HUBUNGAN PENGETAHUAN KOSMETIKA PENATAAN RAMBUT DENGAN KEMAMPUAN MENATA SANGGUL UP STYLE KELAS XII SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG.

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN KOSMETIKA PENATAAN

RAMBUT DENGAN KEMAMPUAN MENATA SANGGUL

UP STYLE KELAS XII SMK AWAL KARYA

PEMBANGUNAN GALANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)

Jurusan Pendidikan Tata Rias

Oleh :

LISMAYASARI BARUS

5103144017

PROGRAM STUDI TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

LISMAYASARI BARUS, NIM : 5103144017. Hubungan Pengetahuan Kosmetika Penataan Rambut Dengan Kemampuan Menata Sanggul Up Style Kelas XII Tata Kecantika Rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang. Program Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang yang berjumlah satu kelas. Pengambilan sampel dengan seluruh populasi dajadikan sampel. sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang dengan jumlah 24 orang. Metode pengumpulan data menggunakan test pengetahuan kosmetika penataan rambut dan pengamatan kemampuan menata sanggul Up Style. Analisis data menggunakan teknik deskriptif korelasional, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas. Sedangkan uji hipotesis dengan korelasi spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kosmetika penataan rambut dikategorikan tinggi sebesar 62,5% dan kemampuan menata sanggul Up Style dikategorikan cenderung tinggi sebesar 100%. Uji normalitas dilakukan dengan uji Lilifors. Dari hasil perhitungan data pengetahuan kosmetika penataan rambut diperoleh bahwa yaitu 0,110399 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pengetahuan kosmetika penataan rambut berdistribusi normal. Data hasil perhitungan kemampuan menata sanggul up style diperoleh bahwa bahwa yaitu 0,129973 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan menata sanggul Up Style berdistribusi normal. Uji linieritas dan uji keberartian persamaan regresi, untuk persamaan regresi Y dan X diperoleh persamaan Ŷ= 19,9058 + 0,5909 X mempunyai hubungan yang liner pada taraf signifikan 5% karena untuk uji linier Fhitung > Ftabel (20,526471

4,30) dan koefisien arah regresi Y atas X adalah berarti karena Fhitung < Ftabel

(0,999 < 2,82). Dari hasil analisis korelasi spearman diperoleh Rhohitung sebesar

0,981 sedangkan nilai Rhotabel pada taraf signifikan 5% dengan N =24 adalah

sebesar 0,409. Dengan demikian harga Rhohitung > Rhotabel (0,981> 0,409) dan

harga thitung > ttabel (33,37 > 1,72). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara pengetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul Up Style kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang Tahun Ajaran 2016/2017.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT dengan semua limpahan, rahmat dan hidayahNya sehingga proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi persyaratan meja hijau. Dengan kemampuan yang ada, penulis berusaha membuat proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk ini penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.

Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orangtua Ayahanda Limbong Barus dan ibu Sukarni yang selalu memberikam dukungan, doa, nasehat, motivasi dan materi kepada penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED

3. Bapak Wakil Dekan I Prof. Dr. Sumarno, M.Pd beserta Staff dan Pegawai Fakultas Teknik.

4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketuajurusan PKK.

5. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku sekertaris jurusan PKK

6. Ibu Dra.Siti Wahidah,M.Si selaku ketua prodi tata rias fakultas teknik unimed

7. Ibu Dra. Yuspa Hanum, M.S selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan proposal penelitian ini.

8. Ibu Dra. Nuwairi Hilda, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik saya, ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd dan ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd selaku dosen penguji.


(7)

iii

9. Ibu Rossy Luckita S.Pd dan ibu Mey Alsih,M.Pd selaku dosen pengamat penelitian saya dan ibu Retni Tri Ramasari,S.Pd selaku guru pengamat penelitian saya di SMK AKP Galang

10.Kepala sekolah SMK Negeri 10 Medan Drs.Marjono Bangun, MM dan yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan uji instrumen penelitian

11.Kepala sekolah SMK Awal Karya Pembangunan Galang Bpk Jaya Mustika, ST dan yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

12.Seluruh staff, pengajar dan tata usaha disekolah SMK Negeri 10 Medan dan SMK AKP Galang.

13.Untuk Adik dan teman- teman Rani Ratika,S.sos, Romi S.Pd, Ayu febri,S.Pd, Winda, S.Pd, Lusi, S.Pd, Novri, S.Pd,Vana,S.Pd dan Isma, S.Pd yang selalu memberikan semangat, doa, dan motivasi dukungan lselama penulis menyelesaikan skripsi ini

14.Seluruh Teman-teman Pendidikan Tata rias reguler dan ekstensi yang selalu setia menemani dan memberi semangat penulis.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Lismayasari Barus NIM. 5103144017


(8)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... .... i

KATA PENGANTAR... ... ii

DAFTAR ISI... ... iii

DAFTAR TABEL... .... vi

DAFTAR GRAFIK... .... vii

DAFTAR GAMBAR... . viii

DAFTAR LAMPIRAN... . x

BAB I. PENDAHULUAN A. .. LatarBelakangMasalah ... .. 1

B. .. IndentifikasiMasalah ... .. 5

C. .. PembatasanMasalah ... .. 6

D. .. RumusanMasalah ... .. 6

E. .. TujuanPenelitian ... .. 7

F. .. ManfaatPenelitian ... .. 7

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. . KerangkaTeoritis ... 9

B. . Penelitian Yang Relevan ... 36

C. . Kerangka Berpikir ... 37

D. . Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. . DesainPenelitian ... 42

B. . DefenisiOperasionalVariabelPenelitian... 43

C. . TempatdanWaktuPenelitian... 44

D. . PopulasiDanSampel ... 44

E. . TeknikPengumpulan Data ... 44


(9)

v

G. . Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 55

H. . TeknikAnalisis Data... ... 57

I. .. Pengujian Hipotesis... ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 63

B. Deskripsi Data Penelitian ... 63

C.Analisis Statistik Hasil Penelitian... 67

D.Pengujian Hipotesis ... 70

E. Pembahasan Hasil Penelitian... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. . Kesimpulan ... 75

B.

.

Saran ... 76


(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel1. Kisi – Kisi Pengetahuan Kosmetika... 46

Tabel2. Kisi – Kisi Lembar Indikator Pengamatan ... 47

Tabel 3. Kisi – Kisi Tes Pengetahuan Kosmetika Penataan ... 55

Tabel4. Indeks Tingkat Kesukaran Test... 56

Tabel.5. variabel rata-rata dan standart deviasi ... 58

Tabel6. Uji normalitas data ... 60

Tabel7. Data pengetahuan kosmetika penataan ... 63

Tabel8. Distribusi frekuensi variabel pengetahuan kosmetika ... 64

Tabel.9.Tingkat Kecenderungan Variabel Data Pengetahuan Kosmetika Penataan Rambut (X) ... 65

Tabel10. Data Pengamatan Kemampuan Menata Sanggul ... 65

Tabel11.Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Menata Sanggul Up Style (Y) ... 66

Tabel12..Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel DataKemampuan ... 68

Tabel13. Hasil Uji Normalitas Data ... 68

Tabel14. Daftar Analisis Varians Hasil Perhitungan Uji Linieritas Persamaan Regresi Y Atas X... 68


(11)

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kosmetika Penataan Rambut.... . 64 Grafik. 2.Distribusi Frekuensi Kemampuan Menata Sanggul Up Style... 66


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar1. Hairspray Aerosol ... 13

Gambar2. Hairspray Non Aerosol ... 14

Gambar3. Styling Foam ... 15

Gambar4. Setting Lotion ... 16

Gambar5. Hair Gel ... 16

Gambar6. Penataan Simetris ... 21

Gambar7. Penataan Asimetris ... 21

Gambar8. Penataan Puncak ... 22

Gambar9. Penataan Belakang ... 22

Gambar10. Penataan Depan ... 23

Gambar11. Contoh Penataan Up Style ... 24

Gambar12. Sisir Besar/Jarang ... 25

Gambar13. Sisir Sasak ... 25

Gambar14. Sisir Penghalus Sasak ... 26

Gambar15. Jepit Bebek ... 26

Gambar 16. Sisir Pratata ... 26

Gambar17. Pin Curl ... 27

Gambar18. Karet ... 27

Gambar19. Jepit Lidi ... 27

Gambar20. Harnal ... 28

Gambar21. Hair Pin ... 28

Gambar 22. Hairnet ... 28

Gambar23. Hair Piece ... 29

Gambar 24. Topeng Muka ... 29

Gambar25. Hair Dryer ... 29

Gambar26.Handuk Kecil... 30

Gambar27. Hairspray ... 30

Gambar28. Styling Foam ... 31

Gambar29. Setting Lotion ... 31

Gambar30. Hair Gel ... 32

Gambar31. Penataan Rambut Depan ... 33

Gambar32. Cara Membagi Rambut ... 34

Gambar33. Cara Menyisir Rambut Dan Membaginya ... 34

Gambar.34. Cara Menata Rambut Bagian Belakang ... 34

Gambar.35. Cara Membentuk Rambut Bagian Depan ... 34

Gambar.36. Membentuk Rambut Bagian Depan ... 35

Gambar.37. Menata Rambut Bagian Depan ... 35 Halaman


(13)

ix

Gambar.38. Menyematkan Aksesoris ... 35 Gambar 39.Paradigma Desain Penelitian ... 36 Gambar.40.Paradigma Desain Penelitian X dan Y ... 42


(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 79

Lampiran 2 ... 90

Lampiran 3 ... 93

Lampiran 4 ... 95

Lampiran 5 ... 97

Lampiran 6 ... 99

Lampiran 7 ... 101

Lampiran 8 ... 102

Lampiran 9 ... 107

Lampiran 10 ... 112

Lampiran 11 ... 116

Lampiran 12 ... 121

Lampiran 13 ... 124

Lampiran 14 ... 125 Halaman


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar, pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan segala kemudahan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengeluarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Menurut UUD 1945 No 20 tahun 2003, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, telah berupaya memperbaiki sistem pendidikan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, diantaranya perbaikan dan pembaharuan kurikulum, pengadaan buku-buku paket bidang studi, dan penataran guru-guru bidang studi (Fauziah, 2012).

Salah satu upaya pemerintah berkaitan dengan hal tersebut adalah dengan didirikannya sekolah-sekolah kejuruan di berbagai daerah di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi (Djamarah, 2011).

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada di SMK para siswa dididik dan dilatih agar terampilan dalam bidang


(16)

2

keahliannya masing-masing. Dari observasi awal yang dilakukan pada 20 November 2014 di SMK Awal Karya Pembangunan, khususnya pada kelas Tata Kecantikan rambut, mengenai mata pelajaran penataan sanggul Up Style. Tata kecantikan rambut merupakan seni mempercantik dan memperindah rambut. Tata kecantikan berfungsi untuk mengubah (makeover) kekurangan-kekurangan yang ada ke arah yang lebih cantik dan sempurna. Untuk memperoleh hasil penataan rambut yang optimal, diperlukan keahlian dan keterampilan dari seorang penata rambut. Dalam hal ini seorang penata rambut, harus memiliki kemampuan

makeover yang memerlukan pengetahuan, keahlian, ketelitian, kreativitas, serta

terus bereksperimen untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Mata pelajaran Penataan Sanggul Up Style merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang ada di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Dalam proses pembelajaran Penataan Rambut Up Style pada siswa SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang, siswa diharapkan harus memiliki kemampuan dalam mengetahui macam-macam pola penataan rambut, menentukan bentuk penataan rambut yang sesuai dengan bentuk wajah, mengidentifikasi alat dan lenan serta bahan kosmetik yang digunakan dan kemampuan dalam melakukan praktek penataan rambut baik itu menggunakan sasakan maupun tanpa menggunakan sasakan. (Rostamailis,dkk, 2008)

Perkembangan peralatan dan selalu diperbaikinya mutu kosmetik dalam bidang penataan rambut, merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan teknis dan variasi penataan. Betapapun mahirnya seorang penata rambut, kemampuannya tidak mempunyai arti jika tidak didukung oleh


(17)

3

tersedianya peralatan dan kosmetika rambut yang diperlukan untuk mencapai bentuk penataan sanggul. Kemampuan mempergunakan peralatan yang serba modern dan pengetahuan yang baik tentang produk – produk kosmetika rambut merupakan sesuatu yang perlu dimiliki oleh penata rambut untuk menentukan penataan (Kusmadewi, 1999).

Penataan Up Style merupakan tindakan memperindah rambut dalam bentuk penyanggulan, dalam penataan Up Style kita mengenal dua bentuk penataan, yaitu penataan dengan menggunakan sasakan, dan penataan tanpa menggunakan sasakan. Dalam penataan Up Style terdapat lima pola penataan yaitu penataan simetris, penataan asimetris, penataan puncak, penataan belakang dan penataan depan. ( Rostamailis,dkk, 2008)

Pola Penataan depan pada penataan Up Style merupakan penataan yang menitik beratkan pada daerah dahi, pola penataan ini belum pernah dikemukakan di literatur tentang penataan rambut, namun perkembangan model penataan rambut khusunya menjelang tahun- tahun terahir 1980, banyak mengetengahkan penataan di daerah dahi dengan hasil yang tidak kalah indahnya. Pola penataan rambut depan memberi kesan anggun dan gerak alamiah bagi suatu kreasi dalam satu keseluruhan. Kecuali itu juga dapat dijadikan penataan koregtif bagi pembentuk dahi yang terlalu menonjol( Rostamailis,dkk, 2008).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru bidang study menyatakan bahwa nilai siswa kurang mencapai nilai KKM sehingga guru sering mengadakan ujian remedial dan siswa sering mengalami kesulitan dalam melakukan praktek penataan rambutl Up Style dan dilihat dari hasil belajar yang


(18)

4

dialami siswa - siswa angkatan sebelumnya pada mata pelajaran dasar kecantikan rambut masih belum mencapai kompetensi yang diharapkan, karena aspek penilaian hasil praktek pada kompetensi Penataan Rambut dimulai dari persiapan, proses kerja dan hasil praktek. Dimana pada aspek penilaian dalam hasil pembelajaran dan praktek penataan rambut Up Style didapati nilai praktek yang kurang maksimal terlihat pada hasil nilai praktek yang kurang memenuhi standard Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Jadi siswa yang dapat dikatakan lulus/tuntas apabila mencapai nilai > 75.

Kesulitan Siswa dalam hal melakukan penataan rambut dengan benar dan banyaknya pemakaian kosmetika dalam proses penataan sanggul Up Style. Seperti hair spray, aerosol, hair gel dan lainya. Bahan kosmetik yang sering digunakan tidak sesuai dengan fungsi tepatnya, seperti contohnya penggunaan hairspray dan aerosol, kedua bahan ini sama- sama disemprotkan pada rambut untuk merapikan tatanan rambut, tetapi keduanya memiliki fungsi tersendiri. Hairspray berfungsi untuk merapikan rambut/mengkilatkan rambut agar tidak terlalu gersang setelah pengaplikasian aerosol, sedangkan aerosol adalah kosmetika yang digunakan untuk merapikan rambut yang sudah ditata agar lebih tahan lama. Alat bahan yang berbeda tentunya berbeda pula fungsi dan cara penggunaanya, hal inilah yang membuat siswa sulit memahami fungsi dan cara kerja yang tepat dan sesuai dengan prosedur kerja dalam melakukan penataan.

Dalam proses pembelajaran penataan rambut pada siswa SMK Awal Kaya Pembangunan (AKP) Galang, siswa diharapkan harus memiliki kemampuan dalam mengetahui macam – macam pola penataan rambut, menentukan bentuk


(19)

5

penataan rambut yang sesuai dengan bentuk wajah, mengidentifikasi alat dan bahan kosmetika yang digunakan dan kemampuan dalam melakukan praktek penataan rambut. Dengan adanya kondisi ini siswa diharapkan lebih memiliki kemampuan tentang pemahaman mengenai bahan kosmetika penataan sanggul Up Syle khususnya pada pola penataan depan baik itu dari fungsi maupun cara kerjanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Kosmetika Penataan Rambut Dengan Kemampuan Menata Sanggul Up Style Kelas XII SMK Awal Karya

Pembangunan Galang ”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pengetahuan siswa tentang kosmetika penataan rambut? 2. Bagaimana pengetahuan siswa dalam melakukan persiapan penataan

rambut ?

3. Bagaimana pengetahuan siswa dalam menggunakan kosmetika penataan rambut pada penataan rambut Up Style?

4. Bagaimana kemampuan siswa dalam melakukan penataan rambut Up Style?

5. Bagaimana pengetahuan siswa mengenai pemakaian rambut tambahan pada penataan rambut ?


(20)

6

7. Bagaimana hubungan antara pengetahuan kosmetika penataan sanggul up style dengan kemampuan menata sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya pembahasan pada identifikasi masalah diatas, keterbatasan waktu dan tenaga serta kemampuan peneliti untuk meneliti secara keseluruhan permasalahan yang ada, maka perlu dibuat batasan masalahnya sebagai berikut :

1. Pengetahuan siswa tentang kosmetika penataan rambut Up Style tanpa sasakan dalam pola penataan rambut depan yang dijaring melalui tes. 2. Kemampuan siswa dalam melakukan penataan rambut Up Style pola

penataan depan tanpa sasakan dengan yang dijaring melalui lembar pengamatan.

3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang sebanyak 24 orang.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengetahuan siswa mengenai kosmetika penataan sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang?


(21)

7

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam melakukan penataan Up Style tanpa menggunakan sasakan di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang?

3. Bagaimana hubungan pengetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang kosmetika penataan rambut pada penataan sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penataan Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan siswa tentang kosmetika penataan rambut terhadap kemampuan menata sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

F.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan, dijadikan sebagai bahan informasi dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang target kurikulum dan daya serap siswa sesuai yang di harapkan.


(22)

8

2. Guru sebagai pengelola pembelajaran, untuk menjadi bahan informasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Siswa dijadikan sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya.

4. Pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan pembanding untuk penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.


(23)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kecenderungan Pengetahuan Kosmetika Penataan Rambut yang termasuk kategori tinggi dengan jumlah 15 siswa (62,5%), kategori cukup dengan jumlah 9 siswa (37,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kosmetika penataan rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang tergolong dalam ketegori cenderung Tinggi ditinjau dari hasil tes pengetahuan kosmetika penataan Up Style dengan rata-rata 35,625. 2. Tingkat kecenderungan kemampuan menata sanggul up style yang

termasuk kategori tinggi dengan jumlah 24 siswa (100%). Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan menata sanggul up style dikelas XII Tata Kecantikanrambut SMK AwalKarya Pembangunan Galang cenderung Tinggi ditinjau dari hasil pengamatan kemampuan psikomotorik mencakup penguasaan keterampilan dalam penataan sanggul Up Style dengan rata-rata 40,96.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara penetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul up style kelas XII Tata Kecantikanrambut SMK AwalKarya Pembangunan Galang.


(24)

76

Berdasarkan hasil analisis data statistik diperoleh dari daftar distribusi

Rho dengan α = 0,05, Rhotabel = 0,409 sehingga dapat diketahui bahwa

jika Rhohitung ≤ Rhotabelmaka disimpulkan bahwa HO ditolak Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengadakan penelitian dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya, khusus nyamahasiswa jurusan PKK Program studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan.

2. Bagi siswa,betapa pentingnya pengetahuan kosmetika penataan rambut terhadap kemampuan menata sanggul Up Style.

3. Sebagai bahaninformasi dan masukkan bagi penulis dan pembaca tentang hubungan pengetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul Up Style kelas XII SMK Awal Karya Pembangunan Galang.


(25)

77

DAFTAR PUSTAKA

.

Arikunto. (1995). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumiaksara. Arikunto. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Arikunto, Suhasimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakte. Jakarta : Rineka Cipta

Astuti, Endah (2014).Pengetahuan Bentuk Wajah Dan Kontrol Diri Dengan Hasil

Penataan Rambut Pada Siswa Kelas Xi Smk Pembangunan Daerah Lubuk Pakam. Medan.

Deddy, M (2008). Seri Kreasi Tata Rambut Sanggul , Klasik, Gala. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Djamariah.(2011). Tujuan dasar sekolah menegah kejuruan (SMK) indonesia.Yogyakarta.

Guong. Beda Aerosal dan Non Aerosol Rambut. ( 2008 Desember 28). Kaskus The Largest Indonesia Community

Kustanti, Herni. (2008). Tata KecantikanRambut.DirektoratPendidikanSekolah MenengahKejuruan.

Kusumadewi,(2008). Pengetahuan Dan Seni Tata RambutModrenUntuk

Tingkat Mahir.DirektoratPendidikanMasyarakat.

Nascad,(2014).Scharzkopf Slihouette Pump Spray.

Notoadmodjo.(2007). Perbedaan Media Pembelajaran Terhadap Keterampilan Jakarta. Rineka Cipta

Notoadmodjo.(2013). Metedeologi Penelitian.Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta Miswari.(2013). Hubungan Penguasaan Teknik-Teknik Penataan RambutDengan

Penataan Top Style Pada Siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Medan

Rostamailis,dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Direktur pembinaan sekolah menengah kejuruan.

Rostamailis,dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Direktur pembinaan sekolah menengah kejuruan

Rostamailis,dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Direktur pembinaan sekolah menengah kejuruan


(26)

78

Setiawati,(2008) . Pengetahuan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah

Melalui

Pembelajaran Komperatif. Yogyakarta

Skinnedgirl.(20013). Mengenal zat kimia kosmetika, (2013, januari 01) Sudjana, M.A. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudijono, (2011). Penghantar Statistik Pendidikan . Jakarta Rajawali Pers`

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Tragono, R.I.S,(2007) Ilmu Pengetahuan Kosmetika . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama


(1)

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam melakukan penataan Up Style tanpa menggunakan sasakan di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang?

3. Bagaimana hubungan pengetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang kosmetika penataan rambut pada penataan sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penataan Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan siswa tentang kosmetika penataan rambut terhadap kemampuan menata sanggul Up Style di kelas XII Tata Kecantikan SMK Awal Karya Pembangunan Galang.

F.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan, dijadikan sebagai bahan informasi dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang target kurikulum dan daya serap siswa sesuai yang di harapkan.


(2)

8

2. Guru sebagai pengelola pembelajaran, untuk menjadi bahan informasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Siswa dijadikan sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya.

4. Pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan pembanding untuk penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.


(3)

75

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kecenderungan Pengetahuan Kosmetika Penataan Rambut yang termasuk kategori tinggi dengan jumlah 15 siswa (62,5%), kategori cukup dengan jumlah 9 siswa (37,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kosmetika penataan rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan rambut SMK Awal Karya Pembangunan Galang tergolong dalam ketegori cenderung Tinggi ditinjau dari hasil tes pengetahuan kosmetika penataan Up Style dengan rata-rata 35,625. 2. Tingkat kecenderungan kemampuan menata sanggul up style yang

termasuk kategori tinggi dengan jumlah 24 siswa (100%). Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan menata sanggul up style dikelas XII Tata Kecantikanrambut SMK AwalKarya Pembangunan Galang cenderung Tinggi ditinjau dari hasil pengamatan kemampuan psikomotorik mencakup penguasaan keterampilan dalam penataan sanggul Up Style dengan rata-rata 40,96.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara penetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul up style kelas XII Tata Kecantikanrambut SMK AwalKarya Pembangunan Galang.


(4)

76

Berdasarkan hasil analisis data statistik diperoleh dari daftar distribusi Rho dengan α = 0,05, Rhotabel = 0,409 sehingga dapat diketahui bahwa

jika Rhohitung ≤ Rhotabelmaka disimpulkan bahwa HO ditolak Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengadakan penelitian dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya, khusus nyamahasiswa jurusan PKK Program studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan.

2. Bagi siswa,betapa pentingnya pengetahuan kosmetika penataan rambut terhadap kemampuan menata sanggul Up Style.

3. Sebagai bahaninformasi dan masukkan bagi penulis dan pembaca tentang hubungan pengetahuan kosmetika penataan rambut dengan kemampuan menata sanggul Up Style kelas XII SMK Awal Karya Pembangunan Galang.


(5)

77

Arikunto, Suhasimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakte. Jakarta : Rineka Cipta

Astuti, Endah (2014).Pengetahuan Bentuk Wajah Dan Kontrol Diri Dengan Hasil Penataan Rambut Pada Siswa Kelas Xi Smk Pembangunan Daerah Lubuk Pakam. Medan.

Deddy, M (2008). Seri Kreasi Tata Rambut Sanggul , Klasik, Gala. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Djamariah.(2011). Tujuan dasar sekolah menegah kejuruan (SMK) indonesia.Yogyakarta.

Guong. Beda Aerosal dan Non Aerosol Rambut. ( 2008 Desember 28). Kaskus The Largest Indonesia Community

Kustanti, Herni. (2008). Tata KecantikanRambut.DirektoratPendidikanSekolah MenengahKejuruan.

Kusumadewi,(2008). Pengetahuan Dan Seni Tata RambutModrenUntuk Tingkat Mahir.DirektoratPendidikanMasyarakat.

Nascad,(2014).Scharzkopf Slihouette Pump Spray.

Notoadmodjo.(2007). Perbedaan Media Pembelajaran Terhadap Keterampilan Jakarta. Rineka Cipta

Notoadmodjo.(2013). Metedeologi Penelitian.Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta Miswari.(2013). Hubungan Penguasaan Teknik-Teknik Penataan RambutDengan

Penataan Top Style Pada Siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Medan

Rostamailis,dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Direktur pembinaan sekolah menengah kejuruan.

Rostamailis,dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Direktur pembinaan sekolah menengah kejuruan

Rostamailis,dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Direktur pembinaan sekolah menengah kejuruan


(6)

Setiawati,(2008) . Pengetahuan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui

Pembelajaran Komperatif. Yogyakarta

Skinnedgirl.(20013). Mengenal zat kimia kosmetika, (2013, januari 01) Sudjana, M.A. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudijono, (2011). Penghantar Statistik Pendidikan . Jakarta Rajawali Pers`

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Tragono, R.I.S,(2007) Ilmu Pengetahuan Kosmetika . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN BENTUK WAJAH DENGAN HASIL PENATAAN SANGGUL DAERAH SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG.

0 4 20

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN DAN HASIL PRAKTEK PEWARNAAN RAMBUT SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

0 4 24

HUBUNGAN PENGETAHUAN DASAR KECANTIKAN KULIT DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN WAJAH SISWA SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN DAERAH GALANG.

0 10 24

ANALISIS HASIL PRAKTEK SANGGUL SISWA TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

4 22 23

HUBUNGAN PENGETAHUAN KARAKTERISTIK RAMBUT DENGAN PEMILIHAN KOSMETIKA PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG T.A 2015-2016.

0 2 24

ANALISIS KEMAMPUAN PENATAAN RAMBUT MODIFIKASI DENGAN TEKNIK MENENUN PADA MATA PELAJARAN PENATAAN SANGGUL TRADISIONAL DAN KREATIF SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN.

2 13 24

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBENTUK SANGGUL DARI HAIR PIECE SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG.

0 2 22

ANALISIS HASIL PRAKTEK PENATAAN RAMBUT PUNCAK PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN RAMBUT DI KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

2 12 24

HUBUNGAN MOTIVASIBELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PENATAAN SANGGUL POLAASIMETRIS PADA MATA PELAJARAN PENATAAN SANGGUL PADA SISWA KELAS XIJURUSAN RAMBUT SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 1

Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Menata Sanggul Up Style Melalui Model Pembelajaran Bertukar Pasangan

0 0 10