Nilai Anak dan Fertilitas pada Masyarakat Batak Toba (Studi Kasus di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara).
MARTUA SIHALOHO. Nilai Anak dan Fertilitas pada Masyarakat Batak
Toba (Studi Kasus di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun, Kecamatan
Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Surnatera Utara).
Di bawah bimbingan MARLYN TUA FELIX SITORUS.
Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai anak pada masyarakat Batak Toba
menurut norma adat Batak dan menurut masyarakat (realitas empiris). Serta untuk
mengetahui implikasi nilai anak terhadap fertilitas atau pengambilan keputusan
mengenai jumlah dan komposisi anak dalam keluarga pada generasi yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun,
Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumaera Utara selama dua
bulan (April sampai Mei 2000). Unit analisis dalam penelitian ini adalah Komunitas
lca~npungLumban Batu. Jumlah kasus yang dijadikan responden adalah terbagi
dalarn tiga generasi yaitu: Pasutri yang berusia lebih dari 55 tahun sebagai generasi I
(10 kasus), yang berusia 40 - 55 tahun sebagai generasi I1 (1 1 kasus) dan golongan
umur 19 - 39 sebagai generasi I11 (12 kasus). Pengambilan kasus dilakukan secara
sengaja (purposive). Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data dilakukan pada responden, tokob adat yang ada di Desa
Aeksiansimun dan dari Kecamatin Tarutung.
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif berupa deskripsi yang
diperoleh
melaliii
wawancara
mendalam.
Data
sekunder
dikuantitatifkan untuk dideskripsikan. Tabel-tabel analisis
silang, perbitungan harapan median dan rata-rata
yang
diperoleh
dibuat seperti tabulasi
nilai anak untuk mengetahui
perbedaan nilai anak antar generasi. Perbedaan nilai anak tersebut di lihat dari 22
pernyataan tentang nilai anak. Penlyataan yang dijawab dengan setuju, biasa saja dan
tidak setuju akan mendapat nilai tiga, dua dan satu.
Nilai anak pada masyarakar Batak Toba (MBT) di Kampung Lumban Batu
secara normatif dapat dilihat dari perlcrtl~nNilai ekonomi anak yaitu kegiatan anak
dalam membantu pekerjaan keluarga /rumah tangga, di sawahl di ladang, dan
pekerjaan lainnya seperti berdagang dan menggali pasir. Anak bekerja tidak digaji
Toba (Studi Kasus di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun, Kecamatan
Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Surnatera Utara).
Di bawah bimbingan MARLYN TUA FELIX SITORUS.
Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai anak pada masyarakat Batak Toba
menurut norma adat Batak dan menurut masyarakat (realitas empiris). Serta untuk
mengetahui implikasi nilai anak terhadap fertilitas atau pengambilan keputusan
mengenai jumlah dan komposisi anak dalam keluarga pada generasi yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun,
Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumaera Utara selama dua
bulan (April sampai Mei 2000). Unit analisis dalam penelitian ini adalah Komunitas
lca~npungLumban Batu. Jumlah kasus yang dijadikan responden adalah terbagi
dalarn tiga generasi yaitu: Pasutri yang berusia lebih dari 55 tahun sebagai generasi I
(10 kasus), yang berusia 40 - 55 tahun sebagai generasi I1 (1 1 kasus) dan golongan
umur 19 - 39 sebagai generasi I11 (12 kasus). Pengambilan kasus dilakukan secara
sengaja (purposive). Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data dilakukan pada responden, tokob adat yang ada di Desa
Aeksiansimun dan dari Kecamatin Tarutung.
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif berupa deskripsi yang
diperoleh
melaliii
wawancara
mendalam.
Data
sekunder
dikuantitatifkan untuk dideskripsikan. Tabel-tabel analisis
silang, perbitungan harapan median dan rata-rata
yang
diperoleh
dibuat seperti tabulasi
nilai anak untuk mengetahui
perbedaan nilai anak antar generasi. Perbedaan nilai anak tersebut di lihat dari 22
pernyataan tentang nilai anak. Penlyataan yang dijawab dengan setuju, biasa saja dan
tidak setuju akan mendapat nilai tiga, dua dan satu.
Nilai anak pada masyarakar Batak Toba (MBT) di Kampung Lumban Batu
secara normatif dapat dilihat dari perlcrtl~nNilai ekonomi anak yaitu kegiatan anak
dalam membantu pekerjaan keluarga /rumah tangga, di sawahl di ladang, dan
pekerjaan lainnya seperti berdagang dan menggali pasir. Anak bekerja tidak digaji