UPAYA ORANG TUA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF SIARAN TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 6-12 TAHUN.

UPAYA ORANG TUA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF SIARAN
TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 6-12
TAHUN
(Studi Kasus: Di Lingkungan Kelurahan Denai VIII Jl. Datuk Kabu – Jl. Jermal IV
Kecamatan Medan Denai)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah

ANDREW RYAN HASUDUNGAN SIALLAGAN
NIM. 1113371002

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Pribadi
Nama

: Andrew Ryan Hasudungan Siallagan

Tempat/Tanggal Lahir

: Medan, 3 September 1992

Alamat

: Jl. Jermal III Ujung No. 58 Medan Denai

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Anak Ke

: 2 dari 2 bersaudara


Agama

: Kristen Protestan

B. Data Orangtua
Nama orangtua
1. Ayah

: Drs. Sahala Siallagan M.Sc

2. Ibu

: Dra. Hotmatiur

Pekerjaan Orang Tua
1. Ayah

: Dosen


2. Ibu

: Guru

C. Riwayat Pendidikan
Pendidikan TK

: TK Gajah Mada 2 Medan
Tahun 1998-1999

Pendidikan SD

: SD Gajah Mada 2 Medan
Tahun 1999-2005

Pendidikan SMP : SMP Swasta Katolik Tri sakti 1 Medan
Tahun 2005-2008
Pendidikan SMA : SMA Swasta Katolik Tri sakti Medan
Tahun 2008-2011
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan


ABSTRAK
Siallagan, Andrew Ryan Hasudungan. 1113371002. Upaya Orangtua Mencegah Dampak Negatif
Siaran Televisi Dalam Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun (Studi Kasus: Di Lingkungan
VIII Kelurahan Denai Jl. Datuk Kabu Jermal IV Kecamatan Medan Denai. Skripsi. Pendidikan Luar
Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa-apa saja upaya yang dilakukan orang tua untuk mencegah
dampak negatif siaran televisi terhadap perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun. Orang tua adalah
orang-orang yang telah dewasa lahir dan batin, yang memiliki kematangan secara fisik dan non fisik,
keseimbangan emosi dan perasaan dan pemikiran dan adanya kemapanan dalam bidang ekonomi, sosial
dan mental, serta berperan sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagai orang tua (Yacub, 2010).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 300 orangtua yang mempunyai anak usia 6-12
tahun dan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 45 orangtua yang diambil berdasarkan 15% dari
jumlah populasi, yang terdiri dari orangtua (boleh salah satu). Untuk mengumpulkan data penulis
menggunakan instrumen penelitian yaitu angket semi terbuka dengan mempersentasekan jawaban angket
dari responden, dengan rumus: P = f/n x 100% (Sugiono, 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor pendampingan orangtua meluangkan waktunya merupakan hal yang paling dibutuhkan anak dalam
memahami bahwa televisi memiliki pengaruh negatif terhadap perkembangan perilaku anak. Melalui
penelitian ini, penulis berharap dapat bermanfaat sebagai (1) masukan bagi orang tua, dalam
mengantisipasi dampak yang ditimbulkan siaran televisi, (2) sebagai masukan bagi masyarakat untuk

dapat memberikan perhatian kepada anak usia 6-12 tahun dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan
siaran televisi, (3) dapat sebagai masukan bagi fakultas khususnya jurusan pls dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, (4) tulisan ini diharapkan memberikan sumbangan dan bahan acuan bagi peneliti lain jika
akan melakukan atau pengembangan lebih lanjut memiliki dampak negatif siaran televisi bukan hanya
pada perkembangan anak usia 6-12 tahun.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Upaya Orang Tua Mencegah Dampak Negatif Siaran Televisi Dalam
Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun Di Lingkungan VIII Jalan Datuk
Kabu- Jermal IV Kecamatan Medan Denai. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah di Universitas Negeri Medan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
mengalami kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Maka dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.Faber Simorangkir.MS selaku
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis sangat berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih.

Medan,

September 2016

Andrew Ryan Hasudungan Siallagan
NIM. 1113371002

ii

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan Syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan, bimbingan
serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu,

penulis sampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga serta penuh keikhlasan
kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
4. Dr. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan FakultasI lmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Negeri Medan
7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekeretaris Jurusan Pendidikan
Luar Sekolah Universitas Negeri Medan
iii

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi

maupun sebagai orangtua yang telah banyak memberikan arahan,
bimbingan dan pengalaman kepada penulis
9. Prof.Dr. Yusnadi, M.Pd, Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, dan Drs. Elizon
Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan
serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya
penyusunan skripsi
10. Yang teristimewa kepada Ayah, Ibu, Kakak dan abang Dikki Sinaga yang
begitu banyak memberikan kasih sayang, doa, dorongan, motivasi,
semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan di UNIMED
11. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan dan
seluruh staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
12. Kakak Surya Indrawati, M.Pd yang cantik manis, baik hati, tulus, banyak
membantu dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi dan administrasi
penulis dalam surat menyurat
13. Bapak Kepala Kelurahan Denai dan Bapak Syahrul Effendi Lubis Kepala
Lingkungan VIII yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
dan memberikan data yang akurat sehingga penelitian penulis dapat selesai

dengan tepat waktu

iv

14. Komunitas Stand Up Comedy terutama Bang Lolox dan Bang Indra Jegel
terimakasih atas dukungan dan hiburannya kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi
15. Shania_jkt48 terimakasih sudah memberikan senyum semangat dan
hiburan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
16. Kepada sahabat Desi kyunata Solin S.Pd, Steven Ginting, Johannes ButarButar, Aplyn Purba, Samuel Siahaan, Rendi, Irma Tamba, Osnalda
Sitanggang,

Ravon

Banjarnahor,

Muhammad

Fitra


S.Pd,

Panri

Situmorang,

Hadi Siregar S.Pd, Mariman terimakasih atas dukungan

motivasi semangat untuk menyelesaikan skripsi
17. Kepada kerabat PLS, untuk bang stambuk maupun adek stambuk,
terimakasih atas dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi
Terima kasih banyak atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah
penulis terima selama ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan berkat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan,

September 2016


Andrew Ryan Hasudungan Siallagan
NIM. 1113371002

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2.

Identifikasi Masalah .................................................................. 10

1.3.

Pembatasan Masalah ................................................................. 11

1.4.

Rumusan Masalah ..................................................................... 11

1.5.

Tujuan Penelitian ...................................................................... 11

1.6.

Manfaat Penelitian .................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Kerangka Teoritis ....................................................................... 13

2.1.1. Pengertian Orangtua dan Peranannya Dalam Fungsi-Fungsi
Keluarga. ................................................................................... 13
2.1.2. Pengertian, Fungsi Televisi dan Dampak Negatif Siaran Televisi
Dalam Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun .............. 23
2.1.3. Upaya Orang Tua Mencegah Dampak Negatif Siaran Televisi
Dalam Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun
…………………………………………………………………..33
2.2. Kerangka Konseptual ................................................................. 44
ix

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Jenis Penelitian ............................................................................ 46

3.2.

Populasi dan Sampel ................................................................... 46
3.2.1. Populasi ............................................................................. 46
3.2.2. Sampel ............................................................................... 46
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ............................ 47
3.3.1. Variabel Penelitian ............................................................. 47
3.3.2. Defenisi Operasional .......................................................... 47
Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 49
Teknik Analisis Data .................................................................. 51
Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 51
3.6.1 Lokasi ................................................................................. 51
3.6.2 Waktu Penelitian ................................................................ 52

3.3.

3.4.
3.5.
3.6.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Hasil Penelitian ........................................................................... 53

4.2

Pembahasan ................................................................................. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan ................................................................................ 64

5.2.

Saran .......................................................................................... 65

-

Daftar Pustaka ............................................................ 67

x

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang Masalah
Masyarakat kita dapat terlepas dari perkembangan masyarakat dunia pada
umumnya. Masyarakat zaman sekarang biasa disebut sebagai masyarakat
informasi, bahkan dapat dikatakan penguasaan informasi akan menetukaan tingkat
perkembangan atau kemajuan seseorang atau suatu kelompok masyarakat.
Oleh karena itu masyarakat informasi juga memerlukan saluran informasi
yang lebih banyak, lebih luas jangkauannya serta lebih berguna dan sekaligus
lebih memungkinkan berlangsungnya berbagai cara penyampaian informasi.
Untuk itu, cara penyampaian sebuah informasi juga harus didukung
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti teknologi media
masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.
Televisi merupakan alat penyampaian informasi yang tidak asing lagi bagi
masyarakat luas baik yang tinggal di perkotaan ataupun di pinggiran kota, bahkan
sudah sampai dipelosok-pelosok desa sekalipun. Televisi pada saat ini telah
menjadi media informasi dan hiburan bagi keluarga bahkan seolah-olah menjadi
media informasi dan hiburan bagi keluarga bahkan seolah-olah menjadi salah satu
prasyarat yang “harus” berada diantara mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa
kedudukan dan peranan televisi di dalam kehidupan, baik sebagai perorangan,
keluarga, maupun masyarakat sudah menjadi sangat penting. Bahkan dapat
dikatakan sekarang ini diantara berbagai media masa, televisi merupakan sarana
yang sangat efektif dalam menyajikan dan menyampaikan berbagai macam
informasi dan pengetahuan, baik yang menyangkut dengan politik, ekonomi,
1

2

sosial budaya, pendidikan, ideologi serta pertahanan keamanan yang berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri , serta berbagai ragam hiburan-hiburan.
Acara yang dikemas pun dibuat sedemikian menariknya untuk dapat
merangsang minat dari kalangan masyarakat yang sasarannya tidak terbatas akan
usia, pekerjaan, pendidikan, dan status sosialnya. Semua ini tidak terlepas karena
siaran televisi memang dirancang sedemikian rupa untuk memiliki kekuatan dan
daya tarik, sehingga dapat memberi pengaruh tersendiri bagi penontonnya.
Sebagai media yang ditempatkan di ruang tamu ataupun di ruang keluarga,
televisi mempunyai tingkat efektivitas dan efisiensi besar dalam mempengaruhi
pikiran dan perasaan, membentuk emosi dan pandangan, dan pada akhirnya
mengubah perilaku serta karakter seseorang.
Dari segi hiburan film juga tidak mendidik karena selalu menunjukkan
kemewahan, sementara anak usia 6 – 12 tahun memerlukan berupa cerita yang
mendidik dari bekerja keras hingga berhasil dalam kehidupannya. Berdasarkan
wawancara dengan beberapa masyarakat di Lingkungan VIII ( dari Jln. Datuk kabu jermal IV) Kelurahan Denai, bahwasanya rata-rata anak usia 6-12 tahun terkena dampak
negatif dari tontonan televisi,, sehingga orangtua seharusnya dituntut untuk

bijaksana dalam mengarahkan anak menonton televisi sebagai hiburan.
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Wujud dan kondisi
masyarakat dan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh perkembangan generasi
penerus ini sebelum mengambil alih eksistensi dan peran generasi pendahulunya.
Satu unsur penting penentu kualitas pertumbuhan anak adalah pengaruh yang
diperolehnya dari lingkungan sekitarnya.

3

Dalam era informasi ini adalah sangat sulit bagi orangtua untuk mengisolir
anaknya dari pengaruh yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan
paripurna anak mereka. Televisi bagaikan pipa yang mengalirkan segala macam
informasi dari luar rumah, dan informasi ini mengalir dengan sangat deras
sehingga perlu disaring dan dikelola dengan baik jika memang tidak bisa
dibendung sama sekali. Televisi masih merupakan sarana yang paling diminati
sebagai sumber informasi.
Data BPS (2016) menunjukkan persentase penduduk pedesaan di atas 10
tahun yang menonton televisi selama 1 minggu sebesar 87,26%. Angka ini tidak
terlalu jauh dengan persentase penduduk perkotaan yang sebesar 95,83%. Artinya,
faktor geografi bukan lagi menjadi penghalang seseorang untuk mengakses
informasi melalui televisi. Angka itu juga dapat menjadi penanda bahwa sebagian
besar

masyarakat

Indonesia

memiliki

televisi

dirumahnya.

Sumber

:

(D:\skripsi\skripsiku\sumber\MahasiswaNUdanTantanganPembenahanPertelevisi
anIndonesia-MuslimediaNews-MediaIslam_VoiceofMuslim.html)

Diakses

13

februari 2016
Telah lama diketahui dan diakui oleh para pakar bahwa kegiatan menonton
televisi adalah satu-satunya kegiatan tunggal yang menyita lebih banyak waktu
dalam kehidupan anak-anak melebihi dari kegiatan tunggal lainnya, kecuali
kegiatan tidur.
Oleh karena itu secara umum, televisi diasumsikan sebagai salah satu
faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi perkembangan anak. Diantara
sisi perkembangan anak, hubungan antara menonton televisi dan perkembangan
fungsi kognitif adalah yang paling banyak diteliti.

4

Masih terdapat pertentangan diantara para pakar dalam hal jenis pengaruh
yang diberikan oleh menonton televisi. Namun demikian, sejauh ini lebih banyak
pakar yang memberi label negatif kepada dampak televisi daripada label positif.
Adalah benar televisi juga menyajikan berita dan informasi yang juga bisa
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Namun demikian, televisi
memiliki sejumlah kelemahan jika disbanding dengan buku (atau bahan bacaan
lainnya).
Para pakar komunikasi memberikan beberapa argumentasi tentang hal ini.
Pertama, eksistensi televisi adalah murni untuk tujuan bisnis sehingga orientasi
programnnya adalah juga bisnis. Oleh karena itu kualitas tujuan edukatifnya
bukanlah prioritas utama dan acara-acaranya cenderung disajikan dan dikemas
dalam bentuk-bentuk yang menarik dan tidak terlalu sulit untuk dimengerti.
Kedua, informasi yang disajikan televisi cenderung hatinya sekilas
sehingga tidak mendalam. Tayangan yang dangkal seperti ini tidak akan
menggungah atau pun memicu proses perenungan (reflective thinking). Inilah
alasan mengapa lebih banyak pakar yang memberi label negatif kepada dampak
televisi.
Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari siaran televisi terhadap pemirsanya, yaitu:
a)

Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsanya untuk
menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang
melahirkan pengetahuan bagi pemirsanya, contohnya acara kuis di televisi.

b)

Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang
ditayangkan televisi, contohnya model pakaian, model rambut dari bintang
televisi yang kemudian digandrungi dan ditiru secara fisik.

5

c)

Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang
telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa
sehari-hari, contohnya sinetron anak jalanan.
Tujuan siaran televisi secara positif adalah menambah pengetahuan,

informasi dan menambah wawasan. Sedangkan dampak negatif siaran televisi
adalah:
1.

Dapat meniru adegan yang tidak seharusnya dilakukan

2.

Kecanduan menonton drama seperti sinetron

3.

Anak suka meniru adegan yang tidak bersifat mendidik, seperti merokok,
berkelahi, meniru bahan yang tidak sesuai etika, menghayal yang indahindah dari televisi

4.

Waktu anak yang seharusnya untuk istirahat dan belajar lebih banyak
meluangkan waktunya ke menonton siaran televisi

5.

Kurang menghormati yang lebih tua
Fungsi utama televisi adalah untuk menghibur dan memberikan informasi,

akan tetapi fungsi mendidik dan membujuk tidak dapat diabaikan. Fungsi non
hiburan dan non informasi harus tetap ada karena sama pentingnya bagi keperluan
kedua pihak, komunikator dan komunikan.
Menurut Rani Yuliani (2015), Pengaruh positif televisi adalah televisi
dapat menyediakan program pendidikan untuk anak usia sekolah, menambah
kreativitas dan pengetahuan anak namun disisi lain televisi juga memiliki
pengaruh negatif terhadap aktivitas fisik seperti perilaku merokok, perilaku
agresif, tingkah laku, penggunaan alkohol, obat terlarang dan hubungan seksual

6

bebas, pola makan yang salah, obesitas, serta penurunan prestasi akademik anak
usia sekolah.
Hal ini disebabkan :
1. Mengurangi semangat belajar karena lebih tertarik terhadap acara
televisi.
2. Menonton televisi menyebabkan berkurangnya waktu untuk membaca
dan mengikuti kegiatan disekolah
3. Lama menonton televisi juga sangat menentukan, dimana biasanya
anak menghabiskan waktu 3 sampai 5 jam dalam 1 hari untuk
menonton televisi
4. Beberapa penelitian menyatakan ada hubungan antara rendahnya
minat baca dan kemampuan membaca terhadap pertambahan waktu
menonton televisi, terutama pada anak laki-laki. Namun hal ini tidak
bermakna pada anak yang mempunyai IQ yang lebih tinggi dari
normal. Namun pada anak penggemar berat televisi (menonton televisi
lebih dari 5 jam sehari
5. Meskipun memiliki IQ normal ataupun lebih tinggi tetap saja dijumpai
kemampuan membaca yang lebih jelek. 17 Penelitian lain pada anak
sekolah menengah juga dijumpai prestasi akademik jelek yang
berhubungan dengan bertambahnya waktu menonton televisi
6. Menonton televisi juga mempengaruhi kebiasaan belajar anak dan
tingkah laku di sekolah. Film kartun seperti sesame street
menyebabkan perhatian anak di kelas berkurang terhadap pelajaran
terutama perhatian pada gurunya (Rani Yuliani 2015).

7

Menurut Gunandi (2010) ada dua hal mengapa anak pada usia 6 – 12
tahun mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang mereka lihat atau amati dari
lingkungan maupun yang mereka peroleh dari televisi, yaitu :
a.

Pertama, anak pada usia 6 – 12 tahun berada pada tahap pemikiran yang
mengkritik yang mampu berpikir dengan abstrak. Maksudnya, anak-anak
ini belum mampu untuk melihat hal yang tidak tampak dan hal yang
tampak bagi mereka adalah hal-hal yang riil. Dengan kata lain bagi anak
apa yang mereka saksikan di televisi memang sungguh-sungguh terjadi.

b.

Kedua, anak pada anak 6 – 12 tahun menentukan apa yang benar dan apa
yang salah. Apa yang benar dan apa yang salah itu diserapnya bukan saja
mereka dapat dari orang tua, sekolah, teman bermain, tetapi juga melalui
apa yang mereka lihat, seperti dari televisi. Misalnya: anak menyaksikan
di televisi biasanya mereka memiliki figur pahlawan yang mereka jadikan
sebagai idolanya bahkan tidak jarang karakter dan gaya yang dilakonkan
oleh sang tokoh ditiru oleh anak sehingga ketika seorang tokoh yang
mereka idolakan itu berhasil menaklukan dan membunuh musuhmusuhnya demi kebenaran maka bagi anak itu merupakan tindakan yang
benar. Padahal tidak semua kejahatan yang harus diselesaikan dengan
kekerasan.
Hampir rata-rata tayangan televisi menyampaikan pesan melalui tayangan-

tayangan yang diperuntukan bagi orang dewasa. Yang menjadi masalah adalah
ketika anak menonton tayangan siaran televisi yang tidak sesuai dengan usianya,
misalnya tayangan seks dan kekerasan, anak-anak yang masih terpengaruh dengan
isi dan materi tayangan televisi yang disaksikannya, dan akan mempengaruhi pola

8

berpikir anak dan dapat menganggu perkembangan kerohanian, psikologi, mental
dan moral anak. Memang tidak semua siaran televisi memiliki unsur negatif,
karena ada juga unsur-unsur positif ditayangkan di televisi. Dimana acara yang
berisikan tentang pengetahuan yang dapat mendidik anak, seperti siaran televisi
education yang disiarkan di TVRI, jalan sesame yang disiarkan di Trans7, star
kids yang disiarkan di ANTV, dan sebagainya. Tak dapat dipungkiri, persaingan
hidup yang cukup berat sekarang ini membuat orangtua kurang menyadari peran
mereka dalam keluarga, khususnya dalam masalah memberikan perhatian pada
anak. Orang tua cenderung memiliki pikiran bahwa bekerja keras mereka akan
memperoleh uang yang banyak dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Kesibukan para orangtua dan anak sehingga ini tidak jarang kita temui di
beberapa keluarga, tanggung jawab sebagai orangtua diserahkan kepada pembantu
rumah tangga atau pengasuh anak untuk memperhatikan dan mengawasi setiap
kegiatan anak dirumah dan juga secara tidak langsung orangtua mempercayai
televisi sebagai baby sitter yang baik. Orang tua akan mengalami kesulitan untuk
memilih program mana yang cocok untuk mereka, mana yang baik dan mana yang
buruk. Apalagi tidak tersedianya informasi yang cukup tentang siaran televisi
yang bisa menjadi panduan bagi para orangtua. Contohnya, siaran televisi yang
menyiarkan dengan kekerasan, sikap anti sosial, intrik dan hal lainnya yang
sebenarnya tidak cocok buat anak-anak yang berusia 6 – 12 tahun, seperti halnya
tayangan games smack down yang menyebabkan di beberapa di daerah anak harus
kehilangan nyawanya karena meniru adegan yang ada, demikian juga anak yang
setelah mempraktikkan adegan bunuh diri dalam film india di televisi. Orang tua
lupa bahwa perhatian, pendampingan, dan sentuhan kasih sayang merupakan hal

9

Yang paling dibutuhkan seorang anak. Terutama pada saatini menjamunya
stasiun-stasiun TV swasta, TV kabel dan pengunaan parabola di Negara kita, tidak
pelak lagi membuat makin bebasnya tayangan-tayangan televisi ditonton oleh
anak-anak.
Rentetan kasus dampak negatif televisi seakan tidak ada habisnya,
demikian juga menurut pengamatan penulis di Lingkungan VIII (JL. Datuk kabu
sampai JL. Jermal IV) Kelurahan Medan Denai Kecamatan Medan Denai dimana
anak-anak berusia 6-12 tahun berjumlah 300 jiwa, tanpa disadari telah
terpengaruh akan dampak negatif siaran televisi. Seperti halnya anak-anak
tersebut suka meniru adegan-adegan yang ada, gaya artis yang diidolakannya,
hingga tidak jarang tindakan games yang ada unsur kekerasannya pun mereka
lakukan seperti apa yang disaksikannya di televisi, tayangan film kartun pun
memiliki nominasi tersendiri bagi anak-anak.
Dengan bentuk, gambar, warna, dan alur yang menarik menjadikan anak
tentu sangat menyukai film kartun, seperti Dora, Popeye, Spongebob dan masih
banyak lagi yang tidak jarang anak-anak sangat mengidolakan tokoh-tokoh kartun
tersebut dan berusaha untuk memiliki pernak-pernik yang menjadi idola mereka
yaitu poster, baju, boneka dan bahkan ingin bertemu dengan mereka.
Demikian juga anak sering terlambat berangkat ke sekolah karena di pagi
hari lebih asyik menonton siaran televisi daripada bersiap-siap untuk berangkat
kesekolah, ibu yang memarahi anaknya karena lebih memilih duduk di depan
layar kaca televisi, daripada belajar ataupun membaca.
Kejadian-kejadian tersebut merupakan bukti kurangnya kepekaan orangtua
dalam memberikan pengertian kepada anak saat menyaksikan siaran televisi serta

10

kurangnya pemahaman orang tua dalam menjembatani interaksi anak dengan
televisi.

1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah tentang
masalah yang diteliti, maka perlu di identifikasi masalah yang terkait dengan judul
diatas, yaitu:
a.

Kurangnya pengetahuan tentang siaran pertelevisian baik secara negatif
maupun secara positif oleh orang tua terhadap anaknya.

b.

Kurangnya peranan & tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan
& pertumbuhan anak.

c.

Kurangnya panduan & perhatian dari orang tua terhadap anaknya.

d.

Kurangnya pengemasan acara pertelevisian bagi anak 6-12 tahun.

e.

Kurangnya upaya orang tua dalam mencegah dampak negatif siaran
televisi dalam perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun.

1.3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah : upaya orang tua untuk mencegah
dampak negatif siaran televisi dalam perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun
di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai.

11

1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah : upaya orang tua untuk mencegah
dampak negatif siaran televisi dalam perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun
di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai.

1.5. Tujuan Penelitian
Segala sesuatu yang dikerjakan mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri,
baik bagi yang bersangkutan maupun yang pihak lain. Untuk memberikan arah
pelaksanaan penulisan ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah upaya orangtua
untuk mencegah dampak negatif siaran televisi dalam perkembangan perilaku
anak usia 6-12 tahun.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari peneltian adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a)

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi orang tua, dalam
mengantisipasi dampak yang ditimbulkan siaran televisi

b)

Sebagai masukan bagi masyarakat untuk dapat memberikan perhatian
kepada anak usia 6-12 tahun dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan
siaran televisi.

c)

Dapat sebagai masukan bagi Fakultas khususnya jurusan PLS dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.

12

2. Manfaat Teoritis
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan bahan acuan
bagi peneliti yang lain jika akan melakukan atau pengembangan lebih lanjut
mengenai dampak negatif siaran televisi bukan hanya pada perkembangan
perilaku anak usia 6-12 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi.
Jakarta: Bukmi Aksara.
Gordon, Thomas. 2010. Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta: Gramedia.
Gunandi, Paul. 2010. Video Game Dan Anak-Anak. Bandung: Mandar Maju.
Gunarsa, D. Singgih. 2012. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPKGunung Mulia.
Hake, Joan. Robie. 2010. Turmoil In The Toy Box II. Surabaya: Citra Pustaka.
Hasan, M. Iqbal. 2010. Pokok-pokok Metode Penelitian Dan Implikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hurlock, Elisabeth. B. 2011. Perkembangan Anak Jilid I Edisi VI Terjemahan
Oleh Istiwidayanti Dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
Iswarahardi, P. Y. I . 2012. Media Murah. Yogyakarta: Kanisus.
Kusumadmo. 2010. Mendampingi Anak Menonton Televisi. Jakarta: Gramedia.
Kuswandi, Wawan. 2010. Komunikasi Masa. Jakarta: Rineka Cipta
Narramore, Bruce.
Kartono, Kartini. 2011. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.
FIP.2011. Pedoman Penulisan Skripsi FIP. Medan: UNIMED.
Kartono, Kartini. 2011. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.
Kartikaksari, Titiek, Dkk. 2015. Pesan-pesan Budaya Film Anak-anak Dalam
Tayangan Televisi: Studi Tentang Pengaruh Sistem Modern Terhadap
Perilaku Sosial Remaja. Kota Cianjur. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.
Poerdarminta, W. S. S. 2011. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Schultze, Quentin. J. 2012. Menangkan Anak-anak Dari Pengaruh Media.
Jakarta: Metanonia.

66

67

Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet.
Sutrisno, P. S. S. 2010. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video.
Jakarta: Gramedia.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Yacub, H. M. 2010. Orangtua Bijaksana Dan Generasi Penerus Yang Sukses.
Medan: Yayasan Madera.
Sumber Internet
Anak”.http://derrymayendra.blogspot.com/2011/07/pengaruh-tontonanterhadappembentukan.html (akses 13 April 2015).
http://www.cyber.com.id. ( Diakses 2011 )
http://www.kompas.com.id. ( Diakses 2011 )
http://www.kidia.com.id. ( Diakses 2011 )
“Televisi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi ( akses 13 April 2015) Derry
Mayendra
Yuliani Rani, “Pengaruh Televisi terhadap
PerkembanganAnak”.http://raniyuliandani.wordpress.com/2009/05/26/pengaruhtelevisi-terhadap-perkembangan-anak/(akses 13 April 2015)Rani Yuliani, Ibid.