2. Parit bak Pe g
il ana aru
tekn nserv
h dan laan
K total dalam aliran permukaan disajikan pada Tabel 8. Jumlah sedimen dan kandun
ambu Kibang, Kabupaten Lampung.
.
nampun
Has lisis peng
h paket ologi ko
asi tana pengelo
bahan organik serta hara P terhadap jumlah sedimen, C-organik, N total, P total dan
gan hara dalam aliran permukaan disajikan pada Lampiran 47, 49, 51, 53, dan 55. Sedangkan analisis sidik ragamnya disajikan pada Lampiran 48, 50, 52, 54, dan
56. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa paket teknologi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah sedimen, C-organik, N total, P total dan K total dalam aliran
permukaan. Jumlah sedimen dalam aliran permukaan pada seluruh perlakuan tidak
berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena teknik konservasi yang diterapkan, baik tanaman strip Stylosantes goyanensis maupun tanaman pagar Flemingia congesta
hingga bulan ketiga belum mampu menghambat laju aliran permukaan, karena pertumbuhan tanaman strip dan tanaman pagar tersebut masih sangat kecil.
Demikian juga dengan konsentrasi C-organik serta hara N, P dan K dalam aliran permukaan tidak berbeda nyata untuk setiap perlakuan akibat tanaman strip
Stylosantes goyanensis maupun tanaman pagar Flemingia congesta masih sangat
kecil, sehingga belum mampu menahan erosi yang membawa sedimen tanah yang mengandung hara.
Tabel 8 Pengaruh paket teknologi terhadap konsentrasi sedimen, konsentrasi C- organik dan beberapa unsur hara dari pengamatan bak setelah panen jagung
pada percobaan di Desa Indraloka II, Kecamatan L
Konsentrasi Paket
i Sedimen
C_organik N total
P tota teknolog
l K total
……… gl ……... …………. ppm ……………
P0 19.27 a
0.38 a 44.27 a
2.96 a 13.47 a
P1 19.35 a
0.46 a 35.14 a
4.33 a 40.20 a
P2 18.36 a
0.37 a 30.46 a
3.92 a 14.00 a
P3 30.42 a
0.60 a 45.77 a
6.08 a 21.13 a
P4 16.57 a
0.37 a 30.21 a
3.76 a 12.85 a
P5 19.47 a
0.41 a 49.86 a
3.26 a 14.88 a
Angka-angka dalam kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut uji BNT.
Kadar N-Total, K-Total, C-organik dan P-total paling rendah diperoleh pada perlakuan P4 SP-36 dan pupuk kandang. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pupuk
SP-36 dan pupuk kan P6
28.75 a 0.51 a
35.63 a 4.17 a
19.65 a P7
28.69 a 0.47 a
35.46 a 3.91 a
17.83 a P8
25.33 a 0.54 a
30.63 a 4.30 a
36.83 a
dang yang diyakini dapat memperbaiki sifat fisik dan kesuburan tanah
an tanah apat menurunkan pelepasan partikel tanah akibat pukulan hujan Agassi 1995.
Selain itu, untuk men an tegakan tanaman
ga m
rlihatkan fenomena kemampuan tanaman pagar dan strip sebagai barrier i Gambar 4.
menjadi lebih baik sehingga berperan dalam mengurangi besarnya pengangkutan hara oleh erosi. Pertumbuhan tanaman secara tidak langsung juga
berperan dalam mengurangi kehilangan hara karena penutupan permuka d
gurangi kecepatan aliran permukaan, kerapat ju
enjadi faktor pengontrol. Tegakan tersebut harus mampu menahan kekuatan pukulan air hujan sehingga mampu menghamburkan energi dari aliran permukaan.
Penanaman tanaman pagar juga mampu memperlambat laju aliran permukaan sehingga akan meningkatkan infiltrasi air. Tanaman pagarstrip tersebut akan
berfungsi sebagai barrier yang mampu menahan partikel-partikel tanah yang terbawa dalam aliran sehingga tertahan di bagian belakang dari barisan tanaman pagarstrip.
Deposisi partikel-partikel tersebut lama-kelamaan nantinya akan membentuk teras alami. Dalam percobaan ini, walaupun pengaruhnya belum nyata terlihat, namun
telah mempe dan kecenderungan membentuk teras alam
Gambar 4 Gambaran partikel-partikel tanah yang tertahan di belakang ba tanaman pagar Flemingia congesta umur 3 bulan.
risan
Penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman dan Sukmana 1990 juga m
a siste croppin
row Flemingia congesta
dapat membentuk teras alami sek rapan. Barisan
tanaman mingia cong
rti pada Ga mampu m
rtikel- partikel
h tererosi di s barisan ta
ebut. Sel aman
pagarstr eran dari per
anaman pokok juga sangat berpengaruh. Hal ini dapat dipahami karena bila pertumbuhan tanam
maka penutupan permukaan tanah oleh tanaman ak
u menghamburkan energi kinetik hujan yang memecah partikel-partike
njadi lebih halus dan lebih mudah terbawa dalam aliran pe
kaan Agass Pengaruh p
ang secara tidak langsung
dan porositas tanah. trasi C-organik, P, dan K dalam sedimen terendah adalah pada
perlakuan kontrol P0. Hal ini disebabkan karena tanah asalnya yaitu tanah Ultisol dicirika
enunjukkan bahw m alley
g de
ge ngan hed
itar 25 cm setelah setahun pene Fle
esta sepe
mbar 3 enahan pa
tana bagian ata
naman ters ain dari tan
ip, p tumbuhan t
an baik, an mamp
l tanah me rmu
i, 1995. upuk kand
juga berperan dalam menekan erosi melalui perbaikan sifat fisik tanah seperti struktur
Adapun konsen
n memiliki kandungan hara dan bahan organik yang sangat rendah.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Tanaman
Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sangat jelas terlihat
Analisis statistik menunjukkan bahwa penutupan lahan tertinggi dijumpai
teknik kon erlakuan P2 strip Stylosantes goyanensis dan SP-36, sedangkan penutupan lahan
t da paket teknologi P
se penutupan lahan ini sangat d
ngaruhi oleh an tanaman
n yang per nya baik
akan m iki kanopi yang lebih lebar sehi
tupan lah i tinggi.
Penutupan lahan ini juga nantinya akan m besarnya
i. Bila penutup
ahan tinggi i akan dapa
arena ene ial hujan
akan leb ecil untuk m
n partikel-partikel tanah. perbedaannya antara perlakuan yang diberi pupuk SP-36 P1, P2, P3 dan P4
dan petak-petak yang dipupuk fosfat alam tanpa SP-36 P5, P6, P7, dan P8. Pertumbuhan jagung dan ubi kayu pada petak-petak yang diberi pupuk SP-36
sangat baik, sebaliknya pertumbuhan kedua tanaman pada petak-petak dengan fosfat alam dan tanpa SP-36 memperlihatkan pertumbuhan dan produksi jagung yang sangat
rendah, bahkan banyak yang tidak tumbuh Gambar 2. Hal ini disebabkan karena pupuk SP-36 lebih cepat tersedia sehingga P yang larut dapat langsung diserap oleh
tanaman.
1. Persentase Penutupan Lahan