3. Wilayah perencanaan atau wilayah program sangat penting bila dikaitkan
masalah-masalah kebijakan wilayah. Wilayah difungsikan sebagai alat untuk mencapai sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Pembagian wilayah
perencanaan disusun berdasarkan analisis kegiatan pembangunan sektoral yang terlokalisasi pada satuan lingkungan geografis. Wilayah perencanaan
merupakan suatu wilayah pengembangan, dimana program-program pembangunan dilaksanakan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah
persoalan koordinasi dan desentralisasi pembangunan wilayah dapat dikembangkan. Wilayah perencanaan hampir sama dengan wilayah polarisasi,
karena efisiensi maksimum dalam perencanaan dipengaruhi oleh saling keterhubungan arus regional secara maksimum.
2.1.2 Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah, menjaga kelestarian
lingkungan hidup pada sutu wilayah Dodi, 2002. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan pengembangan wilayah mengandung dua sisi yang saling berkaitan.Sugeng
1999mengungkapkan, pada sisi sosial ekonomis pengembangan wilayah adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, misalnya
menciptakan pusat-pusat produksi, sarana dan prasarana pelayanan, dan sebagainya. Di sisi lain, secara ekologis pengembangan wilayah bertujuan
menjaga keseimbangan lingkungan akibat campur tangan manusia terhadap lingkungan. Sehingga, pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi
sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pengembangan Wilayah harus disesuaikan dengan
kondisi, potensi, dan permasalahan masing-masing wilayah. Menurut Dodi 2002, konsep pengembangan wilayah berbeda dengan
pembangunan sektoral. Pengembangan wilayah sangat berorientasi pada permasalahan pokok wilayah secara saling terkait, sedangkan pembangunan
sektoral bertujuan mengembangkan sektor tertentu, tanpa memperhatikan kaitan dengan dengan sektor-sektor lainnya. Kedua konsep tersebut harus saling
melengkapi, dalam arti bahwa pengembangan wilayah tidak mungkin terwujud tanpa adanya pembangunan sektoral. Sebaliknya, pembangunan sekoral tanpa
berorientasi pada pengembangan wilayah akan berujung pada tidak optimalnya pembangunan sektor itu sendiri. Sehingga, pengembangan wilayah seharusnya
menjadi acuan bagi pembangunan sektoral, bukan merupakan agregat dari pembangunan sektor-sektor pada suatu wilayah.
Pengembangan wilayah diharapkan dapat menciptakan sinkronisasi perkembangan antar wilayah, guna menjembatani kesenjangan antar desa-kota,
pusat pertumbuhan dan
hinterland
nya, serta bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan sumber daya wilayah Rusmansyah, 2006.
2.1.3 Strategi Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah dapat dianggap sebagai bentuk intervensi positif terhadap pembangunan di suatu wilayah. Untuk itu, diperlukan strategi-strategi
yang efektif untuk suatu percepatan pembangunan. Selain stetegi-strategi untuk