PCR Rasio Biaya Privat

36 harga pupuk anorganik sebesar 10 persen, peningkatan produksi anggrek yang dihasilkan sebesar 10 persen dan penurunan produksi anggrek sebesar 10 persen. Asumsi penggunaan nilai 10 persen pada setiap skenario yang digunakan berdasarkan penelitian Puspitasari 2011 dan Aliyatillah 2009 yang juga menggunakan skenario peningkatan harga input pupuk, peningkatan serta penurunan produksi sebesar 10 persen. 5 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum, Geografi, dan Iklim Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan sebagai kota termuda terletak di bagian timur Provinsi Banten, sebelah utara berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, sebelah timur berbatasan langsung dengan Povinsi DKI Jakarta dan Kota Depok, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Luas wilayah Kota Tangerang Selatan sebesar 147.19 km 2 Luas wilayah KelurahanDesa dengan wilayah di atas 400 hektar terletak di Kecamatan Pamulang. Sedangkan Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah di bawah 150 hektar terletak di Kecamatan Serpong yaitu, Kelurahan Cilenggang dan Serpong serta di Kecamatan Serpong Utara yaitu Kelurahan Jelupang. dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Pondok Aren dengan luas 2 988 hektar atau 20.30 persen dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan Kecamatan dengan luas paling kecil adalah Kecamatan Setu sebesar 1 480 hektar atau 10.06 persen Gambar 6. Gambar 6 Peta Kota Tangerang Selatan 37 Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di stasiun BMKG Wilayah II Ciputat, yaitu berupa data temperatur suhu udara, kelembapan udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 24.0–34.7 C, temperatur maksimum tertinggi pada bulan September yaitu 34.7 C dan temperatur minimum terendah pada bulan Januari, September dan Oktober yaitu 24.0 Sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi kota Tangerang Selatan pada tahun 2011 adalah sektor pengangkutan dan jasa. Sedangkan sektor pertanian merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi paling sedikit pada perekonomian Kota Tangerang Selatan pada tahun yang sama. Pengaruh sektor pertanian terhadap perekonomian Kota Tangerang Selatan memang mengalami fluktuasi setiap tahunnya Tabel 11. C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 77 persen dan 54 persen. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yaitu 186.2 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 90.0 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Januari sebanyak 21 hari. Rata- rata kecepatan angin dalam setahun adalah 2.2 mdetik. Tabel 11 Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2011 Lapangan Usaha 2009 2010 2011 Sektor Primer Pertanian Pertambangan dan Penggalian Sektor sekunder Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan Sektor Tersier Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa

5.58 5.73

11.51

4.90 2.83

4.35 10.29 10.06 9.,40 13.70 12.04 7.59

9.51 9.60

6.26 6.27 4.44 7.54 9.79 9.67 10.28 13.90 7.80 6.82

3.32 3.11

7.41 6.42 4.54 7.60 9.91 9.87 10.46 13.24 7.87 7.58 PDRB 8.49 8.70 8.84 Sumber: Kota Tangerang Selatan dalam Angka 2012 Ket : Angka Perbaikan Angka Sementara Dari Sektor pertanian, komoditas yang diunggulkan berasal dari anggrek, dan perikanan air tawar. Namun untuk saat ini Pemerintah Daerah lebih memusatkan perhatian kepada komoditas anggrek khususnya jenis Vanda doughlas . Wilayah Sentra usahatani anggrek khusus Vanda doughlas berada di Kecamatan Pamulang atau lebih tepatnya berada di Kelurahan Pondok Benda dan Benda Baru. Kedua Kelurahan tersebutlah yang kemudian menjadi wilayah yang dijadikan lokasi penelitian.