4.3.5 Hasil usia paro hidup dokumen IJEEE Tahun 2007 Berdasarkan pada hasil penghitungan seluruh issue di atas, diperoleh rata-
rata usia paro hidup IJEEE adalah 6,58 tahun. Hasil tersebut selanjutnya diukur dengan paro hidup ilmu fisika yaitu 4,5 tahun. Ini berarti bahwa usia paro hidup
jurnal IJEEE tahun 2007 tidak sesuai dengan standar paro hidup bidang ilmu fisika di luar negeri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa informasi yang dimuat
dalam IJEEE tahun 2007 bersifat kurang mutakhir atau telah usang.
4.4 Usia Paro Hidup Dokumen International Journal of Psychiatry in Medicine IJPM Tahun 2007
4.4.1 Penghitungan Usia Paro Hidup Issue 1 Dalam penghitungan issue pertama dari IJPM tahun 2007 ini, terdapat 10
artikel dengan jumlah sitiran awal sebanyak 242 sitiran. Namun, setelah diteliti pada seluruh sitiran terdapat 3 sitiran yang tidak memiliki keterangan tahun terbit.
Maka jumlah sitiran yang akan digunakan dalam penghitungan issue pertama ini adalah sebanyak 239 sitiran. Selain itu, data lain yang diperoleh adalah tahun
terendah tertua = 1958, dan tahun tertinggi termuda = 2007. Secara rinci, dapat dijabarkan langkah-langkah penghitungan usia paro
hidup sebagai berikut: Dik.: Tahun terbit sitiran tertinggi Xn = 2007
Tahun terbit sitiran terendah X
1
= 1958 Jumlah sitiran n = 239
Maka, proses penghitungan usia paro hidup IJPM issue 1 adalah: A. Penentuan Kelompok Kelas
K = 1 + 3,322 . Log n K = 1 + 3,322 . Log 239
K = 1 + 3,322 . 2,378 K = 8,8
K = 9
Universitas Sumatera Utara
B. Penentuan Range R = Xn - X
1
R = 2007 – 1958 R = 49
C. Penentuan Interval I = R
K I =
9 49
I = 5,44 I = 6
Selanjutnya berdasarkan data di atas, disusun tabel distribusi frekwensi untuk menghitung paro hidup usia dokumen yang disitir oleh artikel yang dimuat
pada IJPM issue 1 seperti berikut: Tabel–12 : Distribusi Frekwensi IJPM Tahun 2007 Issue 1
Periode Tahun Terbit Referensi
Frekwensi Sitiran Frekwensi Kumulatif
1958 – 1963 3
3 1964 – 1969
3 1970 – 1975
5 8
1976 – 1981 4
12 1982 – 1987
4 16
1988 – 1993 26
42 1994 – 1999
46 88
2000 – 2005 120
208 2006 - 2011
31 239
Total 239
2 n =
2 239
2 n = 119,5
Universitas Sumatera Utara
Misalkan bagian yang diberi tanda panah disebut sektor p, maka: sektor p : batas frekwensi kumulatif yang mengandung nilai 2
n atau dapat dikatakan, sektor x sebagai ukuran untuk mengerjakan rumus
Lmd : batas bawah nyata dari periode tahun terbit pada sektor p
Lmd = 2000-0,5 = 1999,5 Fmd : Selisih 2
n dengan frekwensi kumulatif di atas sektor p Jmd : Frekwensi sitiran yang asli pada sektor p
Md = Lmd +
Fmd Jmd
. i = 1999,5 +
120 88
5 ,
119 −
. 6 = 1999,5 + 0,2625 . 6
= 1999,5 + 1,575 = 2001,07
Maka usia paro hidup issue 1 = 2007 – 2001,07 = 5,93 tahun
Dengan melihat hasil penghitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa usia paro hidup untuk terbitan ketiga dari IJPM tahun 2007 adalah 5,93 tahun. Hal
ini menunjukkan bahwa sitiran yang dibawah tahun 2001,07 yaitu sebanyak 125 sitiran 52,3 dianggap usang, dan sitiran yang di atas tahun 2001,07 sebanyak
114 sitiran 47,9 merupakan sitiran yang valid.
4.4.2 Penghitungan Usia Paro Hidup Issue 2 Dalam penghitungan issue kedua dari IJPM tahun 2007 ini, terdapat 10
artikel dengan jumlah sitiran awal sebanyak 330 sitiran. Namun, pada artikel nomor 14 terdapat 1 sitiran yang tidak memiliki keterangan tahun terbit. Jadi
jumlah sitiran yang sebenarnya digunakan dalam penghitungan issue ini adalah 329 sitiran. Pada issue ini, tahun terendah adalah 1951, dan tahun tertinggi
termuda adalah 2006.
Universitas Sumatera Utara
Secara rinci, dapat dijabarkan langkah-langkah penghitungan usia paro hidup sebagai berikut:
Dik.: Tahun terbit sitiran tertinggi Xn = 2006 Tahun terbit sitiran terendah X
1
= 1951 Jumlah sitiran n = 329
Maka, proses penghitungan usia paro hidup IJPM issue 2 adalah: A. Penentuan Kelompok Kelas
K = 1 + 3,322 . Log n K = 1 + 3,322 . Log 329
K = 1 + 3,322 . 2,517 K = 9,3
K = 10 B. Penentuan Range
R = Xn - X
1
R = 2006 – 1951 R = 55
C. Penentuan Interval I = R
K I =
10 55
I = 5,5 I = 6
Selanjutnya berdasarkan data di atas, disusun tabel distribusi frekwensi untuk menghitung paro hidup usia dokumen yang disitir oleh artikel yang dimuat
pada IJPM issue 2 seperti berikut: Tabel–13 : Distribusi Frekwensi IJPM Tahun 2007 Issue 2
Periode Tahun Terbit Referensi
Frekwensi Sitiran Frekwensi Kumulatif
1951 – 1956 2
1 1957 – 1962
2 4
1963 – 1968 1
5 1969 – 1974
4 9
Universitas Sumatera Utara
1975 – 1980 11
20 1981 – 1986
26 46
1987 – 1992 46
92 1993 – 1998
79 171
1999 – 2004 137
308 2005 - 2010
21 329
Total 329
2 n =
2 329
2 n = 164,5
Misalkan bagian yang diberi tanda panah disebut sektor p, maka: sektor p : batas frekwensi kumulatif yang mengandung nilai 2
n atau dapat dikatakan, sektor x sebagai ukuran untuk mengerjakan rumus
Lmd : batas bawah nyata dari periode tahun terbit pada sektor p
Lmd = 1993-0,5 = 1992,5 Fmd : Selisih 2
n dengan frekwensi kumulatif di atas sektor p Jmd : Frekwensi sitiran yang asli pada sektor p
Md = Lmd +
Fmd Jmd
. i = 1992,5 +
79 92
5 ,
164 −
. 6 = 1992,5 + 0,917 . 6
= 1992,5 + 5,502 = 1998
Maka usia paro hidup issue 1 = 2006 – 1998 = 8 tahun
Dengan melihat hasil penghitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa usia paro hidup untuk terbitan kedua dari IJPM tahun 2007 adalah 8 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa sitiran yang dibawah dan sama dengan tahun 1998 yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 172 sitiran 52,2 dianggap usang, dan sitiran yang di atas tahun 1998 sebanyak 157 sitiran 47,7 merupakan sitiran yang valid.
4.4.3 Penghitungan Usia Paro Hidup Issue 3 Dalam penghitungan issue ketiga dari IJPM tahun 2007 ini, terdapat 10
artikel dengan jumlah sitiran awal sebanyak 296 sitiran. Namun, dari keseluruhan sitiran, terdapat 3 sitiran yang tidak diperhitungkan. Hal ini dikarenakan 1 sitiran
tidak memiliki keterangan tahun terbit, dan 2 sitiran lagi memiliki keterangan tahun tapi tidak diketahui jelas apakah merupakan monograf, jurnal atau artikel.
Jadi sitiran yang digunakan dalam penghitungan adalah berjumlah 293 sitiran. Data lainnya yaitu tahun terendah = 1950, dan tahun tertinggi = 2006.
Secara rinci, dapat dijabarkan langkah-langkah penghitungan usia paro hidup sebagai berikut:
Dik.: Tahun terbit sitiran tertinggi Xn = 2006 Tahun terbit sitiran terendah X
1
= 1950 Jumlah sitiran n = 293
Maka, proses penghitungan usia paro hidup IJPM issue 3 adalah: A. Penentuan Kelompok Kelas
K = 1 + 3,322 . Log n K = 1 + 3,322 . Log 293
K = 1 + 3,322 . 2,466 K = 9,1
K = 9 B. Penentuan Range
R = Xn - X
1
R = 2006 – 1950 R = 56
C. Penentuan Interval I = R
K I =
9 56
I = 6,2
Universitas Sumatera Utara
I = 7 Selanjutnya berdasarkan data di atas, disusun tabel distribusi frekwensi
untuk menghitung paro hidup usia dokumen yang disitir oleh artikel yang dimuat pada IJPM issue 3 seperti berikut:
Tabel–14 : Distribusi Frekwensi IJPM Tahun 2007 Issue 3
Periode Tahun Terbit Referensi
Frekwensi Sitiran Frekwensi Kumulatif
1950 – 1956 2
2 1957 – 1963
3 5
1964 – 1970 4
9 1971 – 1977
6 15
1978 – 1984 10
25 1985 – 1991
29 54
1992 – 1998 78
132 1999 – 2005
145 277
2006 - 2012 16
293 Total
293
2 n =
2 293
2 n = 146,5
Misalkan bagian yang diberi tanda panah disebut sektor p, maka: sektor p : batas frekwensi kumulatif yang mengandung nilai 2
n atau dapat dikatakan, sektor x sebagai ukuran untuk mengerjakan rumus
Lmd : batas bawah nyata dari periode tahun terbit pada sektor p
Lmd = 1999-0,5 = 1998,5 Fmd : Selisih 2
n dengan frekwensi kumulatif di atas sektor p Jmd : Frekwensi sitiran yang asli pada sektor p
Md = Lmd +
Fmd Jmd
. i
Universitas Sumatera Utara
= 1998,5 + 145
132 5
, 146
− . 7
= 1998,5 + 0,1 . 7 = 1998,5 + 0,7
= 1999,2 Maka usia paro hidup issue 3 = 2006 – 1999,2
= 6,8 tahun Dengan melihat hasil penghitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa
usia paro hidup untuk terbitan ketiga dari IJPM tahun 2007 adalah 6,8 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sitiran yang dibawah tahun 1999,2 yaitu sebanyak 150
sitiran 51,1 dianggap usang, dan sitiran yang di atas tahun 1999,2 sebanyak 143 sitiran 48,8 merupakan sitiran yang valid.
4.4.4 Penghitungan Usia Paro Hidup Issue 4 Dalam penghitungan issue keempat dari IJPM tahun 2007 ini, terdapat 8
artikel dengan jumlah sitiran sebanyak 268 sitiran. Pada issue ini, ada 1 sitiran yang tidak diperhitungkan karena sitiran tersebut tidak jelas diketahui tahun
terbitnya. Data lainnya yaitu tahun terendah = 1953, dan tahun tertinggi = 2007. Secara rinci, dapat dijabarkan langkah-langkah penghitungan usia paro
hidup sebagai berikut: Dik.: Tahun terbit sitiran tertinggi = 2007
Tahun terbit sitiran terendah = 1953 Jumlah sitiran = 267
Maka, proses penghitungan usia paro hidup IJPM issue 4 adalah: A. Penentuan Kelompok Kelas
K = 1 + 3,322 . Log n K = 1 + 3,322 . Log 267
K = 1 + 3,322 . 2,426 K = 8,05
K = 8 B. Penentuan Range
R = Xn - X
1
Universitas Sumatera Utara
R = 2007 – 1953 R = 54
C. Penentuan Interval I = R
K I =
8 54
I = 6,75 I = 7
Selanjutnya berdasarkan data di atas, disusun tabel distribusi frekwensi untuk menghitung paro hidup usia dokumen yang disitir oleh artikel yang dimuat
pada IJPM issue 4 seperti berikut: Tabel–15 : Distribusi Frekwensi IJPM Tahun 2007 Issue 4
Periode Tahun Terbit Referensi
Frekwensi Sitiran Frekwensi Kumulatif
1953 – 1959 2
2 1960 – 1966
1 3
1967 – 1973 2
5 1974 – 1980
8 13
1981 – 1987 12
25 1988 – 1994
33 58
1995 – 2001 92
150 2002 - 2008
117 267
Total 267
2 n =
2 267
2 n = 133,5
Misalkan bagian yang diberi tanda panah disebut sektor p, maka: sektor p : batas frekwensi kumulatif yang mengandung nilai 2
n atau dapat dikatakan, sektor x sebagai ukuran untuk mengerjakan rumus
Lmd : batas bawah nyata dari periode tahun terbit pada sektor p
Lmd = 1995-0,5 = 1994,5
Universitas Sumatera Utara
Fmd : Selisih 2 n dengan frekwensi kumulatif di atas sektor p
Jmd : Frekwensi sitiran yang asli pada sektor p Md
= Lmd + Fmd
Jmd . i
= 1994,5 + 92
58 5
, 133
− . 7
= 1994,5 + 0,82 . 7 = 1994,5 + 5,74
= 2000,24 Maka usia paro hidup issue 4 = 2007 – 2000,24
= 6,76 tahun Dengan melihat hasil penghitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa
usia paro hidup untuk terbitan keempat dari IJPM tahun 2007 adalah 6,76 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sitiran yang dibawah tahun 2000,24 yaitu sebanyak
134 sitiran 50,1 dianggap usang, dan sitiran yang di atas tahun 2000,24 sebanyak 133 sitiran 49,8 merupakan sitiran yang valid.
4.4.5 Hasil usia paro hidup dokumen IJPM Tahun 2007 Berdasarkan pada hasil penghitungan seluruh issue di atas, diperoleh rata-
rata usia paro hidup IJPM adalah 6,87 tahun. Hasil tersebut selanjutnya diukur dengan paro hidup bidang kedokteran yaitu 6,8 tahun. Ini berarti bahwa usia paro
hidup jurnal IJEEE tahun 2007 sesuai dengan standar paro hidup bidang ilmu kedokteran di luar negeri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa informasi yang
dimuat dalam IJPM tahun 2007 bersifat mutakhir.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Komparasi Paro Hidup Usia Dokumen IJTME, IJEEE, dan IJPM Tahun 2007