NYANYIAN ODONG-ODONG PADA MASYARAKAT SUKU PAKPAK DI DESA KUTA UJUNG KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

NYANYIAN ODONG-ODONG PADA MASYARAKAT
SUKU PAKPAK DI DESA KUTA UJUNG
KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian
PersyaratanMemperolehGelar
SarjanaPendidikan

Oleh :

DARITA SARULI BERUTU
NIM: 071222510079

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDN
2014

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
berkat dan Kasih Sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “
Nyanyian Odong-odong pada masyarakat Suku Pakpak di Desa Kuta Ujung Kabupaten
Pakpak Bharat”. Penulisan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada Pogram
Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari hambatan dan
kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat rahmatNya dan bantuan semua pihak
serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1.

Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor di Universitas Negeri Medan.

2.


Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas
Negeri Medan.

3.

Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan dan sebagai Pembimbing Skripsi I.

4.

Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas
Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan dan Pembimbing Skripsi II.

5.

Kepada R. Maibang sebagai tokoh adat sekaligus sebagai nara sumber penelitian
saya dan masyarakat yang sudah membantu melengkapi data penelitian saya yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu, trimakasih buat doa dan motivasi nya,
sukses dalam pekerjaan. Tuhan Memberkati.


6.

Buat

teman-teman yang sudah mendukung saya selama proses skripsi, Jenita

Simbolon Spd, Awal Priska, Rici Spd, dan Natalia Spd Terimakasih buat
bantuanya dan segala Doa Nya Tuhan Yesus Memberkati.
7.

Teristimewa buat kedua Orang Tua saya yang tercinta, Ayahanda B. Berutu juga
Ibunda tercinta Marlina Malau, terima kasih atas curahan kasih sayang yang tiada
ternilai, doa dan nasehat serta dukungan baik moril dan material sampai
terselesaikannya skripsi ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati dan
memberikan umur yang panjang. Amin
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna baik dari segi isi,
tulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata peneliti
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan

untuk sebaik-baiknya.
Medan, April 2014
Penulis,

Darita Saruli Berutu
NIM. 071222510079

ABSTRAK
Darita Saruli Berutu. NIM 071222510079. Nyanyian Odong-Odong Pada
Masyarakat Desa Kuta Ujung Kecamatan Si Sitelu Tali Urang Julu
Kabupaten Pakpak Bharat. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri
Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengenal budaya Pakpak melalui penelitian tentang
nyanyian odong-odong yang masih ada di Desa Kuta Ujung Kecamatan Sitelu
Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat.
Penelitian ini berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian
dari keberadaan, nyanyian, makna, nilai, pengertian odong-odong, bentuk dan
syair untuk mengetahui lebih mendalam tentang nyanyian odong-odong.
Penelitian dianalisis secara sistematis untuk memperdalam atau menginterpretasi
data secara spesifik dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi
kepustakaan penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuta Ujung Kecamatan Sitelu
Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat.
Waktu dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan juni - bulan agustus 2013.
Sampel penelitian ini adalah tokoh adat 2 orang, masyarakat 8 orang dan orang
tua (perkemenjen) yang masih aktif merkemenjen sebanyak 3 orang. Jadi jumlah
sampel keseluruhan sebanyak 13 orang.
Hasil penelitian ini mengatakan bahwa nyanyian odong-odong ini merupakan
satu bentuk kecintaan masyarakat di bidang seni nyanyian terutama nyanyian
odong-odong. Menurut masyarakat sekitar nyanyian odong-odong merupakan
salah satu sarana penyalur ungkapan perasaan yang dirasakan si pelantun
nyanyian tersebut. Ende-ende (nyanyian odong-odong) lebih menonjol isi teks
atau pesan daripada aspek garapan melodinya, sehingga mirip dengan pantun gaya
personifikasi. Bentuk teks nyanyian ini selalu berubah-ubah sesuai dengan
ungkapan perasaan sipelantun nyanyian odong-odong. Sedangkan melodinya tetap
dalam bentuk pengulangan (repetitif).

i


DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI ..............................................................................................

i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................

4

C. Pembatasan Masalah.......................................................................

4

D. Rumusan Masalah ...........................................................................


5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................

6

F. Manfaat Penelitian ..........................................................................

7

BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Landasan Teoritis............................................................................ ..

8

1. Pengertian Keberadaan…………………………………………….

8


2. Pengertian Odong-odong ............................................................. ..

9

3. Pengertian Bentuk ....................................................................... .

13

4. Pengertian Syair…………………………………………………...

13

5. Pengertian Nyanyian………………………………………………

14

6. Pengertian Makna………………………………………………….. 20
7. Pengertian Nilai…………………………………………………… 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................

24

B. Tempat dan waktu penelitian .........................................................

25

C. Populasi Penelitian .........................................................................

25

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

28

E. Teknik Analisis Data .......................................................................

32


i

BAB IV. PEMBAHASAN
A. Letak geografis Pakpak Bharat.........................................................

34

B. Keberadaan nyanyian odong-odong .................................................

37

a. Kemenyan..........................................................................................

40

b. Masyarakat Pakpak mengenal kemenyan.........................................

41

c. Perkemenjen......................................................................................


43

d. Alat yang digunakan mengambil kemenyan.....................................

44

e. Proses pengambilan kemenyan.........................................................

46

C. Bentuk Nyanyian Odong-odong............................................................ 48
D. Syair Nyanyian Odong-odong............................................................... 51
E. Nyanyian Odong-odong.......................................................................... 53
F. Makna yang Terkandung dalam Nyanyian Odong-odong.................. 53
G. Nilai yang terkandung dalam Nyanyian odong-dong......................... 54
H. Tanggapan Masyarakat Terhadap Nyanyian Odong-odong............. 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 59
B. Saran....................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 62
LAMPIRAN................................................................................................. 64

ii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 Gambar 4.1 Peta Pakpak Bharat ................................................36
Gambar 4.2 Gambar pada Saat membersihkan hasilkemenyan.....................41
Gambar 4.3 Pada Saat menyanyikan Nyanyian Odong-odong ..............................................44
Gambar 4.4 Gambar Pohon Kemenyan......................................................................................46
Gambar 4.5 Kemenyan, Jalu-jalu, dan Cun-cun........................................................................47
Gambar 4. 6 Pada saat panen dan berodong-odong di atas pohon...........................................48

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah yang terbentuk dari berbagai suku dan memiliki banyak
jenis kebudayaan yang berasal dari daerah atau suku itu sendiri. Kebudayaan merupakan
pengetahuan, ide dan kebiasaan masyarakat yang dilestarikan dari generasi ke generasi di
lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh
masyarakat setempat. Hal ini membuktikan bahwa kebudayaan itu beragam. Keragaman
kebudayaan tersebut dapat dilihat berdasarkan norma-norma serta nilai-nilai kehidupan yang
berlaku dalam tata pergaulan masyarakat setempat, sehingga dapat terjalin kelestarian
masyarakat itu sendiri. Kebiasaan berkarya dalam kehidupan kesenian, termasuk dalam hal
nyanyian menciptakan keunikan masyarakat itu sendiri.
Pakpak adalah satu dari lima etnis batak yang terletak di wilayah Sumatera Utara. Pakpak
terbagi atas dua kabupaten yaitu kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Pada awalnya wilayah
suku Pakpak berada di Kabupaten Dairi saja, akan tetapi setelah adanya pemekaran wilayah
dari kabupaten Dairi terbentuklah kabupaten baru yaitu Kabupaten Pakpak Bharat.
Suku Pakpak memiliki latar belakang kesenian yang cukup menarik karena kesenian dan
adat istiadat sangat erat kaitanya di kehidupan sehari-hari. Bagi Masyarakat Pakpak berkarya
sama dengan menjalankan adat istiadat tradisi Pakpak. Timbulnya kesenian Pakpak tidak
dapat dipastikan, kesenian Pakpak awal mulanya semata-mata untuk melakukan ritual adat
istiadat, seperti ritual kerja baik dan kerja duka. Ritual tersebut adalah ungkapan rasa isi hati
yang ditujukan ke Sang Pencipta dan alam semesta yang telah memberikan mereka sumber
1

kehidupan. Adapun kegiatan kesenian yang dilakukan pada Masyarakat Pakpak yaitu
menganyam (membayu), bela diri (mermocak), ende-ende (membaca puisi/pantun dalam

nyanyian), bahkan dalam seni tari (tatak) ada beberapa tarian yaitu tatak nantampuk emas,
tatak ranggisa, tatak garo-garo, tatak mmengerik (menerser), tatak merampuk-ampuk, tatak
mendedah, tatak mocak (tari pencak silat), dan tatak graha (persiapan perang). Ende-ende
(nyanyian) itu sendiri masih memiliki banyak jenis dan maknanya masing-masing, misalnya:
nyanyian odong-odong dilantunkan pada saat perkemenjen (orang tua laki-laki panen getah
kemenyan) di Hutan. Nyanyian ini juga memiliki fungsi tersendiri. Dengan doa dan harapan
agar pohon kemenyan tersebut memberikan getah yang banyak pada musim panen
berikutnya.
Bernyanyi adalah salah satu bentuk aktifitas manusia untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaan seseorang sebagai hasil karya seni musik yang diwujudkan dalam bentuk lagu.
Pada umumnya aktivitas bernyanyi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh seseorang atau
banyak orang dengan berbagai cara agar penyampaian lagu tersebut bisa tercapai. Lagu atau
nyanyian yang diungkapkan dengan penuh penghayatan akan menggugah perasaan
pendengar dan memberikan kepuasan kepada jiwa pendengar bahkan akan meninggalkan
kesan yang mendalam.
Suku Pakpak memiliki kebudayaan yang sangat kuat baik dari segi adat istiadat,
musik serta Nyanyian Tradisinya, namun belakangan ini mengingat perkembangan dan
kemajuan jaman serta banyaknya pengaruh luar yang masuk ke daerah pakpak sehingga
membawa dampak yang negatif terhadap kebiasaanMasyarakat Pakpak itu sendiri.
Dampak negatif yang sangat terlihat adalah mulai menghilangnya satu-persatu
identitas kebudayaan yang dahulu sangat kuat dimiliki oleh suku Pakpak termasuk lagu atau
Nyanyian tradisinya. Sekarang ini banyak Masyarakat Pakpak bahkan tidak mengenal dan
mengetahui musik, adat istiadatnya, dan bahkan nyanyian-nyanyian tradisional Pakpak,

sehingga banyak yang memperkirakan bahwa tidak lama lagi kesenian tradisi suku Pakpak itu
sendiri akan punah.
Selain musik, suku Pakpak juga memiliki banyak nyanyian yang memiliki keunikan
masing-masing yaitu : Nyanyian dapat menjadi sarana bentuk ungkapan perasaan hati
seseorang dikala merasa senang, merasa sedih dan bisa juga sebagai ungkapan senang
melihat seseorang ( jatuh cinta).
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa identitas sangat penting bagi
kemajuan etnis itu sendiri, sudah sewajarnya para Seniman, baik tokoh kebudayaan dan
musisi mengambil perana penting untuk menghidupkan kembali tradisi Pakpak yang hampir
punah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat judul proposal “Nyanyian odongodong pada Masyarakat suku Pakpak di Kuta Ujung Kecamatan Sitelu Tali Urang Julu
Kabupaten Pakpak Bharat”
B. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang dapat disimpulkan dari uraian
pada latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dalam permasalahan
yang lebih luas. Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat kita tarik beberapa
pertanyaan yang menjadi masalah diantaranya :
1. Bagaimana keberadaan Nyanyian Odong-Odong pada Masyarakat Pakpak
2. Bagaimana bentuk nyanyian Odong-Odong pada Masyarakat Pakpak
3. Bagaimana peranan Nyanyian Odong-Odong digunakan Masyarakat Pakpak
4. Bagaimana Maknadan Nilai sosial yang terkandung dalam nyanyian Odong-odong
5. Bagaimana bentuk lirik atau syair lagu Odong-odong
6. Bagaimana tanggapan Masyarakat Pakpak di Desa Kuta Ujung terhadap nyanyian
Odong-Odong

C.

Pembatasan masalah :
Oleh adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga dan teori, dan supaya penelitian dapat

dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan
diteliti. Hariwijaya dan Trinton (2008:47) mengemukakan “bahwasanya masalah mempunyai
kaitan erat dengan perumusan masalah dan belum tentu masalah-masalah yang telah di
identifikasi dapat di teliti”. Seperti yang telah dikemukakan diatas maka arah penelitian ini
harus dibatasi mengingat luasnya cakupan masalah yang di identifikasi, serta keterbatasan
waktu, dana dan kemampuan teoritis. Maka peneliti merasa perlu mengadakan pembatasan
masalah untuk mempermudah pemecahan masalah yang di hadapi dalam penelitian. Adapun
batasan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana keberadaan Nyanyian Odong-Odong bagi Masyarakat Pakpak Bharat
2. Bagaimana bentuk dan syair nyanyian Odong-Odong
3. Bagaimana Makna dan nilai yang terkandung dalam Nyanyian Odong-Odong
4. Bagaimana tanggapan Masyarakat terhadap nyanyian Odong-Odong

D.

RUMUSAN MASALAH
Menurut pendapat Maryeni (2005:14) rumusan masalah merupakan jabaran detail

fokus penelitian yang digarap. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk
memperkecil batasan-batasan masalah sekaligus lebih mempertajam arah penelitian.
Menurut pendapat Hariawijaya dan Triton (2008:46) “Rumusan masalah merupakan
inti dari penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat Tanya yang isinya
mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkankan ”. Dari identifikasi yang
telah diungkapkan diatas maka akan menuntut peneliti kearah perumusan masalah. Dalam

perumusan masalah kita akan mampu memperkecil batasan-batasan masalah, sekaligus
mempertajam arah penelitian.
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut “Nyanyian Odong-odong pada
Masyarakat Suku Pakpak di Sitelu Tali Urang Julu Kuta Ujung kabupaten Pakpak Bharat”
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang dicapai dalam penelitian menjadi
kerangka yang selalu dirumusan untuk mendapatkan hasil yang akan diperoleh.Tujuan
penelitian adalah Pernyataan mengenai ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan berhasil
tidaknya suatu penelitian yang terlihat dan tercapai tidaknya tujuan penelitian.
Berdasarkan dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan keberadaan nyanyian odong-odong bagi Masyarakat Pakpak
Bharat di Sitelu Tali Urang Julu Kuta Ujung
2. Mendeskripsikan bentuk nyanyian odong-odong di Desa Kuta Ujung
3. Mendeskripsikan makna dan nilai yang terkandung dalam nyanyian odongodong
4. Mendeskripsikan tanggapan Masyarakat Desa Kuta Ujung kabupaten Pakpak
Bharat.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan segala
komponen Masyarakat, baik untuk Instansi terkait, lembaga Kesenian, maupun Praktisi
kesenian.
Manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Sebagai informasi bagi masyarakat luas, khususnya bagi Masyarakat Pakpak Bharat
2. Sebagai bentuk pelestarian kesenian khususnya nyanyian yang belum dikenal oleh
masyarakat umum
3. Salah satu upaya pemeliharaan Kesenian Daerah sebagai bagian dari kekayaan
Budaya Nasional
4. Sebagai penambah Wawasan bagi peneliti terutama tentang Nyanyian-nyanyian
Daerah Pakpak Bharat yang sangat beragam, memiliki Ciri dan Makna yang berbeda
5. Sebagai bahan Referensi karya Ilmiah Mahasiswa dan Kalangan Pendidikan lain

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Lahirnya nyanyian odong-odong tidak diketahui secara pasti. Waktu itu
kemenyan dan nyanyian odong-odong tidak dapat dipisahkan. Karena setiap
orang tua jaman dahulu mengambil kemenyan sudah pasti mereka di Hutan
menyanyikan

odong-odong

(berodong-odong)

ada

yang

menganggap

nyanyian odong-odong sebagai kebiasaan, dan ada juga yang menganggap
sebagai hiburan pribadi” Nyanyian dong-odong ini selalu berubah-ubah sesuai
dengan ungkapan perasaan hati atau suasana hati si pelantun nyanyian odongodong. Sedangkan melodinya tetap dalam pengulangan (repetitif).
2. Nyanyian odong-odong (ende-ende) ini lebih menonjol isi teks ataupun pesan
yang ingin disampaikan penyanyi daripada aspek garapan melodinya sehingga
bentuknya mirip dengan pantun dengan gaya personifikasi. Nyanyian ini dapat
juga dikategorikan sebagai nyanyian suatu bentuk yang lebih mengutamakan
teks lagu daripada melodi.
3. Nyanyian odong-odong itu memiliki makna khusus tentang kecintaannya
terhadap keunikan setiap kesenian budaya Pakpak terkusus nyanyian yang
dimiliki masyarakat Pakpak salah satunya nyanyian odong-odong.
4. Nyanyian odong-odong merupakan sebagai bukti bahwa masyarakat Pakpak
sangat mencintai budaya seni di bidang nyanyian dan memaknai setiap seni
dalam bidang nyanyian sesuai dengan standar seni yang mereka miliki.

B. SARAN
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antaralain:
1.

Masyarakat Pakpak hendaknya tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang sudah ada
sejak dahulu demi kelangsungan keunikan budaya tersebut

2.

Perkemenjen hendaknya harus mengajarkan kepada Anak-anak muda tatacara
menyanyikan nyanyian pengambilan getah kemenyan dan mengajarkan betapa
bermanfaat bagi kelestarian budaya Pakpak.

3.

Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat mengundang minat Masyarakat
terutama anak muda untuk menyanyikan nyanyian tradisi yang dimiliki budaya Pakpak
terutama nyanyian odong-odong

4.

Peneliti mengharapkan agar pemerintah instansi terkait agar ikut lebih peduli lagi
terhadap tradisi budaya Pakpak yang sudah ada yang sudah hampir punah terabaikan
oleh Masyarakat Pakpak sendiri.