Pengenalan sidik jari Implementasi Fingerprint Recognition pada Keamanan Folder

seseorang kesistem, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa identitas orang tersebut belum terdaftar sebelumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan proses penyaringan identitas yang mana sistem konvensional tidak dapat melakukanya. Biometrika mampu menghasilkan atau menyaring beberapa informasi sidik jari yang mirip dengan sidik jari atau wajah yang dicari.

2.5 Pengenalan sidik jari

Proses pencocokan matching dilakukan dengan membandingkan tingkat kesamaan antara fitur citra sidik jari pengujian dengan fitur citra sidik jari yang telah tersimpan di dalam database menggunakan jarak euclidean . Jarak euclidean merupakan tahap yang sering digunakan untuk menghitung menentukan perbedaan antara 2 vektor pada proses pencocokan sidik jari. Dalam proses pengenalan sidik jari ini pencarian citra sidik jari yang digunakan adalah metode content-based image retrieval CBIR dimana citra input akan dibandingkan dengan citra yang telah ada di database . Proses pengenalan sidik jari adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan citra sidik jari Pengambilan citra sidik jari adalah proses pengambilan citra sidik jari menggunakan scanner sidik jari. Pada penelitian ini, penulis menggunakan scanner digital persona u are u 4500. Alat ini digunakan untuk mengambil citra sidik jari yang akan digunakan sebagai kunci untuk mengakses folder yang telah dikunci. Pengambilan citra sidik jari dilakukan sebanyak empat kali pada proses sign up dan sekali pada proses login . Citra yang di- input akan dibandingkan dengan citra yang telah ada di database dan jika citra sidik jari yang di- input dengan citra sidik jari yang di database sama maka folder dapat dibuka. 2. Normalisasi citra input Pada tahap ini, citra input sidik jari akan dinormalisasi ukuran citranya. Pada proses ini, citra input akan diseragamkan dengan menggunakan ukuran 130 x 180 piksel . Universitas Sumatera Utara 3. Grayscalling Pada proses ini, warna citra input sidik jari akan diubah menjadi grayscale . Pada tahapan ini, gambar yang telah diseragamkan ukurannya akan diubah warnanya menjadi grayscale . Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pengenalan sidik jari. Citra RGB Red Green Blue dapat diubah menjadi citra grayscale dengan menghitung rata-rata elemen warna Red Merah, Green Hijau dan Blue Biru. Secara matematis perhitungan sebagai berikut Sutoyo, 2010: F o

x, y

= 2.1 F o = nilai grayscale f i = nilai piksel ke i x,y = adalah kordinat piksel pada posisi x,y Berikut gambar contoh proses perhitungan konversi citra RGB menjadi grayscale . R=213 G=213 B=213 R=100 G=100 B=100 R=90 G=90 B=90 R=80 G=50 B=50 R=50 G=30 B=40 213 100 90 60 40 R=40 G=80 B=30 R=50 G=80 B=50 R=40 G=90 B=80 R=20 G=20 B=50 R=50 G=60 B=70 50 60 70 30 60 R=80 G=60 B=40 R=70 G=70 B=70 R=80 G=90 B=70 R=10 G=70 B=10 R=80 G=50 B=80 60 70 80 30 70 R=50 G=90 B=70 R=40 G=60 B=50 R=70 G=70 B=70 R=60 G=20 B=40 R=50 G=80 B=50 70 50 70 40 60 R=50 G=65 B=50 R=40 G=60 B=80 R=80 G=80 B=80 R=70 G=60 B=50 R=90 G=85 B=70 60 60 80 60 80 Gambar 2.3 Proses Konversi Citra RGB Menjadi Grayscale F = 213+213+2133 Universitas Sumatera Utara Pada gambar 2.3 merupakan tahap konversi citra RGB menjadi citra grayscale , dimana dalam proses ini adalah proses pengambilan nilai grayscale pada citra sidik jari. 4. Thresholding Thresholding adalah proses mengubah citra berderajat keabuan menjadi cirtra biner atau hitam putih sehingga dapat diketahui daerah mana yang termasuk obyek dan daerah mana yang termasuk background. Proses Thresholding akan menghasilkan citra biner yaitu citra yang memiliki dua nilai tingkat keabuan yaitu hitam dan putih. Secara umum proses thresholding citra grayscale untuk menghasilkan citra biner adalah sebagai berikut : gx,y = { } 2.2 Dengan gx,y adalah citra biner dari citra grayscale fx,y, dan T menyatakan nilai ambang. Nilai T memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambangan. Kualitas citra biner sangat tergantung terhadap nilai T yang digunakan. Pada penilitian ini, penulis menggunakan nilai 128. Jika nilai grayscale 128 maka nilai binernya adalah 0, sedangkan jika nilai grayscale = 128 maka nilai binernya adalah 1. 5. Proses pencocokan dengan euclidean distance Euclidean distance adalah tahap yang sering digunakan untuk menghitung menentukan perbedaan antara 2 vektor pada proses pencocokan sidik jari. Berikut merupakan rumus menghitung jarak Euclidean ternormalisasi antara lain sebagai berikut: ̅u, v = ∑ ̅ ̅ 2.3 dengan : ̅u, v = Jarak antara objek u dan v = Koordinat dari obyek i pada piksel ke-t = Koordinat dari obyek j pada piksel ke-t Universitas Sumatera Utara

2.6 Kriptografi