Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh beralamat di Jl. Tgk.H. M. Daud Beureueh No. 108 Banda Aceh, memiliki luas area 196.480 m² dengan luas
bangunan 174.728 m². Tanggal 22 Februari 1979 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 51MenkesSKII1979 ditetapkan
sebagai rumah sakit kelas C. Hadirnya Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh maka terjadilah perubahan, perkembangan dan peningkatan
RSUZA Banda Aceh menjadi rumah sakit kelas B pendidikan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 233MenkesSKIV1983
tanggal 11 Juni 1983, dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 153MenkesSKII1998 tentang persetujuan rumah sakit umum daerah
yang digunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis. Tanggal 1 Januari 2004 sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan
Pelayanan Kesehatan BPK RSUZA Banda Aceh No. 445BPK-RSUZA2004 ditetapkan Kebijakan Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana
di RSUZA Banda Aceh. Kegiatan yang ditetapkan adalah memberikan pelayanan keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan, pengembangan staf,
pencatatan, pelaporan, evaluasi K3, dan penyuluhan K3 di lingkungan RSUZA Banda Aceh.
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
Tujuan K3RS RSUZA Banda Aceh adalah: 1 Meningkatkan kemampuan hidup sehat masyarakat pekerja RSUZA Banda Aceh untuk mencapai derjat
kesehatan yang optimal, 2 Menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta meningkatkan
produktivitas kerja. Visi K3RS RSUZA Banda Aceh adalah: 1 Terciptanya tempat kerja dan
lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi semua karyawan dan pelanggan yang akan menunjang RSUZA Banda Aceh sebagai rumah sakit rujukan pelayanan
kesehatan yang prima di wilayah NAD, 2 Mempertinggi mutu pekerjaan dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan RSUZA Banda Aceh.
Misi K3RS RSUZA Banda Aceh adalah: 1 Mengamankan dan melindungi pasien, pengunjung, serta karyawan RSUZA Banda Aceh dari bahaya dan kecelakaan
kerja yang berkaitan dengan pekerjaan, alat kerja, dan bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan, proses kerja, dan lingkungan kerja, serta meningkatkan
produktivitas kerja bagi karyawan rumah sakit secara paripurna dan bermutu, 2 Mengamankan, menyelamatkan jiwa dan harta benda serta kelangsungan fungsi
rumah sakit dari bahaya kebakaran dan bencana yang terjadi di dalam maupun di luar lingkungan RSUZA Banda Aceh.
Falsafah K3RS RSUZA Banda Aceh adalah dengan optimalisasi aktivitas keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana di RSUZA Banda Aceh
maka akan tercapai pelayanan paripurna RSUZA Banda Aceh.
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
Laboratorium Patologi Klinik merupakan salah satu bidang pelayanan kesehatan di RSUZA Banda Aceh yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, serologi, urinalisa, dan ruang sampel.
Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh merupakan
pelayanan yang perlu memperhatikan secara khusus mengenai K3RS karena mempunyai resiko terjadinya kecelakaan kerja yang tinggi. Laboratorium Patologi
Klinik RSUZA Banda Aceh didukung oleh berbagai jenis ketenagaan yang terdiri dari tenaga medis dokter spesialis patologi klinik berjumlah 2 orang, tenaga
paramedis non perawat analis berjumlah 23 orang yaitu: 4 orang di bagian hematologi; 4 orang di bagian kimia klinik; 4 orang di bagian mikrobiologi klinik; 3
orang di bagian serologi; 4 orang di bagian urinalisa; dan 4 orang di ruang sampel, serta tenaga non medis administrasi berjumlah 2 orang, yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil, dan honorer.
4.2. Analisis Univariat