Obat Generik Pengertian Generik dan Paten

UIN Syarif Hidayatullah dilakukan pada setiap produksi tablet. Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat kedalam larutan pada suatu medium Dirjen POM, 1995.

2.4 Penetapan Kadar Tablet

Penetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui apakah kadar zat aktif yang terkandung di dalam suatu sediaan sesuai dengan yang tertera pada etiket dan memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Bila zat aktif obat tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak akan memberikan efek terapi dan juga tidak layak untuk dikonsumsi. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT paling sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam-asam amino, asam- asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan fisiologis; menentukan kadar senyawa-senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan farmasi; memonitor sampel-sampel yang berasal dari lingkungan; memurnikan senyawa dalam suatu campuran; memisahkan polimer dan menentukan distribusi berat molekulnya dalam suatu campuran; kontrol kualitas; dan mengikuti jalannya reaksi sintetis. Dalam penetapan kadar zat aktif untuk glimepirid dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, antara lain: 1. Farmakope Indonesia edisi V 2014 Metode penetapan kadar untuk tablet glimepirid dilakukan dengan cara kromatografi cair kinerja tinggi. Dengan menggunakan fasa gerak natrium fosfat monobasa P yang dilarutkan dalam air dan kemudian diatur pH nya hingga 2,1-2,7 dengan penambahan asam fosfat 10, serta penambahan 500 ml asetonitril P. Pengencer dibuat dengan mencampurkan asetonitril P-air 9:1. Larutan standar: sejumlah glimepirid dilarutkan dalam pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mgml. Larutan uji: 5 tablet dimasukkan ke dalam labu ukur yang sesuai untuk memperoleh kadar 0,1 mgml, berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. Tambahkan air lebih kurang 10 dari volume labu, kocok hingga semua tablet larut. Tambahkan asetonitril P lebih kurang 70 volume labu dan goyangkan. Sonikasi pada suhu tidak lebih dari 20 selama 5 sampai 10 UIN Syarif Hidayatullah menit, dengan sesekali dikocok. Biarkan hingga suhu ruang, tambahkan asetonitril P sampai tanda dan saring. Sistem KCKT yang digunakan pada metode ini dilengkapi dengan detector 228 nm dan kolom 4 mm x 12,5 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mlmenit. 2. Kumar et al 2015 dalam Journal of Chemical and Pharmaceutical Research Metode penetapan kadar untuk tablet gilmepirid dilakukan dengan cara kromatografi cair kinerja tinggi. Fasa gerak yang digunakan merupakan dapar fosfat 25 7,0 g kalium dihidrogen orto-fosfat dimasukkan ke dalam labu ukur 1000 ml, dilarutkan dengan air. Adjust dengan asam fosfat hingga pH 3.0 dan metanol Grade HPLC 75. Fasa gerak juga dapat digunakan sebagai pengencer. Larutan standar: 10 mg glimepirid dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan 70 ml pengencer dan sonikasi. Tambahkan dengan pengencer yang sama hingga garis tanda. Dari larutan tersebut dipipet 1,0 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambahkan dengan pengencer hingga garis tanda untuk mendapatkan konsentrasi akhir. Larutan uji: 10 mg glimepirid dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambahkan 7 ml pengencer dan sonikasi. Tambahkan dengan pengencer yang sama hingga garis tanda.pipet 1,0 ml dari larutan dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, tambahkan dengan pengencer hingga garis tanda untuk mendapatkan konsentrasi akhir. Sistem kromatografi yang digunakan dilengkapi dengan detektor 254nm dan kolom 4,6 x 150 mm; 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Volume injeksi 20 µl.

2.5 Disolusi

Kadar obat dalam darah pada sediaan peroral dipengaruhi oleh proses absorpsi dan kadar obat dalam darah ini menentukan efek sistemiknya. Obat dalam bentuk sediaan padat mengalami berbagai tahap pelepasan dari bentuk sediaan sebelum diabsorpsi. Tahapan tersebut meliputi disintegrasi, deagregasi dan disolusi. Efektivitas dari suatu tablet dalam melepas obatnya untuk absorpsi sistemik agaknya bergantung pada laju disintegrasi dari bentuk sediaan dan deagregasi dari granul-granul tersebut. Tetapi yang biasanya lebih penting adalah