Latar Belakang Implementasi Fingerprint Recognition pada Keamanan Folder

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, penyimpanan informasi pada media digital sudah banyak dilakukan oleh orang. Dimulai dengan menyimpan sebuah file atau gabungan beberapa file yang disimpan di dalam suatu folder. Folder adalah ruangan-ruangan pada komputer yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan file. Terkadang folder berisikan file-file yang bersifat rahasia dan pribadi. Untuk itu dibutuhkan suatu cara untuk mengamankan folder tersebut. Keamanan folder merupakan suatu hal yang penting bagi banyak orang untuk mengamankan data pribadi yang dianggap penting sehingga orang lain tidak dapat mengakses data tersebut. Ada beberapa cara untuk menjaga keamanan suatu folder, salah satunya adalah dengan menggunakan password yang berupa teks. Akan tetapi apabila password yang digunakan diketahui user lain maka folder tersebut dapat diakses oleh user tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat menjaga keamanan folder tersebut sehingga tidak dapat diakses oleh orang lain. Pada penelitian ini penulis menggunakan dua lapis pengamanan dengan menerapkan fingerprint recognition dan kriptografi. Sistem keamanan folder menggunakan fingerprint recognition dan kriptografi sehingga dapat memberikan keamanan yang lebih spesifik dikarenakan hanya bisa diakses oleh user tersebut. User lain tidak dapat mengakses data yang berada di dalam folder tersebut. Fingerprint sidik jari merupakan pola-pola guratan pada jari manusia yang dapat digunakan sebagai salah satu identitas diri. Sidik jari seseorang merupakan hal yang unik karena sidik jari yang dimiliki seseorang tidak akan sama dengan orang lain bahkan untuk dua orang yang kembar identik. Pada saat ini, sidik jari dapat digunakan untuk pembuktian atas identitas seseorang. Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi Universitas Sumatera Utara dan otentifikasi. Kriptografi digunakan untuk menjaga kerahasiaan data dari orang lain Ada beberapa penelitian sebelumnya mengenai cara mengamankan folder yaitu seperti yang dilakukan Madaharsa, Bernardino. 2011 yang didapatkan hasil berupa folder yang dapat dikunci dan hanya dapat diakses oleh orang yang mengetahui key yang digunakan akan tetapi apabila key tersebut diketahui orang lain maka data akan dapat diakses oleh orang lain. Penelitian selanjutnya yaitu Penerapan Face Recognition pada Keamanan Folder Febrina, H. 2014 yang didapatkan hasil berupa folder tersebut dapat dikunci di windows akan tetapi masih dapat diakses melalui Ubuntu dan mac. Selain penelitian itu, ada penelitian lain yaitu Untuk itu penulis melakukan penilitian ini dengan menggabungkan fingerprint recognition dan kriptografi sehingga didapatkan suatu aplikasi yang dapat mengamankan folder tersebut dengan baik di windows, Ubuntu maupun di operating system lainnya. Pada penilitian ini, penulis menggunakan Euclidean distance sebagai fingerprint recognition dan Data Encryption Standard DES sebagai kriptografi dari folder yang akan diamankan. Euclidean distance merupakan metode untuk mengukur kesamaan citra dengan memperkirakan jarak antara jarak antara citra yang diinput dengan citra yang ada di database. Setelah mengetahui jarak Euclidean distance citra yang terdekat, maka dapat dikatakan bahwa citra tersebut cocok match . Euclidean distance digunakan untuk menentukan tingkat kesamaan atau ketidaksamaan dua fitur. Dengan menggunakan metode Euclidean distance kecocokan citra ini akan lebih efisien, cepat dan tepat bila penentuan ciri dari obyek masukan input yang sesuai. Metode ini juga dapat sesuai dengan citra yang berwarna, dimana masing-masing warna dikodekan sebagai integer. Data Encryption Standard DES merupakan algoritma enkripsi yang dikembangkan oleh NIST National Institute of Standards and Technology sebagai standar pengolahan informasi Federal AS. Secara umum, Data Encryption Standard DES terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu pemrosesan kunci, enkripsi data 64 bit dan dekripsi data 64 bit, dimana satu kelompok saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.Data dienkripsi dalam blok-blok 64 bit dengan menggunakan kunci 56 bit, DES mentransformasikan input 64 bit dalam beberapa tahap enkripsi ke dalam output 64 bit. Dengan demikian, DES termasuk block cipher dengan tahapan pemakaian kunci yang sama untuk dekripsinya. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah