Promosi Gaya Hidup Sehat Edukasi Perubahan Perilaku oleh Tim Edukator Diabetes

dapat menurunkan prevalensi DM baik di Indonesia maupun di dunia di masa yang akan datang. Modifikasi gaya hidup antara lain: menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, mengatur pola makan yang sehat, menghentikan merokok dan alkohol, serta mengurangi konsumsi garam PERKENI, 2011. Komsumsi makanan lebih baik dan peningkatan aktivitas fisik adalah kunci penanganan DM Prihaningtyas, 2013.

2.1.1. Promosi Gaya Hidup Sehat

Menurut PERKENI 2011 Promosi gaya hidup sehat sehat merupakan faktor penting pada kegiatan pelayanan kesehatan. Untuk mendapatkan hasil pengelolaan DM yang optimal dibutuhkan perubahan perilaku. Perlu dilakukan edukasi bagi pasien dan keluarga untuk pengetahuan dan peningkatan motivasi. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik melalui dukungan tim penyuluh yang terdiri dari dokter, ahli gizi, perawat, dan tenaga kesehatan lain. Setiap kali kunjungan diingatkan kembali untuk selalu melakukan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat yang diharapkan bagi penderita DM adalah : a. Mengikuti pola makan sehat. b. Meningkatkan kegiatan jasmani dan aktivitas fisik sehari hari. c. Menggunakan obat DM dan obat-obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur. d. Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri PGDM dan memanfaatkan data yang ada. e. Melakukan perawatan kaki secara berkala Universitas Sumatera Utara f. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan tepat g. Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana dan mau bergabung dengan kelompok penyandang diabetes serta mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan penyandang diabetes h. Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

2.1.2. Edukasi Perubahan Perilaku oleh Tim Edukator Diabetes

Dalam menjalankan tugasnya, tenaga kesehatan memerlukan landasan empati, yaitu kemampuan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes adalah: a. Memberikan dukungan dan nasehat yang positif serta hindari terjadinya kecemasan b. Memberikan informasi secara bertahap, dimulai dengan hal-hal yang sederhana c. Lakukan pendekatan untuk mengatasi masalah dengan melakukan simulasi d. Diskusikan program pengobatan secara terbuka, perhatikan keinginan pasien. Berikan penjelasan secara sederhana dan lengkap tentang program pengobatan yang diperlukan oleh pasien dan diskusikan hasil pemeriksaan laboratorium e. Lakukan kompromi dan negosiasi agar tujuan pengobatan dapat diterima f. Berikan motivasi dengan memberikan penghargaan g. Libatkan keluargapendamping dalam proses edukasi h. Perhatikan kondisi jasmani dan psikologis serta tingkat pendidikan pasien dan keluarganya Universitas Sumatera Utara i. Gunakan alat bantu audio visual edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM secara holistik PERKENI,2011. Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat awal dan materi edukasi tingkat lanjutan. Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang: Materi edukasi pada tingkat awal adalah: a. Materi tentang perjalanan penyakit DM b. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan c. Penyulit DM dan risikonya d. Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta target pengobatan e. Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obatan lain f. Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia g. Mengatasi sementara keadaan gawat darurat seperti rasa sakit, atau hipoglikemia h. Pentingnya latihan jasmani yang teratur i. Masalah khusus yang dihadapi contoh: hiperglikemia pada kehamilan j. Pentingnya perawatan kaki k. Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Materi edukasi pada tingkat lanjut adalah : a. Mengenal dan mencegah penyulit akut DM b. Pengetahuan mengenai penyulit menahun DM c. Penatalaksanaan DM selama menderita penyakit lain d. Mengurangi makan di luar rumah e. Rencana untuk kegiatan khusus f. Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang DM g. Pemeliharaanperawatan kaki. Edukasi dapat dilakukan secara individual dengan pendekatan berdasarkan penyelesaian masalah. Seperti halnya dengan proses edukasi, perubahan perilaku memerlukan perencanaan yang baik, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi. 2.2. Diabetes Melitus 2.2.1. Definisi Diabetes Melitus

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

3 81 109

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 2

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 11

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 5

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 39

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jumlah Anak - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 9