setiap gigi tersebut goyang atau memiliki tanda-tanda fraktur atau subluksasi, juga kemungkinan adanya gigi atau protesa yang patah sebaiknya dapat dikeluarkan.
22
Trauma pada rongga mulut sering menimbulkan perdarahan. Pemeriksaan intra oral tidak dapat dilakukan bila daerah tersebut tertutup darah. Bila pasien sadar dan tidak
dirawat di rumah sakit, dapat diberikan larutan obat kumur. Namun biasanya dokter gigi harus membersihkan darah yang membeku dengan menggunakan kapas atau kain kasa
steril.
4,5,7,9,19
Pada pemeriksaan mandibula, palpasi dilakukan pada bagian sulkus lingualis dan bukalis dengan hati-hati, karena kemungkinan adanya pergeseran tulang. Daerah yang
diduga fraktur diraba dengan ibu jari dan telunjuk diletakkan di kedua sisi yang diduga mengalami fraktur. Pasien dapat juga diintruksikan untuk menggerakkan mandibula
semaksimal mungkin sehingga rasa sakit yang terjadi diobservasi.
4,5,7,9,19
3.2.2 Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi dilakukan jika pemeriksaan klinis intra dan ekstra oral telah selesai dilakukan. Jika pada pemeriksaan klinis memberikan gambaran adanya
fraktur rahang, maka perlu dilakukan pengambilan radiografi untuk mempertegas hal tersebut dan memberikan data yang lebih akurat.
Berikut ini beberapa jenis radiografi yang dapat dipakai untuk melihat adanya fraktur maksilofasial:
1. Foto Anterior-Posterior
2. Foto TMJ
3. Foto Panoramik
4. Foto Gigi oklusal dan periapikal
Universitas Sumatera Utara
5. Foto Lateral Kanan-Kiri
6. Water’s View
7. Tomografi Komput erisasi CT.
Pengambilan foto oklusal dilakukan untuk melihat gambaran fraktur-fraktur di daerah parasimfisis, sedangkan foto panoramik lebih ditujukan pada fraktur yang terjadi
di mandibula dan maksila. Pengambilan foto oklusal dan periapikal dilakukan jika terjadi trauma terhadap gigi sehingga gigi mengalami luksasi dan avulsi atau adanya fraktur
prosesus alveolaris. Pengambilan foto anteroposterior dilakukan untuk melihat fraktur kondilar. Pemeriksaan fraktur dapat juga dibantu tomografi komputer atau Computed
Tomography CT yang berguna untuk menentukan tingkat pergeseran segmen proksimal, karena kemungkinan terjadinya dislokasi fraktur.
4,13,18
Apabila terjadi fraktur multipel pada wajah yang luas dan kemungkinan keterlibatan struktur penting di sekitarnya masih diragukan, maka dapat dilakukan
tomografi komputer CT. CT mempunyai kelebihan dibandingkan dengan radiografi yang lain, yakni tidak menghasilkan gambaran yang tumpang tindih dan dapat
mempertahankan detail jaringan lunak. Kedua kelebihan tersebut merupakan penunjang yang sangat penting dalam menentukan diagnosa yang akurat dari fraktur maksilofasial.
Selain dapat menentukan adanya fraktur, CT juga dapat menunjukkan adanya trauma intrakranial, misalnya hematom intra atau ekstra-serebral, daerah kontusio dan edema
serebral.
4,7,10, 18
Di bawah ini ditunjukkan gambaran beberapa radiografi untuk pemeriksaan fraktur wajah:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Gambaran foto oklusal yang menunjukkan adanya fraktur mandibula Asmaa A. Al-Musaed T.
Panoramic radiography as an aid in diagnosing mandibular fractures. The Saudi Dental Journal, Volume
11, Number 1, January - April 1999.
Gambar 5. Gambaran foto periapikal yang menunjukkan adanya fraktur di daerah simfisis
Asmaa A. Al-Musaed T. Panoramic radiography as an aid in diagnosing mandibular
fractures. The Saudi Dental Journal, Volume 11, Number 1, January - April 1999
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Gambaran Foto Anteroposterior yang menunjukkan adanya fraktur subkondilar. Asmaa A. Al-Musaed T. Panoramic radiography as an
aid in diagnosing mandibular fractures. The Saudi Dental Journal, Volume 11, Number 1, January - April 1999
Gambar 7. Gambaran Foto Lateral yang menunjukkan adanya fraktur Nasal-Orbital-Ethmoid Maxillofacial Trauma Readiness Briefing.
United States Air Force, Dental Investigation Service
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Gambaran Foto Panoramik yang menunjukkan adanya fraktur di regio simfisis mandibula. Asmaa A. Al-Musaed T. Panoramic radiography as an aid in diagnosing mandibular
fractures. The Saudi Dental Journal, Volume 11, Number 1, January - April 1999
Gambar 9. Gambaran Tomografi Komputerisasi CT yang menunjukkan adanya fraktur mandibula Maxillofacial
Trauma Readiness Briefing. United States Air Force, Dental Investigation Service.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PERAWATAN DARURAT TRAUMA MAKSILOFASIAL