Kolaborasi Pengarang Pada The International Journal Of Geomecha

(1)

KOLABORASI PENGARANG PADA THE INTERNATIONAL

JOURNAL OF GEOMECHANICS TAHUN 2006-2010

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi Oleh

NAMA : DEWI SAFITRI NIM : 040709029

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.5 Ruang lingkup Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliometrika ... 5

2.1.1 Pengertian Bibliometrik ... 5

2.1.2 Tujuan Bibliometrik ... 6

2.1.3 Manfaat Bibliometrik ... 7

2.2 Kolaborasi... 8

2.2.1 Pengertian Kolaborasi ... 8

2.2.2 Unsur-unsur Kolaborasi ... 11

2.2.3 Faktor-faktor Pengarang Berkolaborasi ... 12

2.2.4 Manfaat Kolaborasi... 13

2.2.5 Jenis Kolaborasi... 15

2.2.6 Masalah dalm Kolaborasi ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian ... 17

3.2 Unit Analisis ... 17

3.3 Instrumen Penelitian ... 18

3.4 Analisis dan Penyajian Data... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 21

4.1.1 Kolaborasi Pengarang pada International Journal of Geomechanics Tahun 2006, volume 6... 21

4.1.2 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics Tahun 2007, volume 7... 23


(3)

4.1.3 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of

Geomechanics Tahun 2008, volume 8... 24

4.1.4 Kolaborasi Pengrang pada International Journal Of Geomechanics Tahun 2009, volume 9... 25

4.1.5 Kolaborasi Pengarang pada International Journal Of Geomechanics Tahun 2010, volume 10 ... 27

4.2 Analisis Data ... 28

4.3 Tabulasi Jumlah Artikel Berdasarkan Jumlah Kolaborasi Pengarang ... 29

4.4 Jumlah Penulis Artikel dan Pengarang yang Paling Banyak Berkolaborasi... 32

4.4.1 Jumlah penulis Artikel International Journal of Geomechanics Tahun 2006-2010 ... 32

4.4.2 Pengarang Yang Paling Banyak Berkolaborasi ... 32

4.5 Temuan Penelitian ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Unit Analisis untuk The International Journal Of Geomechanics ... 17 Tabel 2 Kolaborasi Pengarang pada International Journal of Geomechanics

Tahun 2006, volume 6 ... 21 Tabel 3 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics

Tahun 2007, volume 7 ... 23 Tabel 4 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics

Tahun 2008, volume 8 ... 24 Tabel 5 Kolaborasi Pengarang pada International Journal Of Geomechanics

Tahun 2009, volume 9 ... 26 Tabel 6 Kolaborasi Pengarang pada International Journal Of Geomechanics

Tahun 2010, volume 10... 27 Tabel 7 Rekapitulasi Kolaborasi Pengarang International Journal Of Geomecha

nics tahun 2006 – 2010 ... 28 Tabel 8 Jumlah Kolaborasi Pengarang pada International Journal Of Geomecha

nics tahun 2006 – 2010 berdasarkan jumlah artikel ... 31 Tabel 9 Rincian Nama Pengarang Yang Sering Berkolaborasi pada International

Journal Of Geomechanics tahun 2006 – 2010 ... 33 Tabel 10 Rincian Nama Pengarang Yang Sering Kolaborasi Bersama ...


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jumlah Karya Tulis Ilmiah Pada International Journal Of Geomechanics 2006 – 2010 berdasarkan jumlah penulis yang berkolaborasi ... 30 Gambar 2. Jumlah Penulis dari Tahun 2006 – 2010 ... 32


(6)

ABSTRAK

Safitri, Dewi. 2011. Kolaborasi Pengarang Pada The International Journal Of Geomechanics Tahun 2006-2010. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini termasuk kajian informetrika yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kolaborasi pengarang, jumlah pengarang yang paling banyak berkolaborasi, dan pengarang yang paling sering berkolaborasi pada The International Journal Of Geomechanics tahun 2006- 2010. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang berhubungan dengan hal yang dapat diukur dengan angka dan diungkapkan secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang subyek penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, dan yang menjadi unit analisisnya adalah seluruh artikel yang terbit mulai dari tahun 2006 – 2010 pada The International Journal Of Geomechanics yang berjumlah 198 artikel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kolaborasi pengarang pada jurnal tersebut adalah 0,89 (89%) yang terdiri dari 176 orang pengarang berkolaborasi (Nm) dan 22 orang pengarang individu (Ns). Jumlah pengarang yang paling banyak berkolaborasi dari tahun 2006-2010 adalah kolaborasi 3 orang pengarang, sedangkan pengarang yang paling berpengaruh karena sering terlibat dalam berkolaborasi adalah Mark. F. Randolph yang telah ikut menghasilkan 7 karya ilmiah.


(7)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Penelitian ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas mana pendapat penulis dengan pendapat yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Februari 2011

Dewi Safitri NIM : 040709029


(8)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Kolaborasi Pengarang Pada The International Journal Of Geomechanics

Tahun 2006 – 2010 Oleh : Dewi Safitri

MIM : 040709029

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua Jurusan : Dra. Irawaty A. Kahar, M.Pd Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr. Drs. Syahron Lubis M.A Tanda Tangan :


(9)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Kolaborasi Pengarang Pada The International Journal Of Geomecha

nics Tahun 2006 – 2010 Oleh : Dewi Safitri

NIM : 040709029

Pembimbing I : Drs. Jonner Hasugian. Msi Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Drs. Syakirin Panggaribuan, SH.

Tanda Tangan :


(10)

ABSTRAK

Safitri, Dewi. 2011. Kolaborasi Pengarang Pada The International Journal Of Geomechanics Tahun 2006-2010. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini termasuk kajian informetrika yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kolaborasi pengarang, jumlah pengarang yang paling banyak berkolaborasi, dan pengarang yang paling sering berkolaborasi pada The International Journal Of Geomechanics tahun 2006- 2010. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang berhubungan dengan hal yang dapat diukur dengan angka dan diungkapkan secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang subyek penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, dan yang menjadi unit analisisnya adalah seluruh artikel yang terbit mulai dari tahun 2006 – 2010 pada The International Journal Of Geomechanics yang berjumlah 198 artikel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kolaborasi pengarang pada jurnal tersebut adalah 0,89 (89%) yang terdiri dari 176 orang pengarang berkolaborasi (Nm) dan 22 orang pengarang individu (Ns). Jumlah pengarang yang paling banyak berkolaborasi dari tahun 2006-2010 adalah kolaborasi 3 orang pengarang, sedangkan pengarang yang paling berpengaruh karena sering terlibat dalam berkolaborasi adalah Mark. F. Randolph yang telah ikut menghasilkan 7 karya ilmiah.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan pada saat ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Ilmu pengetahuan terus meningkatkan produktivitas ilmuan dalam melakukan penelitian, percobaan, dan inovasi. Dengan meningkatnya hal tersebut akan mendorong pertumbuhan informasi pada media komunikasi seperti jurnal ilmiah. Peningkatan intensitas komunikasi ilmiah dan perkembangan ilmu pengetahuan dapat meningkatkan kerjasama antar ilmuan dalam menghasilkan karya bersama. Dalam komunikasi ilmiah, karya bersama antar lebih dari satu orang atau lembaga untuk menghasilkan suatu karya disebut kolaborasi.

Kolaborasi dalam suatu penelitian dianggap sebagai ujung tombak dunia ilmu pengetahuan, sehingga mendapat perhatian besar dari komunitas ilmuan dan institusi kebijakan ilmu pengetahuan. Kolaborasi dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang semakin kompleks dengan didasarkan berbagai latar belakang keahlian. Melalui kerjasama penelitian, permasalahan dapat dipecahkan dan sekaligus dapat menciptakan hasil penelitian yang baik. Dalam berkolaborasi masing-masing memberikan sumbangan sumber daya dan usaha baik intelektual maupun fisik. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menghitung tingkat kolaborasi adalah bibliometrik yang merupakan kajian yang mengaplikasikan metode matematika dan statistik untuk mengukur suatu perubahan baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada sekumpulan dokumen maupun media lainnya. Metode ini memanfaatkan data bibliografis dari dokumen penelitian sebagai masukan indikator kolaborasi (Sulistyo-Basuki,2002:2).

Untuk mengkomunikasikan hasil penelitian, diperlukan media yang dapat diakses dengan mudah seperti jurnal ilmiah yang dipublikasikan secara online. The International Journal of Geomechanics adalah salah satu jurnal online yang menyediakan informasi yang berfokus pada geomekanika, meliputi topik interdisipliner seperti mekanika tanah dan batuan; statika dan dinamika berinteraksi struktur dan yayasan,cairan, minyak dan aliran gas melalui media


(12)

berpori; rekayasa geoenvironmental, bahaya alam, teknik perminyakan, lepas pantai dan teknologi kelautan, infrastruktur dan trotoar rekayasa, teknik geologi, energi panas bumi, dan mekanik es; topik khusus jurnal penutup mungkin metode numerik dan analitis, pemodelan konstitutif, lokalisasi, fraktur dan ketidakstabilan, jaringan saraf, sistem pakar, optimasi, kehandalan, dan teknik komputer-dibantu, laboratorim dan uij lapangan; geohazard (gempa bumi, tanah longsor, subsidence,dll); tanah dan interaksi struktur batuan, tanah dan peningkatan geosynthetics; perkerasan dan infrastruktur geomekanika; geomekanika minyak; geomekanika bulan dan planet; rembesan, konsolidasi, transportasi dan masalah-masalah digabungkan; struktur geoteknik (dinding, lereng, bendungan, pondasi, tumpukan, terowongan, tambang, sumur bor, dan struktur lepas pantai); aplikasi praktis termasuk analisis desain, studi kasus, analisa kembali, dan validasi laboratorium dan lapangan; proses konstruksi dan pendidikan.

Jurnal ini terbit sejak tahun 2001, dengan frekuensi dua bulanan (bimonthly). International Journal of Geomechanics merupakan jurnal ilmiah yang dihasilkan oleh American Society of Civil Engineers (ASCE). Terbitan ASCE berkualitas tinggi, mewakili pemikiran terbaik para peneliti dan praktisi di bidang teknik sipil. Jurnal-jurnal ASCE merupakan sumber utama dari informasi teknik untuk profesi teknik sipil yang menyediakan 30 jurnal tercetak dan online. Arsip jurnal online berisi lebih dari 28.000 artikel, lebih dari 300.000 halaman yang diterbitkan sejak tahun 1990. Jurnal-jurnal terbitan ASCE memberikan kesempatan bagi yang bukan anggota yang tertarik untuk berlangganan. Jurnal-jurnal ASCE juga telah mendapatkan lebih dari 80 penghargaan atas kontribusinya kepada industri dan masyarakat. Lebih dari 700.000 ilmuwan telah bergabung menjadi anggota pada jurnal-jurnal terbitan ASCE.

Alasan memilih The International Journal of Geomechanics yaitu karena dapat diakses dengan mudah dan bebas di situs memuat topik-topik yang beragam dalam interdisiplin ilmu geomekanika sehingga memungkinkan terjadinya kolaborasi / kerjasama antara peneliti dalam menghasilkan suatu karya menurut latar belakang pendidikan dan keahliannya


(13)

masing-masing. Bertolak dari ketertarikan penulis untuk mengetahui sejauh mana kolaborasi diantara peneliti (pengarang) pada The International Journal Of Geomechanics maka penulis ingin mengadakan sebuah penelitian yang diberi judul “Tingkat Kolaborasi Pengarang Pada The International Journal of Geomechanics Tahun 2006 – 2010”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah tingkat kolaborasi pengarang pada The International Journal of Geomechanics tahun 2006 – 2010?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk melakukan analisis dalam rangka mengetahui tingkat kolaborasi pengarang pada The International Journal of Geomechanics pada tahun 2006 – 2010.

2. Untuk menginterpretasikan tingkat kolaborasi (C) yang dihasilkan berdasarkan pendapat ahli.

3. Untuk mengetahui jumlah kolaborasi pengarang yang paling banyak dilakukan selama tahun 2006-2010.

4. Untuk mengetahui pengarang yang paling aktif dalam berkolaborasi dari tahun 2006-2010.


(14)

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi pengarang (peneliti) jurnal, hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan untuk melihat pentingnya suatu kolaborasi dalam meningkatkan produktivitas penelitian.

2. Bagi pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur terutama dalam bidang bibliometrika.

3. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah kemampuan dan pengetahuan penulis mengenai kolaborasi pengarang pada jurnal ilmiah.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini merupakan bidang kajian bibliometrika yang membahas tentang kolaborasi pengarang /peneliti, serta hal-hal yang berhubungan dengannya seperti jumlah kolaborasi yang paling banyak dilakukan dan pengarang yang sering terlibat dalam berkolaborasi.


(15)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 BIBLIOMETRIKA

2.1.1 Pengertian Bibliometrika

Bibliometrik merupakan salah satu cabang paling tua dari ilmu perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena ada sekelompok ilmuwan pada abad 20 yang tertarik tentang dinamika ilmu pengetahuan sebagaimana tercermin dalam produksi literature ilmiahnya. Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berarti buku dan metrics berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrik berarti mengukur atau menganalisis buku/literatur dengan menggunakan pendekatan matematika dan statistika (Diodato, 1994:5).

Pendapat Rohmiyati (2009:4) tentang definisi bibliometrik adalah “penerapan metode matematika dan statistika terhadap buku-buku dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya untuk mengetahui proses komunikasi tertulis dengan cara menghitung dan menganalisis berbagai faset komunikasi tertulis.”

Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa:

Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis,dengan demikian objeknya adalah mungkin buku, majalah, laporan penelitian,disertasi,dan sebagainya. Namun sampai saat ini, kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran penting dalam komunikasi ilmiah. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bibliometrik adalah kegiatan mengukur,menganalisis buku atau informasi terekam lain yang bersifat ilmiah dengan menggunakan metode matematika dan statistika. Kajian ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi dan ilmu pengetahuan, juga merupakan sistem mengkomunikasikan informasi dengan objeknya.

Istilah ‘bibliometrik’ dikenalkan sejak tahun 1969, sebagai tambahan untuk penggunaan bibliografi statistik digunakan untuk menjelaskan bidang kajian dengan memperhatikan model aplikasi matematika dan statistika untuk proses penelitian dalam menghitung jumlah komunikasi tertulis. Bibliometrik


(16)

digunakan untuk menunjukkan penggunaan teknik bibliografi, khususnya publikasi artikel ilmiah dan analisis sitasi, dalam penilaian kegiatan ilmiah.

Dalam kajian sekarang kita melihat pada satu kepentingan aplikasi atas indikator bibliometrik, yaitu evaluasi intitusional penelitian yang berbasiskan pada analisis publikasi dan hasil sitiran kelompok peneliti. Peranan karakteristik jurnal, seperti faktor impak jurnal dalam literatur berbasiskan evaluasi juga dijelaskan. Indikator bibliometrik dapat memberikan level pengembangan sebuah ilmu pada tingkat yang lebih tinggi dengan melihat sifat dan kemajuan ilmu yang bersangkutan. Analisis bibliometrik, merupakan perhitungan dan pengukuran secara kuantitatif tentang komunikasi ilmiah diantara peneliti dan tentunya staf pengajar dari satu fakultas atau bidang ilmu tertentu, melalui pengukuran dan penelaahan penggunaan bibliografi karya terdahulu. Perkembangan selanjutnya, analisis bibliometrik bukan hanya sekedar mengukur perkembangan ilmu pengetahuan bidang tertentu, tetapi juga dapat mengukur kualitas sarana komunikasi ilmiahnya yaitu ‘Jurnal’. Sebagai sebuah pendekatan kuantitatif, bibliometrika menggunakan analisis dokumen untuk mendapatkan data tentang berbagai hal lewat penelitian disatu titik waktu tertentu.

2.1.2 Tujuan Bibliomerika

Sebuah kajian ilmiah pada dasarnya mempunyai tujuan yang jelas. Menu rut Sulistyo-Basuki (2002:3) tujuan bibliometrika ialah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi. Brookes dalam Sulistyo- Basuki (2002:7) menyatakan bahwa tujuan umum dari Bibliometrika adalah :

1. merancang bangun sistem dan jaringan informasi yang lebih ekonomis 2. penyempurnaan tingkat efisiensi proses pengolahan informasi.

3. identifikasi dan pengukuran efisiensi pada jasa bibliografi yang ada dewasa ini.

4. meramalkan kecenderungan penerbitan.

5. penemuan dan elusidasi hukum empiris yang dapat menyediakan basis bagi pengembangan sebuah teori dalam ilmu informasi.


(17)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan tujuan bibliometrik adalah merancang sistem jaringan informasi, meningkatkan pengelolaan informasi, pengukuran jasa bibliografi, meramalkan dan menemukan pengembangan dalam informasi.

Wormell dalam Pendit (2003: 100) menyatakan tujuan utama bibliometrika adalah untuk mengungkapkan variasi nilai di berbagai bidang pengetahuan dalam rangka menemukan keteraturan yang dapat digeneralisasikan. Dengan demikian sebagai penelitian kuantitatif yang mengamati variasi nilai, bibliometrika dapat digolongkan sebagai penelitian lintas bagian, sehingga beberapa orang mengatakan bibliometrika sebagai “survei terhadap bibliografi”.

2.1.3 Manfaat Bibliometrika

Pada dasarnya kajian bibliometrika mempunyai dampak positif dalam berbagai hal yang berhubungan dengan literature ilmiah. Menurut Sulistyo- Basuki (2002:8) aplikasi kuantitatif dari bibliometrika yang banyak manfaatnya bagi perpustakaan adalah:

1. identifikasi literature inti

2. mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan.

3. menduga keluasan (comprehensiveness)literature sekunder. 4. mengenali pemakai berbagai subjek

5. mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek.

6. menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat

7. mengatur arus masuk informasi dan komunikasi 8. mengkaji keusangan dan penyebaran literature ilmiah

9. meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi ,negara,atau seluruh disiplin.

10.mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto-indexing.

Jadi manfaat bibliometrik adalah untuk mengkaji literature penting dalam berbagai disiplin ilmu yang berbeda, menganalisa perkembangan literature dari berbagai subjek, dan untuk menentukan kebijakan dalam penggunaan dokumen / literature pada pusat-pusat informasi serta memudahkan temu kembali informasi.


(18)

Selain itu menurut Rohmiyati (2009:5) manfaat kajian bibliometik secara umum yang dapat diberikan sebagai kontribusi untuk bidang pusat informasi adalah:

1. Manfaat yang secara teoritis untuk mengembangkan ilmu informasi dan perpustakaan sehingga semakin banyak penelitian terhadap kajian bibliometrik dalam berbagai aspekkajian maupun bidang ilmu yang berbeda maka akan semkain memperkaya jumlah penelitian yang dihasilkan.

2. Manfaat lain dari segi praktis bahwa kajian bibliometrik dapat digunakan untuk penerapan lebih luas terhadap menejemen koleksi perpustakaan, ilmu sosiologi dan temu kembali informasi serta penerapan terhadap pembinaan koleksi dengan menggunakan analisis sitasi, penentuan bahan literature, penentuan core jurnal dan penentuan core book suatu perpustakaan.

Dari kajian diatas dapat disimpulkan manfaat bibliometrik bagi pusat-pusat informasi adalah memperkaya jumlah penelitian bagi bidang ilmu informasi, dan dapat mengembangkan koleksi perpustakaan secara lebih terarah.

2.2Kolaborasi

2.2.1 Pengertian Kolaborasi

Kolaborasi terjadi diantara para ilmuwan dari berbagai benua dan budaya melalui spektrum teknologi menghasilkan campuran dari pengetahuan, produk dan solusi. Dalam proses penelitian kolaborasi dipandang sebagai memproduksi hasil melalui transfer dan berbagi informasi, ketrampilan, dan keahlian. Kolaborasi ilmiah terus meningkat frekuensinya, ini memiliki potensi untuk memecahkan masalah ilmiah yang kompleks. Kolaborasi ilmiah terutama kerjasama internasional dan lintas disiplin telah berkembang pesat di semua bidang penelitian dan telah menjadi topik yang menarik peningkatan untuk kedua ilmuwan dan pembuat kebijakan ilmu. Menurut Soetarno (1986:262) menyatakan bahwa “kolaborasi adalah bekerja bersama-sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Kolaborasi mencakup semua kegiatan yang ingin dicapai dan yang mempunyai tujuan serta manfaat yang sama.


(19)

“Kolaborasi merupakan terjemahan dari kata collaboration. Istilah ini ada yang menerjemahkan dengan karya sama, namun dalam hal ini lebih tepat digunakan istilah kolaborasi karena dalam berbagai kejadian khususnya sejarah,dikenal dengan istilah kolaborator”.

Kajian kolaborasi dalam penelitian secara umum dapat dilihat dalam kegiatan penulisan suatu karya yang melibatkan banyak pengarang atau ko-pengarang. Kolaborasi terjadi bila lebih dari satu orang atau lembaga bekerjasama dalam suatu kegiatan penelitian dengan memberikan sumbangan baik ilmu pengetahuan, tindakan intelektual maupun materi.

Katz dan Martin seperti yang diungkapkan oleh Sormin (2009:2) memberikan batasan bahwa:

Seorang peneliti dapat dikatakan atau disebut berkolaborasi (kolaborator) apabila orang tersebut bekerjasama dalam suatu penelitian dan ikut memberikan kontribusi penting berkali-kali, namanya muncul dalam proposal penelitian asli, bertanggung jawab pada satu atau lebih elemen utama penelitian, pelaksanaan eksperimen, analis dan interpretasi data, penulisan laporan hasil penelitian, bertanggung jawab pada tahap-tahap penting penelitian (pencetus ide, hipotesis asli, atau interpretasi teori); dan sebagai pemilik proposal proyek asli atau penyandang dana, meskipun kontribusi utamanya hanya pada manajemen penelitian (misalnya ketua tim)bukan pada penelitiannya. Merka yang tidak termasuk kolaborator adalah orang yang member kontribusi relative sedikit dalm proses penelitian dan teknisi atau asisten peneliti.

Dari berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kolaborasi adalah karyasama dari dua orang atau lebih dalam suatu kegiatan penelitian dan ikut memberikan kontribusi penting pada pelaksanaan penelitian atau eksperimen untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kajian bibliometrik terhadap karya kolaborasi lebih banyak ditujukan pada ko-penulis dari pada sub-penulis, karena parameternya lebih jelas, batasnya tampak dan mudah diukur. Pada konsep ko-penulis, kolaborasi dikerjakan secara bersama-sama dan nama-nama pengarang disebutkan satu persatu dalam karyanya, sedangkan pada konsep sub-penulis, merupakan penulis yang memberikan bantuan teknis dan teoritis, sehingga namanya tidak disebutkan dalam karyanya sebagai pengarang. Untuk menghargai jerihnya biasanya nama sub-penulis disebutkan dalam pendahuluan atau catatan kaki. Selanjutnya, dalam kajian kolaborasi yang menjadi objek penelitiannyanya adalah co-penulis, sesuai


(20)

dengan pertimbangan yang diberikan Subranyaman (1983:34) tentang kemudahan yang terdapat pada kajian ko-penulis antara lain:

a. Tidak bervariasi

b. Mudah diperoleh dan dihitung c. Dapat dihitung

d. Non-aktif artinya proses penilaian kolaborasi tidak mempengaruhi terjadinya proses kolaborasi itu sendiri.

Tingkatan kolaborasi untuk masing-masing disiplin ilmu berbeda. Secara umum dinyatakan bahwa kolaborasi untuk ilmu humaniora tingkat kolaborasinya rendah, karena dalam bidang ilmu ini lebih banyak difokuskan pada karya cipta yang lazimnya hanya dilakukan oleh satu orang pengarang. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial kolaborasi lebih tinggi tetapi masih dibawah sains dan teknologi (Elita,2008:5). Untuk bidang ilmu Ekonomi, pekerjaan Sosial dan sosiologi, prosentase karya kolaborasi berkisar antara 17-25% dari seluruh karyanya. Untuk bidang Gerontologi, Psikiatri, psikologi dan biokimia kolaborasi yang dilakukan mencapai 48-81% dari seluruh karyanya. Tingkat kolaborasi biasanya dipengaruhi oleg berbagai faktor seperti ketersediaan dana, sifat masalah dan lingkungannya.

Kajian tentang tingkat kolaborasi telah dilakukan oleh banyak peneliti untuk masing-masing disiplin ilmu di luar negeri. Penelitian yang dilakukan oleh Derek de Solla Price (1963 dalam Sulistyo basuki 1992: 3) menyatakan bahwa perbandingan karya kolaborasi makin meningkat sejak permulaan abad 20, dan diramalkan pada tahun 1980 tidak ada lagi karya yang ditulis oleh satu orang. Pada kenyataan ramalan tersebut tidak terbukti. Pada tahun 1964 ramalan Price ditentang oleh Beverly Clark (1964) yang menunjukkan bahwa literatur biomedika antara tahun 1934 sampai 1963 jumlah rata-rata pengarang per makalah tetap adalah 2 dan 3 orang penulis (Crake, 1964:823)

Beaver dan Rosen mengkaji sejarah penelitian kolaborasi sejak abad 17 hingga sekarang. Hasil dari kajian tersebut menyatakan bahwa kolaborasi dalam penelitian berhubungan dengan profesionalitas dari penelitinya, yang umumnya mengarah pada produktivitas yang lebih besar dan memperkaya mobilitas dan peranan ilmuwan (Pao, 1982:38). Dalam bidang musik Pao meneliti hubungan


(21)

antara kolaborasi dengan produktivitas dalam bidang musik, hasilnya menunjukkan bahwa 15% karya dari seluruh karya yang ada dibuat secara berkolaborasi dan juga merupakan peneliti yang produktif. Di lain pihak Reptis (1992:35) meneliti karakteristik kepengarangan pada lima jurnal Internasional Ilmu Perpustakaan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 13,54% makalah dihasilkan melalui kolaborasi, dan sisanya 86,46% dihasilkan oleh pengarang tunggal.

2.2.2 Unsur - Unsur Kolaborasi

Unsur - unsur kolaborasi terdiri dari :

1. Adanya kerjasama antara dua orang atau lebih. 2. Mempunyai tujuan tertentu.

3. Adanya karya bersama.

Selain itu ada beberapa komponen penting bagi keberhasilan kolaborasi, yaitu : 1. Sifat dari pekerjaan

2. Jumlah landasan bersama antara peserta 3. Kesiapan mereka untuk berkolaborasi 4. Gaya manajemen dan kepemimpinan 5. Kesiapan teknologi.

Setiap unsur mempunyai keterkaitan satu sama lain. Kolaborasi dapat terjalin dengan baik, jika setiap anggota yang berkolaborasi dapat bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan suatu kegiatan.

2.2.3 Faktor-faktor Pengarang Berkolaborasi

Konsep Kolaborasi tumbuh dari anggapan bahwa suatu kegiatan kadang tidak dapat dikerjakan seorang diri sehingga dibutuhkan bantuan orang lain. Seorang ilmuwan akan membutuhkan ilmuwan yang lain guna memenuhi informasi maupun bidang ilmu tertentu yang kurang dipahaminya secara baik agar menghasilkan suatu penemuan yang lebih baru lagi. Menurut Togatorop (2009: 2 ) factor yang mempengaruhi pengarang berkolaborasi yaitu:


(22)

1. Kolaborasi bisa terjadi jika sebuah karya tidak dapat ditangani secara perorangan sehingga membutuhkan bantuan pihak lain.

2. Ada anggapan bahwa karya bersama lebih baik dari karya perorangan. 3. Semakin kompleks masalah yang diteliti, maka karya itu semakin

membutuhkan kolaborasi dengan ahli-ahli yang lain. 4. Adanya keinginan pengarang /peneliti untuk meningkatkan

popularitas.

5. Pendanaan yang cenderung berjumlah besar dalam melakukan kegiatan penelitian.

Selain itu Beaver dalam Sormin (2009:2) mengemukakan berbagai alasan lain yang mendorong peneliti berkolaborasi yaitu:

1. Akses untuk keahlian.

2. Akses untuk peralatan, sumber daya atau bahan yang tidak dimiliki. 3. Akses keuangan.

4. Untuk mendapatkan penghargaan (prestise) pada peningkatan keahlian.

5. Efisiensi dalam arti koordinasi diantara berbagai peneliti dari latar belakang ilmu yang berbeda (multidisiplin)dapat terlaksana secara efisien.

6. Mendapatkan kemajuan dengan cepat.

7. Mengatasi masalah yang besar, lebih penting,lebih sulit, lebih global dapat diatasi.

8. Menambah atau meningkatkan produktivitas. 9. Menciptakan jaringan informasi antar peneliti. 10.Sebagai alat belajar kemampuan atau teknik baru.

11.Untuk memuaskan keingintahuan yang berhubungan dengan keahlian. 12.Berbagi pikiran dan perasaan dengan orang lain.

13.Untuk mengurangi kesalahan dan pendapat yang salah atau kekeliruan.

14.Target penelitian yang lebih terfokus, sehingga tidak terjadi penelitian dengan subjek yang sama diteliti didua tempat.


(23)

16.Untuk mendidik (siswa,diri sendiri)

17.Meningkatkan pengetahuan dan terus belajar. 18.Untuk kesenangan dan hiburan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya peneliti

berkolaborasi dikarenakan kompleksnya masalah yang dihadapi sehingga dibutuhkan bantuan pihak lain untuk berbagi pengetahuan dan keahlian.

2.2.4 Manfaat Kolaborasi

Kolaborasi ilmiah tidak hanya bermanfaat bagi ilmu itu sendiri, kolaborasi Ilmiah dapat membantu untuk membangun jembatan antara masyarakat dan bertindak sebagai pendorong bagi perkembangan negera - negara tertentu. Kolaborasi dapat bermanfaat karena beberapa alasan :

1. Ia menyediakan kolom yang lebih besar dari ide-ide yang tersedia, metode , dan sumber daya, dan itu memungkinkan berbagi biaya dan menghemat waktu sebagai akibat dari pembagian kerja. Akibatnya kolaborasi ilmiah biasanya dianggap sebagai prasyarat penelitian berkualitas tinggi. Tingkat kolaborasi juga sering diperhitungkan ketika membuat dana, perekrutan,dan promosi keputusan. 2. Potensi manfaat kerjasama ilmiah, mungkin tergantung pada jenis kolaborasi, disiplin, atau negara-negara yang terlibat. Sebagai contoh, kolaborasi internasional umumnya dianggap meningkatkan tingkat kutipan lebih dari domestik kolaborasi dan akan sangat bermanfaat bagi para ilmuwan dari universitas kecil dan negara-negara kecil. Kolaborasi multi-institusi juga telah terbukti meningkatkan tingkat rujukan terutama jika institusi bekerjasama berasal dari negara berbeda (www. goliath.ecnext.com).

Ada indikasi dalam literature bahwa kolaborasi ilmiah meningkatkan kualitas kertas, produktivitas penelitian dan jumlah kutipan. Adapun keuntungan kolaborasi bagi peneliti dalam Sormin (2009:1-2) yaitu:

1. Transfer pengetahuan dan keahlian. Upaya untuk memperbaharui pengetahuan yang dimiliki sesorang sangat memakan waktu dan terbentur beberapa masalah. Didokumentasikannya sebagian ilmu dan perkembangan terbarunya menyebabkan pengetahuan menjadi bersifat tacit, tidak menyebar dan tetap dalam kondisi sperti itu sampai ilmuwan yang menguasainya mempunyai waktu untuk menuliskan dan mempublikasikan.

2. Pertukaran ide dari berbagai ilmu yang akan menambah wawasan dan perspektif baru seseorang, sehingga dapat mendorong tumbuhnya kreatifitas. Efeknya akan lebih tinggi jika terjadi diantara orang-orang dari berbagai latar belakang ilmu yang berbeda.


(24)

3. Membuka kesempatan persahabatan intelektual. Peneliti akan membangun hubungan tidak hanya dengan kelompoknya yang terlibat dalam penelitian yang sedang dilakukan, tetapi juga akan berupaya memasuki jaringan yang lebih luas dalam komunikasi penelitian. 4. Peningkatan Produktivitas. Kolaborasi menstimulasi peneliti untuk

berkarya bersama secara produktif. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara produktivitas dan kolaborasi.

Selain itu Togatorop (2009:12) menyatakan keuntungan dalam kolaborasi sebagai berikut:

1. Meningkatkan ruang lingkup kegiatan. 2. Mengurangi biaya dan resiko

3. Meningkatkan kemampuan secara kompleks. 4. Meningkatkan kapasitas belajar anggota. 5. Dampak kesejahteraan interval (pembiayaan)

6. Fleksibilitas dan efisiensi pada pembelian dan penggunaan peralatan. 7. Mengurangi keterlambatan waktu untuk menimbulkan kesempatan

atau tantangan.

Jadi dari pendapat diatas keuntungan berkolaborasi yang paling jelas adalah pertukaran ide,pengetahuan, efisiensi waktu dan biaya.

2.2.5 Jenis Kolaborasi

Jika dilihat dari bentuk kerjasama antar ilmuwan dalam menghasilkan suatu karya sama maka dikenal bentuk kolaborasi sebagai berikut:

1. Kolaborasi dosen-mahasiswa. Kolaborasi bentuk ini terjadi jika dosen dan mahasiswa melakukan kerja sama untuk menghasilkan karya sama. Kolaborasi bentuk ini sering dijumpai dilingkungan perguruan tinggi, dimana dosen memberikan gagasan dan petunjuknya, dan mungkin berikut biayanya, sedangkan asisten dosen dan mahasiswa yang melaksanakannya. Hasilnya berupa laporan penelitian, makalah atau artikel dengan mencantumkan nama dosen dan mahasiswa.

2. Kolaborasi sesama rekan sejawat. Kolaborasi ini merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa orang dalam satu lingkungan kerja, untuk menghasilkan satu karya sama. Kolaborasi ini sering terjadi di lembaga-lembaga penelitian, dimana beberapa orang melakukan penelitian secara bersama, baik dalam bentuk suatu


(25)

penelitian atau lebih, dan masing-masing orang menyumbangkan keahliannya dalam berbagai aspek penelitian.

3. Kolaborasi penyelia (supervisor) asisten. Kolaborasi jenis ini merupakan karya sama antara peneliti dengan asistennya. Dalam penelitian yang dilakukan di laboratorium, adakalanya peneliti urtama berkolaborasi dengan asisten laboratorium atau teknisi laboratorium. 4. Kolaborasi Peneliti-konsultan. Kolaborasi semacan ini biasanya

dilakukan dalam skala besar. Untuk penelitian perorangan atau oleh satu tim, peneliti dapat bekerjasama dengan konsultan atau lembaga konsultan, khususnya dalam hal pengumpulan data serta pengolahan dan analisis data.

5. Kolaborasi antar lembaga. Ilmuwan dan teknisi dari lembaga yang berbeda bekerjasama dalam melakukan penelitian yang berguna untuk masing-masing lembaga tersebut.

6. Kolaborasi Internasional. Kolaborasi yang menyangkut beberapa negara atau kerjasama penelitian antar ilmuwan/peneliti dari beberapa negara. Kolaborasi internasional lebih cenderung mengacu tepat jika dilihat pada lokasi penelitian, sehingga ada kolaborasi lokal, regional, nasional dan internasional. (Elita,2008:3)

Dari uraian diatas pada dasarnya kolaborasi dapat dilakukan dalam berbagai aspek, antar orang,lembaga,ataupun negara yang berbeda sesuai dengan tujuannya masing-masing.

2.2.6 Masalah dalam Kolaborasi

Dalam setiap hal yang dikerjakan tidak semuanya berjalan dengan baik se suai dengan yang diharapkan, demikian pula dalam berkolaborasi akan muncul permasalahan sebagai berikut:

1. Kehilangan kepercayaan diantara para ilmuwan dalam struktur kerjasama yang besar. Kepercayaan ilmiah didasarkan pada keyakinan dalam kemampuan dan upaya kolaborator seperti halnya pada hubungan antar-pribadi diantara mereka.

2. Kurangnya motivasi untuk beberapa ilmuwan yang bekerja di struktur kolaboratif besar. Selain itu, biaya kolaborasi ilmiah meningkat karena sistem penghargaan dalam karya ilmiah.

Selain itu dala

kolaborasi ilmiah adalah sebagai berikut :

1. Jarak masih masalah walaupun teknologi canggih tersedia. Lembaga yang terlibat kurang terkooordinasi dengan baik.


(26)

2. Sulit untuk membangun dan memelihara kepercayaan saat kolaborator terpisah satu sama lain.

3. Sistem insentif yang dirancang buruk dapat menghambat kolaborasi dan mencegah adopsi teknologi kolaborasi baru.

Jadi dapat disimpulkan dalam berkolaborasi diperlukan saling komunikasi dan pengertian diantara pihak-pihak yang terlibat.


(27)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Metode penelitian memegang peranan penting dalam rangka memberikan dasar pemikiran pengambilan keputusan dalam suatu penelitian. Menurut Arikunto (2002:136) ”metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Azwar(1998:7) ”penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi,yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

Sedangkan menurut Suratmo (2002:16) ”metode dokumentasi adalah penelitian didasarkan pada data deskripsi dari suatu status,keadaan, sikap, hubungan, atau suatu sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi objek penelitian.”

3.2 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang dimuat dalam The International Journal of Geomechanics yang terbit dari tahun 2006-2010. Jurnal tersebut dapat diakses melalui situs www. asce.org

Tabel 1 Unit Analisis untuk The International Journal Of Geomechanics

No Uraian Jumlah artikel

1. Tahun 2006, volume 6, Issue 1-6 50

2. Tahun 2007, volume 7, Issue 1-6 49

3. Tahun 2008, volume 8, Issue 1-6 40

4 Tahun 2009, volume 9, Issue 1-6 31

5 Tahun 2010, volume 10, Issue 1-6 28


(28)

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,2002:136). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah media elektronik yaitu internet karena jurnal yang dipilih adalah jurnal elektronik.

3.4 Analisis dan Penyajian Data

Menurut Suratmo (2002:81) sebelum menganalisis data biasanya didahului dengan :

Menetapkan data dan menyeleksi data yang dapat dipakai dari hasil pengukuran dilapangan atau dari data sekunder. Langkah berikutnya data yang telah diselek si dan dirapikan disusun dalam bentuk tabel-tabel, kemudian baru diolah untuk menjawab tujuan, menguji hipotesis, atau mencari jawaban keterkaitan berbagai komponen atau fenomena.

Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa dan mencatat nama penulis dan ko-penulis artikel pada publikasi jurnal. Setelah data terkumpul, selanjutnya diorganisir dan dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencatat semua artikel hasil penelitian yang terdapat pada jurnal ilmiah tersebut.

b. Membuat tabel

Tabel dibuat berdasarkan volume dari setiap tahun yang ditentukan,dalam tabel tiap tahunnya akan dikelompokkan Nm dan Ns beserta jumlahnya. c. Tabel Rekapitulasi

Tabel ini memuat total keseluruhan tiap tahunnya. Pada tabel rekapitulasi akan ditotal jumlah Nm dan Ns tiap tahunnya dan dihitung pula C.


(29)

Untuk mengukur tingkat kolaborasi dalam satu bidang penelitian pada tahun tertentu, maka formulasi yang digunakan adalah dengan metode Subramanyam (1983) sebagai berikut:

Di mana:

C = tingkat kolaborasi peneliti suatu disiplin ilmu,dengan nilai berada

pada interval 0 sampai dengan 1, atau [0, 1]

Nm = total hasil penelitian dari peneliti suatu disiplin ilmu pada tahun

tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi

Ns = total hasil penelitian dari peneliti suatu disiplin ilmu pada tahun

tertentu yang dilakukan secara Individual Keterangan:

1. Apabila nilai C = 0 maka dapat dikatakan bahwa hasilpenelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individual (peneliti tunggal).

2. Apabila nilai C lebih besar dari nol dan kurang dari setengah (0 < C < 0,5) maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan secara individual lebih besar dibandingkan dengan yang dilakukan secara berkolaborasi.

3. Apabila nilai C = 0,5 maka penelitian yang dilakukan secara individual sama banyaknya dengan yang dilakukan secara berkolaborasi.

4. Apabila nilai C lebih besar dari 0,5 dan kurang dari 1 (0,5 < C < 1) dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan secara individual lebih sedikit dibandingkan yang dilakukan secara berkolaborasi.


(30)

5. Apabila nilai C = 1 maka penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi.

e. Rekapitulasi nilai C serta keseluruhan per tahunnya, kemudian dihitung nilai C dan menginterpretasikan nilai C untuk seluruh tahun.

Untuk menghitung produktivitas pengarang dalam berkolaborasi dilaku kan dengan langkah-langkah berikut :

1. Nama pengarang disusun berdasarkan tahun terbit dan jumlah artikel yang dihasilkan secara berkolaborasi

2. Rekapitulasi total keseluruhan nama pengarang yang telah disusun berdasarkan tahun terbit dengan jumlah karya yang dihasilkannya secara berkolaborasi

3. Identifikasi pengarang kolaborasi yang lebih produktif dalam menghasilkan karya ilmiah.


(31)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data

Data yang telah terkumpul dengan menggunakan teknik dokumentasi sesuai dengan langkah langkah atau prosedur yang dikemukakan pada bab 3, selanjutnya akan dideskripsikan secara berurut berdasarkan tahun penerbitan 2006 – 2010 dari International Journal Of Geomechanics.

4.1.1 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics tahun 2006, volume 6

Tabel 1 : kolaborasi pengarang pada international journal of geomechanics tahun 2006 volume 6.

Issue 1 – 6

Uraian Nm Ns

F % F %

Vol 6. Issue 1

January / February 2006 8 88,9 % 1 11,1 % Vol 6. Issue 2

March / April 2006 5 71,4 % 2 28,6 % Vol 6. Issue 3

May / June 2006 7 70 % 3 30 % Vol. 6. Issue 4

July / August 2006 7 100 % 0 0 % Vol 6. Issue 5

September / October 2006 8 88,9 % 1 11,1 % Vol 6. Issue 6

November / Desember 2006 7 87,5 % 1 12,5 % Jumlah 42 84 % 8 16 %


(32)

Berdasarkan data pada tabel diatas, tergambar bahwa untuk volume 6, no 1 tahun 2006 ternyata diperoleh 9 artikel dimana 8 artikel (88,9%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (11,1%) dihasilkan pengarang tunggal. Selanjutnya untuk volume 6 no. 2, terdapat 7 artikel dimana 5 artikel (71,4%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 2 artikel (28,6%) dihasilkan pengarang tunggal. Pada volume 6 no. 3 terdapat 10 artikel dimana 7 artikel (70%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 3 artikel (30%) dihasilkan pengarang tunggal. Kemudian pada volume 6 no, 4 terdapat 7 artikel dimana pengarang ke – 7 artikel (100%) tersebut adalah pengarang berkolaborasi sedangkan pengarang tunggal tidak ada. Selanjutnya untuk volume 6 no. 5 terdapat 9 artikel dimana 8 artikel (88,9%) dihasilkan pengarang kolaborasi dan 1 artikel (11,1%) dihasilkan pengarang tunggal. Pada volume 6 no 5. 6 terdapat 8 artikel dimana 7 artikel (87,5%) dihasilkan pengarang kolaborasi dan 1 artikel (12,5%) dihasilkan pengarang tunggal.

Berdasarkan uraian diatas ternyata pada volume 6 tahun 2006 dari 50 artikel terdapat 42 artikel (84%) dihasilkan oleh pengarang berkolaborasi dan 8 artikel (16%) dihasilkan oleh pengarang tunggal. Dengan menggunakan rumus tingkat kolaborasi sebagaimana dikemukakan pada bab 3, maka diperoleh tingkat kolaborasi ( C ) pada volume 6 tahun 2006 adalah 0,84.

4.1.2 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics tahun 2007, volume 7

Tabel 2 : kolaborasi pengarang International Journal Of Geomechanics tahun 2007, volume 7 Issue 1 – 6


(33)

Uraian Nm Ns

F % F %

Vol 6. Issue 1

January / February 2007 7 87,5 % 1 12,5 % Vol 6. Issue 2

March / April 2007 8 88,9 % 1 11,1 % Vol 6. Issue 3

May / June 2007 8 100 % 0 0 % Vol. 6. Issue 4

July / August 2007 8 88,9 % 1 11,1 % Vol 6. Issue 5

September / October 2007 9 100 % 0 0 % Vol 6. Issue 6

November / Desember 2007 6 100 % 0 0 % Jumlah 46 93,9 % 3 6,7 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk volume 7 no. 1 tahun 2007 ternyata diperoleh 8 artikel dimana 7 artikel (87,5%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (12,5%) dihasilkan pengarang tunggal. Selanjutnya untuk volume 7 no. 2 terdapat 9 artikel dimana 8 artikel (88,9%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (11,1%) dihasilkan pengarang tunggal. Pada volume 7 no. 3 terdapat 8 artikel dimana ke- 8 artikel tersebut (100%) adalah pengarang berkolaborasi sedangkan pengarang tunggal tidak ada. Kemudian pada volume 7 no. 4 terdapat 9 artikel dimana 8 artikel (88,9%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (11,1%) dihasilkan pengarang tunggal. Pada volume 7 no. 5 terdapat 9 artikel dimana pengarang ke- 9 artikel (100%) tersebut adalah pengarang berkolaborasi sedangkan pengarang tunggal tidak ada. Selanjutnya untuk volume 7 dan 6 terdapat artikel dimana semuanya (100%) juga dihasilkan pengarang berkolaborasi.

Dari uraian diatas ternyata pada volume 7 tahun 2007 dari 49 artikel, terdapat 46 artikel ( 93,9% ) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 3 artikel


(34)

(6,1%) dihasilkan oleh pengarang tunggal. Dengan menggunakan rumus subramanyam maka diperoleh tingkat kolaborasi (C) pada volume 7 tahun 2007 adalah 0,94.

4.1.3 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics tahun 2008 volume 8

Tabel 3: kolaborasi pengarang International Journal Of Geomechanics tahun 2008, volume 8

Issue 1 - 6

Uraian Nm Ns

F % F %

Vol 8. Issue 1

January / February 2008 9 81,9 % 2 18,1 % Vol 8. Issue 2

March / April 2008 6 85,7 % 1 14,3 % Vol 8. Issue 3

May / June 2008 5 100 % 0 0 % Vol. 8. Issue 4

July / August 2008 5 100 % 0 0 % Vol 8. Issue 5

September / October 2008 5 62,5 % 3 37,5 % Vol 8. Issue 6

November / Desember 2008 4 100 % 0 0 % Jumlah 34 85 % 6 15 %

Berdasarkan data pada tabel diatas tergambar bahwa untuk volume 8 no 1 tahun 2008 ternyata terdapat 11 artikel dimana 9 artikel (81,1%) dihasilkan oleh pengarang berkolaborasi dan 2 artikel (18,1%) dihasilkan oleh pengarang tunggal. Untuk volume 8 no 2 terdapat 7 artikel dimana 6 artikel (85,7%) dihasilkan


(35)

pengarang berkolaborasi dn 1 artikel (14,3%) dihasilkan pengarang tunggal. Selanjutnya untuk volume 8 no 3 terdapat 5 artikel (100%) adalah pengarang berkolaborasi , sedangkan pengarang tunggal tidak ada. Pada volume 8 no 4 terdapat 5 artikel juga yang keseluruhnya dihasilkan secara berkolaborasi . Kemudian untuk volume 8 no 5 terdapat 8 artikel dimana 5 artikel (62,5%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 3 artikel (37,5% ) dihasilkan pengarang tunggal. Untuk volume 8 no. 6 terdapat 4 artikel dimana pengarang ke 4 artikel (100%) adalah pengarang berkolaborasi sedangkan pengarang tunggal tidak ada.

Berdasarkan uraian di atas ternyata pada volmue 8 tahun 2008 dari 40 artikel terdapat 34 artikel (85%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 6 artikel (15%) dihasilkan oleh pengarang tunggal. Dengan menggunakan rumus subramanyan, maka diperoleh tingkat kolaborasi (C) pada volume 8 tahun 2008 adalah 0, 85

4.1.4 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics tahun 2009 volume 9

Tabel 4: kolaborasi pengarang International Journal Of Geomechanics tahun 2009, volume 9 Issue 1 - 6

Uraian Nm Ns

F % F %

Vol 9. Issue 1

January / February 2009 5 100 % 0 0 % Vol 9. Issue 2

March / April 2009 8 100 % 0 0 % Vol 9. Issue 3

May / June 2009 4 80 % 1 0 % Vol.9. Issue 4


(36)

Vol 9. Issue 5

September / October 2009 3 75 % 1 25 % Vol 9. Issue 6

November / Desember 2009 4 100 % 0 0 % Jumlah 29 93,5 % 2 6,5 %

Berdasarkan data pada tabel diatas tergambar bahwa untuk volume 9 no 1 tahun 2009 ternyata diperoleh 5 artikel dimana pengrang 5 artikel (100%) adalah pengarang berkolaborasi sedangkan pengarang tunggal tidak ada. Pada volume 9 no 2, terdapat 8 artikel yang keseluruhannya juga dihasilkan secara berkolaborasi. Selanjutnya untuk volume 9 no 3 terdapat 5 artikel dimana 4 artikel (80%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (20%) dihasilkan pengarang tunggal. Kemudian untuk volume 9 no 4 terdapat 5 artikel yang semuanya (100%) dihasilkan pengarang berkolaborasi. Pada volume 9 no 5 terdapat 4 artikel dimana 3 artikel (75%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (25%) dihasilkan pengarang tunggal. Untuk volume 9 no 6 terdapat 4 artikel yang keseluruhannyadihasilkan secara berkolaborasi.

Berdasarkan uraian di atas ternyata pada volume 9 tahun 2009 dari 31 artikel terdapat 29 artikel (93,5%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 2 artikel (6,5%) dihasilkan oleh pengarang tunggal. Dengan menggunakan rumus subramanyan, maka diperoleh tingkat kolaborasi (C) pada volume 9 tahun 2009 adalah 0, 93.


(37)

4.1.5 Kolaborasi pengarang pada International Journal Of Geomechanics tahun 2010 volume 10

Tabel 5: kolaborasi pengarang International Journal Of Geomechanics tahun 2010, volume 10

Issue 1 - 6

Uraian Nm Ns

F % F %

Vol 10. Issue 1

January / February 2010 5 100 % 0 0 % Vol 10. Issue 2

March / April 2010 3 75 % 1 25% Vol 10. Issue 3

May / June 2010 4 100 % 0 0 % Vol.10. Issue 4

July / August 2010 4 80 % 1 20 % Vol 10. Issue 5

September / October 2010 4 100 % 0 0 % Vol 10. Issue 6

November / Desember 2010 5 100 % 1 16,7 % Jumlah 29 89,3 % 3 10,7 %

Berdasarkan data pada tabel diatas tergambar bahwa untuk volume 9 no 1 tahun 2009 ternyata diperoleh 5 artikel dimana pengarang 5 artikel (100%) adalah pengarang berkolaborasi sedangkan pengarang tunggal tidak ada. Pada volume 10 no 2 terdapat 4 artikel dimana 3 artikel (75%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (25%) dihasilkan pengarang tunggal. Selanjutnya untuk volume 10 no 3 terdapat 4 artikel yang keseluruhannya merupakan hasil berkolaborasi. Pada volume 10 no 4 terdapat 5 artikel dimana 4 artikel (80%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (20%) dihasilkan pengarang tunggal. Kemudian untuk


(38)

volume 10 no 5, terdapat 4 artikel yang semuanya merupakan hasil berkolaborasi. Pada volume 10 no 6 terdapat 6 artikel dimana 5 artikel (83,3%) dihasilkan pengarang berkolaborasi dan 1 artikel (16,7%) dihasilkan pengarang tunggal.

Berdasarkan uraian di atas ternyata pada volmue 10 tahun 2010 dari 28 artikel terdapat 25 artikel (89,3%) dihasilkan oleh pengarang berkolaborasi dan 3 artikel (10,7%) dihasilkan oleh pengarang tunggal. Dengan menggunakan rumus subramanyan, maka diperoleh tingkat kolaborasi (C) pada volume 10 tahun 2010 adalah 0, 89.

4.2 Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat kolaborasi pengarang pada seluruh volume international jounal of Geomechanics, selanjutnya akan dianalisis tingkat kolaborasi berdasarkan analisis per volume journal. Adapun rekapitulasi tingkat kolaborasi international jounal of Geomechanics volume 6 sampai dengan 10, tahun terbit 2006 – 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

NO Tahun Volume Pengarang artikel Tingkat kolaborasi Nm Ns Total

1 2006 6 42 8 50 0,84

2 2007 7 46 3 49 0,94

3 2008 8 34 6 40 0,85

4 2009 9 29 2 31 0,93

5 2010 10 25 3 28 0,89

Total 176 22 198 0,89 Tabel 6 : Rekapitulasi kolaborasi pengarang jouranl of geomechanics tahun 2006 – 2010.

Berdasarkan data pada tabel diatas ternyata tingkat kolaborasi pengarang (C) pada international jounal of geomechanics tahun terbit 2006 – 2010 yang paling tinggi nilainya adalah tahun 2007 yaitu 0, 94 dan tingkat kolaborasi yang paling rendah nilainya adalah pada tahun 2006 yaitu 0, 84. Dari data pada tabel


(39)

tersebut , diktehui bahwa tingkat kolaborasi untuk seluruh volume international journal of geomechanics penerbitan tahun 2006 – 2010 adalah 0,89. Ini dapat diinterpretasikan bahwa nilai C lebih besar dari setengah dan lebih kecil dari satu (0,5<C<1) maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada international journal of Geomechanics tahun 2006 – 2010 lebih banyak dilakukan secara kolaborasi daripada yang dilakukan secara individu artinya penelitian pada bidang ilmu tersebut sangat memerlukan bantuan dari pihak lain atau disiplin ilmu lain.

4.3 Tabulasi jumlah artikel berdasarkan jumlah kolaborasi pengarang

Tabulasi ini digambarkan dalam bentuk grafik yang diperlukan untuk memeriksa setiap judul penelitian berdasarkan jumlah pengarang. Data pada grafik tersebut merupakan data dari jumlah keseluruhan artikel international journal of Geomechanics dari tahun 2006 – 2010 yang ditabulasikan berdasarkan jumlah penulis dalam menulis sebuah artikel ilmiah.

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 terdapat 14 artikel yang ditulis 2 orang peneliti, 19 artikel ditulis 3 orang peneliti, 6 artikel yang ditulis 4 orang peneliti dan 3 artikel yang ditulis oleh 5 peneliti. Jadi, di tahun 2006 kolaborasi paling banyak dilakukan oleh 3 orang peneliti.


(40)

Selanjutnya ditahun 2007, terdapat 17 artikel yang ditulis 2 orang peneliti, 23 artikel ditulis 3 orang peneliti, 6 artikel ditulis 4 orang peneliti , dan tidak ada peneliti yang berkolaborasi 5 orang atau lebih. Jadi di tahun 2007 kolaborasi peneliti paling banyak dilakukan oleh 3 orang.

Kemudian pada tahun 2008, sebanyak 17 artikel ditulis 2 orang peneliti, 15 artikel ditulis 3 orang peneliti, dan 2 artikel ditulis oleh 4 peneliti. Disini juga tidak terdapat pengarang yang berkolaborasi sampai 5 orang atau lebih, dan tingkat kolaborasi paling tinggi di tahun 2008 adalah kolaborasi 2 orang peneliti.

Pada tahun 2009 terdapat12 artikel ditulis 2 orang pengarang, 14 artikel ditulis 3 orang pengarang, 2 artikel ditulis 4 orang pengarang dan 1 artikel ditulis 5 orang pengarang dan 1 artikel ditulis 5 orang pengarang. Pada tahun ini kolaborasi paling tinggi dilakukan 3 orang pengarang.

Yang terakhir pada tahun 2010 sebanyak 12 artikel ditulis oleh 2 orang pengarang, 11 artikel ditulis 3 orang pengarang, 1 orang ditulis 4 orang pengarang, dan 1 artikel ditulis oleh 5 orang pengarang atau lebih. Jadi, pada tahun 2010 kolaborasi paling tinggi dilakukan 2 orang pengarang.

Dari uraian diatas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada intenational journal of geomechanics tahun 2006 – 2010 kolaborasi pengarang paling banyak dilakukan oleh 3 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Kolaborasi Pengarang Jumlah Artikel

2 0rang 72

3 orang 82

4 orang 17

5 orang (>) 5

Tabel 7 : Jumlah kolaborasi pengarang pada international journal of geomechanics tahun 2006 – 2010 berdasarkan jumlah artikel.


(41)

4.4 Jumlah penulis Artikel dan Pengarang yang paling banyak berkolaborasi

4.1.1 Jumlah penulis artikel international journal of geomechanics tahun 2006–2010

Dengan melihat grafik diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2006 sampai 2010, jumlah penulis artikel pada international journal of geomechanics semakin menurun atau berkurang. Hal ini mungkin disebabkan semakin berkurangnya tingkat produktivitas penulis dalam menghasilkan suatu karya.

4.1.2 Pengarang yang paling banyak berkolaborasi

Pengarang yang paling sering ikut berkolaborasi di lihat bukan hanya dari pengarang utama saja, tetapi keseluruhan pengarang yang ikut menghasilkan suatu karya.


(42)

Tabel 8 : Rincian nama pengarang yang sering berkolaborasi pada international journal of geomechanics tahun 2006 - 2010

No Nama Pengarang Kolaborasi Jumlah Artikel 1 Mark F. Randolph 7 artikel 2 Buddhima Indranata 5 artikel

3 Eyad Masad 5 artikel

4 Cholachat Rujikiatkamjorn 4 artikel 5 Daniel Dias 4 artikel 6 Eduardo Rojas 4 artikel 7 Miguel P. Romo 4 artikel 8 Refugio Cervantes 4 artikel 9 Susan Gouvernec 4 artikel

10 A.K Singh 3 artikel

11 David J White 3 artikel 12 Deenpakar Choudury 3 artikel 13 D.N. Little 3 artikel 14 G.C. Mishra 3 artikel 15 G.L Sivakumar Babu 3 artikel 16 Jyant kumar 3 artikel 17 K. Rajagopal 3 artikel

18 M.Prezzi 3 artikel

19 B. Munwar Bashu 2 artikel 20 Cheng – Der Wang 2 artikel

21 A. Scarpas 2 artikel

22 D.M Potts 2 artikel

23 D.V Griffith 2 artikel 24 Hilary Inyang 2 artikel 25 Kiichi Suzuki 2 artikel

26 Lili 2 artikel

27 Michel aubertin 2 artikel 28 Musharraf Zaman 2 artikel


(43)

29 Muhammad T Sulaiman 2 artikel 30 N. Sivakugan 2 artikel 31 N.K Smadhiya 2 artikel 32 Pedro Arduino 2 artikel

33 P. Basu 2 artikel

34 Pranshoo Solanki 2 artikel 35 R.A Tarefder 2 artikel 36 Robert L Lyton 2 artikel 37 Samuel Frimpong 2 artikel

38 S Singhs 2 artikel

39 Xiong Zhang 2 artikel

40 Yafei Hu 2 artikel

Catatan : Karya Individu (Ns) tidak ikut dihitung.

Dari hasil penelitian pada seluruh artikel dalam International Journal Of Geomechanics tahun 2006 sampai 2010 dapat diketahui bahwa Mark F Randolph adalah pengarang yang paling sering diajak untuk berkolaborasi oleh penulis lain karena telah ikut menghasilkan 7 karya ilmiah, baik sebgai penulis utama ataupun tidak. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Mark F Randolph adalah penulis yang sudah sangat ahli dan berpengalaman dalam bidang geomekanika sehingga peranannya sangat dibutuhkan para penulis lain.

4.5 Temuan Penelitian

Pada International Journal of Geomechanics banyak artikel atau karya ilmiah yang dihasilkan berkolaborasi secara penuh (100%) tanpa adanya pengarang tunggal yaitu pada volume 6 issue 4 tahun 2006 ; volume 7 issue 3, 5, dan 6 tahun 2007; volume 8 issue 3, 4, dan 6 tahun 2008; volume 9 issue 1, 2, 4, dan 6 tahun 2009; volume 10 issue 1, 3, dan 5 tahun 2010.

Jumlah pengarang yang berkolaborasi pada International Journal of Geomechanics tahun 2006 – 2010 paling banyak 5 orang tetapi ada 1 artikel yang kolaborasinya sampai 9 orang pengarang yaitu pada volume 10, Issue 5 tahun 2010. Pada tahun 2007dan 2008 kolaborasi 2 orang pengarang sama – sama


(44)

berjumlah 17 artikel, sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 kolaborasi 2 orang berjumlah 12 artikel. Pada tahun 2006 dan 2007 kolaborasi 4 orang pengarang berjumlah 2 artikel.

Ada beberapa pengarang yang ikut dalam berkolaborasi juga menghasilkan karya individu seperti Chandra S. Desai, Eduardo Rojas, Iyant Kumar dan Franco M. Fransisca. Sedangkan pengarang yang tidak ikut kolaborasi tetapi menghasilkan 2 karya individu adalah Abbas El – Zein.

Selain itu ada juga beberapa pengarang yang sering berkolaborasi bersama dalam menghasilkan karya ilmiah. Hal ini mungkin disebabkan keakraban atau kedekatan mereka.

Tabel 9 : Rincian Nama Pengarang Yang sering Kolaborasi bersama No Nama Pengarang Jumlah Artikel

1 Cholachat Rujikiatkamjorn, Buddhima Indranata 4 artikel 2 Muhammad T Sulaiman, David J White 2 artikel 3 Samuel Frimpong, Yafei Hu 2 artikel 4 Lili, Michel Aubertin 2 artikel 5 Edurardo Rojas, Miguel P Romo, Refugio

Cervantes


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai C atau tingkat kolaborasi pengarang pada international journal of geomechanics yang paling tinggi adalah pada tahun 2007 yaitu 0,94. 2. Nilai C atau tingkat kolaborasi pengarang pada international journal of

geomechanics yang paling rendah adalah pada tahun 2006 yaitu 0,84. 3. Total nilai C atau tingkat kolaborasi pengarang international journal of

geomechanics dari tahun 2006 – 2010 adalah 0,89.

4. Hasil kajian pada international journal of geomechanics menunjukka n bahwa proporsi pengarang berkolaborasi lebih tinggi dibandingkan dengan pengarang individu.

5. Kolaborasi 3 orang pengarang merupakan kolaborasi yang paling banyak dilakukan.

6. Mark F. Randolph adalah pengarang yang paling produktif / ahli karena sering terlibat dalam berkolaborasi.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai kajian bibliometrika, khususnya mengenai kolaborasi pengarang. Penelitian ini hanya mengkaji tentang tingkat kolaborasi pengarang pada suatu jurnal ilmiah yang merupakan kumpulan dari beberapa hasil penelitian dalam suatu artikel, sehingga untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian mengenai kajian kolaborasi secara lebih luas lagi misalnya menghubungkannya dengan teori graf atau produktivitas peneliti melalui uji korelasi.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

ed.Revisi.V. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

Clarke, Beverly L.” Multiple authorship trends in scientific papers,” Science 143 (3608) , 1964:822-824

Diodato,V (1994). ”Dictionary of Bibliometrics”. Binghamton, New York : Haworth Press.

Elita,R Funny Mustikasari. 2008. Pendekatan Bibliometrik Dalam Komunikasi

Ilmiah.

Kartono, Kartini. 1998. Pengantar Metodologi Penelitian Riset Sosial. Bandung :Mandar Maju.

Pendit, Putu Laxman.2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi :

sebuah pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta :

JH-FSUI

Pao, Miranda Lee. “Coauthorship as communication measure,” Library research 2. 1981: 327-338

Raptis, Paschalis. “Authorship characteristic in five international library

science journals,” Libri 4(1) 1992:35-52

Rohmiyati,Yuli.2009. Aplikasi Metode Bibliometrik pada Pelayanan Teknis

Perpustakaan

http://staff.undip.ac.id/sastra/yuli/2009/09/04/aplikasi-metode-bibliometrik-pada- pelayanan-teknis-perpustakaan/(22/1/2011)

Sormin, Remi. “Kajian Korelasi Antara Kolaborasi Peneliti dan Produktivitas

Peneliti Lingkup Badan Litbang Penelitian”. Dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.18 Nomor 1 th.2009

Soetarno. Ensiklopedia Ekonomi, Semarang : Dahara Prize, 1986.

Subramanyam, K. 1983. Bibliometrics studies of research collaboration: A

review. Journal of Information Science 6(1): 34


(47)

Sulistyo-Basuki. 1990. Kolaborasi pengarang sebuah kajian bibliometrik. Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia 12(2-3): 12-18.

Sulistyo-Basuki,2002. Bibliometrika, Sainsmetrika, dan Informetrika. Jakarta : Masyarakat Informetrika Indonesia Kursus Bibliometrika

Suratmo, F.Gunarwan.2002. Panduan Penelitian Multidisiplin, Edisi 1. Bogor : Institut Pertanian Bogor Press.

Togatorop, Rosita. 2009. Faktor-faktor Yang Melatarbelakangi Pengarang

Berkolaborasi Pada Jurnal Makara Seri Kesehatan Tahun 2005-2007, Skripsi. Medan : Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FS


(1)

Tabel 8 : Rincian nama pengarang yang sering berkolaborasi pada international journal of geomechanics tahun 2006 - 2010

No Nama Pengarang Kolaborasi Jumlah Artikel

1 Mark F. Randolph 7 artikel

2 Buddhima Indranata 5 artikel

3 Eyad Masad 5 artikel

4 Cholachat Rujikiatkamjorn 4 artikel

5 Daniel Dias 4 artikel

6 Eduardo Rojas 4 artikel

7 Miguel P. Romo 4 artikel

8 Refugio Cervantes 4 artikel

9 Susan Gouvernec 4 artikel

10 A.K Singh 3 artikel

11 David J White 3 artikel

12 Deenpakar Choudury 3 artikel

13 D.N. Little 3 artikel

14 G.C. Mishra 3 artikel

15 G.L Sivakumar Babu 3 artikel

16 Jyant kumar 3 artikel

17 K. Rajagopal 3 artikel

18 M.Prezzi 3 artikel

19 B. Munwar Bashu 2 artikel

20 Cheng – Der Wang 2 artikel

21 A. Scarpas 2 artikel

22 D.M Potts 2 artikel

23 D.V Griffith 2 artikel

24 Hilary Inyang 2 artikel

25 Kiichi Suzuki 2 artikel

26 Lili 2 artikel

27 Michel aubertin 2 artikel


(2)

29 Muhammad T Sulaiman 2 artikel

30 N. Sivakugan 2 artikel

31 N.K Smadhiya 2 artikel

32 Pedro Arduino 2 artikel

33 P. Basu 2 artikel

34 Pranshoo Solanki 2 artikel

35 R.A Tarefder 2 artikel

36 Robert L Lyton 2 artikel

37 Samuel Frimpong 2 artikel

38 S Singhs 2 artikel

39 Xiong Zhang 2 artikel

40 Yafei Hu 2 artikel

Catatan : Karya Individu (Ns) tidak ikut dihitung.

Dari hasil penelitian pada seluruh artikel dalam International Journal Of Geomechanics tahun 2006 sampai 2010 dapat diketahui bahwa Mark F Randolph adalah pengarang yang paling sering diajak untuk berkolaborasi oleh penulis lain karena telah ikut menghasilkan 7 karya ilmiah, baik sebgai penulis utama ataupun tidak. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Mark F Randolph adalah penulis yang sudah sangat ahli dan berpengalaman dalam bidang geomekanika sehingga peranannya sangat dibutuhkan para penulis lain.

4.5 Temuan Penelitian

Pada International Journal of Geomechanics banyak artikel atau karya ilmiah yang dihasilkan berkolaborasi secara penuh (100%) tanpa adanya pengarang tunggal yaitu pada volume 6 issue 4 tahun 2006 ; volume 7 issue 3, 5, dan 6 tahun 2007; volume 8 issue 3, 4, dan 6 tahun 2008; volume 9 issue 1, 2, 4, dan 6 tahun 2009; volume 10 issue 1, 3, dan 5 tahun 2010.

Jumlah pengarang yang berkolaborasi pada International Journal of Geomechanics tahun 2006 – 2010 paling banyak 5 orang tetapi ada 1 artikel yang kolaborasinya sampai 9 orang pengarang yaitu pada volume 10, Issue 5 tahun 2010. Pada tahun 2007dan 2008 kolaborasi 2 orang pengarang sama – sama


(3)

berjumlah 17 artikel, sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 kolaborasi 2 orang berjumlah 12 artikel. Pada tahun 2006 dan 2007 kolaborasi 4 orang pengarang berjumlah 2 artikel.

Ada beberapa pengarang yang ikut dalam berkolaborasi juga menghasilkan karya individu seperti Chandra S. Desai, Eduardo Rojas, Iyant Kumar dan Franco M. Fransisca. Sedangkan pengarang yang tidak ikut kolaborasi tetapi menghasilkan 2 karya individu adalah Abbas El – Zein.

Selain itu ada juga beberapa pengarang yang sering berkolaborasi bersama dalam menghasilkan karya ilmiah. Hal ini mungkin disebabkan keakraban atau kedekatan mereka.

Tabel 9 : Rincian Nama Pengarang Yang sering Kolaborasi bersama

No Nama Pengarang Jumlah Artikel

1 Cholachat Rujikiatkamjorn, Buddhima Indranata 4 artikel 2 Muhammad T Sulaiman, David J White 2 artikel

3 Samuel Frimpong, Yafei Hu 2 artikel

4 Lili, Michel Aubertin 2 artikel

5 Edurardo Rojas, Miguel P Romo, Refugio Cervantes


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai C atau tingkat kolaborasi pengarang pada international journal of geomechanics yang paling tinggi adalah pada tahun 2007 yaitu 0,94. 2. Nilai C atau tingkat kolaborasi pengarang pada international journal of

geomechanics yang paling rendah adalah pada tahun 2006 yaitu 0,84. 3. Total nilai C atau tingkat kolaborasi pengarang international journal of

geomechanics dari tahun 2006 – 2010 adalah 0,89.

4. Hasil kajian pada international journal of geomechanics menunjukka n bahwa proporsi pengarang berkolaborasi lebih tinggi dibandingkan dengan pengarang individu.

5. Kolaborasi 3 orang pengarang merupakan kolaborasi yang paling banyak dilakukan.

6. Mark F. Randolph adalah pengarang yang paling produktif / ahli karena sering terlibat dalam berkolaborasi.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai kajian bibliometrika, khususnya mengenai kolaborasi pengarang. Penelitian ini hanya mengkaji tentang tingkat kolaborasi pengarang pada suatu jurnal ilmiah yang merupakan kumpulan dari beberapa hasil penelitian dalam suatu artikel, sehingga untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian mengenai kajian kolaborasi secara lebih luas lagi misalnya menghubungkannya dengan teori graf atau produktivitas peneliti melalui uji korelasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ed.Revisi.V. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

Clarke, Beverly L.” Multiple authorship trends in scientific papers,” Science 143 (3608) , 1964:822-824

Diodato,V (1994). ”Dictionary of Bibliometrics”. Binghamton, New York : Haworth Press.

Elita,R Funny Mustikasari. 2008. Pendekatan Bibliometrik Dalam Komunikasi Ilmiah.

Kartono, Kartini. 1998. Pengantar Metodologi Penelitian Riset Sosial. Bandung :Mandar Maju.

Pendit, Putu Laxman.2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : sebuah pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta : JH-FSUI

Pao, Miranda Lee. “Coauthorship as communication measure,” Library research 2. 1981: 327-338

Raptis, Paschalis. “Authorship characteristic in five international library science journals,” Libri 4(1) 1992:35-52

Rohmiyati,Yuli.2009. Aplikasi Metode Bibliometrik pada Pelayanan Teknis Perpustakaan

http://staff.undip.ac.id/sastra/yuli/2009/09/04/aplikasi-metode-bibliometrik-pada- pelayanan-teknis-perpustakaan/(22/1/2011)

Sormin, Remi. “Kajian Korelasi Antara Kolaborasi Peneliti dan Produktivitas Peneliti Lingkup Badan Litbang Penelitian”. Dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.18 Nomor 1 th.2009

Soetarno. Ensiklopedia Ekonomi, Semarang : Dahara Prize, 1986.

Subramanyam, K. 1983. Bibliometrics studies of research collaboration: A review. Journal of Information Science 6(1): 34


(6)

Sulistyo-Basuki. 1990. Kolaborasi pengarang sebuah kajian bibliometrik. Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia 12(2-3): 12-18.

Sulistyo-Basuki,2002. Bibliometrika, Sainsmetrika, dan Informetrika. Jakarta : Masyarakat Informetrika Indonesia Kursus Bibliometrika

Suratmo, F.Gunarwan.2002. Panduan Penelitian Multidisiplin, Edisi 1. Bogor : Institut Pertanian Bogor Press.

Togatorop, Rosita. 2009. Faktor-faktor Yang Melatarbelakangi Pengarang Berkolaborasi Pada Jurnal Makara Seri Kesehatan Tahun 2005-2007, Skripsi. Medan : Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FS USU.