PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA

D. PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA

Sebagaimana dijelaskan di atas, corporate governance di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai praktik corporate governance di perusahaan Indonesia, berikut dijelaskan implementasi mekanisme corporate governance. Khusus untuk mekanisme governance spesifik perusahaan, diambil contoh penerapannya di salah satu perusahaan terbuka yaitu PT Antam Tbk. PT Antam Tbk merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang mencatatkan efeknya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan di Australian Stock Exchange. PT Antam Tbk merupakan salah satu pemenang ARA 2005 yang mendasarkan penilaiannya pada pelaksanaan corporate governance.

Sebagai bagian penerapan prinsip transparansi, kepemilikan saham perusahaan diungkapkan dalam laporan berkala, baik di laporan tahunan maupun di laporan keuangan. Pada Laporan Tahunan 2006, perusahaan mengungkapkan tidak hanya nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan, tetapi juga yang kurang dari 5%. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagian besar saham PT Antam (65%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. JP Morgan Chase Bank memiliki 8.8% saham perusahaa; selebihnya saham perusahaan dimiliki oleh banyak pihak dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5%.

Pembiayaan perusahaan pada tahun 2006 didominasi oleh pembiayaan dari sektor perbankan. Pembiayaan dari pasar modal berupa penerbitan saham perusahaan dilakukan pada tahun 1997. Anak perusahaan tahun 2003 menerbitkan obligasi yang telah dilunasi pada tahun 2005.

Laporan keuangan perusahaan, baik tahunan maupun tengah tahunan, diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam dan LK. Fee audit yang dibayarkan perusahaan kepada auditor diungkapkan dalam laporan tahunan. Begitu pula terdapat pengungkapan bahwa auditor tidak memberikan jasa lainnya kepada perusahaan.

Perusahaan memiliki Komite Audit, yang diketuai oleh Komisaris Independen. Ketua Komite Audit dibantu oleh 4 orang anggota independen. Dua diantara anggota Komite Audit merupakan akuntan. Piagam komite audit (committee audit charter) PT Antam menjelaskan peran, wewenang, tanggung jawab,

62 GO OD CORPORATE GOVERNANCE Konsep, Prinsip dan Praktik 62 GO OD CORPORATE GOVERNANCE Konsep, Prinsip dan Praktik

Sebagai perusahaan yang berdomisili di negara yang menggunakan two board system, pengurusan perusahaan dilakukan oleh direksi dan dewan komisaris. Direksi berfungsi melakukan pengelolaan perusahaan dan dewan komisaris berfungsi mengawasi pelaksanaan jalannya pengelolaan perusahaan. Tahun 2006, PT Antam memiliki 5 orang Direksi dan 5 orang Komisaris, termasuk 2 orang komisaris independen. Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, komisaris dibantu oleh 5 komite yaitu: Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Corporate Governance, Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia, dan Komite Pasca Tambang. Komite- komite tersebut dipimpin oleh seorang komisaris.

Remunerasi direksi dikaji setiap tahun oleh Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia. Remunerasi tersebut diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Paket remunerasi direksi dan komisaris meliputi pembayaran tetap dan insentif. Jumlah remunerasi yang diterima setiap direksi dan komisaris dalam bentuk rincian jumlah gaji, tunjangan, dan tantiem diungkapkan di laporan tahunan.

Implementasi mekanisme governance spesifik negara di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut. Menurut La Porta et al (1997;1998; 2000), Indonesia termasuk sebagai negara yang memiliki sistem hukum French civil law. Negara yang termasuk dalam kategori French civil law memiliki karakteritik berupa perlindungan hukum yang lemah kepada investor. Dari sudut penegakan hukum (law enforcement), French civil law juga memiliki karakteristik penegakan hukum yang terlemah dibandingkan negara yang termasuk dalam kategori sistem hukum lainnya. Dengan demikian, menurut La Porta et al , baik sistem hukum maupun penegakan hukum di Indonesia termasuk dalam kategori yang lemah.

Dari sudut lingkungan budaya, Indonesia sebagai salah satu negara Asia memiliki karakteristik serupa dengan negara Asia lainnya. Hal tersebut dicirikan dengan kemilikan saham oleh keluarga dalam jumlah substansial

Konsep, Prinsip dan Praktik GO OD CORPORATE GOVERNANCE 63

(ADB, 2001). Begitu pula sumber pembiayaan perusahaan secara signifikan didominasi oleh hutang dari perbankan. (Hackethal dan Schmidt, 2001).

Penyusunan laporan keuangan di Indonesia didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). DSAK-IAI merupakan lembaga independen yang bernaung dibawah IAI, dan anggotanya berasal dari berbagai unsur, antara lain regulator (Bapepam & LK, Bank Indonesia), Dirjen Pajak, BPKP, akademisi, dan praktisi akuntan publik.

Praktik akuntansi di Indonesia, menurut kriteria Mueller et al (1997), termasuk dalam kategori British-American Model. British-American Model memiliki karakteristik akuntansi berupa pemenuhan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan pemegang saham dan kreditur. Namun demikian, beberapa penelitian diantaranya oleh Rahman (1998) menyimpulkan rendahnya tingkat keterbukaan informasi akuntansi perusahaan terbuka di Indonesia sebelum krisis ekonomi 1997.

Mekanisme governance pasar di Indonesia dapat dilihat dari pasar bagi pengendalian perusahaan dan perkembangan pasar modal. Praktik pengambilalihan perusahaan tidak sering terjadi di pasar modal Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa mekanisme untuk mendisiplinkan manajemen agar memaksimalkan kinerjanya dengan ancaman kehilangan kendali atas perusahaan kurang berfungsi dengan baik. Pasar modal Indonesia, menurut beberapa penelitian, termasuk dalam kategori sedang berkembang. Hal tersebut dilihat dari tingkat perlindungan hukum terhadap hak-hak investor yang lemah.