SAMPLE JURNAL BERDASARKAN METODE DALAM RPP

SAMPLE JURNAL BERDASARKAN METODE DALAM RPP

Ada 8 metode yang diambildi dalam RPP ini,yaitu

1. Metode Ceramah/Ekpositori

2. Metode Demonstrasi

3. Metode Diskusi

4. Metode Role Playing

5. Metode Contextual Teaching And Learning

6. Metode Bernyanyi/Singing

7. Metode Total Physical Respons

8. Metode Multi Sensori Dalam laporan akan diberikan 2 sample jurnal untuk masing masing metode. Berikut

review sample jurnal yang disajikan penulis.

1. JURNAL METODE CERAMAH / EKPOSITORI I Jurnal Universitas Tadulako Online

ISSN 2354-614X Vol. 1 No. 4

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui Metode Ceramah Bervariasi di Kelas IV SDN 1 Palasa Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong Sarini, Junarti, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam pembelajaran IPS melalui Metode Ceramah Bervariasi di Kelas IV SDN 1 Palasa Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan Metode Ceramah Bervariasi. Data kuantitatif didapatkan dari hasil observasi, wawancara dan nilai dari tugas. Data dianalisis secara kualitatif yaitu dengan cara mereduksi data, penyajian data, verifikasi data dan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus untuk menentukan daya serap individu dan klasikal,ketuntasan belajar klasikal, dan persentase nilai rata-rata. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu siswa mengalami peningkatan dalam hal hasil belajar mereka, dibandingkan sebelum menggunakan metode ceramah bervariasi didapatkan masih 30% siswa yang tuntas yaitu 9 dari 30 siswa, pada siklus I mengalami peningkatan 23,3% dari kegiatan awal menjadi 53,3% yaitu 16 siswa yang tuntas dan pada siklus II mengalami peningkatan 33,3% menjadi 86,6% dimana terdapat 26 siswa yang tuntas dari 30 orang siswa.

Kata Kunci: hasil belajar, pembelajaran IPS, dan ceramah bervariasi

2. JURNAL METODE CERAMAH/EKSPOSITORI II EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN Novita Fuji Astuti, Achmadi, Rum Rosyid Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi FKIP Untan Email : Novita.PujiAstuti@Rocketmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran ekspositori untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPSmata pelajaran ekonomi akuntansi pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian di SMANegeri 5 Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimendengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah 72 siswa. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian ini adalah dengan berbantuan SPSS yaitu uji beda (uji t) pada pilihan Independent Sample TTest . Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t lebih kecil dari pada 0,05 (0,015 < 0,05) sehingga hipotesis diterima dan perolehan ratarata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol (72,76 > 60,64). Dengandemikian, mengefektifkan model pembelajaran ekspositori memberikan pengaruh yang sedang untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Efektivitas, Hasil Belajar, Model Ekspositori Abstract: This study aims to determine the effectiveness of expository teaching

model to improve student learning outcomes XI IPS economic subjects accounting subjects adjusting entries in SMA Negeri 5 Pontianak. The research method that used was a quasi experimental by using study design of non equivalent pretest-posttest control group design. The population was 72 students. Analysis of the data used to analyze the data from this study is the SPSS aided the different test (t test) in the selection of the Independent Sample T Test. Based on the analysis of the study concluded that there are significant differences in learning outcomes between the experimental class students with grade control. This is evidenced by the results of the calculation of the t test is smaller than 0.05 (0.015 < 0.05), so the hypothesis is accepted and the acquisition of experimental class average was higher than the control class (72.76 > 60.64). Thus, make effective of expository teaching model give an effect to improve students learning outcomes.

Keywords: Effectiveness, Improve Student Learning, Expository of Learning

3. JURNAL METODE DEMONSTRASI I PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh Samsinar. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing I : Drs. Suhardi, M.Pd., Pembimbing II : Dra. Tetty Kurmalasari, M.Sc. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode demonstrasi terhadap

hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan tahun pelajaran 2013-2014. Selain itu penelitian ini juga untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi terhadap belajar bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penedlitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengunpulan data yang digunkan adalah tes. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai siswa yang tidak menggunakan metode demonstrasi dan nilai siswa yang sudah menggunakan metode demonstrasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai lebih tinggi daripada nilai yaitu = 23,726, = 1,68. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan.

Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Hasil Belajar Bahasa Indonesia. EFFECT OF METHOD OF DEMONSTRATION AGAINST INDONESIAN STUDENT

LEARNING OUTCOMES HIGH SCHOOL CLASS XI SCHOOL 2 BINTAN 2013-2014

SCHOOL YEAR. By Samsinar. Language And Literature Department Of Education Of Indonesia. Supervisor I: Drs. Suhardi, M.Pd., Advisor Ii: Dra. Tetty Kurmalasari, M.Sc. Abstract This study aims to look at the effect of method demonstration against Indonesian

student learning outcomes in class XI High School School 2 Bintan 2013-2014 school year. In addition, this study is also to determine the use of the method to learn Indonesian demonstration. The method used in this penedlitian is descriptive quantitative method. Pengunpulan techniques of data, we choose the test. Based student learning outcomes in class XI High School School 2 Bintan 2013-2014 school year. In addition, this study is also to determine the use of the method to learn Indonesian demonstration. The method used in this penedlitian is descriptive quantitative method. Pengunpulan techniques of data, we choose the test. Based

be proved by F_calculate value higher than the value F_table F_calculate = 23,726, F_calculate = 1.68. From these results it can be concluded that the method of demonstration effect on learning outcomes of students of class XI High School State 2 Bintan.

Keywords: Demonstration Methods, Results Learning Indonesian.

4. JURNAL METODE DEMONSTRASI II

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR IPS MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN PEMANFAATAN MEDIA PLASTISIN PADA SISWA KELAS V SDN 02 KALISORO TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Endang Purniawati, A54A100081, PSKGJ, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 36 halaman

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar IPS kelas V SDN 02

Kalisoro. Jenis penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas V SDN 02 Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar yang berjumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap kegiatan pembelajaran, penyebaran angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara analisis kritis dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemandirian belajar dalam pembelajaran IPS pada materi Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Wilayah Waktu Indonesia.Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan prosentase indikator pencapaian kemandirian belajar siswa meliputi: Kesiapan dalam mengikuti pelajaran sebanyak 11 siswa (79%), memperhatikan penjelasan guru sebanyak 9 siswa (64%), mengerjakan soal latihan yang diberikan guru dengan baik sebanyak 8 siswa (57%), siswa yang aktif bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami sebanyak 9 siswa (64%), siswa mau mencari sumber belajar yang lain berupa buku dan bahan lain sebanyak 5 siswa (36%), siswa mengerjakan PR dibantu orang lain sebanyak 12 siswa (86%), siswa berani mempresentasikan hasil kerja pribadi atau kelompok di depan kelas sebanyak 8 siswa (57%), siswa berani berkompetisi dengan teman dalam berkelompok sebanyak 7 siswa (50%), mempersiapkan alat belajar sendiri sebanyak 8 siswa (57%), siswa mengerjakan tugas dari guru tepat waktu sebanyak 7 siswa (50%).

Kata kunci: Kemandirian Belajar, Media Plastisin, Metode Demonstrasi

5. JURNAL METODE DISKUSI I

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUMIMULYO 01 KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013 Lilik Sri Handayani. A54E090123. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012. 60 halaman.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode diskusi. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Bumimulyo 01 yang berjumlah 27 siswa. Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis dan komponen interaktif yang terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Prosedur penilaian meliputi tahap identifikasi masalah, persiapan, tindakan, pengamatan dan penyusunan rencana. Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam pembelajaran IPS yang meningkat dari siklus I dan siklus

II. Pada siklus I motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS sebesar 48,14 % dan pada siklus II sebesar 92,59 %. Kata Kunci : Peningkatan motivasi belajar siswa, metode diskusi

6. JURNAL METODE DISKUSI II PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Junira Hilumalo 911409106 Yulianto Kadji Irawati Abdul

S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuantitatif, yaitu metode secara sistematis menggambarkan pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik yang berkaitan dengan penggunaan metode diskusi dan hasil belajar siswa dengan anggota populasi adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 203 orang dan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 44 siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan dapat diterimanya hipotesis yang menyatakan bahwa penggunaan metode diskusi berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Bahwa penggunaan metode diskusi mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Variabel penggunaan metode diskusi memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa sebesar 44%dan sisanya 56% ditentukan oleh faktor-faktor lain baik dari dalam diri siswa maupun diluar diri siswa. Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru hendaknya dapat memanfaatkan metode belajar yang ada dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Penggunaan Metode Diskusi. Hasil Belajar Siswa

7. JURNAL METODE ROLE PLAYING I

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS V SDN CILEUNYI I KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Tien Kartini

Abstrak Penelitian ini mengungkap penggunaan metode role playing dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Tindakan kelas yang diterapkan melalui empat siklus tindakan. Teknik pengumpulan datanya diperoleh melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode role playing sangat efektif dalam meningkatkan minat belajar anak. Efektivitas penggunaan metode tersebut dapat dilihat dari dijumpainya beberapa perubahan yang positif, baik yang terjadi pada guru IPS itu sendiri maupun yang terjadi pada diri siswa, terutama perubahan adanya peningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Kata Kunci: metode role playing, classroom action research, dan minat siswa

8. JURNAL METODE ROLE PLAYING II

Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087- 3557 Vol. 16, No. 3, Juli 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan di kelas 7.7 SMP N

1 Wonokerto dengan jumlah subyek penelitian 15 siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, tes dan observasi . Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian penggunaan metode Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris.

© 2015 Didaktikum

9. JURNAL METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING I PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) BAGI PESERTA DIDIK Yulistiyanto (07140035) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang

ABSTRAK

Latar belakang masalah, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah di MTs Darul Ishlah Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal masih tergolong rendah. Hal tersebut diantaranya disebabkan model pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran sejarah di MTs jika hanya disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan membosankan. Dalam hal ini diperlukan oleh seorang guru untuk mempertimbangkan model pembelajaran lain yang efektif dan tepat sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dicobakan melalui penelitian ini adalah model pembelajaran kontekstual. Pada dasarnya CTL sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya. Tujuan penelitian ini, (1) Ingin mengetahui model pembelajaran IPS pada siswa kelas VIII MTs Darul Ishlah Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. (2) Ingin mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan memakai model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPS Sejarah kelas VIII MTs Darul Ishlah Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. (3) Ingin mengetahui hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPS kelas

VIII MTs Darul Ishlah Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang ditempuh dalam tiga siklus. Setiap siklus terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dalam setiap siklus dilakukan dengan cara peneliti memberikan tugas berupa penyelesaian suatu permasalahan secara berkelompok dan individu, dimana setiap kelompok atau individu mempunyai tugas masing-masing, kemudian mereka mempresentasikan hasil karya mereka.. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Darul Ishlah Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten

Kendal yang terdiri dari 42 siswa pada tahun pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebelum tindakan sebesar 65 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 39%. Pada siklus I sebesar 66 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 40,47 %. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus II sebesar 72,2 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 65%. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus III sebesar 76,6 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Adapun hasil aktivitas belajar siswa diperoleh ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 52,25%, siklus II sebesar 63,75% dan siklus III sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kontekstual, kemampuan siswa dalam menyampaikan materi di depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Selain itu siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapat dan dapat menerapkan ilmu sejarah dalam kehidupan bermasyarakat. Variasi penerapan model pembelajaran ini dapat juga menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 39% menjadi 100%. Berdasarkan penelitian bahwa hasil belajar IPS Sejarah yang diperoleh siswa kelas VIII MTs Darul Ishlah Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2011/2012 nilai rata-ratanya meningkat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kontekstual. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah hendaknya guru mata pelajaran IPS menerapkan model pembelajaran kontekstual, dalam pelaksanan pembelajaran menerapkan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kompetensi akan disampaikan, perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kontekstual sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara memodifikasi desain atau rancangan penelitian (misalnya Penelitian Tindakan Kelas) sehingga diperoleh perubahan positif yang lebih signifikan. Kata Kunci : Metode Contextual Teaching And Learning, Peserta Didik, Hasil Pembelajaran IPS

Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang

10. JURNAL METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING II PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN CONTEXTUAL

TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN TIRTOADI TAHUN AJARAN 2010/ 2011 oleh Martanti Kuswandari NIM 07108248306

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan Contextual Teaching Learning (CTL). Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung dalam dua siklus tindakan. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tirtoadi yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 13 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data dengan tes dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis seacara deskriptif kualitatif untuk data observasi dan deskriptif kuantitatif untuk data tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV SDN 2 Tirtoadi pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan. Sebelum tindakan rata -rata nilainya 6,30 pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata menjadi 6,78 dan setelah dilakukan siklus II meningkat menjadi 7,26.

Kata kunci: Hasil belajar IPS, CTL

11. JURNAL METODE BERNYANYI I

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUCAPAN BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Veronica Gunawan, Yuline, Halida PG-PAUD FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email:harajukuveronicablackwhite@gmail.com

Abstract Learning English was introduced in early childhood intended that thisresearch can assess learning approach less attractive, the selection of English language teaching materials in schools that are less precise, less warm communication between teachers and students, as well as less varied use of media in teaching English language in early childhood. The method used is descriptive method to shape classroom action research study. Sources of data in this study were children kindergarten Canaan Kubu Raya totaling 25 children. Based on the research that has been done can be concluded: 1) Planning learning English pronunciation in children aged 5-6 using the method of singing has been accomplished with very well, 2) Implementation of learning English pronunciation in children aged 5-6 using the singing was done very well, 3) improvement occurred in English pronunciation skills through singing method. Suggestions in this study: 1) In an effort to improve the English language skills of children, should teachers give assignments in the form of pictures and songs, 2) English pronunciation can be enhanced further by using the method of singing as often as possible and berkelanjutank, 3) Should the schools to provide support and contribute more optimally by providing the necessary infrastructure for the development of the learning process. Keywords: Pronunciation Ability, Method of Singing.

Abstrak Pembelajaran bahasa Inggris dikenalkan pada anak usia dini dimaksudkan agar penelitian ini dapat mengkaji pendekatan pembelajaran yang kurang menarik, pemilihan bahan ajar bahasa Inggris yang kurang tepat di sekolah, komunikasi yang kurang hangat antara guru dengan siswa, serta penggunaan media yang kurang variatif dalam pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian Penelitian Tindakan Kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak Taman Kanak-Kanak Kanaan Kubu Raya yang berjumlah 25 orang anak.. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1) Perencanaan pembelajaran pengucapan bahasa Inggris pada anak usia 5-6 tahun menggunakan metode bernyanyi telah terlaksana dengan sangat baik, 2) Pelaksanaan pembelajaran pengucapan bahasa Inggris pada anak usia

5-6 menggunakan metode bernyanyi telah terlaksana dengan sangat baik, 3) Tejadi peningkatan kemampuan pengucapan bahasa Inggris melalui metode bernyanyi. Saran dalam penelitian ini: 1) Dalam upaya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris anak, sebaiknya guru memberikan tugas-tugas dalam bentuk gambar dan lagu, 2) Pengucapan bahasa Inggris anak dapat ditingkatkan lagi dengan cara menggunakan metode bernyanyi sesering mungkin dan berkelanjutank, 3) Sebaiknya pihak sekolah memberikan dukungan dan memberikan kontribusi yang lebih maksimal dengan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi pengembangan proses pembelajaran.

Kata Kunci: Kemampuan Pengucapan, Metode Bernyanyi .

12. JURNAL METODE BERNYANYI II Vol.1 | No.1 | Oktober2015 Tunas Siliwangi Halaman 63 - 72

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMAHAMI BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI Chandra Asri Windarsih PG-PAUD, STKIP Siliwangi Bandung Email: chandraasriwd@yahoo.com

Abstract Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan aspek perkembangan anak agar anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Hal ini diangkat sehubungan dengan kurang maksimalnya proses belajar mengajar di TAAM/RA ASSakinah dengan metode yang ada sekarang terutama bahasa Inggris untuk anak usia dini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Metode pembelajaran interaktif bagaimana yang dapat meningkatkan pemahaman bahasa Inggris melalui bernyanyi dirumahnya ataupun dilingkungannya bagi anak usia dini”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan, penerapan pembelajaran intraktif dalam memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini, menetahui pendekatan ketrampilan faktor pendukung dan penghambat serta mengetahui evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa Inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini. Landasan teari yang dijadikan dasar dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran dari Djudju Sudjana: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Direktorat PADU, 2001:10 dan Depdikbud, 1998:10 : Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pertanyaan penelitian adalah 1). Bagaimana perencanaan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini? 2). Bagaimana penerapan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa inggris untuk anak usia dini? 3). Bagaimana pendekatan ketrampilan berbicara bahasa inggris, faktor pendukung dan faktor penghambat, dan 4). Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini ?. adapun metode yang digunakannya adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Perencanaan yang dilaksanakan di TAAM/RA ASSakinah menggunakan kurikulum yang mengacu pada KTSP yang disesuaikan dengan produk pengelola, dan Depag. Penerapannya ada empat tahapan yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, penutup, dan follow up. Pendekatan ketrampilan adalah dengan ketrampilan menyimak dan berbicara, sedangkan faktor pendukungnya sumber daya manusia yang mumpuni, materi yang mudah dimengerti, lagu yang gampang diingat, ruang belajar, sumber belajar, media, fasilitas yang Abstract Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan aspek perkembangan anak agar anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Hal ini diangkat sehubungan dengan kurang maksimalnya proses belajar mengajar di TAAM/RA ASSakinah dengan metode yang ada sekarang terutama bahasa Inggris untuk anak usia dini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Metode pembelajaran interaktif bagaimana yang dapat meningkatkan pemahaman bahasa Inggris melalui bernyanyi dirumahnya ataupun dilingkungannya bagi anak usia dini”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan, penerapan pembelajaran intraktif dalam memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini, menetahui pendekatan ketrampilan faktor pendukung dan penghambat serta mengetahui evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa Inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini. Landasan teari yang dijadikan dasar dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran dari Djudju Sudjana: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Direktorat PADU, 2001:10 dan Depdikbud, 1998:10 : Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pertanyaan penelitian adalah 1). Bagaimana perencanaan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini? 2). Bagaimana penerapan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa inggris untuk anak usia dini? 3). Bagaimana pendekatan ketrampilan berbicara bahasa inggris, faktor pendukung dan faktor penghambat, dan 4). Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini ?. adapun metode yang digunakannya adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Perencanaan yang dilaksanakan di TAAM/RA ASSakinah menggunakan kurikulum yang mengacu pada KTSP yang disesuaikan dengan produk pengelola, dan Depag. Penerapannya ada empat tahapan yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, penutup, dan follow up. Pendekatan ketrampilan adalah dengan ketrampilan menyimak dan berbicara, sedangkan faktor pendukungnya sumber daya manusia yang mumpuni, materi yang mudah dimengerti, lagu yang gampang diingat, ruang belajar, sumber belajar, media, fasilitas yang

Kata Kunci: Pembelajaran interaktif, bahasa inggris, bernyanyi.

13. JURNAL METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE I PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI DI KOTA BANDAR

LAMPUNG Oleh : Seftria Visia, Sulton Djasmi, Muhammad Sukirlan FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail : tya.visia@gmail.com 082178776480

Abstract : Increasing Students’ English Speaking Skills Through Total Physical Response Method in the Third Grade of SD Negeri in Bandar Lampung. This research aims to: 1) design the lesson planning, 2) analyze learning implementation, 3) analyze way of learning evaluation, 4) analyze the increasing of students’ speaking skills score by using TPR method. This research is classroom action research that consists of three cycles. TPR cycle I the students use the commands in action sequences. TPR cycle II the students make a role reversal. TPR cycle III the students make a dialogue and role reversal with the group.Data were collected using observation and tests, and the qualitative descriptive analysis was then used to analyze the collected data. Results of this study shows that: 1) learning planning design is in accordance to the students’ characteristic in which students’ speaking skills are low and they are not active in speaking english, 2) learning process by using TPR has increased students’ activities in learning through observing the objects, observing the action, using the various of vocabularies, giving command, accuracy and speed of carrying out the instructions and asking question activity, 3) the assessment instrument use oral practice, essay test, and description test with a validity value of 0.853, a reliability value of 0.99, average difficulty level of items value of 62,50, and a well acceptable discrimination power of items value of 0,669, 4) the improvement of the speaking abilities can be seen from various aspects: comprehension, fluency, pronunciation, and vocabulary in the first cycle 22,73%, the second cycle 54,54% and the third cycle 81,81%. Keywords: english, learning outcomes, Total Physical Response.

Abstrak : Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Metodetotal Physical Response pada Siswa Kelas 3 SD Negeri di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendesain perencanaan pembelajaran, 2) menganalisis strategi pelaksanaan, 3) menganalisis cara mengevaluasi pembelajaran,

4) menganalisis peningkatan nilai keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode TPR. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengunakan 4) menganalisis peningkatan nilai keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode TPR. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengunakan

II TPR siswa berganti peran untuk memberikan perintah. Siklus III TPR siswa membuat suatu percakapan dan bermain peran dengan teman sekelompoknya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus. Data dikumpulkan dengan observasi dan tes serta dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah: 1) desain perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan karakeristik siswa yang belum terampil dan pasif pada saat berbicara bahasa Inggris, 2) proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa melalui mengamati objek, mengamati tindakan, menggunakan kosa kata yang bervariasi, memberikan perintah dengan kalimat instruksi, ketepatan respon terhadap instruksi, kecepatan respon terhadap instruksi, dan aktifitas bertanya, 3) instrumen evaluasi menggunakan tes praktek dan uraian dengan validitas 0,853, reabilitas 0,938, tingkat kesukaran soal 62,50 (sedang) dan daya beda 0,669 (baik), 4) peningkatan keterampilan berbicara terlihat dari berbagai aspek baik dalam hal comprehension, fluency, pronunciation, vocabulary yakni siklus I 22,73% siklus II 54,54% dan siklus III 81,81%.

Kata kunci: bahasa Inggris, hasil belajar, Total Physical Response

14. JURNAL TOTAL PHYSICAL RESPONSE II

Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Sidoarjo ISSN: 2337- 9278 Vol. 1, No. 1, April 2013

THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) TO TEACH ENGLISH VOCABULARY (PENGGUNAAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK MENGAJAR KOSAKATA) Arifatul Azizah Hanim (Honeybee.bee6@gmail.com) Mariyatul Kiptiyah Diah Astuty STKIP PGRI Sidoarjo, Jl. Jenggolo Kotak Pos 149 Kemiri Sidoarjo

Abstract Total Physical Response supports the cognitive development of children; it stimulates all their senses, imagination and creativity. With TPR children use physical and mental energy in a productive way, besides facility the development of language and social skills like cooperation, negotiating, competing, and following rules. One of the objectives of the teaching English vocabulary in the Elementary school is that students are expected to be able to understand and memorize vocabularies well. But in fact, most of them get difficult in memorize. Another problem is the students less enthusiastic about English lesson. As a matter of fact, students need vocabulary to support them to produce sentences that can be understood by others. So vocabulary is very important to be mastered by the student. For that reason the student should expand their vocabulary in order to be able to communicate with others. Key words: TPR method, teaching vocabulary

Abstrak Total Physical Response mendukung perkembangan kognitif pada anak–anak, bisa merangsang imajinasi, panca indera dan kreativitas anak – anak. Dengan TPR anak menggunakan energy fisik dan mental dengan cara yang produktif disamping memfasilitasi perkembangan bahasa dan keterampilan social seperti kerjasama, negosiasi, bersaing dan mengikuti peraturan. Salah satu tujuan mengajar kosakata bahasa Inggris di sekolah dasar adalah siswa diharapkan bias mengerti dan mengingat Abstrak Total Physical Response mendukung perkembangan kognitif pada anak–anak, bisa merangsang imajinasi, panca indera dan kreativitas anak – anak. Dengan TPR anak menggunakan energy fisik dan mental dengan cara yang produktif disamping memfasilitasi perkembangan bahasa dan keterampilan social seperti kerjasama, negosiasi, bersaing dan mengikuti peraturan. Salah satu tujuan mengajar kosakata bahasa Inggris di sekolah dasar adalah siswa diharapkan bias mengerti dan mengingat

15. JURNAL METODE MULTI SENSORI I

EFEKTIVITAS METODE MULTISENSORI TERHADAP KECAKAPAN MENGINGAT KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR (Studi Eksperimental di SD Negeri Tembalang Semarang) Jessica Florentina Tutupoly, Siswati, Prasetyo Budi Widodo Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto. SH, Kampus Tembalang, Semarang, 50275 wt_psi@yahoo.com

Abstract The English competency is one of the most needed ability that have to be masterd in this globalization era. This situation makes the English lesson in Indonesia was taught since Elementary school. The English lesson focused on the ability to master the vocabulary that could support reading, listening, writing and speaking. The aim of this reasearch is to know how far that the multisensory method effectiveness to increase the memorizing ability of English vocabulary. Subject’s characteristic is the first grade students of elementary school aged 6-7 years old. This research use quasi experimental with non-randomized pretest- posttest control group design and involve

66 subjects that devided in to experimental group and control group. The treatment that given in this research use the multisensory method. After the last manipulation, subjects expected to master 30 words. The examination of hypothesis used Paired Sample T-Test and the result of Asymp. Sig is 0,000 (p<0,05). This result acknowledge that multisensory method is effective to increase the memorizing ability of English vocabulary. Based on this result, the elementary educater should teach the elementary student with the unique method that appropriate to children condition and development, stimulate the memorizing ability considering the developmental factors and use an interesting way of teaching. Keywords: Multisensory method, memorizing ability of English vocabulary, First Grade student of elementary school

Abstrak Kompetensi berbahasa Inggris adalah salah satu keahlian yang paling dibutuhkan untuk dikuasai di era globalisasi, sehingga pelajaran bahasa Inggris di Indonesia diajarkan sejak sekolah dasar. Pelajaran bahasa Inggris difokuskan padakeahlian untuk menguasai kosata yang dapat menjadi pendukung dalam membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh keefektifan dari metode multisensori untuk meningkatkan Abstrak Kompetensi berbahasa Inggris adalah salah satu keahlian yang paling dibutuhkan untuk dikuasai di era globalisasi, sehingga pelajaran bahasa Inggris di Indonesia diajarkan sejak sekolah dasar. Pelajaran bahasa Inggris difokuskan padakeahlian untuk menguasai kosata yang dapat menjadi pendukung dalam membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh keefektifan dari metode multisensori untuk meningkatkan

16. JURNAL METODE MULTI SENSORI II Jurnal Psikologi

Jurnal Psikologi 47 Volume 42, No. 1, April 2015: 47 – 60

Model Multisensori: Solusi Stimulasi Literasi Anak Prasekolah Lisnawati Ruhaena 1 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract This research aimed to develop a model of literacy stimulation for preschool children in order to meet their needs and to overcome parents’ problems in stimulating literacy in their children at home. The data of children’s needs and parents’ problem were obtained from questionnaires and focus group discussion. The questionnaires were filled by 75 mothers whose children aged 3-5 years old in Surakarta. Then, 26 of them attended focused group discussion. The data obtained showed that there was a problem in these children’s early literacy development. Most of them were lack of interest in literacy activities and most of the parents were unable to attract their children’s attention and interest. The problem faced by the parents was the lack of skill in selecting and doing literacy activities in accordance with their children’s needs.

A multisensory model was designed to improve pre-school children’s interest in early development of literacy and to increase parents’ skill in stimulating their children’s interest. Keywords: multisensory model, early literacy, preschool children

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan model stimulasi literasi anak prasekolah untuk memenuhi kebutuhan anak dan mengatasi masalah orang tua dalam upayanya melakukan stimulasi literasi anak prasekolah di rumah. Data kebutuhan anak dan masalah orang tua diperoleh dari kuesioner dan diskusi kelompok terarah. Kuesioner diisi oleh 75 ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun, anggota posyandu dan tinggal di kota Surakarta. Selanjutnya 26 orang dari 75 orang ibu tersebut, mengikuti diskusi kelompok terfokus. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa anak memiliki kebutuhan untuk mendapat stimulasi literasi yang menarik perhatian dan menggugah minat mereka terhadap kegiatan literasi. Masalah yang dihadapi orang tua adalah kurangnya keterampilan untuk memilih dan melakukan aktivitas literasi anak yang sesuai kebutuhan anaknya. Oleh karena itu dikembangkan model stimulasi yang Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan model stimulasi literasi anak prasekolah untuk memenuhi kebutuhan anak dan mengatasi masalah orang tua dalam upayanya melakukan stimulasi literasi anak prasekolah di rumah. Data kebutuhan anak dan masalah orang tua diperoleh dari kuesioner dan diskusi kelompok terarah. Kuesioner diisi oleh 75 ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun, anggota posyandu dan tinggal di kota Surakarta. Selanjutnya 26 orang dari 75 orang ibu tersebut, mengikuti diskusi kelompok terfokus. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa anak memiliki kebutuhan untuk mendapat stimulasi literasi yang menarik perhatian dan menggugah minat mereka terhadap kegiatan literasi. Masalah yang dihadapi orang tua adalah kurangnya keterampilan untuk memilih dan melakukan aktivitas literasi anak yang sesuai kebutuhan anaknya. Oleh karena itu dikembangkan model stimulasi yang