9. Termometer
Fisher 10.
Ayakan 11.
Neraca Analitis Mettler AE 200
12. Oven
Memert 13.
Cawan Petri Numba
14. Alat Pencetak Tekan
15. Alat uji keteguhan lentur Tokyo Testing Machine
16. Mesin Ekstruder
3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Penyiapan serat kayu kelapa sawit
1. Kayu kelapa sawit dibersihkan
2. Dihaluskan
3. Diayak sampai 80 mesh
3.3.2 Penyiapan polipropilena yang difungsionalisasi dengan maleat anhidrat
1. Dihidupkan alat internal mixer selama 1 jam
2. Ditimbang polipropilena, maleat anhidrat dan Benzoil Peroksida.
3. Dimasukkan polipropilena dan BPO 2 ke dalam alat internal mixer pada
suhu 170
o
C. 4.
Diamati sampai bercampur. 5.
Setelah bercampur didinginkan pada suhu kamar. 6.
Diperoleh polipropilena degradasi. 7.
Hasil yang diperoleh dimasukkan kembali kedalam internal mixer pada suhu 170
o
C. 8.
Ditambahkan BPO 2 dan diputar kembali selama 5 menit. 9.
Dikeluarkan dan didinginkan. 10.
Diperoleh polipropilena degradasi-g-Maleat anhidrat. 11.
Direfluks dengan 100 ml xylene pada polipropilena degradasi-g-maleat anhidrat.
12. Ditambahkan 40 ml aseton.
Universitas Sumatera Utara
13. Disaring dengan kertas saring yang terhubung dengan pompa vakum
menghasilkan endapan basah. 14.
Dicuci kembali endapan basah dengan metanol berulang-ulang. 15.
Dikeringkan dalam oven pada suhu 120
o
C selam 6 jam. 16.
Ditimbang.
3.3.3 Pembuatan Papan Partikel
1. Dihidupkan alat hot mixer selama 1 jam
2. Ditimbang polipropilena yang difungsionalisasi dengan maleat anhidrat,
serbuk kayu kelapa sawit, dan divinilbenzena masing-masing sesuai dengan perbandingan seperti dipaparkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Perbandingan berat polipropilena yang difungsionalisasi
dengan maleat anhidrat, serat kayu kelapa sawit, dan DVB
.
Sampel Polipropilena yang difungsionalisasi
dengan maleat anhidrat Serbuk kayu
Kelapa sawit DVB
1 2
3 4
5 6
10 20
30 40
50 60
80 70
60 50
40 30
10 10
10 10
10 10
3. Dimasukkan sampel 1 ke dalam alat internal mixer.
4. Diamati sampai bercampur.
5. Dicetak tekan panas selama 3 menit
6. Didinginkan pada suhu kamar.
7. Dilakukan uji kadar air,
8. Dilakukan uji pengembangan tebal setelah direndam air, serta
9. Dilakukan uji keteguhan lentur kering dan modulus elastis lentur Sesuai
dengan skema SNI 2105-03-2006 yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Skema pengujian keteguhan lentur dan modulus elastisitas
3.4 Bagan Penelitian 3.4.1 Penyiapan serat kayu kelapa sawit