Selulosa Hemiselulosa Komponen Kimia Kayu

Deswenty Sinaga : Penentuan Viskositas Pada Proses Pemutihan Pulp Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 http:www.kertasgrafis.com

2.4 Komponen Kimia Kayu

Komponen kimia kayu sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh, iklim dan letaknya di dalam batang atau cabang. Sepanjang menyangkut komponen kimia kayu, maka perlu dibedakan antara komponen- komponen makromolekul utama dinding sel selulosa, poliosa hemiselulosa dan lignin, yang terdapat pada semua kayu, dan komponen-komponen minor dengan berat molekul kecil ekstraktif dan zat-zat mineral yang biasanya lebih berkaitan dengan jenis kayu tertentu. Perbandingan dan komposisi kimia lignin dan poliosa berbeda pada kayu lunak dan kayu keras, sedangkan selulosa merupakan komponen yang seragam pada semua kayu. Tabel.2.4. Komponen kimia menurut golongan kayu Komponen kimia Golongan kayu Kayu daun lebar Kayu daun jarum Selulosa 40 – 45 41 – 44 Lignin 18 – 33 28 – 32 Hemiselulosa 21 – 24 8 – 13 Zat ekstraktif 1 – 12 2,03 Abu 0,22 – 6 0,89 Sumber: Vademecum Kehutanan 1976 Dumanauw,J.F. 1990

2.4.1 Selulosa

Deswenty Sinaga : Penentuan Viskositas Pada Proses Pemutihan Pulp Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Selulosa ialah suatu polimer yang mengandung unit-unit glukosa jenis anomer yang membolehkan selulosa membentuk satu rantai yang sangat panjang. Selulosa merupakan konstituen utama kayu. Kira-kira 40-45 bahan kering dalam kebanyakan spesies kayu adalah selulosa, terutama terdapat dalam dinding sel sekunder. Berat molekul selulosa sangat bervariasi 50.000-2,5 juta tergantung pada asal sampel. Selulosa merupakan polimer linier dengan unit-unit dan ikatan-ikatan yang seragam. Ukuran rantai molekul lazim dinyatakan sebagai derajat polimerisasi, yaitu hasil bagi dari berat molekul selulosa dengan berat molekul satu unit glukosa. Struktur Selulosa Selulosa terdapat pada semua tanaman dari pohon bertingkat tinggi hingga organisme primitif seperti rumput laut. Di dalam kayu, selulosa tidak hanya disertai dengan poliosa dan lignin, tetapi juga terikat erat dengannya, dan pemisahannya memerlukan perlakuan kimia yang intensif. Perlakuan kimia secara intensif seperti pembuatan pulp dan pengelantangan,akan sangat menurunkan harga derajat polimerisasi DP. Selulosa merupakan bahan dasar dari banyak produk teknologi kertas, film, serat, aditif, dan sebagainya dan karena itu diisolasi terutama dari kayu dengan proses pembuatan pulp dalam skala besar. Dengan menggunakan berbagai bahan Deswenty Sinaga : Penentuan Viskositas Pada Proses Pemutihan Pulp Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 kimia dalam pembuatan pulp, pada keadaan asam, netral atau alkalis, diperoleh pulp dengan sifat-sifat yang berbeda. Untuk beberapa tujuan pulp harus dimurnikan dengan proses tambahan pengelantangan.

2.4.2 Hemiselulosa

Di samping selulosa dalam kayu maupun dalam jaringan tanaman yang lain terdapat sejumlah polisakarida yang disebut poliosa atau hemiselulosa. Hemiselulosa berbeda dari selulosa karena komposisi berbagai unit gula, karena rantai molekul yang lebih pendek, dan karena percabangan rantai molekul. Selulosa merupakan homopolisakarida sedangkan hemiselulosa merupakan heteropolisakarida. Struktur Hemiselulosa Seperti halnya selulosa kebanyakan hemiselulosa berfungsi sebagai bahan pendukung dalam dinding-dinding sel. Hemiselulosa relatif mudah dihidrolisis oleh asam menjadi komponen-komponen monomernya yang terdiri dari D- glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D-xilosa, L-arabinosa, dan sejumlah kecil L- ramnosa di samping menjadi asam D-glukuronat, asam D-galakturonat. Kebanyakan hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya 200. Jumlah hemiselulosa dari berat kayu kering biasanya antara 20 dan 30. Deswenty Sinaga : Penentuan Viskositas Pada Proses Pemutihan Pulp Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Sjostrom,E. 1995

2.4.3 Lignin