Panjang Gelombang Maksimum dalam Medium Fosfat pH 7,8 Uji Disolusi

UIN Syarif Hidayatullah Tabel 4.7 Hasil Uji LSD dan Mann-Whitney Data Persen Disolusi Glimepirid dari Obat A, B, C dan D Tiap Waktu Penyuplikan Waktu Berbeda Secara Bermakna p ≤ 0,05 Tidak Berbeda Secara Bermakna p ≥ 0,05 Detik 30 Menit 1 Menit 2 Menit 3 Menit 5 Menit 10 Menit 15 Menit 20 A dengan B A dengan C A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D A dengan B A dengan C A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D A dengan B A dengan C A dengan D B dengan C B dengan D A dengan B A dengan C A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D A dengan B A dengan C A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D A dengan B A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D A dengan B A dengan C A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D A dengan B A dengan D B dengan C B dengan D C dengan D C dengan D A dengan C A dengan C UIN Syarif Hidayatullah Keterangan : A Tablet Glimepirid Generik B Tablet Glimepirid Generik Bermerek A C Tablet Glimepirid Generik Bermerek B D Tablet Glimepirid Generik Bermerek C Data uji disolusi yang menunjukkan ketidakhomogenan, yaitu data persen glimepirid yang terdisolusi pada detik ke-30 dan menit ke-5 dan 20 dilanjutkan dengan uji non-parametrik Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai signifikansi seb esar 0,000 p ≤ 0,05, artinya persen kadar yang terlepas pada detik ke-30 dan menit ke-5 dan 20 dari keempat obat memiliki perbedaan yang bermakna, namun hal ini tidak memiliki arti yang bermakna karena pada dasarnya semua sampel memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi V dalam hal uji disolusi. Untuk mengetahui letak perbedaan tersebut, maka dilanjutkan uji Mann- Whitney. Data hasil uji Mann-Whitney dapat dilihat pada lampiran 26. 39 UIN Syarif Hidayatullah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap tablet glimepirid generik dan generik bermerek dengan parameter penetapan kadar, uji disolusi dan keseragaman kandungan, memenuhi persyaratan untuk semua tablet sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalama Farmakope Indonesia edisi V. 2. Hasil pemeriksaan mutu yang dilakukan terhadap tablet glimepirid generik dan generik bermerek dengan parameter uji kekerasan memenuhi persyaratan. Nilai kekerasan tertinggi pada tablet glimepirid bermerek C dengan 8,35 Kg, disusul oleh tablet glimepirid generik bermerek A dengan 7,33 Kg dan yang terendah tablet glimepirid generik 4,46 Kg. Untuk tablet glimepirid generik bermerek B tidak memenuhi persyaratan, yaitu 2,34 kg. Namun hal ini tidak mutlak, karena tidak ada persyaratan baku dari buku resmi Farmakope Indonesia. 3. Tidak ada perbedaan dalam hal terpenuhinya syarat baku yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi V antara tablet glimepirid 2 mg generik dan generik bermerek, dengan demikian masyarakat diharapkan tidak meragukan lagi mutu dari glimepirid generik.

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan uji in vivo untuk mengetahui ketersediaan hayati tablet glimepirid generik dan generik bermerek di dalam tubuh. Bila memungkinkan dapat pula menggunakan sampel tablet glimepirid yang lebih banyak atau sampel tablet glimepirid lain yang beredar di Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah DAFTAR PUSTAKA Ammar, H.O, H.A. Salam, M. Ghorab, A. Mahmoud. 2006. Formulation and Biological Evaluation of Glimepirid Cyclodextrin Polymer Systems. International Journal Pharmacy, 309: 129-138. Anief, M. 1994. Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Anonim. 1979. Farmakope Indonesia: Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Anonim. 1989. Obat Generik Meringankan Beban Pasien. Variasi Farmasi, 20-24. Ansel, H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi: Edisi 4. Jakarta: UI Press. Ansel, H.C, Allen, L.V.Jr, and Popovich, N.G. 1999. Pharmaceutical Dosage Form And Drug Delivery System 7 th ed. Basset, J., dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Convention, The United States Pharmacopeia. 2010, December 1. The united States Pharmacopeia USP: Glimepiride Tabets. Revision Bulletin Official. Day, R. A. 1983. Analisa Kimia Kuantitatif: Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia: Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia: Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Gandjar, G. D. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Harianto, Sabarijah, W., dan Transitawuri, F. 2006. Perbandingan Mutu dan Harga Tablet Amoxicilin 500 mg Generik dengan Non Generik yang Beredar di Pasaran. Majalah Ilmu Kefarmasian, Volume III, No.3: 127-148. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Volume I 3: 117-135. Husein, U. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Idris, F. d. 2006. Obat Generik Harga Murah Tapi Mutu Tidak Kalah. Retrieved Maret 21, 2016, from www.medicastore.com