessing
Setelah citra sidik jari di-
capture
menggunakan
scanner
maka akan didapat file citra berekstensi .bmp. Kemudian citra akan di-
resize
menjadi ukuran 130 x 180
pixel
. Setelah citra di-
resize
, akan diambil nilai RGB
Red
,
Green
,
Blue
dari citra tersebut. Kemudian citra akan di-
grayscalling
sehingga menghasilkan citra keabuan. Setelah proses
grayscalling
, akan diambil nilai biner dari citra tersebut menggunakan thresholding apabila nilai
grayscale
dari citra tersebut 128 maka akan diberi nilai 0 sedangkan apabila nilai
grayscale
128 maka akan diberi nilai 1.
3.1.2.1 Mengambil Nilai RGB dari Citra Sidik jari
Pembacaan citra dilakukan dengan membaca seluruh
pixel
citra sidik jari untuk mendapatkan nilai RGB. Nilai
pixel
citra sidik jari berada dibawah data
bitmap
yang terdiri dari bilangan
hexadecimal
0 sampai F. Selanjutnya nilai
pixel
tersebut diubah ke dalam bilangan biner. Perhitungan nilai RGB dilakukan dengan rumus:
Nilai R = c and 255
3.1
Nilai G = c and 65,280256
3.2
Nilai B = c and 16,711,680256256
3.3
Sebagai contoh sebuah citra digital sidik jari yang akan di olah seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Data Digital Citra Sidik Jari Sebagai contoh diambil cuplikan citra digital pada Gambar 3.3 dengan dimensi
4x4
pixel
dan nilai
pixel
berada di bawah data bitmap seperti pada Gambar 3.3. Pixel 0,0 = {213,213,213}
Pixel 0,1 = {100,100,100} Pixel 0,2 = {191,191,191}
Header data bitmap
{213,213,213} {100,100,100}
{191,191,191} {227,227,227} {245,245,
245} {218,218,218} {81, 81 ,81} {214,214, 214}
{211,211,211} {76,76,76} {59,59,59} {235,235,235}
{223,223, 223}
Universitas Sumatera Utara
Pixel 0,3 = {227,227,227} Langkah di atas dilakukan sampai
pixel
3,3 dan nilai RBG dimasukkan ke dalam matriks RGB citra seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Matriks Citra RGB
x,y