Faktor–faktor yang mempengaruhi status Anemia siswa siswi sma di perkotaan dan pedesaan

FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS ANEMIA SISWA SISWI SMA
DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN

AGUNG KURNIA YUNAWAN

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Status Anemia Siswa Siswi SMA di Perkotaan dan Perdesaan
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Agung Kurnia Yunawan
NIM I14124017

* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama terkait

ABSTRAK
AGUNG KURNIA YUNAWAN. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status
Anemia Siswa dan Siswi SMA di Perkotaan dan Perdesaan. Dibimbing oleh
CESILIA METI DWIRIANI.
Tujuan penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dan
mempengaruhi status anemia siswa siswi di perkotaan dan perdesaan. Desain
penelitian ini adalah cross-sectional study, subjek dalam penelitian adalah siswa
siswi kelas 1 SMA di Jakarta Selatan dan Jasinga Bogor. Hasil penelitian

menunjukkan anemia dialami oleh 37.2% contoh, persentasi anemia di perdesaan
lebih tinggi (22.9%) sedangkan di perkotaan (14.3%) dan siswi perempuan lebih
banyak mengalami anemia dibandingkan dengan laki-laki. Terdapat perbedaan
yang signifikan antara umur, uang saku, pendapatan, pendidikan orang tua, jumlah
keluarga, kecukupan protein, besi dan kadar hemoglobin (Hb) di perdesaan dan
perkotaan (p0.05) maka dilakukan uji beda dengan
menggunakan Unpaired t-test. Jika distribusi peubah yang diperoleh tidak normal
(p0.05) maka untuk uji hubungan yang digunakan
adalah Pearson, jika distribusi data pada peubah tidak normal (P