Jati Diri Konsep .1 Geografis Wilayah

2.2.2 Jati Diri

Bratawijaya 1997, v-vii dalam bukunya Mengungkap dan Mengenal Budaya Jawa mengatakan bahwa guna melestarikan dan memelihara kebudayaan selaras dengan jati diri bangsa Indonesia perlu adanya usaha untuk mengungkap nilai-nilai yang sudah terlupakan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya. Jadi, untuk mengungkap kembali dan menumbuhkembangkan budaya Jawa guna membentuk sikap serta prilaku generasi muda dalam menemukan jati diri sebagai orang Jawa yang memiliki budaya adi luhur. Konsep Jati diri masyarakat Melayu menurut T. Lukman Sinar, dkk 2006 adalah ide, gagasan yang menjadi sumber prilaku masyarakat Melayu ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek religi, aspek adat istiadat, dan aspek bahasa. Jati diri adalah suatu aspek kepribadian berupa penglihatan seseorang terhadap identitas dan ciri-ciri dirinya. Cara melihat diri sendiri ini merupakan hasil proses sosialisasi yang diterima sejak lahir. Tiap individu menerima perlakuan dari individu lain di berbagai lingkungan hidupnya, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan kawan sepermainan, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat kecil, hingga lingkungan masyarakat luas Soehardi, 1996: 38. Cara orang lain berprilaku atau bertindak terhadap individu merupakan sumber pedoman yang terus berkembang untuk individu yang bersangkutan dalam melihat dirinya. Pedoman ini makin lama makin terorganisir dengan semakin tersosialisasinya seseorang. Pada masa kanak-kanak, seseorang belum mempunyai pedoman cukup terorganisasi untuk melihat identitas dan ciri-ciri dirinya. Jati diri seseorang berkembang melalui proses interaksi dengan orang lain. Melalui proses interakasi ini ia akan mengetahui tempat dalam kelompok dan masyarakat. Efrison : Jati Diri Masyarakat Kerinci Dalam Sastra Lisan Kerinci, 2009 USU Repository © 2008 Jati diri terkait dengan status dan peranan yang dimiliki seseorang dan kelompok dan masyarakatnya. Dalam hal ini, terjadi internalisasi dan pendefenisian kembali secara terus-menerus. Perubahan status dan peranan yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap cara orang itu melihat identitas ciri-cirinya. Umpamanya seorang kepala desa dan menteri akan melihat bahwa indentitas dan ciri-cirinya berbeda dibandingkan dengan ketika mereka belum menjadi kepala desa dan menteri Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1989. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka konsep jati diri menurut penulis adalah ide, gagasan yang menjadi sumber prilaku masyarakat ditinjau beberapa aspek yaitu aspek religi, aspek adat istiadat, aspek bahasa, dan aspek kepribadian berupa penglihatan seseorang terhadap identitas dan ciri-ciri dirinya. Yang berguna melestarikan dan memelihara kebudayaan selaras dengan jati diri masyarakat yang menjadi pendukung suatu kebuadayaan. Hal ini juga bermanfaat untuk mengungkap nilai-nilai yang sudah terlupakan oleh masyarakat Indonesia

2.2.3 Masyarakat Kerinci