Sifat Mekanis Mutu Papan Partikel

Indonesia Tahun 1983, untuk papan partikel eksterior, pengembangan tebal ditetapkan setelah direbus 3 jam, dan setelah direbus 3 jam kemudian dikeringkan dalam oven 100 °C sampai berat contoh uji tetap. Ada papan partikel interior yang tidak diuji pengembangan tebalnya, misalnya tipe 100 menurut Standar Indonesia Tahun 1996, sedangkan untuk tipe 150 dan tipe 200 diuji pengembangan tebalnya. Menurut standar FAO, pada saat mengukur pengembangan tebal ditetapkan pula penyerapan airnya.

2.8.4 Sifat Mekanis

Sifat mekanis papan partikel adalah sebagai berikut: 1. Keteguhan kuat lentur umumnya diuji pada keadaan kering meliputi modulus patah dan modulus elastisitas. Pada Standar Indonesia Tahun 1983 hanya modulus patah saja, sedangkan pada Standar Indonesia Tahun 1996 meliput i modulus patah dan modulus elastisitas. Selain itu, pada standar ini ada pengujian modulus patah pada keadaan basah, yaitu untuk papan partikel tipe 150 dan 200. Bila papan partikelnya termasuk tipe I eksterior, pengujian modulus patah dalam keadaan basah dilakukan setelah contoh uji direndam dalam air mendidih 2 jam kemudian dalam air dingin suhu kamar selama 1 jam. Untuk papan partikel tipe II interior pengujian modulus patah dalam keadaan basah dilakukan setelah contoh uji direndam dalam air panas 70 °C selama 2 jam kemudian dalam air dingin suhu kamar selama 1 jam. 2. Keteguhan rekat internal kuat tarik tegak lurus permukaan umumnya diuji pada keadaan kering, seperti pada Standar Indonesia tahun 1996. Pada Standar Indonesia tahun 1983 pengujian tersebut dilakukan pada keadaan kering untuk papan partikel mutu I eksterior dan mutu II interior. Pengujian pada keadaan basah, yaitu setelah direndam dalam air mendidik 2 jam dilakukan hanya pada papan partikel mutu I saja. 3. Keteguhan kuat pegang skrup diuji pada arah tegak lurus permukaan dan sejajar permukaan serta dilakukan pada keadaan kering saja. Menurut Standar Indonesia tahun 1996 pengujian tersebut dilakukan pada papan partikel yang tebalnya di atas 10 mm. Universitas Sumatera Utara 2.9 Karakterisasi Papan Partikel Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa campuran papan partikel kayu kelapa sawit. Karakterisasi yang dilakakukan dengan kekuatan tarik, Faurier Tranform Infrared Spectroscopy FT-IR, Scanning Electron Microscopy SEM dan Differential Thermal Analysis DTA. Kekuatan Lentur Ultimate Flexural Strength Pengujian kekuatan lentur dilakukan adalah untuk mengetahui ketahanan suatu bahan terhadap pembebanan pada titik lentur dan juga untuk mengetahui keeleksitasan suatu bahan. Pada pengujian ini pembebanan yang diberikan adalah tegak lurus terhadap sampel dengan tiga titik lentur dan titik titik sebagai penahan berjarak tertentu. Titik pembebanan diletakkan pada pertengahan panjang sampel. Skema pengujian kekuatan lentur seperti diperlihatkan pada gambar 2.5: b d L Defleksi lentur. Penekanan Perluasan Gambar 2.5 Pengujian Kekuatan Lentur Secara Skematik Pada pengujian ini akan terjadi perlengkungan pada titik tengah sampel dan besarnya perlengkungan ini dinamakan defleksi δ Haygreen, J.G, 1996. Persamaan untuk memperoleh kekuatan lentur: Universitas Sumatera Utara UFS = 3PL 2 bd 2 2.1 Persamaan untuk memperoleh elastisitas, yaitu: MoE = P L 3 2.2 4ybd 3 UFS MoR = Kekuatan lentur Kgcm 3 MoE = Elastisitas Kgcm P = Beban maksimum pematah sampel Kg L = Jarak span cm Y = Jarak defleksi cm d = tebal sampel uji cm b = Lebar sampel uji cm Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan

Nama Bahan Spesifikasi 1. Kayu kelapa sawit 2. Polipropilena

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Papan Partikel Dari Polipropilena Termodifikasi Maleat Anhidrida Dengan Serbuk Bambu Betung (Dendrocalamus)

10 67 69

Fungsionalisasi Polipropilena Terdegradasi Menggunakan Benzoil Peroksida, Anhidrida Maleat Dan Divinil Benzena Sebagai Bahan Perekat Papan Partikel Kayu Kelapa Sawit

2 55 105

Pemanfaatan Serbuk Batang Kelapa Sawit Sebagai Pengisi Pada Pembuatan Papan Plafon Menggunakan Perekat Tepung Tapioka

1 46 101

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Perekat Polipropilena Hasil Daur Ulang Sebagai Bahan Papan Partikel

5 36 82

Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat

0 0 18

Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat

0 0 2

Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat

0 0 6

Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat

0 0 25

Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat

0 0 5

LAPORAN AKHIR PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL DARI SABUT KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT LIMBAH PLASTIK POLIPROPILENA DAN POLISTIRENA

0 0 13