Kebijakan Input a Transfer Input TI

37 Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di stasiun BMKG Wilayah II Ciputat, yaitu berupa data temperatur suhu udara, kelembapan udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 24.0–34.7 C, temperatur maksimum tertinggi pada bulan September yaitu 34.7 C dan temperatur minimum terendah pada bulan Januari, September dan Oktober yaitu 24.0 Sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi kota Tangerang Selatan pada tahun 2011 adalah sektor pengangkutan dan jasa. Sedangkan sektor pertanian merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi paling sedikit pada perekonomian Kota Tangerang Selatan pada tahun yang sama. Pengaruh sektor pertanian terhadap perekonomian Kota Tangerang Selatan memang mengalami fluktuasi setiap tahunnya Tabel 11. C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 77 persen dan 54 persen. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yaitu 186.2 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 90.0 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Januari sebanyak 21 hari. Rata- rata kecepatan angin dalam setahun adalah 2.2 mdetik. Tabel 11 Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2011 Lapangan Usaha 2009 2010 2011 Sektor Primer Pertanian Pertambangan dan Penggalian Sektor sekunder Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan Sektor Tersier Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa

5.58 5.73

11.51

4.90 2.83

4.35 10.29 10.06 9.,40 13.70 12.04 7.59

9.51 9.60

6.26 6.27 4.44 7.54 9.79 9.67 10.28 13.90 7.80 6.82

3.32 3.11

7.41 6.42 4.54 7.60 9.91 9.87 10.46 13.24 7.87 7.58 PDRB 8.49 8.70 8.84 Sumber: Kota Tangerang Selatan dalam Angka 2012 Ket : Angka Perbaikan Angka Sementara Dari Sektor pertanian, komoditas yang diunggulkan berasal dari anggrek, dan perikanan air tawar. Namun untuk saat ini Pemerintah Daerah lebih memusatkan perhatian kepada komoditas anggrek khususnya jenis Vanda doughlas . Wilayah Sentra usahatani anggrek khusus Vanda doughlas berada di Kecamatan Pamulang atau lebih tepatnya berada di Kelurahan Pondok Benda dan Benda Baru. Kedua Kelurahan tersebutlah yang kemudian menjadi wilayah yang dijadikan lokasi penelitian. 38 Karakteristik Petani Responden Karakteristik petani responden yang dianggap penting dalam penelitian ini meliputi usia, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan, keikutsertaan dalam pelatihanpenyuluhan, lembaga pemasaran, dan sumber modal. Karakteristik tersebut dianggap penting karena memengaruhi produktivitas serta efisiensi usahatani anggrek Vanda doughlas di lokasi penelitian. Aspek Usia Usia responden mayoritas berada pada kisaran 35-44 tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 30 persen dari total responden yang diambil. Sedangkan usia minoritas responden berada pada kisaran 15-24 tahun sebanyak 1 orang atau 3.33 persen. Hasil penelitian pada Tabel 12 menunjukkan bahwa masih minimnya minat kaum muda di Kota Tangerang Selatan untuk menekuni usahatani anggrek terutama Vanda doughlas. Meskipun usahatani anggrek sudah mulai dilakukan turun-temurun sejak tahun 80-an. Tabel 12 Sebaran Responden Berdasarkan Usia Usia Tahun Kel. Parakan Jaya Kel. Parakan Asri Kel. Bulak Hijau Total Responden orang Responden orang Responden orang Responden orang 15-24 1 1 25-34 2 1 3 35-44 2 6 1 9 45-54 2 2 3 7 55-64 1 2 5 8 65-74 1 1 2 Total 9 10 11 30 Usia mayoritas petani Vanda doughlas yang berkisar antara 35-40 tahun tergolong masih usia produktif. Usia produktif akan memengaruhi produktivitas kerja dan juga hasil keuntungan usahatani yang dipeorleh yang akhirnya akan berdampak terhadap komoditas yang dihasilkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usia mayoritas petani Vanda doughlas antara 35-40 tahun berpotensi bisa meningkatkan daya saing anggrek Vanda doughlas di Kota Tangerang Selatan. Pengalaman Usahatani Pengalaman usahatani responden mayoritas berada pada kisaran 0-10 tahun dan 10-20 tahun, masing-masing sebanyak 10 orang atau sebesar 33.33 persen dari total responden yang diambil. Sedangkan pengalaman usahatani responden minoritas berada pada kisaran 30-40 tahun sebanyak 3 orang atau 10 persen. Hasil penelitian pada Tabel 13 menunjukkan bahwa petani yang menanam Vanda doughlas berada pada pengalaman yang cukup lama yaitu 0-20 tahun.