Landasan Teori Bunyi Vokal Bahasa Gayo Dialek Gayo Lut

❏ Dardanila Bunyi Vokal Bahasa Gayo Dialek Gayo Lut LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume I No. 1 April Tahun 2005 penentu dengan daya pilih sebagai pembeda organ wicara Sudaryanto 1993. Teknik ini mengharuskan peneliti memahami betul teori artikulatoris untuk membedakan jenis-jenis bunyi yang dituturkan oleh informan. Data yang sudah diperoleh kemudian disesuaikan dengan bunyi-bunyi bahasa dan dibuat transkripsi fonetisnya. Contoh: [ ∂ ] : [ t∂naη ] ‘pingsan [ ε ] : [ gεh ] ‘datang’ [ a ] : [ aηuk ]‘angguk’ [ i ] : [ ipon ] ‘gigi’ [ I ] : [ tuIs ] ‘rebung’ Daya pilih yang akan digunakan oleh peneliti akan sangat membantu untuk membedakan bunyi-bunyi tersebut, setelah bunyi-bunyi tersebut diidentifikasikan.

3. Landasan Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fonologi yang meninjau pemakaian jenis- jenis vokal yang disesuaikan dengan bunyi-bunyi bahasa. Bunyi-bunyi bahasa dihasilkan oleh alat-alat ucap yang secara garis besar alat-alat ucap tersebut terdiri dari bibir, gigi dan lidah yang melakukan kegiatan. Bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan melibatkan pita suara tanpa penyempitan atau penutupan apa pun pada daerah artikulasi mana pun. Bunyi vokal terjadi apabila pita suara terbuka dan menghasilkan getaran. Getaran ini terjadi karena dilalui arus udara dari paru-paru dan keluar melalui rongga mulut. Jadi, bunyi vokal adalah bunyi yang bersuara karena dihasilkan melalui pita suara yang terbuka sedikit. Lyons 1995: 102 menjelaskan bahwa vokal umumnya diklasifikasikan menurut tiga dimensi artikulatoris: tingkat terbukanya mulut; posisi bagian lidah yang tertinggi; dan posisi bibir. Jadi, bunyi tertentu mungkin dideskripsikan sebagai vokal rapat, depan, dan bundar dan bunyi lain sebagai rapat, depan, dan tak bundar. Contoh vokal depan tak bundar i : [lidah]. Selanjutnya, Chaer 1994: 113 membagi vokal berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut. Posisi lidah dapat bersifat vertikal dan dapat bersifat horizontal, sedangkan bentuk mulut dibedakan adanya vokal bundar dan vokal tidak bundar. Seperti terlihat dalam tabel berikut: Tabel 1 Depan Pusat Belakang TB B TB B TB B i u Tinggi I U e ∂ o Tengah ε Rendah a Secara vertikal dibedakan adanya vokal tinggi i dan u, vokal tengah e dan ∂, vokal rendah a. Secara horizontal dibedakan adanya vokal depan I dan e, vokal pusat ∂, vokal belakang u dan o. Kemudian pada diagram terdapat vokal bundar yaitu o dan vokal u. Vokal tidak bundar yaitu i dan e. Marsono 1986: 29-34 mengklasifikasikan vokal berdasarkan: a. Tinggi rendahnya lidah, vokal terbagi atas: vokal tinggi [i, u], vokal madya [e, ε, ∂, o], vokal rendah [a]. b. Bagian lidah yang bergerak, vokal dibedakan menjadi: vokal depan [i, e, ε, a], vokal tengah [∂], vokal belakang [u, o, , a]. c. Striktur yaitu keadaan hubungan posisional artikulator aktif dengan artikulator pasif Lapoliwa, 1981: 18 dalam Marsono. Vokal dibedakan atas: vokal tertutup yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit dalam batas vokal. Vokal tertutup ini terletak pada garis yang menghubungkan antara [i] dengan [u], vokal semi tertutup yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di bawah tertutup atau duapertiga di atas vokal yang paling rendah, terletak pada garis yang menghubungkan antara vokal [e] dengan [o], vokal semi terbuka yaitu vokal yang diangkat dalam ketinggian sepertiga di atas vokal yang paling rendah terletak pada garis yang menghubungkan vokal [ε] dengan [⊃], vokal terbuka yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah dalam posisi serendah mungkin, kira-kira pada garis yang menghubungkan antara vokal [a]. d. Bentuk bibir, berdasarkan bentuk bibir waktu vokal diucapkan Jones, 1958: 16 dalam Marsono, vokal dapat dibedakan atas: vokal bulat yaitu vokal yang diucapkan dengan bentuk bibir bulat seperti vokal [⊃] posisi bibir terbuka bulat, vokal [o, u] posisi bentuk bibir tertutup bulat, vokal netral yaitu vokal yang diucapkan dengan bentuk bibir dalam posisi netral seperti vokal [⊃] vokal tak bulat yaitu vokal yang diucapkan dengan bentuk bibir terbentang lebar seperti vokal [i, e, ∂, ε, a]. ❏ Dardanila Bunyi Vokal Bahasa Gayo Dialek Gayo Lut LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume I No. 1 April Tahun 2005 Setelah diuraikan beberapa pendapat para ahli mengenai vokal maka landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh Marsono yang membagi vokal berdasarkan tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, striktur, dan bentuk bibir.

4. Pembahasan