BAB II
TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE SCENT OF SAKE KARYA JOYCE LEBRA DAN KONSEP FEMINISME
2.1 Definisi Novel
Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek dan menceritakan kehidupan seseorang dengan lebih mendalam dengan menggunakan bahasa
sehari-hari serta banyak membahas aspek kehidupan manusia. Hal ini mengacu pada pendapat Santoso dan Wahyuningtyas 2010: 46, yang menjelaskan, Kata novel berasal dari
bahasa latin novellas, yang terbentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa inggis. Karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang dari karya sastra lainnya
seperti puisi dan drama. Ada juga yang mengatakan bahwa novel berasal dari bahasa Italia novella yang artinya sama dengan bahasa latin. Novel juga diartikan sebagai suatu
karangan atau karya sastra yang lebih pendek daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting,
menarik dari kehidupan seseorang dari suatu episode kehidupan seseorang secara singkat dan yang pokok-pokok saja. Juga perwatakan pelaku-pelakunya digambarkan secara garis
besar saja, tidak sampai pada masalah yang sekecil-kecilnya. Dan kejadian yang digambarkan itu mengandung suatu konflik jiwa yang mengakibatkan adanya perubahan nasib.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Sumarjo dalam Santosa dan Wahyuningtyas, 2010 : 47, “Novel” diartikan sebagai “Novel adalah produk masyarakat. Novel berada dimasyarakat
karena novel dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam masyarakat”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996
dalam Siswanto 2008 :141, “Novel” diartikan sebagai Karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Masalah yang dibahas tidak sekompleks roman. Biasanya novel menceritakan peristiwa pada masa tertentu. Bahasa yang digunakan lebih
mirip bahasa sehari-hari. Meskipun demikian, penggarapan unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema, plot, latar, gaya bahasa, nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan,
yang ditekankan aspek tertentu dari unsur intrinsik tersebut. Jenis-jenis novel dapat di bedakan berdasarkan isi cerita dan mutu novel.suharianto
1982 : 67 membagi jenis novel berdasarkan tinjauan isi,gambaran dan maksud pengarang, yaitu sebagai berikut :
1. Novel Berendens, yaitu sebuah novel yang menunjukkan keganjilan-keganjilan dan
kepincangan- kepincangan dalam masyarakat.Oleh karena itu novel ini sering disebut sebagai novel bertujuan.
2. Novel Psikologi, yaitu novel yang menggambarkan perangai,jiwa seseorang serta
perjuangannya. 3.
Novel sejarah, yaitu novel menceritakan seseorang dalam suatu masa sejarah.Novel ini melukiskan dan menyelidiki adat istiadat dan perkembangan masyarakat pada masa itu.
4. Novel anak-anak, yaitu novel yang melukiskan kehidupan dunia anak-anak yang dapat
dibacakan oleh orang tua untuk pembelajaran kepada anaknya. 5.
Novel detektif, yaitu novel yang isinya mengajak pembaca memutar otak guna memikirkan akibat dari beberapa kejadian yang dilukiskan pengarang dalam cerita.
Universitas Sumatera Utara
6. Novel perjuangan,yaitu novel yang melukiskan suasana perjuangan dan peperangan yang
diderita seseorang. 7.
Novel Propaganda, yaitu novel yang isinya semata-mat untuk kepentingan propaganda terhadap masyarakat tertentu.
Berdasarkan penjelasan pembagian jenis-jenis novel diatas,maka dapat dilihat bahwa novel “THE SCENT OF SAKE” karya joyce lebra termasuk dalam jenis novel perjuangan.
Novel terbentuk oleh dua unsur,yaitu unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik.Unsur intrinsic adalah unsur dalam sastra yang mempengaruhi terciptanya karya sastra tersebut yang terdiri
dari tema, alur plot, latar setting, Penokohan perwatakan dan sudut pandang pusat pengisahan. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar dari sastra yang ikut
mempengaruhi terciptanya suatu karya sastra,unsur ini meliputi latar belakang pengarang,keyakinan dan pandangan hidup pengarang dan sebagainya. Unsur ini mencakup
berbagai kehidupan sosial yang menjadi landasan pengarang untuk membuat karya sastra.
2.2 Resensi Novel “The Scent Of Sake”