Landasan Teori

12. Analisis Sensitivitas

Semua kriteria yang dipergunakan dalam menilai kelayakan suatu usaha menggunakan nilai sekarang dari arus kas masuk dan keluar. Oleh karena seluruh perhitungan arus kas, terutama arus kas masuk pada masa yang akan datang, selalu mengandung ketidakpastian, maka diperlukan adanya analisis sensitivitas (sensitivity analysis). Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa sensitifnya kelayakan usaha terhadap perubahan setiap asumsi yang digunakan, seperti besarnya permintaan, harga jual, harga bahan baku, tingkat bunga, inflasi, dan mark-up nilai investasi (Zubir, 2006: 6).

Analisis sensitivitas menyangkut pengujian terhadap kelayakan suatu usaha terkait dengan berbagai kondisi dan asumsi yang digunakan. Pengujian sensitivitas terutama dilakukan terhadap asumsi-asumsi yang berada di luar kendali manajemen perusahaan yang mungkin saja berubah. Misalnya, harga jual barang sejenis di pasar, harga bahan baku, biaya bahan bakar, harga perolehan harga tetap, dan lain-lain. Analisis ini dilakukan, misalnya terhadap harga jual, yaitu menguji sampai berapa Analisis sensitivitas menyangkut pengujian terhadap kelayakan suatu usaha terkait dengan berbagai kondisi dan asumsi yang digunakan. Pengujian sensitivitas terutama dilakukan terhadap asumsi-asumsi yang berada di luar kendali manajemen perusahaan yang mungkin saja berubah. Misalnya, harga jual barang sejenis di pasar, harga bahan baku, biaya bahan bakar, harga perolehan harga tetap, dan lain-lain. Analisis ini dilakukan, misalnya terhadap harga jual, yaitu menguji sampai berapa

Dari pengujian sensitivitas tersebut kita dapat mengetahui derajat sensitivitas setiap asumsi terhadap NPV. Dengan demikian, kita dapat memfokuskan perhatian pada faktor yang sangat sensitif terhadap kelayakan usaha tersebut. Jika usaha tersebut sensitive terhadap faktor di luar kendali manajemen, seperti harga bahan baku, maka adanya kenaikan harga bahan baku sedikit saja dari yang berlaku saat ini akan menyebabkan NPV menjadi nol, bahkan negatif, sedangkan harga jual tidak mudah untuk dinaikan. Bila demikian keadaannya, maka dapat dikatakan bahwa risiko usaha tersebut gagal cukup besar.