Unsur-unsur Perencanaan Pembelajaran
B. Unsur-unsur Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses memproyeksikan setiap komponen pembelajaran. Menurut Ralph W. Tyler kompo- nen-komponen pembelajaran tersebut meliputi empat unsur yaitu: tujuan, bahan ajar (materi), metode, dan evaluasi.
Keempat komponen pembelajaran tersebut apabila digambar- kan dalam bentuk bagan akan membentuk suatu sistem sebagai berikut.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, yaitu gambaran perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif, baik dari segi pengetahuan keterampilan dan sikap. Tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional berisi rumusan pertanyaan mengenai kemampuan atau kualifikasi ting- kah laku yang diharapkan dimilikidikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Yang harus diperhatikan guru dalam membuat tujuan khusus atau indikator pembelajaran adalah:
Perencanaan Micro Teaching
a. Guru harus memperhatikan silabuskurikulum yang berlaku
sebagai pedoman dalam menjabarkan tujuan.
b. Guru harus memahami tipe-tipe hasil belajar.
c. Guru harus memahami cara merumuskan tujuan pembelajaran
sampai tujuan tersebut jelas isinya dan dapat dicapai oleh siswa setelah setiap proses pembelajaran berakhir.
2. Materi Pembelajaran
Materi harus direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Materi pembelajaran harus disusun secara sistematik berdasarkan skuensinya dan diorienta- sikan pada upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Kriteria dalam merumuskan dan mengembangkan bahan pembelajaran diantaranya:
a. Bahan harus benar (valid) dan berarti (significant) sesuai dengan
pembangunan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
b. Bahan harus relevan dengan aspek sosial siswa.
c. Bahan harus mengandung kesinambungan antara kedalaman
dan keluasan.
d. Bahan pelajaran harus mencakup berbagai ragam tujuan,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan aktivitas siswa, karena pada hakikatnya yang belajar itu adalah siswa, guru hanya sebagai fasilisator. Maka guru harus merancang kegiatan pembela- jaran dengan sistematis, efektif, efisien, serta berorientasi pada tujuan pembelajaran.
Dalam perencanaan pembelajaran kegiatan belajar mengajar harus dirumuskan secara jelas dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Dr. Hj. Helmiati, M.Ag
a. Kegiatan pembelajaran harus berorientasikan pada tujuan
pembelajaran khusus atau indikator pembelajaran yang ditetap- kan.
b. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis.
c. Kegiatan pembelajaran harus efektif dan efisien.
d. Kegiatan pembelajaran harus fleksibel.
e. Kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan
siswa.
f. Kegiatan pembelajaran harus memperhatikan dengan alat
fasilitas yang tersedia.
g. Kegiatan pemelajaran harus dapat mengembangkan kemam-
puan siswa baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
h. Penggunaan metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
i. Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan atau mendes-
kripsikan tentang materi yang akan digunakan dan memberikan peluang untuk memungkinkan siswa belajar aktif.
4. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada kegiatan pembe- lajaran meliputi evaluasi awal pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan evaluasi akhir pembelajaran.
Evaluasi juga berfungsi sebagai dasar diagnosis belajar siswa yang dilanjutkan dengan bimbingan atau untuk pemberian pengayaan. Dalam melaksanakan evaluasi aspek-aspek pokok yang harus diperhatikan meliputi: a) Tujuan evaluasi, b) Bentuk dan jenis evaluasi yang digunakan.
Kriteria evaluasi dalam perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Perencanaan Micro Teaching
a. Evaluasi harus berorientasi pada tujuan pembelajaran.
b. Evaluasi harus berdasarkan pada pengembangan kegiatan
pembelajaran.
c. Evaluasi harus memperhatikan waktu yang tersedia.
d. Evaluasi harus memungkinkan ada kegiatan tindak lanjut.
e. Evaluasi harus memberikan umpan balik.
f. Evaluasi harus berdasarkan pada bahasan materi.