9. Fitocassol krim
10. Fungoral krim
11. Gentamisin 0,1 salep
12. Hidrocortison 2,5 krim
13. Parasetamol tablet 500 mg strip 10 x 10
14. Undecyl salep
15. Vitamin B komplek tablet botol 1000
3.4 Kegiatan Industri PT Kimia farma PerseroTbk Plant Medan
Adapun kegiatan di industri PT Kimia farma PerseroTbk Plant Medan adalah:
3.4.1 Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Inventori PPPI
Tugas dan fungsi dari PPPI yaitu: 1.
Merencanakan kebutuhan bahan produksi 2.
Mengontrol jalannya pembuatan obat 3.
Merencanakan pengiriman obat jadi 4.
Melakukan stok opname ke gudang pada tiap akhir triwulan Dasar perencanaan adalah pesanan pemasaran yang berasal dari direktorat pemasaran di
Jakarta per triwulan. Dari jumlah pesanan tersebut di konversikan per batch karena tiap produk memiliki ukuran batch yang berbeda.
Untuk pemesanan bahan, PPPI memperhatikan stok bahan baku yang ada digudang, stok produk ruahan atau setengah jadi dari stok produk jadi di gudang, sehingga dapat diketahui
beberapa bahan yang akan di pesan. Setelah semua jumlah bahan yang diperlukan untuk produksi dihitung, maka PPPI
mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian Bahan SPPB ditujukan kepada bagian pembelian. Pembelian ada dua cara yaitu: secara terpusat di Jakarta dan secara lokal di Medan. Bagian
pembelian ini akan memilih pemasok yang paling murah tetapi memenuhi spesifikasi bahan yang diminta, kemudian bagian pembelian menerbitkan surat pemesanan Purchase Order PO dan
ditandatangani pimpinan. Dibuat tembusan satu lembar arsip pesanan kebagian gudang agar disiapkan tempatnya.
Universitas Sumatera Utara
Bahan pesanan yang datang diterima oleh bagian gudang dimana bagian gudang akan memeriksa kecocokan nomor pesanan, jumlah,spesifikasi bahan yang diminta pada arsip pesanan
dengan bahan yang akan diantarkan. Bahan tersebut akan dikarantina dan diberi label kuning sementara bagian gudang membuat surat permohonan periksa ke bagian pengawasan mutu untuk
melakukan sampling dan pemeriksaan terhadap bahan tersebut. Bila bahan memenuhi syarat akan diberi label hijau disertai Hasil Pemeriksaan Laboratorium HPL, Jika tidak memenuhi syarat
yang akan diberi label merah dan HPL serta dikembalikan ke pihak pemasok. Setelah semua bahan yang dipesan lengkap, maka PPPI membuat Surat Perintah Kerja
SPK ke bagian produksi yang ditandatangani pimpinan. Pada SPK tersebut ditulis No.SPK, nama sediaan, No Batch, dan kapan obat tersebut diharapkan siap diproduksi. SPK dari PPPI yang
dikirim kebagian produksi dilampiri catatan pengolahan batch, catatan pengemasan batch, Surat Perintah Pengeluran Bahan Baku SPPBB dan bahan pengemasan SPPBK. SPK dibuat rangkap
4 dengan distribusi ke produksi, gudang laboratorium dan arsip. Obat jadi yang telah siap diproduksi dan dikemas kemudian dikirim kegudang
penyimpanan obat jadi. Setelah dilakukan finished pack analysis oleh petugas pengawasan mutu. Obat jadi tersebut akan dikirimkan oleh PPPI ke Unit Logistik Sentral ULS Jakarta, maka PPPI
membuat surat kebagian gudang untuk menyiapkan obat jadi tersebut untuk dikirimkan ke Jakarta akan dilakukan stock opname. Pada bahan yang telah di stock opname akan diberi label stock
opname yang dituliskan tanggal dilakukan stock opname, nama bahan dan jumlahnya.
3.4.2 Produksi