Manfaat Paro Hidup Keusangan Literatur

2.3.2 Manfaat Paro Hidup

Paro hidup merupakan salah satu kajian dalam bidang bibliometrika yang menentukan tingkat keusangan dari sebuah literatur perpustakaan. “Half-life mengindikasikan kekayaan atau kemiskinan informasi yang digunakan dalam sebuah dokumen” Hartinah, 2002:1. Artinya bagi perpustakaan khususnya perpustakaan perguruan tinggi, paro hidup dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menyediakan koleksi bagi penggunanya, serta ukuran untuk pengawasan kualitas koleksinya dalam kaitannya dengan kemutakhiran informasi yang terdapat di dalamnya. “Usia paro hidup suatu literatur ditentukan oleh tahun terbit referensinya maka dapat diketahui publikasi yang terbit dalam jangka waktu tertentu dan bisa diprediksi pertumbuhan dan publikasi selanjutnya di masa yang akan datang” Egghe: 2002: 3. Hal ini menunjukkan bahwa paro hidup literatur dapat digunakan sebagai salah satu tolok ukur kekayaan atau kemiskinan informasi dari suatu disiplin ilmu. Dengan mengetahui paro hidup suatu disiplin ilmu, maka dapat dilihat perkembangan dari bidang ilmu yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan semakin banyak terbitan-terbitan baru dari suatu bidang ilmu, maka dapat diprediksi bahwa bidang ilmu tersebut akan terus berkembang. Jika sedikit terbitan-terbitan baru dari suatu bidang ilmu maka ada kemungkinan bidang ilmu tersebut mengalami stagnasi atau perkembangan ilmu tersebut berjalan lambat. Manfaat lain dari kajian usia paro hidup dokumen bagi pihak perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui tingkat keusangan literatur dari kolesi perpustakaan 2. untuk mengetahui kemuktahiran informasi dalam sebuah literatur perpustakaan 3. efektifitas kegiatan penyiangan terhadap koleksi yang tidak digunakan lagi 4. pemisahan koleksi yang digunakan dengan frekwensi tertinggi dan terendah 5. efektifitas pelayanan perpustakaan Universitas Sumatera Utara Merujuk pada berbagai pendapat di atas, dapat diuraikan secara jelas bahwa manfaat kajian paro hidup dokumen secara umum adalah: 1. Dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk melakukan pemabatasan penggunaan literatur untuk kepentingan penulisan karya ilmiah 2. Bermanfaat untuk mengetahui pertumbuhan suatu bidang ilmu pengetahuan, dapat menjadi indikator kekayaan kemiskinan informasi bagi perpustakaan khususnya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyediakan koleksi bagi pengguna 3. Peningkatan efisiensi dalam bidang pengelolaan pelayanan serta kegiatan pengembangan koleksi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yang berarti mendeskripsikan obyek penelitian berdasarkan fakta yang nyata pada saat ini. “Penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah-daerah tertentu” Zuriah,2002:47.

3.1 Unit Analisis

Obyek yang diteliti adalah sejumlah artikel ilmiah yang terdapat pada: International Journal for Technology in Mathematics Education IJTME, International Journal of Electrical Engineering Education IJEEE, dan International Journal Psychiatry in Medicine IJPM. Unit yang akan dianalisis adalah seluruh daftar putaka pada masing-masing artikel yang terdapat dalam jurnal yang bersangkutan. Ketiga jurnal tersebut dapat diakses dan didownload secara gratis dari Proquest Online melalui situs www.library.usu.ac.id Jika dikaitkan dengan istilah populasi, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh artikel yang terdapat pada jurnal: IJPM volume 37 issue 1;2;3;4, IJEEE volume 44 issue 1;2;3;4 dan IJTME volume 14 issue 1;2;3;4. issue ini menyatakan bahwa dalam satu tahun masing-masing jurnal terbit sebanyak empat kali. Dari observasi awal yang dilakukan penulis diperoleh data bahwa populasi yang menjadi obyek penelitian adalah 99 artikel dengan jumlah sitiran sebanyak 1.904 sitiran pada ketiga jurnal yang akan diteliti. Sedangkan untuk istilah sampel, digunakan sampel total total-sampling yaitu keseluruhan populasi merangkap menjadi sampel penelitian dengan dikelompokkan menggunakan tabel.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa formulir berbentuk tabel yang diperoleh dari data sekunder. Data sekunder adalah: “Sumber data kedua sesudah sumber data primer” Bungin,2001:129. Dalam hal ini, bibliografi atau daftar pustaka dari artikel merupakan data sekunder yang dimaksud. Universitas Sumatera Utara