Konsep ini merupakan mengganti dari validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal diperlukan dalam penelitian kuantitatif untuk
memperoleh generalisasi. Dalam kualitatif, generalisasi tidak dipastikan. Ini tergantung pada pemakai, apakah akan diaplikasikan lagi atau tidak. Yang jelas tidak
akan terjadi situasi yang sama. 3.
Kebergantungan Konsep ini merupakan pengganti dari konsep reability dalam penelitian
kuantitatif. Reability tercapai bila alat ukur yang dipakai secara berulang-ulang, dan hasilnya sama. Dalam penelitian kualitatif, alat ukur bukan beda, melainkan manusia
atau peneliti itu sendiri, lain daripada itu, rancangan penelitian harus berkembang. Yang dapat dilakukan pada peneliti kualitatif adalah pengumpulan data sebanyak
mungkin selama penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur kebergantungan adalah editing, yaitu pemeriksan data yang sudah dipolakan.
4. Kepastian
Konsep ini merupakan pengganti dari konsep objektivitas dalam penelitian kuantitatif. Bila pada kualitatif objektifitas diukur melalui orang atau penelitiannya.
Diakui bahwa penelitian ini memiliki pengalaman subjektif. Namun, bila pengalaman peneliti tersebut dapat disepakati oleh beberapa orang, maka pengalaman peneliti itu
bisa dipandang objektif. Jadi persoalan objektivitas dan subjektivitas dalam penelitian kualitatif sangat ditentukan oleh seseorang.
3. 6. Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini dilakukan dengan proses penelitian yang berkesinambungan sehingga pengumpulan data dan pengolahan data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian.
Pada saat data dikumpulkan, diupayakan dapat mengolah data secara bersamaan. Sebaliknya, pada saat pengelohan data, tidak menutup kemungkinan untuk kembali lagi kelapangan guna
memperoleh data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. Teknik olah data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dilapangan ditulis dalam bentuk uraian yang sangat lengkap dan banyak. Data tersebut direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang
pokok. Difokuskan kepada hal-hal yang penting dan berkaitan denganm masalah, yang telah direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hsil pengamatan
dan wawancara. 2.
Display Data Analisa ini dilakukan mengingat data yang terkumpul demikian banyak. Data
yang bertumpuk menimbulkan kesulitan dalam menggambarkan detail keseluruhan dan sulit pula untuk mengambil kesimpulan. Kesukaran dapat diatasi dengan cara
membuat model, matriks, atau grafis sehingga keseluruhan data dan bagian detailnya dipetakan dengan jelas.
3. Verifikasi Data
Data yang sudah dipolakan, difokuskan, dan disusun secara sistematis baik melalui tema maupun model grafik atau juga matrik. Kemudian disimpulkan
sehingga makna data bisa ditemukan. Namun kesimpulan itu baru bersifat
sementara saja dan bersifat umum. Supaya kesimpulan diperoleh secara lebih dalam.
3. 7. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan mengorganisasi data, menguraikan data menjadi unit lebih kecil, melakukan sintesis diantara data, mencari pola-pola hubungan dan interaksi di
antara data, menemukan data yang penting yang harus didalami dan khirnya menentukan apa saja yang perlu ditulis dalam penelitian ini.
Dalam analisa data ini digunakan beberapa cara: 1.
Analisis Isi Penelitian ini menggunakan analisis ilmiah tentang isi pesan sutau
komunikasi secara sistematis dan objektif dengan mengidentifikasi karakteristik spesifik pesan atau data yang hendak dikaji.
2. Analisa Sintesis
Dengan analisis sintesis, dilakukan pemeriksaan secermat mungkin tesa-tesa yang berkembang mengenai perkembangan dan prospek partai politik lokal di
Nanggroe Aceh Darussalam NAD untuk selajutnya dicari antitesa sehingga kemudian muncul tesa baru guna memenuhi tujuan dalam penelitian ini.
3. Analisis Kritis.
Penelitian dilakukan secara mendalam dan hati-hati terhadap tesa atau data lain yang telah berkembang saat itu. Dengan cara ini, sangat mungkin ditemukan
tesa baru dan tidak mustahil bertabrakan dengan tesa lama.
BAB IV SEJARAH ACEH