Rancangan Analisis

3.6.1 Rancangan Analisis

Tabel 3.4 Rancangan Analisis

Unit Analisis/Unit Rancangan Analisis

Observasi

Analisis distribusi frekwensi dan Karyawan PT. Bank BNI

tabulasi silang (Persero) Tbk. Cabang Analisis korelasi dan regresi Sukabumi

Ket:

TP: Tujuan Penelitian

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif.

• Analisis data untuk menjawab masalah pertama. Untuk menjawab masalah pertama yaitu mengenai bagaimana

pengembangan karier, digunakan metode analisis kualitatif, yaitu mengemukakan data-data yang didapat dengan mengelompokkan, mentabulasi, dan memberikan penjelasan, proses analisis didasarkan pada analisis deskriptif berdasarkan observasi, wawancara, dan kuesioner. Pelaksanaan meliputi pengumpulan data juga interpretasi tentang arti data tersebut. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis distribusi frekwensi dan tabulasi silang.

• Analisis data untuk menjawab masalah kedua Untuk menjawab masalah kedua yaitu mengenai seberapa besar

pengaruh pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier karyawan, digunakan metode kuantitatif dengan alat bantu statistik.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah dengan menggunakan analisis statistik. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah dengan menggunakan analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah Analisis Regresi dan Korelasi Linier Berganda (Multiple Linear Regression dan Correlation Analysis).

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dari beberapa variable independent mempengaruhi variable dependent dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika X 1 ,X 2 …..X k adalah variable-variable independent dan Y adalah variable dependent, maka terdapat hubungan fungsional antara variable X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Dengan kata lain, variasi dari variabel Y disebabkan oleh variasi dari variabel X dan oleh variasi lainnya yang tidak dapat diketahui secara pasti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis Regresi Ganda untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis Regresi Ganda untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau

Sedangkan untuk model sampelnya adalah :

Dimana : Y

= Pengembangan karier

X 1 = Pendidikan dan pelatihan

X 2 atau Z = Penilaian prestasi kerja

X 3 = Atribut produk desain β 0 /b o

= Intercept β 1,2,3 /b 1,2,3 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen,

dimana masing-masing mempunyai interpretasi sebagai rata-rata perubahan yang diharapkan dalam respon Y (negatif/positif) per unit perubahan dalam masing-masing variabel X disebut slope.

ε= error term

1. Analisis korelasi

Analisis korelasi membahas tentang derajat hubungan antara variable-variabel (variabel X dan variabel Y), sedangkan koefisien korelasi merupakan ukuran yang dipakai untuk mengetahui seberapa besar derajat hubungan atau seberapa kuat hubungan yang terjadi antara variable-variabel tersebut. Langkah yang dipakai dalam perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi adalah sebagai berikut :

a. Korelasi product moment Korelasi ini digunakan untuk mengukur kuat lemahnya arah hubungan

satu variabel independen (X 1 ,X 2 ,X 3 ) dengan variabel dependen (Y). Rumus korelasi product moment :

n ( X i Y ) − ( X i )( Y )

{ n X i − ( X i ) }{ n Y − ( Y ) ∑ } ∑ ∑ ∑

Dimana: r = Koefisien Korelasi

X i = Variabel independen (X 1 ,X 2 ,X 3 )

Y = Variabel dependen n

= Jumlah Data

b. Koefisien korelasi spearman antara X terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

2 2 x 2 + y − di

rs = ∑∑∑ 2 2

2 ( )( ) x y ∑ ∑

dimana

− N Tx ∑

− Ty

Jika angka kembar tersebut jumlahnya banyak, maka dalam perhitungan perlu dirumuskan faktor koreksi dengan rumus :

Tx

Ty

Keterangan : ΣTx = faktor koreksi X ΣTy = faktor koreksi Y

t = banyaknya data yang memiliki rank kembar Untuk menentukan tingkat hubungan dari koefisien korelasi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.5

Tingkat hubungan korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199

Sangat Rendah

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2003)

2. Koefisien Determinasi

Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi (R 2 ).

2 Nilai (R 2 ) mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤R ≤ 1). Semakin besar R 2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan

semakin mendekati 0, maka variable independent secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variable dependen. Rumus koefisien determinasi adalah :

i x 100 % Dimana : Kd = Koefisien Determinasi r i = Koefisien korelasi

2 Kd = r

3. Uji signifikansi

Untuk korelasi product moment menggunakan t hitung dengan rumus: r n 2

Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Sedangkan untuk mencari t tabel maka derajat kebebasan (df) untuk korelasi Product moment yaitu df = n – 2. yang menggunakan 2 variabel

Sedangkan untuk 3 variabel menggunakan product moment df = n-3 korelasi ganda menggunakan F hitung dengan rumus:

( 1 − R ) /( n − k − 1 )

Uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. df pembilang = k dan df penyebut = (n – k – 1). Dimana : k = menunjukkan jumlah variabel independen. n = jumlah data

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji ada tidaknya hubungan variabel X , variabel Z, dan variabel Y, maka dilakukan uji statistik dengan nilai kritis distribusi r, pada taraf signifikansi α= 0,05 . Hipotesis:

1. Jika, Adjusted R Square Pendidikan latihan dan pengembangan karier > daripada Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja maka variabel penilaian prestasi kerja tidak berfungsi sebagai

mediating.

2. Jika, Adjusted R Square Pendidikan latihan dan pengembangan karier < daripada Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja maka variabel penilaian prestasi kerja berfungsi sebagai mediating tidak penuh.

Uji signifikansi terhadap hipotesis yang telah ditentukan dengan menggunakan uji dua pihak yaitu dengan uji t, dengan rumus sebagai berikut : Statistik uji:

Kriteria pengujian apakah hipotesis itu ditolak atau tidak ditolak adalah: • Tolak Ho jika t hitung > nilai t tabel.

• Terima Ho jika t hitung < nilai t tabel

Dengan menggunakan uji satu pihak, tingkat signifikansi 5% serta menggunakan ; df = n-k-1, dengan ketentuan: Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Jika t hitung > t tabel, maka Ho diterima

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengantar

Sejalan dengan peta perbankan Indonesia dan perkembangan perekonomian Indonesia, akan memberi dampak positif bagi perkembangan perbankan. PT. Bank BNI (Persero) Tbk sebagai Bank Nasional berusaha untuk menggerakan perekonomian Indonesia, dengan berprestasi kerja dengan lebih baik. Peluang tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal apabila tidak ditunjang dengan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.

Guna menciptakan sumber daya manusia yang profesional, upaya BNI adalah menciptakan dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan berkualitas yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pasar.

Upaya pendidikan dan pelatihan yang telah ditempuh antara lain merancang modul pelatihan di bidang perkreditan, di bidang operasional perbankan dan usulan pelatihan berdasarkan masukan dari unit organisasi.

Karena pendidikan dan pelatihan akan berdampak terhadap penilaian prestasi kerja karyawan sendiri maka dari itu karyawan berusaha untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guna pengembangan kariernya.

4.2 Profil Responden

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 45 orang karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk Cabang Sukabumi. Penelitian dilakukan selama 7 hari mulai dari tanggal 18-24 Januari 2008 di Sukabumi.

Berikut karakteristik responden dari karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi:

Tabel 4.1

Pengelompokan Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin

Frekwensi

Laki-Laki 24 53,3% Perempuan 21 46,7%

Total 45 100%

Sumber : hasil penelitian 2008 Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang diteliti

berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 53,3%. Namun perbedaan persentase komposisi laki-laki dan perempuan hanya terpaut tipis. Ini artinya baik pria maupun wanita mempunyai kesetujuan mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kariernya.

Tabel 4.2

Pengelompokan Karyawan Berdasarkan Usia Usia Frekwensi %

< 25 tahun

25-35 tahun

36-45 tahun

Sumber : hasil penelitian 2008

Dalam tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan berumur 25-35 tahun, yakni sebesar 48,8%. Hal ini sesuai dengan strategi PT. Bank BNI yakni Program Pengembangan Officer Development Training Program (ODTP-Brevet A), yang dirancang sebagai “future manager”. PT. Bank BNI mencoba untuk menarik kaum muda. Biasanya, usia 25-35 adalah usia yang mempunyai kompetensi, inovatif, inisiatif dan berpikir analitis.

Tabel 4.3

Pengelompokan Karyawan Berdasarkan jabatan

Jabatan Frekwensi %

Manajer

Kepala Bagian

Staf 18 40,00% Lain-lain

Total 100%

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari data responden pengelompokan karyawan berdasarkan jabatan sebanyak 7 orang atau 15,56% manajer, 24,44% Kepala Bagian, 40,00% staf/karyawan dan untuk kategori lain-lain yang meliputi karyawan kontrak, security dan sebagainya sebanyak 20,00%.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pendidikan dan pelatihan :

1. Pendidikan dan pelatihan (X1)

Tabel 4.4 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Variance if

Item-Total

Multiple

Alpha if Item

Item Deleted

Item Deleted

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 45, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df = n-k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel, jadi df = 45-10, maka Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 45, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df = n-k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel, jadi df = 45-10, maka

Tabel 4.5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Koefisien Reliabilitas Alpha-Cronbach. Sebagai nilai pembanding untuk melihat reliabilitas item digunakan nilai koefisien reliabilitas, seperti dikemukakan oleh Kaplan et.al (1993:126) adalah minimal 0,70 atau antara (0,70 - 0,80).Tabel output SPSS tersebut menunjukkan tabel Reliability Coefficients yang terlihat sebagai Cronbach Alpha 0,781 > 0,70. dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel pendidikan dan pelatihan adalah reliabel.

2. Penilaian prestasi kerja (X2)

Tabel 4.6 Item-Total Statistics

Squared Cronbach's Scale Mean if

Scale

Corrected

Multiple Alpha if Item Item Deleted

Variance if

Item-Total

Correlation Deleted VAR00011

Item Deleted

Correlation

. ,756 VAR00012

. ,756 VAR00013

. ,797 VAR00014

. ,782 VAR00015

. ,796 VAR00016

. ,742 VAR00017

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 45, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df = n-k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel, jadi df = 45-7, maka r tabel (Product Moment) = 0,320. Karena semua nilai Corrected Item-Total Correlation di atas lebih besar dari r tabel , maka semua pertanyaan tentang penilaian prestasi kerja dikatakan valid atau layak. Selanjutnya diperiksa apakah kontruk pertanyaan ini reliabel dengan melihat tabel output di bawah ini:

Tabel 4.7

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Tabel output SPSS tersebut menunjukkan tabel Reliability Coefficients yang terlihat sebagai Cronbach Alpha 0,795 > 0,70. dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel penilaian prestasi kerja adalah reliabel.

3. Pengembangan karier karyawan (Y) :

Tabel 4.8

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's Scale Mean if

Scale

Corrected

Multiple Alpha if Item Item Deleted

Variance if

Item-Total

Correlation Deleted VAR00018

Item Deleted

Correlation

. ,860 VAR00019

. ,883 VAR00020

. ,882 VAR00021

. ,860 VAR00022

. ,877 VAR00023

. ,867 VAR00024

. ,882 VAR00025

. ,883 VAR00026

. ,882 VAR00027

. ,885 VAR00028

. ,883 VAR00029

. ,860 VAR00030

. ,881 VAR00031

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 45, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df = n-k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel, jadi df = 45-14, maka r tabel (Product Moment) = 0,355. Karena semua nilai Corrected Item-Total Correlation di atas lebih besar dari r tabel , maka semua pertanyaan tentang pengembangan karier dikatakan valid atau layak. Selanjutnya diperiksa apakah kontruk pertanyaan ini reliabel dengan melihat tabel output di bawah ini:

Tabel 4.9

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Tabel output SPSS tersebut menunjukkan tabel Reliability Coefficients yang terlihat sebagai Cronbach Alpha 0,833 > 0,70. dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel pengembangan karier adalah reliabel.

4.4 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian

4.4.1 Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi

Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terdiri atas empat indikator, yaitu Reaction, Learning, Behaviour, dan Organizational result. Dalam tabel- tabel di bawah berikut ini dapat dilihat bagaimana tanggapan karyawan terhadap pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi.

Pada bagian ini akan dianalisis hasil kuesioner untuk memperoleh gambaran bagaimana Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi.

Tabel 4.10

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan bekerja lebih cepat dan mudah

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 19 42.22% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Tabel di atas menunjukkan 42,22% karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi setuju bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan bekerja lebih cepat dan mudah, 42,22% menyatakan sangat setuju serta sebanyak 15.55% merasa kurang setuju. Berdasarkan wawancara dengan karyawan, mereka merasakan kemampuan dalam bekerja menjadi lebih mudah dan cepat setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Tabel 4.11

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan lebih senang dalam bekerja

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 23 51.11% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan karyawan lebih senang dalam bekerja sebanyak 23 karyawan setuju 51.11% dan sangat setuju 13.33%. Menurut wawancara dengan salah seorang karyawan, mereka merasakan ada semangat dan motivasi dalam bekerja setelah memgikuti pelatihan. Kemudian sebanyak 28.88% karyawan menyatakan kurang setuju dan sisanya sebayak 4.44% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 2.22%.

Tabel 4.12

Tingkat kehadiran dalam bekerja semakin meningkat setelah

mengikuti pelatihan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 26 57.77% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi merasakan tingkat kehadiran dalam bekerja semakin meningkat setelah mengikuti pelatihan, yakni sebesar 24.44% menyatakan sangat setuju dan 57,77% menyatakan setuju. Ini artinya program pendidikan dan pelatihan yang diterapkan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi dapat mendorong karyawannya untuk meningkatkan kehadiran. Dan sisanya sebanyak 15.55% mengatakan kurang setuju bahwa tingkat kehadiran dalam bekerja semakin meningkat setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Tabel 4.13

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat memahami

materi dengan baik

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas karyawan merasakan setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat memahami materi dengan baik, yakni 13.33%, dan 71.11% sedangkan 4.44% dan 8.88% menyatakan tidak setuju dan kurang setuju.

Tabel 4.14

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat menjaga diri dengan baik hingga terhindar dari kekeliruan kerja

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 14 31.11% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat menjaga diri dengan baik hingga terhindar dari kekeliruan kerja, sebanyak 31.11% karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi menyatakan setuju, sedangkan yang menyatakan kurang setuju 33,33%. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa karyawan belum sepenuhnya dapat menjaga diri dari kekeliruan dalam bekerja walau setelah mengikuti pelatihan. Menurut hasil wawancara hal ini dikarenakan faktor usia peserta dan materi yang diberikan tergolong baru hingga butuh adaptasi dengan materi dalam bekerja.

Tabel 4.15

Setelah mengikuti pelatihan dapat mengatur waktu dan tenaga hingga

terhindar dari pemborosan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 23 51.11% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 51.11% menyatakan setuju, dan

13.33% sangat setuju bahwa setelah mengikuti pelatihan dapat mengatur waktu dan tenaga hingga terhindar dari pemborosan. Sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 28.88%, tidak setuju 4.44% dan sangat tidak setuju 2.22%.

Tabel 4.16

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat bekerja sama dengan

rekan kerja dengan lebih baik lagi

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 14 31.11% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan karyawan dapat bekerja sama dengan rekan kerja dengan lebih baik lagi, sebanyak 31.11% setuju dan 6.66% menyatakan sangat setuju, akan tetapi 35.55% menyatakan kurang setuju dan 17.77% menyatakan tidak setuju. Berdasarkan hasil wawancara hal ini dikarenakan jenjang jabatan dan senioritas di lingkungan karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi.

Tabel 4.17

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan bekerja

sepenuhnya untuk perusahaan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 15 33.33% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan saya bekerja sepenuhnya untuk perusahaan, sebanyak 33.33% karyawan setuju dan 6.66% menyatakan sangat setuju. Sedangkan 33.33% menyatakan kurang setuju dan 17.77% menyatakan tidak setuju kalau mereka sepenuhnya bekerja untuk perusahaan setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Tabel 4.18

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, prakarsa dapat lebih kuat Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 14 31.11% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, prakarsa dapat lebih kuat, sebanyak 31.11% karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi menyatakan setuju dan 8.88% sangat setuju bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, prakarsa dapat lebih kuat. Akan tetapi 28.88% menyatakan kurang setuju dan 22.22% menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.19

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dapat lebih memahami keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 10 22.22% Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, karyawan dapat lebih memahami keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan, sebanyak 22.22% karyawan setuju dan 15.55% menyatakan sangat setuju. Sedangkan 33.33% menyatakan kurang setuju bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, karyawan dapat lebih memahami keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan.

4.4.2 Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang dilaksanakan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi

Untuk mengetahui bagaimana penilaian prestasi kerja karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi, terdapat 7 pertanyaan untuk menjawab pertanyaan ini. Indikator dari penilaian prestasi kerja adalah yang digunakan oleh PT. Bank BNI (Persero) Tbk.

Tabel 4.20

Kemampuan melaksanakan dan berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan

transaksi dan administrasi kliring

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Kurang setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan selalu melaksanakan dan berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan transaksi dan administrasi kliring di PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi yang menyatakan setuju 42.22%, yang menyatakan sangat setuju 20.00%, dan yang menyatakan kurang setuju 28.88%, tidak setuju 4.44% begitupun dengan pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 4.44%.

Tabel 4.22

Kemampuan memperoses warkat kliring umum dan antar cabang serta menyusun warkat kliring menurut bank tertagihnya

secara cepat, tepat dan akurat

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 22 48.88% Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi selalu memperoses warkat kliring umum dan antar cabang serta menyusun warkat kliring menurut bank tertagihnya secara cepat, tepat dan akurat, sebanyak 48.88 % menyatakan setuju, 37,77% menyatakan sangat setuju dan 6.66% menyatakan kurang setuju.

Tabel 4.23

Kemampuan melakukan verifikasi tanda tangan nasabah pada warkat

kliring yang bersangkutan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas, 43.18% karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi mengatakan selalu melakukan verifikasi tanda tangan nasabah pada warkat kliring yang bersangkutan sebanyak 42.22 % menyatakan setuju, 11,11% menyatakan sangat setuju dan 20.00% menyatakan kurang setuju

Tabel 4.24

Kemampuan melakukan pembuatan surat/nota penolakan cek/BG kosong berikut pembebanan biaya adminstrasinya

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Tabel di atas menunjukan karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi menyatakan selalu melakukan pembuatan surat/nota penolakan cek/BG kosong berikut pembebanan biaya adminstrasinya sebanyak 51.11% setuju dan sangat setuju 15.55%. Sedangkan 20.00% karyawan kurang setuju.

Tabel 4.25

Kemampuan meneliti kebenaran serta validasi slip setoran

penerimaan negara dan teller

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 23 51.11% Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan selalu meneliti kebenaran serta validasi slip setoran penerimaan negara dan teller bahwa sikap karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi setuju dalam memberikan informasi yang mereka butuhkan yakni sebanyak 51.11%.

Tabel 4.26

Kemampuan menyampaikan dokumen penerimaan kepada KPKN dan menyusun laporan harian setoran penerimaan negara/pajak

dengan dilengkapi kredit notanya

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 24 53.33% Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi berpendapat bahwa mereka merasa selalu menyampaikan dokumen penerimaan kepada KPKN dan menyusun laporan harian setoran penerimaan negara/pajak dengan dilengkapi kredit notanya, karyawan yang menyatakan setuju sebanyak 53.33% dan 11.11% karyawan merasa sangat setuju. Namun, terdapat 20.00% karyawan mengatakan kurang setuju dalam hal menyampaikan dokumen penerimaan kepada KPKN dan menyusun laporan harian setoran penerimaan negara/pajak dengan dilengkapi kredit notanya.

Tabel 4.27

Kemampuan menyelesaikan RTGS yang masuk, inkaso keluar, inkaso masuk tunai dan reture kliring dari Divisi OPR dengan tepat waktu

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 19 42.22% Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi berpendapat bahwa mereka dapat menyelesaikan RTGS yang masuk, inkaso keluar, inkaso masuk tunai dan reture kliring dari Divisi OPR dengan tepat waktu, sebanyak 20.00% menyatakan sangat setuju dan 42.22% menyatakan setuju.

4.4.3 Pengembangan Karier Karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi

Kesetujuan karyawan dalam mengembangkan kariernya merupakan suatu hal yang paling menggembirakan. Memiliki karyawan yang berpikiran maju dan mampu memberikan masukan bagi jalannya perusahaan tersebut.

Tabel 4.28

Perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian atas

pekerjaan yang telah dilakukan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 24.44% karyawan yang sangat setuju bahwa perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian atas pekerjaan yang telah mereka lakukan, 46.66% karyawan setuju dan 20.00 % Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 24.44% karyawan yang sangat setuju bahwa perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian atas pekerjaan yang telah mereka lakukan, 46.66% karyawan setuju dan 20.00 %

Tabel 4.29

Perusahaan memberikan pengarahan atas pekerjaan yang saya lakukan dalam membantu mencapai karier

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Setuju 21 46.66% Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 46.66% menyatakan teratur bahwa perusahaan memberikan pengarahan atas pekerjaan yang saya lakukan dalam membantu mencapai karier. Sedangkan 15,55% menyatakan kurang teratur.

Tabel 4.30

Pengembangan karier yang diberikan perusahaan dapat membantu

memantapkan karier dan pekerjaan

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 15.55% karyawan yang sangat setuju dengan pengembangan karier yang diberikan perusahaan yang dapat membantu memantapkan karier dan pekerjaan, sedangkan 44.44% menyatakan setuju dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 11,11%.

Tabel 4.31

Perusahaan memberikan pengarahan dalam menyesuaikan pengetahuan dan latar belakang pendidikan yang saya miliki

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 31.11% karyawan sangat

setuju, 48,88% menyatakan setuju, dan 15.55% menyatakan cukup setuju bahwa perusahaan memberikan pengarahan dalam menyesuaikan pengetahuan dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Karena hal ini menjadi faktor penting bagi karyawan dalam meningkatkan kariernya.

Tabel 4.32

Perusahaan memberikan pengarahan dalam menyesuaikan minat dan

kemampuan yang saya miliki

Pernyataan

Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 55.55% karyawan sangat setuju dan sebanyak 33.33% menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan pengarahan dalam menyesuaikan minat dan kemampuan yang dimiliki setiap karyawannya. Hal ini juga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Tabel 4.33

Pengarahan dalam penyesuaian minat dan kemampuan yang perusahaan lakukan membantu saya dalam mencapai karier

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 48.88% karyawan setuju dengan pernyataan pengarahan dalam penyesuaian minat dan kemampuan yang perusahaan lakukan membantu saya dalam mencapai karier. Akan tetapi masih ada karyawan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 13.33%.

Tabel 4.34

Perusahaan selalu memberikan informasi karier kepada saya

Pernyataan

Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 48,88% karyawan menyatakan setuju bahwa perusahaan selalu memberikan informasi karier kepada saya. Sedangkan 24,44 % menyatakan cukup setuju dan 8.88% menyatakan tidak setuju. Sedangkan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 8.88%. Hal ini dapat dikatakan bahwa hampir semua karyawan mengetahui dengan informasi karier yang disampaikan perusahaan.

Tabel 4.35

Perusahaan memberikan kesempatan informasi kepada saya untuk menunjukkan keahlian dan kemampuan kerja yang saya miliki

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi sebesar 44,44% berpendapat setuju bahwa perusahaan memberikan kesempatan informasi kepada saya untuk menunjukkan keahlian dan kemampuan kerja yang saya miliki. Hal ini berdasarkan hasil wawancara bahwa dalam rangka pengembangan karier perusahaan akan memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk menunjukkan keahlian dan kemampuan sesuai dengan bidang yang dimilikinya.

Tabel 4.36

Dalam usaha mencapai karier individu, perusahaan memberikan bimbingan tentang karier dan pelatihan kepada pegawainya Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi sebesar 42,22% berpendapat setuju bahwa dalam usaha mencapai karier individu, perusahaan memberikan bimbingan tentang karier dan pelatihan kepada pegawainya. Akan tetapi sebanyak 17,77% dan 8.88% masing-masing menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan di atas.

Tabel 4.37

Dalam rangka mencapai karier individu, perusahaan memberikan dorongan kepada saya agar lebih giat dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi sebesar 42,44% berpendapat setuju bahwa dalam rangka mencapai karier individu, perusahaan memberikan dorongan kepada saya agar lebih giat dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Akan tetapi sebanyak 17,77% dan 6.66% masing-masing menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan di atas.

Tabel 4.38

Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada semua pegawainya

dalam upaya mencapai kariernya

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi sebesar 55,55 % berpendapat sangat setuju bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada semua pegawainya dalam upaya mencapai kariernya. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan tanpa memadang latar belakang pendidikan, jabatan dan masa kerja.

Tabel 4.39

Perusahaan mengimplementasikan rencana karier para pegawai Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi berpendapat setuju sebanyak 48,88% bahwa perusahaan mengimplementasikan rencana karier para pegawai. Sedangkan 13.33% menyatakan sangat setuju, 20.00% menyatakan cukup setuju, 13.33% menyatakan tidak setuju dan 4.44% menyatakan sangat tidak setuju dengan perusahaan mengimplementasikan rencana karier karyawannya.

Tabel 4.40

Perusahaan dalam mengembangkan karier pegawai mengambil

tindakan berupa promosi dan mutasi

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi berpendapat setuju sebesar 48,88% dan 31.11% menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan dalam mengembangkan karier pegawai mengambil tindakan berupa promosi dan mutasi. Hanya 15,55% yang menyatakan cukup setuju dan 2,22% masing-masing menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4.41

Perusahaan menerapkan sistem promosi yang memberikan manfaat bagi pegawai dalam mencapai kariernya

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : hasil penelitian 2008

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi berpendapat setuju sebanyak 42.22% bahwa perusahaan menerapkan sistem promosi yang memberikan manfaat bagi pegawai dalam mencapai kariernya. Sedangkan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15.55%. akan tetapi yang menyatakan cukup setuju sebanyak 15.55%, yang menyatakan tidak setuju 20.00% dan yang menyatakan sangat tidak setuju dengan sistem promosi diterapkan perusahaan dalam mencapai kariernya sebanyak 6.66%.

4.5 Analisis Statistik Deskriptif

1. Perhitungan Korelasi

Peng.karier

Diklat

Spearman Correlation

Spearman Correlation

Peng.karier

Spearman Correlation

Std. Deviation

Terlihat korelasi antara pendidikan dan pelatihan dengan penilaian prestasi kerja sebesar 0,750, pendidikan dan pelatihan dengan pengembangan karier sebesar 0,689; penilaian kerja dan pengembangan karier 0,786. Secara Terlihat korelasi antara pendidikan dan pelatihan dengan penilaian prestasi kerja sebesar 0,750, pendidikan dan pelatihan dengan pengembangan karier sebesar 0,689; penilaian kerja dan pengembangan karier 0,786. Secara

Nilai pendidikan dan latihan menunjukkan mean sebesar 4,0444 dan standar deviasinya sebesar 0,53110 dengan N sebesar 45, kemudian nilai seterusnya seperti tersebut pada tabel di atas.

2. Analisis Regresi

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hasil koefisien korelasi yang telah dilakukan signifikan atau tidak, atau dengan kata lain untuk mengetahui secara signifikan apakah pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja mempengaruhi pengembangan karier karyawan.

Model Summary

Std. Error of Model

Adjusted

R Square

R Square

the Estimate

,32782 a. Predictors: (Constant), Diklat

1 ,750 a ,562

Coefficients(a)

B Std. Error

6,232 ,000 a Dependent Variable: Peng.Karier

Didapat Persamaan Regresi :

Y = 0,837+0,735X

Dari tabel di atas maka berikut uji hipotesis dan analisanya:

1. Koefisien pertama pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier diperoleh nilai t hitung sebesar 6,232, dengan mengambil hipotesis :

Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(45) = 1,685 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel Kriteria tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar uji distribusi t sebagai berikut :

Gambar Uji Distribusi t

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

Model Summary

Std. Error of Model

Adjusted

R Square

R Square

the Estimate

,35480 a. Predictors: (Constant), prestasi

1 ,786 a ,617

Coefficients(a)

t Sig.

B Std. Error

7,434 ,000 a inependent Variable: penilaian prestasi kerja

Didapat Persamaan Regresi :

Y = 1,096+0,692X

Dari tabel di atas maka berikut Uji hipotesis dan analisanya:

2. Koefisien kedua pendidikan dan pelatihan terhadap penilaian prestasi kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 7,434, dengan mengambil hipotesis :

Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(45) = 1,685 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel

Kriteria tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar uji distribusi t sebagai berikut :

Gambar Uji Distribusi t

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

Model Summary

Std. Error of Model

Adjusted

R Square

R Square

the Estimate

,35538 a. Predictors: (Constant), prestasi

1 ,750 a ,562

Coefficients(a)

t Sig.

B Std. Error

8,328 ,000 a Dependent Variable: karier

Didapat Persamaan Regresi :

Y = 0,270+0,909Z

Dari tabel di atas maka berikut Uji hipotesis dan analisanya:

3. Koefisien ketiga penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier diperoleh nilai t hitung sebesar 8,328, dengan mengambil hipotesis :

Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(45) = 1,685 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel.

Uji Distribusi t

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

Coefficients(a)

t Sig.

B Std. Error

4,393 ,000 a Dependent Variable: pengembangan karier

Didapat Persamaan Regresi :

Y =0,56+ 0,243X+0,712Z

4. Koefisien keempat yang meliputi pendidikan dan latihan diperoleh t hitung 1,628 sedangkan penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier diperoleh nilai t hitung sebesar 4,393, dengan mengambil hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(45) = 1,685

Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel. Kriteria tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar uji distribusi t sebagai berikut :

Uji Distribusi t

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

Adapun hasil dari dari seluruh uji hipotesis di atas yang menyimpulkan bahwa semua variabel pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja berpengaruh signifikan dengan variabel pengembangan karier.

3. Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi untuk menentukan berapa besar pengaruh Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier karyawan. Perhitungan koefisien determinasi yang didapat dari program SPSS 12 sebagai berikut :

Model Summary

Std. Error of Model

Adjusted

R Square

R Square

the Estimate

,34819 a. Predictors: (Constant), prestasi, Diklat

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa besar koefisien determinasi adalah 62,3%. Hal ini berarti pendidikan dan latihan berpengaruh terhadap pengembangan karier karyawan sebesar 62,3%, sedangkan sisanya 37,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain, antara lain loyalitas, produktivitas, masa kerja, dan lain-lain.

ANOVA b

Sum of

Model

F Sig. 1 Regression

Squares

df Mean Square

34,460 ,000 a Residual

a. Predictors: (Constant), Kinerja, Diklat b. Dependent Variable: Peng.Karier

Berdasarkan hasil perhitungan maka di dapat kesimpulan Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier karyawan didapat hasil 0,552. Sedangkan Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier didapat hasil 0,632. maka :

1. Jika, Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier > daripada Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja maka variabel penilaian prestasi kerja tidak berfungsi sebagai mediating.

2. Jika, Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier < daripada Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja maka variabel penilaian prestasi kerja berfungsi sebagai mediating tidak penuh.

Maka kesimpulannya : Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier (0,552) < daripada Adjusted R Square Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja (0,632). Jadi, variabel penilaian prestasi kerja berfungsi sebagai mediating tidak penuh. Artinya tanpa adanya penilaian prestasi kerja karyawan tidak dapat mengembangkan kariernya pada perusahaan (Rivai, 2006:291).

Sehingga diperoleh nilai F berdasarkan hasil perhitungan SPSS 12 sebesar 34,460 Kriteria Penolakan : F > Ftabel Jadi taraf signifikansi n= 45, α 5% = 3,22

Dikarenakan 34,460 > 3,22 maka H0 ditolak artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan searah.

4.7.1 Pembahasan

Dalam penelitian ini difokuskan kepada aspek pengembangan karier sedangkan hal-hal lain yang dianggap sebagai faktor pentingnya suatu pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan menurut Atmodiwirio (2005:45) antara lain adalah kebutuhan pribadi yang merupakan pengembangan pribadi yang diperoleh melalui pengembangan jabatan yang akan memperkaya dirinya yang sebagaimana disebut pengembangan karir. Pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan bertujuam untuk memberikan pengalaman, pengetahuan dan dorongan karyawan dalam mengembangkan kariernya. Maka penelitian ini dapat menjawab identifikasi masalah mengenai :

1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi. Bahwa pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi peringkat terendah terdapat pada pernyataan bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dapat lebih memahami keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 22,22% yang menyatakan setuju dan hanya 15,55% yang menyatakan sangat setuju selebihnya menyatakan 33,33% kurang setuju, 17,77% tidak setuju dan 11,11% menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan nilai tertinggi terdapat pada pernyataan tingkat kehadiran dalam bekerja semakin meningkat setelah mengikuti pelatihan dimana 57,77% menyatakan setuju, 24,44% sangat setuju dan hanya 15,55% menyatakan kurang setuju

2. Bagaimana pelaksanaan pengembangan karir karyawan berdasarkan penilaian prestasi kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi. Bahwa pengembangan karir yang dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi peringkat terendah terdapat pada pernyataan perusahaan menerapkan sistem promosi yang memberikan manfaat 2. Bagaimana pelaksanaan pengembangan karir karyawan berdasarkan penilaian prestasi kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi. Bahwa pengembangan karir yang dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi peringkat terendah terdapat pada pernyataan perusahaan menerapkan sistem promosi yang memberikan manfaat

3. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karir karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sukabumi. Dari analisis korelasi Spearman didapatkan hasil korelasi yang kuat antara pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier karyawan, yaitu sebesar 0,689. pendidikan dan pelatihan berpengaruh sebesar 62,3% terhadap pengembangan karier karyawan. Sisanya, yakni sebesar 37,7% dipengaruhi oleh variabel lain, antara lain loyalitas, produktivitas, masa kerja, dan lain- lain. Sedangkan dari analisis regresi didapatkan hasil bahwa semua variabel pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan dengan variabel pengembangan karier karyawan karena semua variabel memiliki t hitung >t tabel yaitu meliputi pendidikan dan pelatihan (6,232>1,683), penilaian prestasi kerja (7,434> 1,683), dan pengembangan karier (8,328> 1,683)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan setuju dengan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan PT. Bank BNI (Persero) berdasarkan penilaian prestasi kerja dalam pengembangan karier, yang dapat dilihat dari jawaban mereka bahwa setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dapat lebih memahami keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan, tingkat kehadiran semakin meningkat, lebih memahami keputusan perusahaan, namun masih ada karyawan yang merasakan bahwa perusahaan belum sepenuhnya memberikan pengarahan terhadap pekerjaan dalam membantu mencapai kariernya.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hasil koefisien korelasi yang telah dilakukan signifikan atau tidak, atau dengan kata lain untuk Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hasil koefisien korelasi yang telah dilakukan signifikan atau tidak, atau dengan kata lain untuk

1. Koefisien pertama pendidikan dan pelatihan terhadap pengembangan karier diperoleh nilai t hitung sebesar 6,232, dengan mengambil hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(43) = 1,684 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel

2. Koefisien kedua pendidikan dan pelatihan terhadap penilaian prestasi kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 7,434, dengan mengambil hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(43) = 1,684 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel

3. Koefisien ketiga penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier diperoleh nilai t hitung sebesar 8,328, dengan mengambil hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(43) = 1,684 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel.

4. Koefisien keempat yang meliputi pendidikan dan pelatihan diperoleh t hitung 1,628 sedangkan penilaian prestasi kerja terhadap pengembangan karier diperoleh nilai t hitung sebesar 4,393, dengan mengambil hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, maka nilai t tabel t 0,05(43) = 1,684 Maka Ho ditolak karena t hitung >t tabel.

Adapun hasil dari dari seluruh uji hipotesis di atas yang menyimpulkan bahwa variabel Pendidikan dan pelatihan berdasarkan penilaian prestasi kerja berpengaruh signifikan dengan pengembangan karier karyawan.

Dari hasil penelitian ini hikmah yang dapat diambil adalah pentingnya pelaksanaan fungsi-fungsi operasional manajemen sumber daya manusia antara lain pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan yang dapat menunjang pengembangan karier karyawan dalam suatu perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN