Fisiologi Sekresi Insulin Landasan Teori 1

2.1.4. Fisiologi Sekresi Insulin

Pankreas merupakan organ yang secara anatomi berada di rongga abdomen retroperitonial tepat berada di kurvaktura duodenum. Fungsi endokrin pada pakreas terdapat pada pulau langerhans islet of Langerhans yang mempunyai 4 tipe endokrin. Sel alfa 17 pulau langerhans mensekresikan glukagon. Sel beta 70 pulau langerhans mensekresikan Insulin. Sel delta mensekresikan somatostatin dan sel F yang mensekresikan pancreatic polipeptide. 13,15,17 Gambar 2.1 Pulau Langerhans Sumber : Tortora, 2009 Insulin merupakan hormon yang dihasilkan sel beta kelenjar pankreas. Proses sintesis insulin oleh sel beta pankreas dalam keadaan normal akan dimulai apabila ada rangsangan pada sel beta, Pada awalnya insulin disintesis sebagai suatu preprohormon yang kemudian masuk ke dalam sisterna retikulum endoplasma dan kemudian dikeluarkan, dan akan menghasilkan proinsulin karena pemecahan oleh enzim microsom. molekul proinsulin menjalani serangkaian pemecahan peptida sehingga terbentuk insulin yang matang dan peptida C dalam jumlah ekuimolar dan disekresikan dari granul sekretorik pada sel beta pankreas. 18 Setelah insulin disintesis kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah. 18 Glukosa merupakan kunci regulator sekresi insulin, Glukosa merangsang sekresi insulin dengan masuk ke dalam sel beta melalui transporter glukosa GLUT 2. 18 Selanjutnya di dalam sel, glukosa mengalami proses fosforilasi oleh enzim glukokinase dan glikolisis yang akan membebaskan molekul ATP, terbebasnya molekul ATP maka K channel yang terdapat pada membran sel akan tertutup dan akan memicu terjadinya depolarisasi dan kemudian ion Ca akan masuk sehingga terjadi peningkatan kadar ion Ca intrasel sehingga terjadi proses sekresi insulin, keadaan lain yang menyebabkan aktivasi penutupan K channel yaitu obat-obatan yang tergolong obat diabetes yang bekerja pada reseptor berbeda yaitu sulphonilurea receptor SUR, yang juga terdapat pada membran sel beta. 14 Gambar 2.2 Pengaruh Glukosa Darah Terhadap Sekeresi Insulin 43 Sumber : Berne, RM. Physiology 5 th ed Insulin memiliki reseptor yang terdiri dari dua molekul heterodimer yang terdiri atas dua subunit yang diberi simbol α dan β. Subunit α terletak pada ekstrasel dan merupakan sisi yang berikatan dengan insulin. Subunit β merupakan protein transmembran yang melaksanakan fungsi, Kerja insulin dimulai ketika hormon tersebut terikat dengan sebuah reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel target. Insulin memiliki efek penting pada berbagai metabolisme seperti metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hormon ini berfungsi menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah serta mendorong penyimpanannya. Insulin menjalankan efeknya yang beragam dengan mengubah transportasi nutrien spesifik dari darah ke dalam sel atau dengan mengubah aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam jalur metabolik tertentu. 14

2.1.5. Sintesis kolesterol

Dokumen yang terkait

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Daun Yacon (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolesterol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 21 76

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Pemberian Ekstrak Nigella sativa Terhadap Gambaran Histopatologik Ginjal Tikus Diabetes Melitus yang Telah Diinduksi Streptozotocin. 2015

0 7 55

Efek Pemberian Ekstrak Kayu Nigella sativa terhadap Glukosa Darah Dan Kolesterol Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin. 2014.

2 6 62

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JINTEN HITAM (Nigella Sativa L ) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN

0 4 71

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA (Diabetes mellitus.

0 2 6

PENGARUH PEMBERIAN ASPARTAM TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELITUS DIINDUKSI ALOKSAN.

0 1 7

PENGARUH PEMBERIAN Zn TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 0 10