21
2.1.3 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Secara umum faktor-faktor penyebab kemiskinan secara kategoris terdiri dari dua bagian besar, yaitu:
1. Faktor Internal, dimana hal ini berasal dari dalam indvidu yng mengalami kemiskinan itu
secara substansial adalah dalam bentuk kekurang mampuan yang meliputi: a.
Fisik misalnya cacat, kurang gizi, skit-sakitan. b.
Intelektual, seperti: kurangnya pengetahuan , kebodohan, miskinnya informasi. c.
Mental emosional atau temperamental, seperti malas, mudah menyerah dan putus asa.
d. Spiritual, seperti: tidak jujur, penipu, serakah atau tidak disiplin.
e. Sosial  psikologis,  seperti:  kurang  motivasi,  kurang  percaya  diri,  depresi,  stress,
kurang relasi dan kurang mampu mencari dukungan. f.
Keterampilan,  seperti:  tidak  memiliki  keahlian  yang  sesuai  dengan  tuntutan lapangan kerja.
g. Asset,  seperti:  tidak  memiliki  stok  kekayaan  dalam  bentuk  tanah,  rumah,
tabungan, kendaraan dan modal kerja. 2.
Faktor Eksternal, dimana bersumber dari luar diri individu atau keluarga yang mengalami dan  menghadapi  kemikinan  itu,  sehingga  pada  suatu  titik  waktu  menjadikannya  miskin,
yaitu: a.
Terbatasnya pelayanan sosial dasar. b.
Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai  asset dan alat memenuhi kebutuhan hidup.
Universitas Sumatera Utara
22
c. Terbatasnya  lapangan  pekerjaan  formal  dan  kurang  terlindunginya  usaha-usaha
sektor formal. d.
Kebijakan perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat bunga yang tidak mendukung serta usaha makro.
e. Belum  terciptanya  sistem  ekonomi  kerakyatan  dengan  prioritas  sektor  rill
masyarakat banyak. f.
Sistem  mobilisasi  dan  pemberdayagunaan  dana  sosial  masyarakat  yang  belum optimal, seperti zakat.
g.
Dampak sosial negatif dari program penyesuaian
struktural structural adjusment program.
h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan.
i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana.
j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material.
k. Pembangunan ekonomi  antar daerah yang belum merata.
l. Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin  Siagian, 2012 :
114-116
2.2 Modal Sosial