Tujuan Pemantauan Implementasi Standar:
1. Memperoleh dan manganalisis data dan informasi tentang implementasi standar
SKL, SI, Proses, Penilaian.
2. Menganalisis hambatan dan tantangan alam implementasi standar SKL, SI,
Proses, Penilaian
3. Menghasilkan rekomendasi perbaikan implementasi dan revisi standar
berdasarkan hasil analisis data dan informasi tentang implementasi standar
SKL, SI, Proses, Penilaian
SKL SI
Standar Proses
StandarPenilaian
1
2
3
Standar
Ketua Wakil Ketua
Sekretaris
Evaluasi UN Bahrul Hayat, Ph.D
KemdikbudUIN Jkt Prof. Dr. Djemari Mardapi
UNY
SKL SI
Prof. Dr. H. Haris Supratno UNESA
- Efriyanto, SE.,MM
Poltek Jakarta
Proses
Prof. Dr. Sunardi UNS
Prof.Dr.Ir. Musliar Kasim, MS UNAND
- Prof. Dr. Ali Nina Liche
Seniati, M.Si UI
Penilaian
Hari Setiadi, Ph.D UHAMKA
- Dr. Lili Nurlaili, M.Ed
Puskurbuk
: Tahapan Kegiatan Pemantauan Standar Evaluasi UN
Penyusuna n Desain
Naskah Akademik
Penyusuna n
Instrumen Review
instrumen
Perbaikan instrumen
pengumpul an data
FGD Analisis
data Pelaporan
Rekomendas i
Maret
November
• Maret-November • 15 provinsi
• 40 responden purposive
sampling • Observasi khusus St. Proses
• FGD • Kuesionair
Responden: siswa, guru, kepsekkamad, pengawas, tutor, akademisi, praktisi, dan dinas
pendKemenag
EVALUASI UN
Tahun 1950-
1960 1965-
1971 1972-1982
1982-2002 2002-2005 2006-
2010 2011-2014
2015
Nama
Ujian Pengha
bisan Ujian
Negara EBTA
EBTANAS UAN
UN
Penyelenggara
Negara Sekolah
Kelompok sekolah
Sekolah dan Pemerintah
Sekolah dan BSNP
Penentu Kelulusan
Negara Sekolah atau
Kelompok sekolah
Terdapat nilai
minimal batas lulus
Terdapat nilai
minimal dan
Rerata minimal
NA=0,4NS+0,6 NUN dan
terdapat nilai minimal dan
Rerata minimal
UN wajib
ditempuh, bukan
penentu kelulusan
Tingkat Kelulusan
Rendah Hampir 100
Hampir 100
Mulai ada yg tdk
lulus ± 80 -
95 99
Hampir 100
Permasalahan
Yang lulus sedikit Kendali mutu
rendah Terjadi
rekayasa pemaksima
lan nilai rapor
Pro-kontra terhadap
UAN Terjadi kebocoran
kecurangan Pro-kontra terhadap
UN Masih ada
kecurangan kebocoran
HASIL EVALUASI
PENYELENGGARAAN UN HASIL EVALUASI
PENYELENGGARAAN UN
Tujuan UN dan Pemanfaatan hasil UN
Kelembagaan Penyelenggara UN
Penyelenggaraan dan pelaksanaan UN
UN 1 Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil
UN 1
Ujian Nasional sebagai Quality Control QC
• Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
melanjutkan kebijakan penyelenggaraan Ujian Nasional UN yang
berbasis pada standar nasional pendidikan sebagai alat pengendali mutu lulusan quality control pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Penjaminan Mutu Quality Assurance untuk Ketuntasan Belajar
• Pemerintah melakukan secara sungguh-sungguh proses penjaminan
mutu sekolahmadrasah melalui penguatan proses belajar mengajar berbasis ketuntasan belajar mastery learning disertai penilaian
hasil belajar di kelas secara berkelanjutan oleh guru.
Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil
UN 2 Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil
UN 2
Ujian Nasional untuk Peningkatan Mutu Berkelanjutan
• Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan penyelenggara pendidikan
secara sungguh-sungguh melakukan analisis terhadap hasil Ujian
Nasional dan menggunakannya untuk melakukan berbagai
intervensi kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu
sekolahmadrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Ujian Nasional untuk Sertifikasi
• Pemerintah menggunakan hasil Ujian Nasional untuk
sertifikasi lulusan
, sebagai bukti dan pengakuan
pencapaian kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang bersifat
nasional.
UN 3 Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil
UN 3
Ujian Nasional sebagai
Pertimbangan Seleksi
• Dalam rangka menjamin
keadilan, pemerataan, efektivitas,
dan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan, Pemerintah menggunakan hasil
Ujian Nasional sebagai dasar pertimbangan penerimaan peserta didik pada jenjang
pendidikan menengah dan tinggi.
Kelembagaan Penyelenggara UN Kelembagaan Penyelenggara UN
• Ujian Nasional diselenggarakan oleh badan yang independen dan accountable
• Pemerintah memperkuat kelembagaan penyelenggara UN Badan Standar Nasional Pendidikan, BSNP sebagai otoritas
yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Ujian Nasional.
• Penguatan kelembagaan dimaksud meliputi aspek kewenangan, struktur organisasi, sarana prasarana, sumber daya manusia,
dan sumber daya lainnya.
Penyelenggaraan dan
Pelaksanaan UN Penyelenggaraan dan
Pelaksanaan UN
• Perluasan UN-BK • Peningkatan resource sharing dalam pelaksanaan UN-BK
• Pengembangan dan pengelolaan bank soal nasional yang
terkalibrasi untuk menjamin ketersediaan soal Ujian Nasional yang berkualitas
2015 2016
• Perluasan UN-BK • classroom assessment BK
• item banking • Sosialisasi scoring dengan Item
Response Theory IRT
• Integrasi Data:
Pendataan peserta UNPK dari PKBM melalui
DapodikPDSPK.
2017 2018
• Rintisan UN-BK • UN tidak
menentukan kelulusan • BSNP melakukan evaluasi
UN
• Penguatan otoritas penyelenggara UN
EvaluasiTesting Center dalam aspek legal,
kelembagaan, SDM BSNP, Puspendik, LPMP
• Penerapan scoring dengan IRT • Evaluasi pencapaian SKL
• Peningkatan manfaat UN • Hasil UN sebagai dasar
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan
• Tercapainya sistem penilaian pendidikan yang
credible, acceptable, accountable
Peta Jalan Road Map UN dan Penilaian Pendidikan Peta Jalan Road Map UN dan Penilaian Pendidikan
PEMANTAUAN IMPLEMENTASI
SKL dan SI
Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.55 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
Temuan Rekomendasi
• Responden mengetahui SKL dan SI melalui sosialisasi, pelatihan dari
Kemdikbud, Disdik, Kemenag, sekolah, Dewan Guru, Bimtek, internet, website
BSNP dan blog. • Semua responden mengetahui SKL dan
SI, namun sebagian responden belum memahami SKL dan SII
• Sebagian besar guru memahami SKL sebagai standar kelulusan UN.
• Sebagian besar guru memahami KI dan KD sebagai turunan SKL dan SI.
SKL dan SI ditulis dalam buku dan disebarkan kepada guru.
Sosialisasi tentang SKL dan SI perlu dilakukan secara intensif dan
menyeluruh
Temuan Rekomendasi
SKL setiap jenjang dan jenis pendidikan terlalu
umum, tidak jelas, dan abstrak.
• Rumusan SKL perlu direkonstruksi ulang sehingga menjadi lebih jelas,
mudah dipahami, terukur, dan dapat dicapai.
• Rumusan SKL yang berorientasi ke masa depan dijadikan dasar untuk
menyempurnakan SKL yang sudah ada, sehingga SKL di masa depan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan ilmu
pengetahuan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat.
• Kompetensi masa depan mencakup: Pemahaman agama, kewirausahaan,
nilai-nilai patriot
Temuan Rekomendasi
1. Implementasi SKL dan SI telah dilakukan pada
setiap satuan pendidikan. 2. Guru lebih memfokuskan
pada implementasi dimensi pengetahuan
daripada dimensi sikap. Implementasi SKL dan SI perlu
dilakukan secara seimbang antara dimentasi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Temuan Rekomendasi
SKL dan SI dijabarkan dalam Kompetensi Inti KI
dan Kompetensi Dasar KD dan sudah
diimplementasikan,
namun ketika diaplikasikan pada
penilaian sikap menjadi sulit.
Dimensi sikap pada SKL diimplementasikan melalui
pembiasaan, baik melalui aktivitas pembelajaran di
dalam maupun di luar kelas.
Temuan Rekomendasi
• Kesesuaian SKL dan SI yang sedang berlaku dengan pelaksanaan di
lapangan secara kualitatif saling berkaitan antara dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan,
• SKL sudah dijabarkan menjadi SI dan disampaikan kepada peserta
didik, serta digunakan sebagai acuan utama pengembangan SNP
lainnya.
• Ada beberapa hal yang masih tidak sesuai antara SKL dan SI.
SKL dan SI perlu disinkronkan dengan perkembangan dunia industri, dunia
kerja, dan teknologi.
Temuan Rekomendasi
Hambatan yang
dihadapi dalam
pelaksanaan SKL dan SI tinggi karena • kemampuan dan kesadaran guru
dalam menerapkan SKL dan SI masih kurang,
• kompetensi guru
beragam, profesionalisme guru masih perlu
ditingkatkan, • guru belum menguasai keterampilan
bertindak produktif, efektif dan kreatif, belum menguasai iptek, dan
• tuntutan mengajar 24 jam
membuat guru kurang dapat mengembangkan diri.
Perlu ada pelatihan kompetensi guru yang menyeluruh dan komprehensif.
Perlu ada redefinisi tentang beban kerja guru 24 jam, tidak hanya tatap
muka di kelas.
RUMUSAN SKL MASA DEPAN
Rumusan SKL berorientasi masa depan sangat dibutuhkan dan dijadikan dasar untuk
menyempurnakan SKL yang sudah ada, sehingga SKL masa depan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, pembangunan, dan masyarakat.
Sosok 5
Area Kompetensi
46 Kompetensi
57
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME