1. 3. Partai Politik Lokal TINJAUAN PUSTAKA

merupakan dampak turunan dari kemunculan partai politik itu sendiri yang dilandasi oleh euforia politik. Akibatnya tidak ada wacana politik yang dapat ditawarkan kepada masyarakat, hanya konvoi dan arak-arakan saja. Dalam kaitan itu, partai politik tidak melakukan pendewasaan politik tetapi melakukan pembodohan politik kepada masyarakat. Ketiga, struktur dan infrastruktur politik yang dimiliki oleh sebagian besar partai politik baru sangat tidak memadai bagi terealisasinya fungsi-fungsi dari partai politik. Hal ini dimungkinkan karena usianya yang masih relatif muda, dibutuhkan waktu yang panjang untuk mematangkan dan menguatkan struktur dan infrastruktur partai politik sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Keempat, sebagian partai politik masih cenderung memiliki pemikiran politik yang kurang dewasa, terutama menempatkan pemilu sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan semata. Pemilu hanya dilihat sebagai alat untuk mendapatkan jatah kursi di legislatif. Fungsi lain dari pemilu diabaikan begitu saja. Akibatnya, partai-partai politik terjebak pada pragmatisme dan cenderung menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan. Mal-fungsi dari partai politilt tersebut pada akhirnya akan mengurangi kualitas dari penyelenggaraan pemilu, terutama berkaitan dengan pendidikan dan pendewasaan politik masyarakat.

2. 1. 3. Partai Politik Lokal

Lazimnya yang diartikan dengan kesejahteraan bersama adalah kesejateraan masyarakat atau kesejahteraan rakyat secara nasional. Pertanyaannya adalah adakah tersedia ruang bagi aspirasi politik yang membatasi diri hanya pada kepentingan ingin kesejahteraan dalam ruang lingkup wilayahnya sendiri lokal. 18 Bila yang dimaksud dengan keberadaan 18 Ranadireksa, Hendarmin. Arsitektur Konstitusi Demokratik Mengapa ada negara yang gagal melaksanakan Demokrasi. Fokusmedia, Bandung. 2007. hal 189 partai adalah untuk menampung aneka macam aspirasi rakyat, maka keberadaan partai dalam skala nasional ataupun partai dalam skala lokal merupakan konsekuensi logis saja. Partai lokal bahkan bisa menjadi pintu solusi ketika negara dirasakan belum atau tidak memberikan rasa keadilan secara merata. Artinya jangkauan kebijakan pembangunan belum berhasil menyentuh semua wilayah. Kebijakan pusat yang bernuansa SARA Suku, Agama Ras Antar Golongan, ketidaksenanagan terhadap suku atau etnis tertentu yang dirasakan terlalu dominan di pemerintahan, adalah salah satu sebab-sebab perasaan tidak adil dimaksud. 19 Namun parati lokal yang bisa hadir dalam sistem demokrasi yang normal tanpa harus dilatar belakangi oleh alasan-alasan yang telah disebutkan terdahulu. Menurut Jeo Garecht, partai lokal ’backbone of Amerika political system” 20 masalah partai lokal kalaupun mau disebut masalah partai adalah lebih pada partai itu sendiri. Partai lokal yang hanya berkonsentrasi pada kepentingan lokal sudah tentu tidak berharap aspirasinya diterima dalam lingkup nasional. Artinya parati lokal telah siap dengan konsekuensi bahwa ruang lingkup partainya hanya ada pada wilayah lokal. 21 Partai politik lokal adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia yang berdomisili di Aceh secara sukarela atas persamaan kehendak dan cita- cita untuk memperjuangkan kepentingan, anggota, masyarakat, bangsa dan negara melalui Dewan Perwakilan Rakyat Aceh DPRA Dewan Perwakilan Rakyat Kabupten Kota 19 Dijerman, telah memerintah wilyah bivaria beberapa tahun bahkan telah bergabung dalam pemerintahan koalisi ditingkat nasional. Di Filandia, partai local dibentuk untuk memproteksi etnis Swedish. Di Spanyol partai politik local yang besar, catalonia, The Beque lands, dan Galicia, jelas menuntut kemerdekaan . Di kanada The Party Quesbecois memenangi pemilu dan membentuk pemerintahan di Qeubeck tahun 1976-1985 dan tahun 1994- 2003.Denny Indrayana, Opini, Kompas, 19 Juli 2005 20 Ibid Kompas 19 Juli 2005. 21 Umumnya partai local tidak memiliki ambisi untuk berkecimpung dalam kebijakan yang dikeluarkan pusat. DPRK, Gubernur dan wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati Walikota dan Wakil Walikota. 22 Partai politik lokal adalah sebuah organisasi yang terdiri dari sejumlah warga masyarakat yang memiliki kepentingan yang lebih kurang sama dan bersepakat untuk memperjuangkan dan mewujudkan kepentingan tersebut secara damai sebagai bagian dari sebuah negara bangsa. Kepentingan tersebut diperjuangkan dan diwujudkan melalui penguasaan jabatan-jabatan politik atau pemerintah. Kepentingan tersebut juga dapat diperjuangkan dan diwujudkan melalui kontrol terhadap pemerintah melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat secara parlementer atau pun melalui protes dan demonstrasi secara ekstraperlementer Dari sisi pandang positif kehadiran partai lokal merupakan akomodasi aspirasi majemuk, tidak terkecuali aspirasi kewilayahan, yang ada dalam negara yang memiliki luas, hal yang justru amat membantu bagi penentu kebijakan nasional. Partai politik lokal dapat dipahami dalam dua hal. Pertama, adalah partai-partai politik yang hanya eksis didaerah-daerah tertentu, misalnya saja di dalam kabupatenkota tertentuatau propinsi tertentu. Meskipun demikian partai politik lokal tidak hanya bisa ikut memperebutkan kursi parlemen di daerah, termasuk DPD, tetapi juga kursi parlemen untuk pusat DPR, termasuk juga jabatan-jabatan eksekutif. Dalam taraf tertentu, partai demikian, boleh dikatakan merupakan representasi dari daerah tertentu tersebut. Kedua parati politik lokal yang hanya eksis didaerah dan hanya ikut serta dalam pemilu untuk memperebutkan jabatan-jabatan publik didaerah tersebut, baik legislatif, maupun eksekutif. Fokus dan orientasi dari partai lokal lebih pada permasalahan daerah bukan nasional.

2. 1. 4. Pemilihah Umum