yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
43
g. Tindak pidana pencucian uang adalah segala perbuatan yang memenuhi
unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam UU PPTPPU.
G. Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
44
Sedangkan penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran
secara sistematis, metodologis, dan konsisten.
45
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu
yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya.
46
Sehingga, metode penelitian adalah upaya ilmiah untuk memahami dan memecahkan suatu masalah berdasarkan metode tertentu.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma dan asas-asas hukum
yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Jenis
43
Pasal 1 Ayat 1 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
44
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Jakarta: Indonesia Hillco, 1990, hal. 106.
45
Soerjono Soekanto dan Sri Mumadji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001, hal. 1.
46
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hal. 6.
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini bersifat kualitatif.
47
Alasan penggunaan penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif ini didasarkan pada paradigma hubungan yang dinamis antara
teori, konsep-konsep, dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada data yang dikumpulkan.
48
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi:
a. Bahan hukum primer, yaitu UU No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga
atas UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan UU KUP dan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang UU PPTPPU. b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti buku-buku, makalah hasil-hasil
seminar atau pertemuan ilmiah lainnya, majalah, jurnal ilmiah, artikel, artikel bebas dari internet, surat kabar, bahkan dokumen pribadi dan
pendapat dari kalangan pakar hukum yang relevan dengan objek telaahan dalam penelitian ini.
49
47
Bismar Nasution, ”Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum”, Makalah, disampaikan pada dialog interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum
pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, Tanggal 18 Februari 2003, hal. 1.
48
Ibid., hal. 38.
49
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982, hal. 24.
Universitas Sumatera Utara
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk
dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti ensiklopedia dan kamus umum sepanjang memuat informasi yang
relevan dengan penelitian ini.
50
3. Teknik Pengumpulan Data