Konstruksi Rawa Buatan
Proses pembangunan rawa buatan terdiri atas beberapa tahap kegiatan yang dilakukan secara berurutan, yaitu:
a. Penimbunan Area Genangan
Penimbunan dilakukan terhadap area genangan untuk memperoleh lahan yang kering, sebagai dasar bagi konstruksi rawa buatan. Kegiatan penimbunan
sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan excavator PC 200. Bahan timbunan berupa material overburden OB yang tidak berpotensi
menghasilkan kemasaman atau Non Acid Formation NAF. Penimbunan dilakukan dengan mengeruk lumpur dari area genangan sampai diperoleh
dasar keras. Lumpur ditranslokasi ke tempat penampungan sementara yang lokasinya tidak jauh dari lokasi konstruksi. Material OB dimasukkan ke dalam
rawa sambil dimampatkan. Hal ini dilakukan setahap demi setahap sampai diperoleh luasan area timbunan yang diinginkan.
b. Perhitungan Elevasi
Perhitungan elevasi dilakukan untuk menentukan titik inlet dan outlet. Titik outlet rawa buatan yang harus dibuat lebih tinggi atau minimal sejajar dengan
daerah sekitarnya. Berdasarkan perhitungan diperoleh beda tinggi antara inlet dan outlet yang digunakan untuk menetapkan letak dan ketinggian masing-
masing pintu air di setiap komponen rawa buatan.
c. Konstruksi Komponen Rawa
Konstruksi bangunan rawa diawali dengan pembuatan tanggul pembatas antara area yang sudah ditimbun dengan area genangan AAT untuk mencegah
adanya aliran air ke dalam area yang sudah ditimbun. Konstruksi komponen rawa buatan diawali dengan pembuatan parit satu untuk penempatan organic
wall satu, komponen ini merupakan yang paling dekat dengan titik inlet. Pembuatan parit untuk penempatan organic wall dilakukan dengan menggali
permukaan timbunan sampai kedalaman 0,6 meter. Material hasil penggalian digunakan untuk pembuatan tanggul pembatas. Konstruksi kolam
pertumbuhan juga dibuat dengan menggali sampai kedalaman 0,5 meter untuk kolam pertumbuhan satu, 0,2 meter untuk kolam pertumbuhan dua,
dan 0,5 meter untuk kolam pertumbuhan tiga.
d. Pengisian Komponen Rawa