Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
Menurut Sugiyono 2007 untuk melihat apakah instrumen tersebut valid atau tidak valid dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment r, dengan
ketentuan: a.
Jika nilai r hitung r tabel maka dinyatakan valid. b.
Jika nilai r hitung r tabel maka dinyatakan tidak valid. Untuk melihat reliabilitas instrumen digunakan rumus koefisien Cronbach´s
Alpha Sugiyono, 2007 dengan kriteria keputusan: a.
Jika nilai r alpha r tabel maka reliabel. b.
Jika nilai r alpha r tabel maka tidak reliabel.
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut
Sugiyono, 2007. Hasil uji validitas kuesioner terhadap 8 item pertanyaan kecelakaan kerja, 28
item pertanyaan perilaku, 8 item pertanyaan promosi K3, dan 2 item pertanyaan pelatihan semuanya mempunyai nilai r hitung berada di atas nilai r tabel 0,632 pada
tingkat kemaknaan 5, maka semua item pertanyaan 46 butir adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu kewaktu Sugiyono, 2007.
Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 8 item pertanyaan kecelakaan kerja, nilai r alpha 0,973 lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel 0,632, 28 item
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
pertanyaan perilaku, nilai r alpha 0,976 lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel 0,632, 8 item pertanyaan promosi K3 dan 2 item pertanyaan pelatihan
mempunyai nilai r alpha 0,958 lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel 0,632. Semua pertanyaan mempunyai nilai r alpha r tabel maka 46 item
pertanyaan adalah reliabel.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel dependen yaitu kecelakaan kerja dan variabel independen yaitu perilaku pengetahuan, sikap, tindakan, manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja pengawasan, promosi K3, pelatihan, investigasi, pelaporan.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang pernah dialami oleh pekerja
Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh sewaktu melaksanakan pekerjaan di Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh dalam 1
tahun terakhir. 2.
Perilaku adalah hal-hal yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh dalam memelihara dan
meningkatkan keselamatan dan kesehatannya dalam bekerja.
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami oleh
pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh tentang kecelakaan kerja.
b. Sikap adalah reaksi atau respon pekerja Laboratorium Patologi Klinik
RSUZA Banda Aceh yang masih tertutup terhadap K3. Dengan kata lain sikap adalah kecenderungan untuk mengadakan tindakan, dengan suatu
cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk menyenangi atau tidak menyenangi K3.
c. Tindakan adalah hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan
pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh dalam memelihara dan meningkatkan keselamatan dan kesehatannya dalam
bekerja. 3.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja RSUZA adalah suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RSUZA.
a. Pengawasan adalah pengawasan yang dilakukan oleh supervisor terhadap
dita atinya Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium
Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh. b.
Promosi K3 adalah program kegiatan yang dilakukan oleh bagian K3
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh
.
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
c. Pelatihan adalah pengalaman belajar terstruktur mengenai K3RS yang
pernah diikuti oleh pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda
Aceh .
d. Pelaporan adalah pencatatan secara terperinci mengenai identitas pekerja
yang mengalami kecelakaan dan gambaran kejadian kecelakaan kerja di Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh.
e. Investigasi kecelakaan adalah pengumpulan data kecelakaan kerja
di Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh sebagai informasi
dalam penentuan pencegahan kecelakaan kerja.
3.6. Metode Pengukuran
3.6.1. Metode Pengukuran Variabel Dependen
Pengukuran variabel dependen yaitu kecelakaan kerja didasarkan pada skala ordinal berdasarkan 8 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban:
1 bila Pernah 0 bila Tidak Pernah
Selanjutnya dikatagorikan sebagai berikut: Pernah, apabila responden pernah mengalami kecelakaan kerja di Laboratorium
Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh selama 1 tahun terakhir. Tidak Pernah, apabila responden tidak pernah mengalami kecelakaan kerja
di Laboratorium Patologi Klinik RSUZA Banda Aceh selama 1 tahun terakhir.
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
3.6.2. Metode Pengukuran Variabel Independen
Aspek pengukuran variabel independen adalah: perilaku pengetahuan, sikap, dan tindakan, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pengawasan, promosi
K3, pelatihan, investigasi, dan pelaporan. Nilai mean sebagai cut of point digunakan oleh karena data berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh nilai skewness pada
variabel pengetahuan, sikap, tindakan, dan promosi K3 berada diantara 1 dan -1 yang bermakna data berdistribusi normal.
a. Variabel Pengetahuan
Pengukuran variabel pengetahuan didasarkan pada skala ordinal yang diukur dengan 10 pertanyaan dan jawaban disusun dengan pembobotan skoring sebagai
berikut: Skor 1 bila Ya
Skor 0 bila Tidak Berdasarkan total skor dicari mean sebagai cut of point kemudian
dikatagorikan sebagai berikut: Baik, apabila responden mendapat skor
≥ mean 5,39 Kurang, apabila responden mendapat skor mean 5,39
b. Variabel Sikap
Pengukuran variabel sikap didasarkan pada skala ordinal yang diukur dengan 10 pertanyaan dan jawaban disusun dengan pembobotan skoring sebagai berikut:
Skor 1 bila Setuju Skor 0 bila Tidak setuju
Liza Salawati : Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009, 2009.
Berdasarkan total skor dicari mean sebagai cut of point kemudian dikatagorikan sebagai berikut:
Setuju, apabila responden mendapat skor ≥ mean 6, 65
Tidak setuju, apabila responden mendapat skor mean 6,65
c. Variabel Tindakan